Anda di halaman 1dari 33

STENOSIS AORTA

I.B. Alit Raditya


10700336

PENDAHULUAN
Aorta stenosis adalah kerusakan katup jantung yang ditandai dengan
penyempitan katup aorta pada jantung, yang mana hal ini membatasi
kemampuan katup untuk membuka sepenuhnya.
Aorta adalah pembuluh arteri utama yang membawa darah keluar dari
jantung. Biasanya ketika darah mengalir keluar meninggalkan jantung,
katup aorta akan terbuka agar darah dapat mengalir masuk ke dalam
aorta. Pada stenosis aorta, katup aorta tidak terbuka sepenuhnya.
Adanya

hambatan

meningkatkan

aliran

beban

kerja

darah
bagi

dari

aorta

jantung

ke

seluruh

tubuh

karena

jantung

harus

memompa lebih kencang untuk mendorong darah melewati katup yang


menyempit.

ETIOLOGI
Ada banyak faktor yang menyebabkan
menyempitnya katup aorta pada seseorang
seperti:
Kelainan katup bawaan (kongenital)
Penumpukan Kalsium
Jantung reumatik

Kelainan Katup Bawaan


(Kongenital)
Tidak banyak bayi lahir dengan kelainan
kongenital berupa penyempitan katup aorta.
Sedangkan sebagian kecil lainnya dilahirkan
dengan katup aorta yang hanya mempunyai dua
daun (normal katup aorta terdiri dari tiga daun).
Pada katup aorta dengan dua daun dapat tidak
menimbulkan masalah atauupun gejala yang
berarti sampai ia dewasa dimana katup
mengalami
kelemahan
dan
penyempitan
sehingga membutuhkan penanganan medis.

Penumpukan Kalsium
Seiring usia katup pada jantung dapat mengalami
akumulasi kalsium (kalsifikasi katup aorta). Kalsium
merupakan mineral yang dapat ditemukan pada
darah. Seiring dengan aliran darah yang melewati
katup aorta maka menimbulkan akumulasi kalsium
pada katup jantung yang kemudian dapat
menimbulkan penyempitan pada katup aorta
jantung.
Oleh karena itulah stenosis aorta yang berasal dari
proses kalsifikasi banyak terjadi pada lansia di atas
65 tahun, namun gejalanya baru timbul saat pasien
berusia 70 tahun.

Jantung Rheumatik / Rheumatic Heart


Disease
Komplikasi dari demam rematik adalah adanya

sepsis
atau menyebarnya kuman atau bakteri melalui aliran
darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan
sampainya kuman datau bakteri tersebut ke jantung.
Saat kuman tersebut mencapai katup aorta maka
terjadilah kematian jaringan pada katup aorta. Jaringan
yang mati ini dapat menyebabkan penumpukan kalsium
yang dikemudian hari dapat menyebabkan stenosis aorta.
Demam reumatik dapat menyebabkan kerusakan pada
lebih dari satu katup jantung dalam berbegai cara.
Kerusakan katup jantung dapat berupa ketidakmampuan
katup untuk membuka atau menutup bahkan keduanya.

PATOFISIOLOGI
Ukuran normal orifisum aorta adalah 2-3 cm 2
Etiologi Stenosis Aorta
menyebabkan

tahanan dan perbedaan tekanan selama sistolik


antara ventrikel kiri dan aorta.
Terjadi pelebaran ruang ventrikel kiri sampai
kontraktilitas miokard menurun.
Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri meningkat
sehingga kontraksi atrium menambah volume
darah diastolik ventrikel kiri. Hal ini juga akan
mengakibatkan pembesaran atrium kiri.

PATOFISIOLOGI
Dari pembesaran atrium kiri inilah, maka akan

didapatkan pembesaran dinding pada aorta


yang membuat ruang pada aorta semakin
menyempit dan mengurangi suplai darah
yang dibutuhkan.
Stenosis aorta mulai terlihat bila area katup
aorta < 1.5 cm2. Bila area katup mitral < 1
cm2, maka stenosis aorta sudah disebut berat.

