Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1

PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

KEMENTRIAN TENAGA KERJA RI

PERIODE 11-16 MARET 2019


Afridian Fitriani Nafika ikhwanudin
Astika Utami Larassati Restu Matra Pratiwi
Charmelia Anugrah Reyhan Calabro
Dina Khairina Lubis Rini Koestya Rahayu
Dyah Nova R.A. Sabrina Putri D.
Herry Gunawan Sarah Khanza N.
M. Hidayatullah Selpa Suprayoga
M. Rifki Alfajri
Nadya Fatma Rosalin
Jl. Dhuri, Tirtomartani,
Kalasan, Duri,
Tirtomartani, Sleman,
Kabupaten Sleman, Daerah
PT.Yogya Presisi Tehnikatama Industri Istimewa Yogyakarta 55571

• Berdiri sejak 9 September 1999 di Yogyakarta


• Bergerak di bidang manufaktur seperti membuat mould (cetakan),
spare part mesin industri, otomotif serta plastic injection.
• Bekerjasama dengan Astra Daihatsu Motor, Coca Cola Botlting,
Sari Husada, Toyota Astra Motor, dll.
Jumlah Karyawan : ± 280 orang

Karyawan Office/Staff Karyawan Produksi

Waktu Kerjanya 7.30 – 16.00 Shift Bagian Injeksi


WIB (Istirahat: 12.00-12.30 WIB)
Shift I dimulai pukul 07.00 – 15.00 WIB
(Istirahat : mulai pukul 11.00)
Khusus hari Jum’at dimulai dari Shift II dimulai pukul 15.00 – 23.00 WIB
pukul 07.30 – 16.30 WIB (Istirahat : mulai pukul 19.00)
(Istirahat: 12.00-13.00 WIB). Shift III dimulai pukul 23.00 – 07.00 WIB
(Istirahat : mulai pukul 03.00)
Shift Bagian Manufaktur
Shift I dimulai pukul 08.00 – 16.30 WIB
Shift II dimulai pukul 16.30 – 01.00 WIB
Seluruh pekerja PT. YPTI mendapatkan dua macam asuransi
kesehatan, yaitu BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan,
serta reimburse dari perusahaan.

PT.YPTI sudah memiliki sertifikasi ISO


(2015) untuk Quality Assurance

Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Memiliki sistem yang dipimpin oleh Leader dalam setiap shift kerja.
Leader bertanggungjawab untuk keselamatan dari anggotanya. Bila terjadi kecelakaan kerja, maka leader
wajib membawa anggota tersebut untuk mendapatkan pertolongan pertama ke IGD RS Panti Rini yang
telah bekerja sama dengan PT.YPTI.
Bidang Plastik Injeksi (pembuatan produk yang berbahan plastik)

Injection and Inspeksi oleh


Finishing and Cutting Inspeksi QC Line Inspeksi QC Final Packaging
Monitoring Process Operator

Contoh produk Center Cap D22D


Bidang manufaktur (bidang khusus pembuatan mould dan sparepart)

Order Marketing Engineering Purchasing Planning

Warehouse Quality Produksi Programmer


Control
Faktor
Fisika

Faktor
Psikologi
Kimia

Faktor
Ergonomi
Biologi
BISING
Terdapat kebisingan campuran, yaitu kebisingan Pihak perusahaan sudah melakukan
kontinu dan intermiten. Terjadi di bagian plastic pengukuran intensitas kebisingan di
injector dan bagian pembuatan spare part. Sumber lingkungan kerja dan hasilnya
kebisingan berasal dari mesin-mesin pabrik. dibawah ambang batas.

Tidak semua pekerja Bising ada pada frekuensi kurang dari


memakai pelindung telinga, 85 dB sesuai dengan Permenaker
hanya operator mesin saja No.5 Tahun 2018 tentang NAB bising
yang memang sudah dengan waktu pemamparan 8 jam
menggunakan ear plug kerja sehari.
yang sudah menjadi
standar
PENCAHAYAAN
Penerangan tempat kerja siang hari di bagian plastic injector
atau pembuatan spare part menggunakan sumber
pencahayaan alami berasal dari pintu pabrik dan atap pabrik
yang memang sudah diberi bagian transparan agar cahaya
matahari dapat masuk.

