Pendahuluan
2012 -> masalah kesehatan yang utama di
dunia.
Diperkirakan terdapat >8,6juta kasus di dunia
per tahun
Angka kematian perkiraan mencapai 1,3juta
kasus
Indonesia menduduki peringkat ke-4 negara
Intrapulmonal
TB
TB
Ekstrapulmonal
TB
FUNGSI VERTEBRA
Secara fungsional, dorsum terlibat dalam 3 tugas utama, yaitu:
1. Penyangga: columna vertebralis membentuk aksis tubuh dan
ANATOMI VERTEBRA
columna vertebralis terdiri
dari 33 ruas, yaitu:
7 ruas tulang leher (vertebra
cervicalis)
12 ruas tulang dada
(vertebra thoracica)
5 ruas tulang panggul
(vertebra lumbalis)
5 ruas tulang duduk
(vertebra sacralis)
dan 3-5 (umumnya 4) ruas
tulang ekor (vertebra
coccygeal)
ANATOMI VERTEBRA
Perkembangan lengkung
vertebra
Vertebrae
Corpus vertebrae
Foramen
Processus transversus
vertebrale
Processus
Processus
articularis
spinosus
Berukuran besar
Miring, semakin
Pendek (C3-C5);
C3*-C7
(triangular)
menurun ke
bifid (C3-C6);
arah dorsal
panjang (C7)
(berbentuk seperti
ginjal)
posterius mengelilingi
foramen transversum
Vertebrae
Berukuran sedang
Berukuran kecil
Frontal,
Panjang, terjal ke
thoracicae T1-T12
(berbentuk seperti
(circular)
panjangnya berkurang
semakin
arah postero-
jantung); memiliki
menurun ke
inferior; ujungnya
facies costalis
facies costalis
arah dorsal
mengarah ke
caudal
Vertebrae lumbales
Berukuran besar
Berukuran sedang
Bagian lateral
L1-L5
(berbentuk seperti
(triangular)
processus accessories
terletak sagittal;
berada di permukaan
bagian medial
posterior
terletak frontal
ginjal)
Vertebrae sacrales
Ukurannya semakin
Canalis sacralis
Melebur
Melebur menjadi
(oval)
sacralis lateralis
menjadi crista
crista sacralis
sacralis
mediana
ke apex
intermedia
*C1 (atlas) dan C2 (axis) dianggap atipikal
VASKULARISASI VERTEBRA
Arteria spinalis yang
di daerah thoracal.
Arteria subcostalis dan arteria
lumbalis di abdomen.
Arteria iliolumbalis dan arteria
sacralis lateralis.
VASKULARISASI VERTEBRA
SPONDILITIS TUBERKULOSA
Spondilitis tuberkulosa atau spinal tuberculosis atau
tuberkulosa tulang belakang atau Potts disease
adalah :
Penyakit infeksi tuberkulosis ekstrapulmonal yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang
mengenai satu atau lebih tulang belakang (vertebra).
ETIOLOGI
Bakteri berbentuk batang yang bersifat tahan asam
EPIDEMIOLOGI
vertebra (kurang lebih 50% kasus), tulang
Patofisiologi
Cold abscess
Infeksi menyebar ke ligamen dan jaringan
ikat sekitar
Akumulasi produk likuefikasi dan eksudasi
reaktif proses infeksi
Defisit Neurologis
Secara umum karena proses infeksi atau
proses penyembuhan
Penyempitan kanal spinalis oleh abses
Subluksasio sendi
Jaringan granulasi
Vaskulitis, trombosis arteri/ vena spinalis
Materi dari elemen tulang akibat kolaps
vertebra
Abses epidural
Invasi duramater secara langsung
Gambaran Klinis
Tidak
terdeteksi/
terabaikan
Pasien
tidak
sadar
akan
III.
IV.
Manifestasi klinis
Gejala TB
berat badan menurun selama 3 bulan
Pemeriksaan Fisik
LABORATORIUM
LED
Tuberculin skin test atau Mantoux test atau Tuberculine
LABORATORIUM
Cairan serebrospinal dapat abnormal (pada kasus
X-RAY
CLASSIC RONTGEN TRIAD:
1.lesi primer vertebra
2.penyempitan ruang discus
intervertebralis
3.abscess paravertebra
Foto rontgen dada dilakukan pada seluruh pasien untuk mencari bukti adanya tuberkulosa di paru (dua per
RONTGEN
Foto polos lateral vertebra lumbalis. A = Tampak kolaps anterior dari L1 dan
RONTGEN
CT-SCAN
Abscess dengan kalsifikasi diagnostik dari spinal tuberculosis.
