Kelompok 1 Hiperkes
Atma Jaya
TUJUAN
dapat aplikasikan teori yg didapat selama
pembelajaran dengan kejadian di lapangan
khususnya ergonomi dan kesehatan kerja.
MANFAAT
DEFINISI
Ergonomi ialah penerapan ilmu biologi
manusia sejalan dengan ilmu rekayasa
untuk mencapai penyesuaian bersama
antara pekerjaan dan manusia secara
optimal, dengan tujuan agar bermanfaat
demi efisiensi dan kesejahteraan.
NORMA ERGONOMI
Pembebanan kerja fisik
Bagi tenaga kerja: Penentuan beban kerja
fisik perlu memperhatikan kondisi iklim
tropis dan sosial ekonomi.
Kriteria pembebasan
Tidak lebih dari 30 40% kemampuan kerja
maksimum dalam waktu 8 jam/hari.
Rekomendasi kualitatif
Beban angkat maksimum 40 kg
No
Warna
Efek Jarak
Suhu
Psikis
Biru
Jauh
Sejuk
Menyejukka
n
Hijau
Jauh
Sangat sejuk
Menyegarka
n
Merah
Dekat
Hangat
Sangat
Orange
Sangat
Sangat
Menggangg
dekat
hangat
Dekat
Sangat
Merangsang
Kuning
hangat
6
Sawo
Sangat
matang
Dekat
Ungu
Sangat
Dekat
Netral
Merangsang
Sejuk
Agresif
E.
GIZI KERJA
Ruang Lingkup
Rendahnya kebiasaan makan pagi
Kekurangan perhatian pengusaha terhadap
makanan yang diberikan
Kurangnya pengetahuan tingkat kebutuhan
terhadap makanan yang dikonsumsi
Perusahan hanya memberikan uang makan tanpa
disertai penyuluhan gizi kerja
Bagaimana memberi makanan
Berapa yang harus diberikan
Ada dan kapan makanan diberikan
Pencegahan
Keracunan Makanan
Pemilihan BM
Pengangkutan
Peralatan
Pengolahan
Bahan tambahan
makanan
Personal hygiene
tenaga pengolahan
makanan
Personal hygiene
tenaga kerja itu
sendiri
Hubungan industrial
itu baik
Food handling
Hygiene
kantin/ruangan
makan/dapur (PMP
No. 7 Tahun 64)
Peraturan Depkes
Tingkat Aktivitas
Laki-laki(55kg)
Wanita(47 kg)
Kerja Ringan
2.400 kal
1.900 kal
Kerja Sedang
3.800 kal
2.200 kal
Kerja Berat
3.900 kal
3.100 kal
Cara Penyelenggaraan :
Perusahaan sendiri
Kerjasama dengan perusahaan lain
Perusahaan jasa boga dengan sistem borongan
Sistem Pelayanan :
Sistem kafetaria (porsi diatur)
Sistem catur (lauk pauk diporsikan,nasi dan sayur
ambil sendiri)
Sistem prasmanan (ambil sesuai kebutuhan dan
selera)
Sistem kotak (untuk kerja di lapangan)
RAW MATERRIAL
PROSES UPPER
PROSES BOTTOM
PROSES ASSEMBLING
PRODUK SEPATU
Cutting
Posisi kerja berdiri
Beban kerja sedang
Cara kerja
Menggunting pola dasar sepatu menggunakan mesin
yang telah menggunakan 2 tombol saat proses
cutting (safety hand) dan terdapat safety belt agar
tenaga kerja tidak terjatuh serta menggunakan alas
berupa balok papan yang berfungsi untuk
menyesuaikan tinggi tenaga kerja dengan tinggi
mesin.
Sewing
Posisi kerja duduk
Beban kerja ringan
Cara kerja
Bekerja secara bergantian menjahit bahan sepatu
dengan mesin
Disediakan kursi yang telah disesuaikan ukurannya
dengan postur rata rata tenaga kerja sehingga
posisi badan tetap nyaman saat bekerja dan tidak
terlalu membungkuk serta back rest yg cukup
nyaman pula.
Assembling
Posisi kerja berdiri dan duduk
Beban kerja sedang
Cara kerja
Pekerja ada yang berdiri dan ada yang duduk di
sepanjang rel selama 8 jam dan melakukan
penempelan sol, pemasangan alas kaki, dan
melakukan kontrol kualitas sepatu.
Pekerja mengambil barang dan melakukan packaging
dengan menggunakan bantuan meja doyong.
1 buah klinik
5 dokter umum
1 bidan
5 paramedis
First aider
1 orang first aider 1 kotak P3K
dipilih dari karwayan yang ada dan diberi
pelatihan khusus.
1 kotak P3K untuk 300 karyawan
Medical check up
4 paket MCU berdasarkan besarnya risiko kerja
yang ada dilapangan
Yang di dapat karyawan:
saat awal pertama kali melamar kerja
MCU rutin
MCU sebelum karyawan tersebut pensiun
Jumlah Kasus
ISPA
Common Cold
Dyspepsia
Cephalgia
Cough
Febris
Dentis
GEA
Pregnancy
Dermatitis
343
320
316
271
243
180
102
91
88
72
Kantin perusahaan :
Dikelola oleh karyawan yang telah mendapat
pelatihan gizi oleh dokter perusahaan
Satu gedung dengan bagian produksi
Makanan karyawan:
Mendapat jatah makan 1x/ shift
Makanan bervariasi & taksiran jumlah kalori total
minimal 880 kalori.
Masak disesuaikan dengan shift karyawan
Makanan yang > 4 jam setelah dimasakdibuang
(dianggap tak layak dikonsumsi)
Pengambilan makanan teratur
Antrian bumil 5 menit lbh awal + makanan tambahan
Dapur:
Makanan siap saji ditutup dengan tudung saji.
Penyaji makanan menggunakan masker, sarung
tangan, tutup kepala, apron dan sepatu boot
Lantai dapur sedikit licin risiko jatuh
Makanan siap saji diambil sampel dan disimpan
dikulkas 2 x 24 jam antisipasi kasus keracunan.