Pekerja dibantu pencahayaan buatan berupa lampu neon,


terutama di bagian yang membutuhkan ketelitian lebih,
yaitu di bagian finishing and cutting, serta quality control.

Pengaturan area kerja sudah cukup


baik, tidak ada area yang berdekatan
sampai terjadi bayangan cahaya yang
dapat mengganggu dan tidak terdapat
pencahayaan yang menyilaukan
GETARAN

Disamping itu, ditemukan faktor


getaran umum, yaitu pada alat forklift.
Pada bagian spare part, yaitu bagian yang
menggunakan alat bor untuk membentuk besi  Paparan tergolong minimal karena
getaran segmental alat jarang beroperasi, hanya satu kali
seminggu untuk memindahkan barang
Belum didapatkan keluhan mengenai pemakaian produk ke atas truk.
alat akibat getaran yang dihasilkan, karena mesin
tidak langsung berhubungan dengan pekerja. Apabila barang produk beratnya
melebihi kapasitas forklift, maka
perusahaan akan menyewa forklift dari
luar.
IKLIM KERJA
Hawa panas mungkin terasa untuk pekerja yang bertindak
sebagai operator mesin karena panas yang dihasilkan oleh
mesin. Ada fan untuk mengurangi hawa panas dari mesin.

Terdapat beberapa kipas angin dan mesin fresh air di dalam


tempat kerja untuk mengurangi hawa panas.

Pekerja tidak terlihat mengalami masalah yang


berkaitan dengan iklim kerja di tempat mereka
bekerja
Ketika melakukan pengamatan di tempat
kerja PT YPTI, faktor biologi yang memiliki
pengaruh dalam kesehatan para tenaga kerja
Upaya pengendalian faktor biologi yang sudah dilakukan di perusahaan PT.YPTI diantaranya adalah:
antara lain: 1. Mikroorganisme yang dapat ditemukan
• Diberlakukan larangan makan di area kerja agar kebersihan pada peralatan kerja atau material yang
dan kenyamanan terjaga. digunakan oleh para pekerja.
• Fasilitas seperti toilet dan wastafel sudah disediakan di setiap 2. Mikroorganisme yang dapat ditemukan di
area kerja. tempat sampah sekitar lokasi kerja..
• Diberlakukan pembersihan area kerja setiap pagi, termasuk 3. Himbauan mengenai wajib cuci tangan
pembuangan sampah pada hampir setiap gedung sebelum ataupun sesudah melakukan
pekerjaan masih kurang tegas.
4. Tempat pengelolaan limbah pabrik
terletak berdekatan dengan area kerja
5. Terdapat lokasi disepenser yang terletak
bersebelahan dengan tempat sampah
terbuka.
Secara keseluruhan, kebersihan di
Pengelolaan limbah sudah diatur
PT.YPTI sudah cukup baik. Dapat
oleh petugas khusus dan telah
dilihat dari lantai, dinding maupun
dibuat area pembuangan limbah.
sekitar area kerja yang bersih dan
Walaupun letaknya berhubungan
hampir tidak ada sampah
dengan gedung area kerja
berserakan.

Kebersihan lingkungan kerja Kantin disediakan di luar area


didukung dengan adanya fasilitas kerja, sehingga tidak akan
tempat sampah yang digolongkan mengotori area kerja.
berdasarkan jenis sampah

Kebersihan di area kerja terjaga


dengan dilakukan pembersihan
lantai, sampah setiap pagi hari dan
saat pergantian shift dilakukan
pembersihan alat kerja
DEBU DAN PARTIKEL KECIL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) BAHAN BAHAN KIMIA

Debu yang berasal dari alat-alat Bahan B3 yang cukup membahayakan adalah bahan biji Dalam proses produksinya
sekilas dalam batas normal. plastik dari proses penghancuran produk yang kualitasnya bahan-bahan kimia tidak begitu
tidak baik. Bila terhirup, dapat merusak sistem menonjol.
pernapasan.
Tidak semua
Limbah dari coolant mesin dan oli. Terapat tempat operator mesin
Terdapat petugas pembuangan sementara yang cukup besar dan bekerja menggunakan sarung
kebersihan yang bekerja sama dengan PT. PPLI (Prasadha Pemusnah Limbah tangan saat kontak
shift di tiap lantai Industri). Limbah diambil tiap 3 bulan sekali dengan mobil dengan bahan-bahan
sehingga debu sangat khusus limbah dan dibawa ke Surabaya untuk pembuangan kimia tersebut.
minimal. akhir. Untuk daerah Yogyakarta belum tersedia tempat
pembuangan akhir.
Perusahaan tidak memiliki petugas higiene
internal yang menganalisis dan mengamati K3
proses industri.