PATOFISIOLOGI
Penambahan massa otot ventrikel kiri ini

akan meningkatkan tekanan intra-ventrikel


agar dapat melampaui tahanan stenosis
aorta tersebut dan mempertahankan wall
stress yang normal
Namun bila tahanan aorta bertambah,
maka hipertrofi akan berkembang menjadi
patologik disertai penambahan jaringan
kolagen dan menyebabkan kekakuan
dinding ventrikel, penurunan cadangan
diastolic, peningkatan kebutuhan miokard
dan iskemia miokard.

PATOFISIOLOGI
Gradien trans-valvular menurun, tekanan

arteri pulmonalis dan atrium kiri meningkat


menyebabkan sesak nafas. Gejala yang
mencolok adalah sinkope,iskemia subendokard yang menghasilkan angina dan
berakhir dengan gagal miokard (gagal
jantung kongestif).

MANIFESTASI KLINIS
Stenosis katup aorta dapat terjadi dari tahap ringan
hingga berat. Tipe gejala dari stenosis katup aorta
berkembang ketika penyempitan katup semakin
parah. Regurgitasi katup aorta terjadi secara
bertahap terkadang bahkan tanpa gejala hal ini
dikarenakan jantung telah dapat mengkompensasi
penurunan kondisi katup aorta. Berikut manifestasi
klinis dari stenosis katup aorta :
1.
2.
3.

Nyeri dada
Pingsan (syncope)
Sesak napas

Nyeri Dada
Nyeri dada adalah gejala pertama pada sepertiga
dari pasien-pasien dan akhirnya pada setengah
dari pasien-pasien dengan aortic stenosis.
Nyeri dada pada pasien-pasien dengan aortic
stenosis adalah sama dengan nyeri dada
(angina) yang dialami oleh pasien-pasien dengan
penyakit arteri koroner (coronary artery disease).
Pada keduanya dari kondisi-kondisi ini, nyeri
digambarkan sebagai tekanan dibawah tulang
dada yang dicetuskan oleh pengerahan tenaga
dan dihilangkan dengan beristirahat.

Nyeri Dada
Pada pasien-pasien dengan penyakit arteri koroner,
nyeri dada disebabkan oleh suplai darah yang tidak
cukup ke otot-otot jantung karena arteri-arteri koroner
yang menyempit.
Pada pasien-pasien dengan aortic stenosis, nyeri dada
seringkali terjadi tanpa segala penyempitan dari arteriarteri koroner yang mendasarinya. Otot jantung yang
menebal harus memompa melawan tekanan yang
tinggi untuk mendorong darah melalui klep aortic yang
menyempit. Ini meningkatkan permintaan oksigen otot
jantung yang melebihi suplai yang dikirim dalam
darah, menyebabkan nyeri dada (angina).

Nyeri Dada
Ciri-ciri angina :
1). Biasanya

penderita merasakan angina


sebagai rasa tertekan atau rasa sakit
di:
Bawah

tulang dada (sternum).


Bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam.
Punggung
Tenggorokan, rahang atau gigi
Lengan kanan

Nyeri Dada
2). Banyak

penderita
yang
menggambarkan
perasaan
ini
sebagai rasa tidak nyaman dan
bukan nyeri, seperti:
Dipicu

oleh aktivitas fisik


Berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
Akan menghilang jika penderita beristirahat.

Nyeri Dada
3,) Kadang

penderita bisa meramalkan


akan terjadinya angina setelah
melakukan
kegiatan
tertentu,
seperti:
Aktivitas

fisik dilakukan setelah makan


Cuaca dingin
Stres emosional.

