Faktor
Psikologi
Kimia
Faktor
Ergonomi
Biologi
BISING
Terdapat kebisingan campuran, yaitu kebisingan Pihak perusahaan sudah melakukan
kontinu dan intermiten. Terjadi di bagian plastic pengukuran intensitas kebisingan di
injector dan bagian pembuatan spare part. Sumber lingkungan kerja dan hasilnya
kebisingan berasal dari mesin-mesin pabrik. dibawah ambang batas.
Debu yang berasal dari alat-alat Bahan B3 yang cukup membahayakan adalah bahan biji Dalam proses produksinya
sekilas dalam batas normal. plastik dari proses penghancuran produk yang kualitasnya bahan-bahan kimia tidak begitu
tidak baik. Bila terhirup, dapat merusak sistem menonjol.
pernapasan.
Tidak semua
Limbah dari coolant mesin dan oli. Terapat tempat operator mesin
Terdapat petugas pembuangan sementara yang cukup besar dan bekerja menggunakan sarung
kebersihan yang bekerja sama dengan PT. PPLI (Prasadha Pemusnah Limbah tangan saat kontak
shift di tiap lantai Industri). Limbah diambil tiap 3 bulan sekali dengan mobil dengan bahan-bahan
sehingga debu sangat khusus limbah dan dibawa ke Surabaya untuk pembuangan kimia tersebut.
minimal. akhir. Untuk daerah Yogyakarta belum tersedia tempat
pembuangan akhir.
Perusahaan tidak memiliki petugas higiene
internal yang menganalisis dan mengamati K3
proses industri.
Namun demikian, usaha Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah usaha
jangka panjang sehingga tetap diperlukan evaluasi secara berkala, termasuk dalam
hal identifikasi faktor-faktor atau potensi bahaya di lingkungan kerja .
Diharapkan agar pimpinan perusahaan, manjemen perusahaan dan pekerja memahami konsep dari hygiene industry.
IDiharapkan pihak perusahaan dapat menjalankan semua program higiene industri agar produktivitas tenaga kerja tetap terjaga.
Memberi penyuluhan berkala mengenai Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), terutama terkait higiene industri dan faktor-faktor
risiko yang mempengaruhi kesehatan kerja.
Memberi informasi kepada seluruh tenaga kerja akan pentingnya kebersihan diri dan keselamatan diri.
Melakukan pengawasan terhadap kepatuhan pelaksanaan kebersihan dan keselamatan diri.
Menyediakan lebih banyak media dan sarana untuk mempromosikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Perlu adanya tenaga kesehatan khusus di perusahaan untuk mengevaluasi kesehatan dan keselamatan kerja dan memantau secara berkala.
Melakukan pengukuran nilai ambang batas dan standardisasi mesin produksi secara berkala.
Perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi seluruh tenaga kerja secara rutin.
Perusahaan perlu mempertimbangkan pengadaan petugas higiene industri yang bertugas dalam memantau dan mengevaluasi sanitasi dan
higienitas industri.
TERIMA KASIH