Anda di halaman 1dari 3

STENOSIS AORTA

Definisi
Adalah penyempitan abnormal dari katup aorta.(6)
Etiologi (6)
1. Congenital ( kerusakan disebabkan oleh pemakaian yang progresif suatu katup bicuspid
sejak kelahiran).
2. Kerusakan karena pemakaian katup aorta pada orang tua
3. Luka parut dari orang tua karena demam reumatik.
Epidemiologi
3 kali lebih sering pada pria daripada wanita. (6)
Patofisiologi (6)
-

Ukuran lumen aorta 2-3 cm2, terjadi perbedaan tekanan bila ukuran lumen berkurang

hingga 50%.
Stenosis aorta menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta pada waktu sistolik
ventrikel meningkatnya resistensi terhadap ejeksi ventrikel tekanan ventrikel kiri
meningkat hipertrofi ventrikel kiri supaya menghasilkan tekanan yang lebih tinggi
untuk mempertahankan perfusi perifer. Jadi ada selisih tekanan yang mencolok anatar
ventrikel kiri dan aorta dinding ventrikel kaku karena berkurangnya daya renggang
dinding ventrikel jadi meski curah jantung dan volume ventrikel dapat dipertahankan
dalam batas normal, tekanan akhir diastole akan sedikit meningkat pembesaran atrium

kiri
Beban tekanan ventrikel kiri yang terus menerus mengakibatkan pelebaran ventrikel kiri
dan menurunkan kontraktilitas miokard.

Gejala klinis

Ada trias gejala :


-

Nyeri dada (angina) biasanya dirasakan keluhan bawah dada dicetuskan oleh
pengarahan tenaga dan hilang saat istirahat.(6)
Otot jantung menebal harus memompa melawan tekanan yang meningkat untuk
mendorong darah melalui katup aorta yang sempit meningkatnya permintaan O2 otot

jantung melebihi suplai yang dikirim dalam darah nyeri dada. (8)
Syncope terutama saat aktivitas, akibat aritmia / kegagalan untuk meningkatkan curah

jantung yang memadai untuk mepertahankan perfusi otak (8)


Dispneu dari gagal jantung mencerminkan kegagalan otot jantung untuk
mengkompensasi beban tekanan yang ekstrim dari katup aorta.(8)

Diagnosis
Anamnesa (6)
-

Merasa gejala setelah gejala setelah penyakit berjalan, termasuk angina, dispneu, sinkop.
Angina perktoris merupakan gejala tersering

Pemeriksaan fisik(6)
Pada stenosis aorta berat denyut arteri melambat. Amplitude yang mengurang dengan
puncak nadi terlambat disebut pulsus parvus et tardus. Getaran sistolik dapat dirasa pada

ICS 2 dekat sternum dan leher


Pada auskultasi didapat diamond shaped murmur sistolik, intensitas penutupan katup

aorta melemah dn paradoxical splinting dari bunyi jantung dua


Pada pasien muda bunyi ejeksi sistolik paling jelas di apex
Pada pasien yang sudah tua, bising sistolik lebih keras di apex dan menyebar ke leher
Foto Rontgen(6)

Pada tahap awal, gambaran foto rontgen normal


Pada tahap lanjut, terdapat pembesaran jantung
Kalsifikasi katup aorta paling jelas pada posisi later, pembesaran ringan atrium kiri dapat
terlihat

Elektrokardiogram(6)
Tanda tanda hipertrofi ventrikel kiri
Peningkatan voltase QRS
Echocardiogram(6)

Dapat terdeteksi penebalan dan kalsifikasi, mobilitas daun katup aorta yang menurun dan

derajat hipertrofi ventrikel


Fungsi ventrikel kiri dinilai dari dimensi ruang, volum akhir diastole dan akhir sistol,

serta fraksi ejeksi


Perbedaan tekanan sistol lewat katup aorta dapat ditentukan dengan teknik dopler
Katerarisasi jantung(6)

Tujuan untuk menegaskan adanya stenosis aorta, mengukur berat-ringan, mnyingkirkan

dan mengenali penyakit jantung lain


Penurunan diameter orifisium lebih dari 75 % sehingga lubang kurang dari 0,8 cm2
menunjukan terjadi gangguan aliran dan curah jantung yang nyata. Biasanya disertai
perbedaan tekanan sistol aorta- ventrikel lebih dari 50 mmHg
Radionuklir (6)

Technetium 99m ( 99m TC) untuk menilai fraksi ejeksi saat istirahat dan kerja
Skrening dengan thalium 201 saat istirahat dan kerja menunjukan daerah iskemi miokard

Tatalaksana (6)
-

Terapi profilaksis untuk mencegah endokarditis bacterial


Gagal jantung diterapi dengan digitalis dan diuretic
Pasien dengan gejala- gejala akibat stenosis butuh tindakan operatif
Pasien tanpa gejala gejala butuh penanganan hati hati dan follow up untuk

menentukan kapan bedah dilakukan


Pasien dengan gradient sistolik 75 mmhg harus dioperasi meski tidak ada gejala
Pasien tanpa gejala dengan perbedaan tekanan <75mmhg control setiap 6 bulan
Operatif dilakukan bila terjadi pembesaran jantung, peningkatan perbedaan tekanan

sistolik aorta
Pasien muda valvulotomi aorta, bila tidak bias lakukan penggantian katup
Pasien lebih tua penggantian katup

Prognosis (6)
Ketika gejala angina, syncope, dispneu muncul, prognosis jadi buruk. Bila
disertaikeluhan angina, 5% bertahan 10-20 tahun. Gejala syncope, bertahan 3-4 tahun. Bila
timbul gagal jantung, resiko bertahan 2 tahun. Resiko penggantian katup aorta 5 %.

Anda mungkin juga menyukai