Anda di halaman 1dari 18

SHARE KNOWLADGE

TENTANG
VERTICAL LOESCHE
MILL
Presented by : CHALID
NURDIN
M.HAFID .ST

Vertical Loesche Mill

Materi Bahasan Tentang


Loesche Mill
Type dan Bagian Vertical loesche mill
Prinsip Kerja Vertical Loesche Mill
Flow Sheet
Langkah-Langkah Pengoperasian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat start up
Parameter kontrol operasi
kesimpulan

Type Vertical Loesche Mill

Vertical mill type LM 56,3+3 CS


Memiliki 6 roller : 3 Main
roller dan 3 support
roller
Main Roller berfungsi untuk
mengiling material
Support Roller berfungsi
untuk menyiapkan grinding
bed untuk M-roller dengan
cara mengurangi rongga
(dearating) antar material
sehingga menghasilkan
material yang lebih mampat
4

Bagian Vertical Loesche MIll

Prinsip kerja Loesche Mill


GRINDING

M-Roller (MainRoller)Merupakan roller utama


yang berfungsi untuk
menggiling material dan diberi
working pressure.
S-Roller (Support-Roller)
S-roller menyiapkan grinding
bed untuk M-roller dengan
cara mengurangi rongga
(dearating) antar material
sehingga menghasilkan
material yang lebih mampat
S-roller tidak memiliki fungsi
untuk menggiling sehingga
tanpa working pressure
S-roller di kendalikan dengan
memperhatikan speed dan
ketinggian bed 6

Prinsip kerja Loesche Mill


DRYING
Proses
pengeringan
dilakukan oleh dua
sumber panas:
1. Sumber
eksternal :
( Hot gas Cooler
dan Hot Gas
Genertor )
2. Sumber internal
(clinker dan
gesekan pada
proses

Prinsip kerja Loesche Mill


TRANSPORTING

Material yang sudah digiling


melewati tepian table menuju
louvre ring. Material tersebut
kontak dengan gas panas
menuju classifier
Contact antara gas panas dan
material memungkinkan
terjadinya proses penguapan
Material yang tidak mampu
terangkat oleh gas panas jatuh
masuk ke dalam ring duct dan
menjadi material reject
Material yang memiliki
karakteristik kehalusan
tertentu keluar mill dan
classifier bersamaan dengan
aliran gas panas
Material yang kehalusannya
tidak sesuai dengan ukuran

Flow sheet

Flow sheet

10

Flow sheet

11

Langkah-langkah
Pengoperasian

Start
Group
Cement
Transport

Running
Table
Motor

Start
Lubrication
& Hydraulic
system

Heating
Up (To
>85 oC)

Start
Group
Reject

Start
Separator
& FN 09

Setting WP=60
bar & CP = 24
bar

Setting
delay time
S-roll
Start Group
Feeding +
Waterspray
Naikkan WP dan
Menurunkan CP
secara
bertahap,
diikuti naikkan
feed rate

12

Langkah-langkah
Pengoperasian

4
5
4

6
3

5
7
13

Hydrolik system

14

Hal-hal yang perlu diperhatikan


saat start up

Pastikan semua peralatan & area kerja


aman
Tegangan dari main sub 6,3 Kv
Isi setting Roller lower time untuk
pengamanan
Setting WS = 58%
Setting Airflow = 600.000 m3/h, PID pada
mode AUTO
Setelah masuk grinding mode ubah dari
position control selection ke speed
control selection
Menaikkan WP dan menurunkan CP , Diikuti
menaikkan Feed Rate dengan
memperhatikan Vibrasi dan defrensial
press
15

PARAMETER KONTROL
OPERASI

Vibrasi ( 8 m/s selama 30 secon, 14


m
/s off )
Defrensial Press ( 40 mbar 45
mbar )
Temperatur Outlet ( 85oC 90 oC )
Air Flow Fan 9 ( sesuai setting )
Working Press dan Counter Press
( sesuai setting )
Flow waterspray ( sesuai setting )
Mill motor power ( kwh )
Roll posisi / Bad depth dan Speed
16
Roller

KESIMPULAN
Dengan mengkombinasikan
parameter control operasi
maka akan dihasilkan :
kestabilan dan kelancaran
operasi.
Produk yang tinggi.
Kualitas yang diharapkan.

17

TERIMA KASIH
Main Office:

Representative Office:
Main Building of Semen Gresik
Graha Irama Building, 11th Floor,
Jln. Veteran Gresik 61122
Jln. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 12950
Indonesia
Indonesia
Phone: (62-31) 3981731 -2,
Phone : (62-21) 5261174 5
3981745
Fax : (62-21) 5261176
Fax: (62-31) 3983209, 3972264
www.semengresi
k.com

18
Workshop Biro Pengelolaan Persediaan

18

Anda mungkin juga menyukai