Di Susun Oleh:
KURNIA NURMALITA SARI
1910206044
A. Anatomi Jantung
1. Atrium
memiliki dua atrium yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Atrium kanan
berfungsi menerima darah yang kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh dan
darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru dan membawanya menuju
ventrikel kiri.
2. Ventrikel
memiliki dua ventrikel yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ventrikel
kanan berfungsi menerima darah yang kaya akan karbon dioksida dari atrium
menerima darah yang kaya akan oksigen dari atrium kiri dan memopanya
keseluruh tubuh.
Vena kava superior berfungsi membawa darah yang banyak kardon dioksida
Vena kava inferior berfungsi membawa darah yang banyak kardon dioksida
5. Vena pulmonalis
Vena pulmonalis berfungsi membawa darah yang banyak oksigen dari paru-
6. Arteri pulmonalis
dari ventrikel kanan jantung menuju paru-paru untuk ditukar dengan oksigen.
7. Aorta
Aorta merupakan arteri yang terbesar, yang berfungsi untuk membawa darah
Katup ini terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan, yang berfungsi
untuk mencegah darah dari ventrikel kanan kembali ke atrium kanan pada
9. Katup pulmonal
Katup ini terletak pada pangkal arteri pulmonalis. Katup ini berfungsi
Katup ini terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri yang berfungsi untuk
mencegah dari ventrikel kiri kembali ke atrium kiri pada saat ventrikel kiri
Katup ini terletak pada pangkal aorta, yang berfungsi mencegah darah dari
B. Definisi STEMI
C. Etiologi STEMI
2. Penyempitan aterosklerotik
3. Trombus
4. Plak aterosklerotik
5. Lambatnya aliran darah di daerah plak atau viserasi plak
D. Macam-macam STEMI
1. Infark anterior
Infark anterior terjadi bila adanya oklusi pada left anterior desending (LAD).
LAD mensuplai darah ke dinding anterior ventrikel kiri dan 2/3 area septum
ventrikel kiri yang berat yang dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung
Infark inferior dan posterior diakibatkan oleh oklusi right coronary artery
(RCA) pada 80-90% pasien sedangkan 1020% pasien diakibatkan oleh oklusi
arteri left circumflex (LCX). Pada infark inferior dijumpai adanya perubahan
EKG ST elevasi pada lead II, III, aVF sedangkan infark posterior dijumpai
3. Infark lateral
pada EKG di lead I, aVL, V5, V6. Infark ini diakibatkan oleh cabang-cabang
arteri yang mensuplai darah pada dinding lateral ventrikel kiri yaitu cabang
left circumflex (LCx), diagonal LAD dan cabang terminal dari right coronary
artery (RCA). Karena LCx mensuplai AV junction, bundle his, dan anterior
dan posterior muscle papillary pada 10% populasi, oklusi arteri ini berkaitan
Infark ventrikel kanan biasa terjadi pada infark inferior dengan trias
tanda kusmaul’s, serta area paru bersih. Infark inferior di diagnosis bila
dijumpai elevasi segmen ST pada sadapan EKG sisi kanan V3R dan V4R
E. Patofisiologi
Infark miokard akut dengan elevasi ST (STEMI) umumnya terjadi jika aliran
darah coroner menurun secara mendadak setelah oklusi thrombus pada plak
arterosklerotik yang sudah ada sebelumnya. Stenosis arteri koroner berat yang
infark terjadi jika plak arterosklerosis mengalami fisur, ruptur atau ulserasi dan
F. Manifestasi Klinis
1. Keluhan utama klasik : nyeri dada sentral yang berat , seperti rasa terbakar,
ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dipelintir, tertekan yang
yang menyertai : berkeringat, pucat dan mual, sulit bernapas, cemas, dan
lemas.
G. Komplikasi
1. Disfungsi ventrikuler
bentuk, ukuran, dan ketebalan pada segmen yang mengalami infark dan non
berkembangnya gagal jantung secara klinis dalam hitungan bulan atau tahun
2. Gangguan hemodinamik
korelasi yang baik dengan tingkat gagal pompa dan mortalitas, baik pada
awal ( 10 hari infark ) dan sesudahnya. Tanda klinis yang sering dijumpai
3. Gagal Jantung
Dalam fase akut dan subakut setelah STEMI, seringkali terjadi disfungsi
miokardium. Diagnosis gagal jantung secara klinis pada fase akut dan
4. Hipotensi
mmHg. Keadaan ini dapat terjadi akibat gagal jantung, namun adapat juga
Kongesti paru ditandai dispnea dengan ronki basah paru di segmen basal,
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiografi (EKG) Adanya elevasi segmen ST pada sadapan tertentu.
2. Ekokardiogram
Digunakan untuk mengevaluasi lebih jauh mengenai fungsi jantung
khususnya fungsi vertrikel dengan menggunakan gelombang ultrasouns.
3. Percutaneus Coronary Angiografi (PCA)
Pemasangan kateter jantung dengan menggunakan zat kontras dan
memonitor x-ray yang mengetahui sumbatan pada arteri koroner
4. Tes Treadmill
Uji latih jantung untuk mengetahui respon jantung terhadap aktivitas
I. Penatalaksanaan
2. Monitor EKG.
3. Diet rendah kalori dan mudah dicerna ,makanan lunak/saring serta rendah
5. Atasi nyeri :
6. Antikoagulan :
a. Heparin 20.000-40.000 U/24 wad iv tiap 4-6 wad atau drip iv dilakukan
penggumpalan darah.
b. Streptokinase / trombolisis : pengobatan untuk melarutkan gumpalan
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. H
Tgl lahir : 21-12-1954
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sanan, Bawuran
No. RM : 01.90.89.11
Tanggal masuk RS : 17-10-2019
Tanggal pengkajian : 17-10-2019
Diagnosa Medis : STEMI Inferior
B. KELUHAN UTAMA
Nyeri dada kiri menjalar sampai bahu, keluarga mengatakan pasien sempat tidak
sadarkan diri.