Pingsan (Syncope)
Pingsan (syncope) yang berhubungan dengan aortic stenosis
biasanya dihubungkan dengan pengerahan tenaga Kondisikondisi ini menyebabkan relaksasi (pengenduran) dari
pembuluh-pembuluh darah tubuh (vasodilation), menurunkan
tekanan darah.
Pada aortic stenosis, jantung tidak mampu untuk
meningkatkan hasil untuk mengkompensasi jatuhnya tekanan
darah. Oleh karenanya, aliran darah ke otak berkurang,
menyebabkan pingsan.
Pingsan dapat juga terjadi ketika cardiac output berkurang
oleh suatu denyut jantung yang tidak teratur (arrhythmia).
Tanpa perawatan yang efektif, harapan hidup rata-rata adalah
kurang dari tiga tahun setelah timbulnya nyeri dada atau
gejala-gejala syncope.

Sesak nafas
Sesak nafas dari gagal jantung adalah tanda yang paling
tidak menyenangkan. Ini mencerminkan kegagalan otot
jantung untuk mengkompensasi beban tekanan yang
ekstrim dari aortic stenosis.
Sesak napas disebabkan oleh tekanan yang meningkat
pada pembuluh-pembuluh darah dari paru yang
disebabkan oleh tekanan yang meningkat yang
diperlukan untuk mengisi ventrikel kiri.
Awalnya, sesak nafas terjadi hanya sewaktu aktivitas.
Ketika penyakit berlanjut, sesak napas terjadi waktu
istirahat. Pasien-pasien dapat menemukannya sulit untuk
berbaring tanpa menjadi sesak napas (orthopnea).

PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Electrocardiogram (EKG)
Chest x-ray
Echocardiography
Cardiac catheterization

Electrocardiogram (EKG)
EKG adalah suatu perekaman dari aktivitas
elektrik jantung. Pola-pola abnormal pada EKG
dapat mencerminkan suatu otot jantung yang
menebal dan menyarankan diagnosis dari
aortic stenosis. Pada kejadian-kejadian yang
jarang, kelainan konduksi elektrik dapat juga
terlihat.

Chest x-ray
Chest
x-ray
(x-ray
dada)
biasanya
menunjukan suatu bayangan jantung yang
normal. Aorta diatas klep aortic seringkali
membesar. Jika terjadi gagal jantung, cairan di
jaringan paru dan pembuluh-pembuluh darah
yang lebih besar di daerah-daerah paru
bagian atas seringkali terlihat.

Echocardiography
Echocardiography menggunakan gelombang-gelombang
ultrasound untuk memperoleh gambar-gambar (images)
dari ruang-ruang jantung, klep-klep, dan struktur-struktur
yang mengelilinginya. Alat ini adalah suatu alat noninvasive yang berguna, yang membantu dokter-dokter
mendiagnosa penyakit klep aortic.
Suatu echocardiogram dapat menunjukan suatu klep aortic
yang menebal dan kalsifikasi yang membuka dengan
buruk. Alat ini dapat juga menunjukan ukuran dan
kefungsian dari ruang-ruang jantung.
Suatu teknik yang disebut Doppler dapat digunakan untuk
menentukan perbedaan tekanan pada setiap sisi dari klep
aortic dan untuk menaksir area klep aortic.

Cardiac catheterization
Cardiac catheterization adalah standar
dalam mengevaluasi aortic stenosis. Tabungtabung plastik berongga yang kecil (catheters)
dimasukan dibawah tuntunan x-ray ke klep
aortic dan kedalam ventricle kiri. Bersama
tekanan-tekanan diukur pada kedua sisi dari
klep aortic. Kecepatan dari aliran darah
diseluruh klep aortic dapat juga diukur
menggunakan suatu kateter khusus.

PENATALAKSANAAN
MEDIS
Tidak ada pengobatan medikamentosa untuk Stenosis
Aorta asimtomatik, tetapi begitu timbul gejala seperti
sinkop, angina atau gagal jantung segera harus
dilakukan operasi katup, tergantung pada kemampuan
dokter bedah jantung. Dapat dilakukan reparasi(repair)
atau replace(mengganti katup dengan katup artificial).
Penderita asimtomatik perlu dirujuk untuk pemeriksaan
Doppler-Ekokardiografi. Trans-valvular velocity lebih
dari 4m/detik dianjurkan untuk menjalani operasi.
Pembatasan aktifitas serta larangan berolahraga
terpaksa diharuskan.

PENATALAKSANAAN
MEDIS
Sekarang terdapat teknik baru, yakni
melebarkan daerah yang menyempit dengan
kateter yang dilengkapi dengan balon. Cara
ini dilaporkan cukup efektif, meskipun
kemungkinan
terjadinya
penyempitan
kembali.
Cara
ini
disebut
dengan
Balloon
Valvuloplasty (valvulotomy).

Balloon Valvuloplasty
(valvulotomy).
Balloon valvuloplasty dilakukan dengan kateter tipis
dan lembut yang ujungnya diberi balon yang dapat
dikembangkan ketika mencapai katup.
Balon yang mengembang tersebut akan menekan
katup yang menyempit sehingga dapat terbuka
kembali dan memungkinkan darah dapat mengalir
dengan normal kembali.
Balon valvuloplasty merupakan salah satu cara untuk
menyembuhkan stenosis katup aorta beserta
manifestasi klinis yang timbul karenanya terutama
efektif pada infant dan anak-anak.

Balloon Valvuloplasty (valvulotomy)


Bagaimanapun juga pada dewasa metode
ini tidak selalu berhasil karena stenosis dapat
muncul kembali setelah dilakukan balon
valvuloplasty.
Oleh karena alasan di atas, untuk
penyembuhan stenosis katup aorta pada
dewasa jarang dilakukan balon valvuloplasty
terkecuali
pada
pasien
yang
tidak
memungkinkan untuk dilakukan operasi
penggantian katup atau valvuloplasty.

Percutaneous Aortic Valve Replacement


Percutaneous aortic valve replacement
atau Penempatan kembali katup aorta
percutan merupakan penatalaksanaan yang
tersering yang dilakukan pada pasien dengan
stenosis katup aorta. Metode ini dilakukan jika
terjadi pada pasien dengan resiko tinggi
timbulnya komplikasi dari stenosis katup aorta

Percutaneous Aortic Valve Replacement


Pembedahan dilakukan dengan mengambil katup
yang rusak dengan katup mekanik baru atau
bagian dari jaringan katup. Katup mekanik terbuat
dari metal, dapat bertahan lama tetapi dapat pula
menyebabkan resiko penggumpalan darah pada
katup atau daerah yang dekat dengan katup.
Oleh karena itu untuk mengatasinya pasien harus
mengkonsumsi obat anti koagulan seperti
warfarin (caumadin) seumur hidup untuk untuk
mencegah penggumpalan darah.

Percutaneous Aortic Valve Replacement


Sedangkan penggantian dengan katup
jaringan ini dapat diambil dari babi, sapi atau
berasal dari cadaver manusia.
Tipe lainnya menggunakan jaringan katup
yang berasal dari katup pulmonary pasien itu
sendiri jika dimungkinkan.

Valvuloplasty
Dalam kasus yang jarang ditemui penggunaan
metode valvuloplasty lebih baik untuk dilakukan
daripada penggunaan metode balon valvuloplasty.
Seperti pada bayi yang baru lahir yang mengalami
kelainan dimana daun katup aorta menyatu.
Dengan menggunakan cara operasi bedah cardiac
pada katup aorta untuk memisahkan daun katup
yang menyatu dan meningkatkan kembali aliran
darah yang melewati katup. Atau cara lain dengan
memperbaiki katup yaitu menghilangkan kalsium
berlebih yang terdapat pada daerah sekitar katup.

Terima Kasih

DATA DIRI
NAMA: IB.ALIT RADITYA
NPM: 10700336
KELAS: B
ANGKATAN: 2010

Anda mungkin juga menyukai