Anda di halaman 1dari 8

STENOSIS KATUP AORTA

A. PREVALENSI
- Stenosis katup aorta akibat kalsifikasi katup dan stenosis bikuspid
bawaan terbanyak,.
- Pada katup aorta dengan 3 daun katup tanpa keterbatasan gerak
daun katup ex sklerosis aorta 25% dari populasi >65 tahun
- Stenosis katup aorta akibat kalsifikasi:2-3% usia>75 tahun

b. Etiologi
Demam reumatik
Kelainan kongenital
Penumpukan kalsium pada dua katup
d. Manifestasi Klinis
Stenosis aorta dapat terjadi dari tahap ringan hingga berat. Berikut manifestasi klinis dari stenosis
katup aorta :
• Sesak nafas
Kegagalan otot jantung untuk mengkompensasi beban tekanan yang ekstrim dari aortic stenosis.
Sesak nafas disebabkan oleh tekanan yang meningkat pada pembuluh-pembuluh darah dari paru
yng disebabkan oleh tekanan yang meningkat yang diperlukan untuk mengisi ventrikel kiri.
• Angina pektoris
Nyeri dada pada pasien-pasien dengan aortic stenosis adalah sama dengan nyeri dada angina yang
dialami oleh pasien-pasien dengan penyakit arteri korener, nyeri dada seringkali terjadi tanpa
segala penyempitan dari arteri-arteri koroner yang mendasarinya.
• Syncope
Relaksasi (pengenduran) dari pembuluh-pembuluh darah tubuh (vasodilatasi), menurunkan
tekanan darah. Jantung tidak mampu untuk meningkatkan hasil untuk mengkompensasi jatuhnya
tekanan darah, oleh karenanya, aliran darah ke otak berkurang, menyebabkan pingsan. Pingsan
dapat juga terjadi ketika cardiac output berkurang oleh suatu denyut jantung tidak teratur.
• Pemeriksaan fisik pada aorta stenosis yang berat
a. Penyempitan tekanan nadi dan perlambatan lonjakan
denyut arteri.
b. Amplitudo yang berkurang dengan puncak nadi yang
terlambat ini disebut pulvus tardus et tardus. Impuls apeks
tidak berpindah ke lateral, lamanya impuls dapat
memanjang.
c. Getaran sistolik dapat dirasakan pada RIC ke 2 dekat
sternum dan dekat leher.
d. Pada auskultasi murmur sistolik diamond shaped, bunyi A2
melemah. Bising sistolik terdengar lebih keras di apeks
pada pasien pasien lebih tua, biasanya menyebar ke lateral.
• Diagnosis
- Diagnosis stenosis aorta lebih sering didiagnosis pada
saat asimtomatis dan kadang kala dideteksi pada saat
pemeriksaan rutin jantung atau sistem sirkulasi.
- Kenaikan yang lambat dan menetap dari nadi arteri
namun nadi ini memiliki volume rendah.
- Ditemukan delay antara bunyi jantung pertama
dengan nadi terhadap pasangannya pada arteri
karotis.
• Bunyi jantung pertama dapat diikuti oleh suara ejeksi tajam paling dapat terdengar
pada batas bawah kiri sternum dan apex, terdengar seperti split.
• Bunyi jantung kedua cendrung mengecil dan melambat apabila stenosis semakin
parah. Ini merupakan akibat dari peningkatan kalsifikasi katup yang mencegahnya
untuk snapping pada saat menutup yang mengeluarkan suara tajam dan keras.
Dikarenakan peningkatan tekanan pada ventrikel kiri oleh stenosis katup aorta,
maka seiring waktu akan terjadi hipertrofi, sehingga terjadi disfungsi diastolik.
Akibatnya dapat terjadi bunyi jantung keempat yang dikarenakan kekakuan
ventrikel kiri.
• Pemeriksaan fisik stenosis aorta ditemukan tanda-tanda insufisiensi aorta,
contohnya ditemukan suatu early diastolic decrescendo murmur. Ketika kedua
kelainan katup tersebut terjadi bersamaan masing masing berubah atau
menghilang.

Tanda-tanda periferal lain dari stenosis antara lain :


• Tekanan adi yang menyempit
• Ditemukan precordial thrill
• Apex beat naik turun secara terus menerus
• Eletrocardiogram
- Gambaran manifestasi hipertrofi ventrikel kiri
pada ekg.
- Pada EKG terdapat tanda tanda peningkatan
voltase QRS, serta vektor T terletak 180 dari
QRS. Pada kasus lanjut akan ditemukan
depresi segmen ST dan inversi gelombang T di
sadapan I, AvL dan prekordial.
• Heart catheterization
- Katerisasi ruang jantung menyediakan suatu diagnosis
definitif, yang mengindikasikan stenosis berat dengan
luas area <1cm2 mengukur tekanan pada
kedua sisi katup aorta.
- Standar untuk diagnosis SA adalah metode non invasif
dengan ekokardiografi. Kateterisasi jantung hanya
digunakan sebagai metode diagnosis pada kasus dimana
ditemukan perbedaan antara gambaran klinis dan
pemeriksaan non invasif, dikarenakan risiko inheren
apabila melewati katup aorta seperti stroke.
Indikasi kateterisasi adalah :
• SA serta tanda iskemia miokard untuk memastikan
keterlibatan arteri koronaria
• Kelainan multivalvular untuk memastikan kelainan di
masing – masing katup
• Pasien SA muda asimptomatik dan non klasifikasi
dimana tindakan valvotomi balon masih dapat
dilakukan
• Kecurigaan obstruksi infra valvular seperti
kardiomiopati hipertrofil obstruktif.

Anda mungkin juga menyukai