C. TRIAGE UTAMA
ESI Level 1
ESI Level 2
√
ESI Level 3
ESI Level 4
ESI Level 5
D. SURVEI PRIMER
Airway
1. Look : Tidak terdapat benda asing pada jalan nafas dan tidak
terdapat fraktur.
2. Listen : Pasien mampu berbicara.
3. Feel : Terasa adanya hembusan udara saat pasien
melakukan ekspirasi.
4. Kondisi jalan nafas : Paten
Breathing
1. Look : Tidak terdapat fraktur, memar pada dinding dada
pasien, pergerakan dinding dada pasien simetris
2. Listen : Tidak terdapat suara nafas tambahan.
3. Feel : Pergerakan dinding dada simetris.
4. Kondisi pernafasan : Spontan.
Circulation
1. Look : Tidak terdapat tanda-tanda perdarahan, warna kulit pasien tidak
pucat,
tingkat kesadaran pasien compos mentis.
2. Feel : Nadi teraba kuat dan kulit pasien normal tidak pucat.
3. Nadi : Kuat
4. Kulit : Normal tidak pucat.
5. CRT : 2 (detik)
Disability
1. Tingkat kesadaran
E : 4 (spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa dirangsang)
V : 5 (bicara dengan jelas)
M : 6 (mengikuti perintah pemeriksa)
2. Pupil : 3 (normal)
3. Reflek cayaha : +
Exposure
√ Dalam batas normal
Luka
Deformitas
Perdarahan
Nyeri tekan
Pembengkakan
Tanda-tanda Vital
TD : 128/77 mmHg
N : 78 x/menit
R : 18 x/menit
Skor Nyeri : 3
- P : Nyeri datang tiba-tiba.
- Q : Seperti ditekan.
- R : Dada sebelah kiri menjalar ke bahu.
- S :3
- T : ± 30 menit.
E. SURVEI SEKUNDER
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dada bagian kiri menjalar sampai ke bahu dan
pasien sempat pingsan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Stemi Inferior
3. AMPLE
Alergi : Tidak ada alergi makanan maupun obat.
Medication : Avpilet
Postillness :-
Last meal : Nasi dan sayur
Event :-
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada benjolan, tidak terdapat perdarahan, tidak ada
memar.
Leher : Tidak ada benjolan, tidak ada fraktur, tidak ada kesulitan
menelan.
Thoraks : Tidak ada benjolan, tidak ada memar, dada simetris, tidak
ada nyeri tekan.
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada memar, tidak ada benjolan.
Ekstermitas : Tangan dan Kaki dapat bergerak normal.
F. TES DIAGNOSTIK
No Jenis Tanggal Tanggal Analisa &
Hasil Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan Hasil
17/10/19 17/10/19
Lab
1
Tinggi,
peningkatan
produksi
leukosit untuk
melawan
infeksi, reaksi
Leukosit 17.48 4.50-11.50 terhadap obat,
adanya
gangguan
system
kekebalan
tubuh.
Rendah,
terjadi jika ada
cedera
pembuluh
Eritrosit 4.59 4.60-6.00 darah, anemia,
perdarahan
internal atau
eksternal.
Tinggi, terjadi
RDW-SD 47.4 fL 35.0-45.0 fL jika adanya
anemia.
Tinggi, terjadi
jika ada
pedarahan,
P-LCR 25.9% 15.0-25.0% infark
miokard,
penyakit
pernafasan.
Tinggi, terjadi
jika ada
infeksi bakteri,
Netrofil 89.5% 50.0-70.0% infeksi virus,
infeksi jamur,
cidera fisik.
Tinggi, terjadi
jika ada
infeksi bakteri,
infeksi jamur,
Limfosit 6.6% 18.0-42.0% penyakit
autoimun,
stress
berlebihan.
Tinggi, terjadi
jika ada
Eosinofil 0.3% 1.0-3.0% infeksi bakteri,
infeksi jamur.
Tinggi, terjadi
jika adanya
trauma,
dehidrasi
8.00-23.00 berat, penyakit
BUN 27.80 mg/dL misalnya
mg/dL
tekanan darah
tinggi, gagal
jantung,
diabetes.
Tinggi, terjadi
jika adanya
Creatinin 1.73 mg/dL 0.70-1.20 mg/dL masalah pada
ginjal.
Glukosa Tinggi.
203 mg/dL 80-140 mg/dL
Sewaktu
Normal.
HBsAG Non Reaktif Non Reaktif
Tinggi, terjadi
jika adanya
penyakit gagal
ginjal,
kerusakan
3.50-5.10 jaringan,
Kalium 5.14 mmol/L pengaruh
mmol/L
obat-obatan
misalnya
heparin, obat
tekanan darah
tinggi.
Tinggi, terjadi
jika adanya
penyakit gagal
Klorida 108 mmol/L 98-107 mmol/L ginjal,
gangguan pH
darah.
2. Pemeriksaan EKG
Tanggal Pemeriksaan : 17/10/2019
Tanggal Hasil : 17/10/2019
Hasil Pemeriksaan :
ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Keefektifan
Pompa Jantung
0400
IMPLEMENTASI