Pemeriksaan dan pengawasan diatur oleh divisi


K3 yang bekerjasama dengan pihak di luar
perusahaan.
Limbah Padat

Plastik dan potongan besi atau baja.

Limbah yang masih baik dan dapat


dipakai kembali kemudian digunakan
menjadi bahan baku campuran untuk
produksi

Limbah yang tidak terpakai ditampung


dan dikelola oleh perusahaan yang telah
bekerjasama dalam pengelolaan limbah.
Limbah Cair

Limbah oli dikumpulkan dan didistribusikan ke


bagian maintenance. Oli dialihkan ke
perusahaan lain yang telah bekerjasama
menerima oli bekas pakai untuk diolah kembali.

Limbah cair dari air pendingin mesin dialihkan


ke tempat pembuangan tanpa ada pengolahan
khusus.
Limbah Gas
Perusahaan tidak menghasilkan limbah gas
khusus dalam jumlah yang perlu pengolahan
atau pembuangan.
 PT.Yogya Presisi Tehnikatama Industri, perusahaan bergerak di bidang plastik injeksi dan bidang
manufaktur, dengan hasil produksi produk bahan plastik, spare part kendaraan bermotor,
cetakan prostese dan alat lain, panel serta landing gear pesawat terbang.
 PT YPTI menerapkan budaya 5S/5R untuk mendukung usaha K3, yaitu Seiri (Ringkas), Seiton
(Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin).
 Berdasarkan walk through survey, terdapat faktor fisika, kimia, dan biologi yang berpengaruh
pada lingkungan kerja PT. YPTI. Untuk area produksi, faktor yang paling dominan adalah faktor
fisika, dan faktor biologi masih ditemukan di kantin dan toilet.
 Upaya pengendalian risiko bahaya dari faktor-faktor tersebut juga sudah dilakukan oleh
perusahaan, baik melalui engineering control, administration control, dan pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD). Walau kami masih mengamati beberapa pekerja yang tidak menggunakan APD
dengan benar.
 Kebersihan di area produksi sudah baik karena tersedia tempat-tempat sampah di
lokasi strategis, serta adanya pemberian tanggung jawab pekerja untuk turut menjaga
kebersihan. Toilet dan kantin sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan.
 Limbah produksi, yang sebagian besar berupa limbah padat sudah dikelola dengan baik
oleh perusahaan.

Namun demikian, usaha Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah usaha
jangka panjang sehingga tetap diperlukan evaluasi secara berkala, termasuk dalam
hal identifikasi faktor-faktor atau potensi bahaya di lingkungan kerja .
 Diharapkan agar pimpinan perusahaan, manjemen perusahaan dan pekerja memahami konsep dari hygiene industry.

 IDiharapkan pihak perusahaan dapat menjalankan semua program higiene industri agar produktivitas tenaga kerja tetap terjaga.
 Memberi penyuluhan berkala mengenai Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), terutama terkait higiene industri dan faktor-faktor
risiko yang mempengaruhi kesehatan kerja.
 Memberi informasi kepada seluruh tenaga kerja akan pentingnya kebersihan diri dan keselamatan diri.
 Melakukan pengawasan terhadap kepatuhan pelaksanaan kebersihan dan keselamatan diri.
 Menyediakan lebih banyak media dan sarana untuk mempromosikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
 Perlu adanya tenaga kesehatan khusus di perusahaan untuk mengevaluasi kesehatan dan keselamatan kerja dan memantau secara berkala.
 Melakukan pengukuran nilai ambang batas dan standardisasi mesin produksi secara berkala.
 Perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi seluruh tenaga kerja secara rutin.
 Perusahaan perlu mempertimbangkan pengadaan petugas higiene industri yang bertugas dalam memantau dan mengevaluasi sanitasi dan
higienitas industri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai