Anda di halaman 1dari 20

oleh :

MUHAMMAD NAUVAL 115020307111064


IMAN TAUFIK
115020300111090

Pengertian

ISA (international Standard Audit) adalah


standar profesional yang berhubungan dengan
tanggung jawab auditor independen ketika
melakukan audit atas laporan keuangan
SPAP adalah kodifikasi berbagai pernyataan
standar teknis yang merupakan panduan
dalam memberikan jasa bagiakuntan publikdi
Indonesia

Standar teknis yang


dikodifikasi dalam SPAP

1.
2.
3.
4.
5.

Standar Auditing
Pernyataan Standar Atestasi
Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review
Pernyataan Jasa Konsultasi
Pernyataan Standar Pengendalian Mutu

Standar Auditing

standar yang ditetapkan dan disahkan oleh


Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), terdiri
dari :
Standar umum
Standar pekerjaan lapangan
Standar pelaporan


International Standar on Auditing (ISA) tidak
membagi standar auditing dengan kategori
seperti halnya SPAP. Pada ISA, tidak ada
Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan
dan Standar Pelaporan. Penyajian standarstandar yang ada di ISA sudah mencerminkan
proses pengerjaan auditing.

Audit Berbasis Resiko

Risk Asessment (menilai risiko)


Risk Response (menaggapi risiko)
Reporting (pelaporan)

Tanggung jawab audit


terhadap klien
IAS 240

Ayat 3

Meskipun kecurangan merupakan konsep hukum yang luas ,


untuk tujuan SPA , auditor peduli dengan penipuan yang
menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan .

Ayat 4

Tanggung jawab utama untuk pencegahan dan deteksi


penipuan terletak pada kedua pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola entitas dan manajemen

Ayat 5

Seorang auditor melakukan audit sesuai dengan ISA


bertanggung jawab untuk memperoleh keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan secara keseluruhan adalahbebas
dari salah saji material

Basis Auditing

Dalam standar sebelumnya, auditing lebih


berbasis integrated approach atau cycle
approach, sedangkan pada standar auditing
berbasis ISA lebih menonjolkan penekanan
terhadap aspek resiko (risk based audit).
ISA berulang ulang menegaskan kewajiban
auditor yakni menilai risiko (to assessed risk),
menanggapi risiko yang dinilai (to respons to
assessed risk), dan mengevaluasi risiko yang
ditemukan (detected risk).

Standard

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berlaku di


Indonesia selama ini mengacu pada standar auditing dari
Amerika GAAS.
SPAP ini membagi standar auditing menjadi tiga bagian
utama yaitu Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan
dan Standar Pelaporan.
Sedangkan International Standar on Auditing (ISA) tidak
membagi standar auditing dengan kategori seperti halnya
SPAP. Pada ISA, tidak ada Standar Umum, Standar Pekerjaan
Lapangan dan Standar Pelaporan. Penyajian standar-standar
yang ada di ISA sudah mencerminkan proses pengerjaan
auditing.

Risiko Audit

Dalam definisi ISAs, risiko salah saji material di tingkat


asersi terdiri atas dua komponen, yakni inheren risk
dan control risk.
ISAs umumnya tidak menyebutkan inheren risk dan
control risk secara terpisah. ISAs menggunakan istilah
combined assessment (penilaian gabungan) terhadap
risk of material misstatement (risiko salah saji
material). Namun auditor boleh saja membuat
penilaian terpisah atau penilaian gabungan atas
inheren risk dan control risk, tergantung pada teknik
atau metodologi audit yang menjadi preferensi auditor
dan pertimbangan praktis.

Pengendalian Internal

Dalam standar sebelumnya (SPAP thn 2011),


setelah auditor merivew sistem pengendalian
internal perusahaan, mereka tidak mengaitkan
prosedur audit selanjutnya dengan hasil
review atas pengendalian internal. Sedangkan
dalam standar audit berbasis ISA terdapat
lima komponen unsur atau unsur
pengendalian internal

Dokumentasi

Di bandingkan dengan GAAS yang


mengharuskan abstrak ataupun salinan dari
perjanjian yang signifikan dalam dokumentasi
prosedur audit yang berkaitan dengan
inspeksi kontrak signifikan atau kontrak
perjanjian. IAS 230 ayat a3 tidak
mengharuskan auditor untuk memasukkan
abstrak ataupun salinan catatan entitas yang
merupakan aplikasi materi dari ayat 8 dari ISA
230

Pendekatan audit
dalam ISA

Persetujuan penugasan (agreement of engagement).


Pengumpulan informasi, pemahaman bisnis dan
sistim akuntansi klien, serta penentuan unit yang
akan diaudit.
Pengembangan strategi audit.
Execute the audit, yaitu mulai melaksanakan audit.
Pada saat melaksanakan audit maka akan dilakukan
test of control, substantive and analytical procedure
dan other substantive procedure.
mulai membentuk opini.
membuat laporan audit.

Pendekatan audit
dalam
SPAP

melakukan prosedur penilaian resiko


menilai resiko salah saji material
membuat tentang komponen resiko audit
memperoleh bukti melalui prosedur audit,
termasuk pengendalian intern dan menguji
pengendalian
menetapkan bagaimana menggunakan bukti
untuk mendukung suatu pendapat audit/
mengkomunikasikan kepada klien
mengkomunikasikan laporan.


Dari keenam tahapan pekerjaan audit yang
diatur dalam ISA tersebut sepertinya tidak
jauh berbeda dengan pengaturan dalam SPAP
yang menjadi pedoman audit bagi KAP di
Indonesia. Demikian sedikit gambaran
International Standar on Auditing (ISA) yang
merupakan standar audit internasional
dibandingkan dengan Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang merupakan
standar audit yang berlaku di Indonesia.

Kode etik
ISA 200 ayat 84 bagian A15

Integritas ;
Objektivitas ;
kompetensi profesional;
Kerahasiaan , dan
perilaku profesional .

kode etik menurut


SPAP

tanggung jawab profesi


kepentingan publik
integritas
objektivitas
kompetensi dan kehati-hatian profesional
kerahasiaan
perilaku profesional
standar teknis

ISA 315 ayat 3

Tujuan auditor adalah mengidentifikasi dan


menilai salah saji yang material, karena
kecurangan atau kesalahan, pada tingkat
laporan keuangan dan asersi, melalui
pemahaman terhadap entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian intern
entitas, yang memberikan dasar untuk
merancang dan mengimplementasi tanggapan
terhadap risiko (salah saji material) yang
dinilai

ISA 330 ayat 3

Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit


yang cukup dan tepat tentang risiko (salah saji
material) yang dinilai, dengan merancang dan
mengimplementasi tanggapan yang tepat
terhadap risiko tsb.

ISA 700 ayat 6

Merumuskan opini mengenai laporan


keuangan berdasarkan evaluasi atas
kesimpulan yang ditarik atas bukti audit yang
diperoleh dan Memberikan opini dengan jelas,
melalui laporan tertulis, yang juga
menjelaskan dasar (untuk memberikan)
pendapat tsb.

Anda mungkin juga menyukai