CT-scan merupakan modalitas yang hebat untuk:
1. memvisualisasikan kalsifikasi jaringan lunak (soft tissue
calcification)
2. memvisualisasikan pola dan tingkat keparahan destruksi tulang,
baik itu yang bersifat fragmentary, osteolytic, localized dan
sclerotic, serta subperiosteal
3. memvisualisasi regio yang sulit dilihat pada foto polos, seperti
cranio-vertebral junction, regio cervico-dorsal, regio thoracal dan
keterlibatan tulang rusuk, regio sacrum, sendi sacro-iliaca, dan
posterior spinal tuberculosis.
CT-SCAN
MRI
Paling baik digunakan untuk melihat dengan tepat sampai
MRI
MRI: keterlibatan corda spinalis. Sagittal T2W (A, B, C) dan axial T1W (D).
PATOLOGI ANATOMI
Pemeriksaan biopsy merupakan diagnosa pasti untuk
spinal tuberculosis.
CT-guided fine needle biopsy/aspiration merupakan
cara yang akurat dalam mendapatkan bahan untuk
diagnosis histologik maupun untuk kultur.
Pada pemeriksaan histologi akan ditemukan epithelioid
cell granulomas, nekrotik granular dengan infiltrasi
limfositik, dan sebaran multinucleated Langhans giant
cells, sedangkan bakteri tahan asam tidak ditemukan
dan kultur sering memberikan hasil yang negatif (hanya
pada 50% kasus yang memberikan hasil kultur positif).
PATOLOGI ANATOMI
PATOLOGI ANATOMI
Diagnosa banding
1. Tumor atau penyakit keganasan
MANAJEMEN TERAPI
Tujuan terapi:
1.Untuk mengeradikasi infeksi atau setidaknya
TERAPI KONSERVATIF
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TERAPI KONSERVATIF
kemoterapi anti-tuberkulosa prinsip utama terapi pada
seluruh kasus tuberkulosis, termasuk spondilitis
tuberkulosa
TERAPI KONSERVATIF
WHO dan International Union against Tuberculosis and
Lung Disease
a. terapi spinal tuberculosis = regimen untuk pasien baru
dengan tuberkulosis paru smear-positive, yaitu 2HRZE
untuk fase inisial, dan 4RH atau 6HE untuk fase lanjutan
b. Sebagian besar pasien, kini diterapi secara ambulatory,
tanpa bed rest. Pada penelitian controlled trials,
menunjukkan bahwa penyakit ini selalu dapat dihentikan
dengan kemoterapi.
c. Pembedahan hanya dilakukan bila terdapat komplikasi,
seperti kompresi saraf atau risiko paralisis yang serius
pada kasus tuberkulosis di leher.
TERAPI KONSERVATIF
American Academy of Pediatrics
a. paling sedikit 12 bulan kemoterapi efektif untuk terapi
tuberkulosis tulang pada anak
b. yaitu: isoniazid, rifampin, pyrazinamide, dan
streptomycin selama 2 bulan pertama
c. lalu dilanjutkan dengan isoniazid dan rifampin pada 10
bulan berikutnya
TERAPI KONSERVATIF
Pemasangan gips bergantung pada level lesi.
a. pada daerah servikal jaket Minerva
b. pada daerah vertebra thoracal, torakolumbal dan lumbal
atas body cast jacket
c. pada daerah lumbal bawah, lumbosakral dan sakral
body jacket atau korset dari gips yang disertai dengan
fiksasi salah satu sisi panggul
Indikasi absolut
Paraplegia dengan onset selama terapi konservatif; operasi tidak dilakukan
bila timbul tanda dari keterlibatan traktur piramidalis, tetapi ditunda hingga
terjadi kelemahan motorik.
Paraplegia yang menjadi memburuk atau tetapi statis walaupun sudah
diberikan terapi konservatif.
Hilangnya kekuatan motorik secara lengkap selama 1 bulan walaupun telah
diberi terapi konservatif.
Paraplegia disertai dengan spastisitas yang tidak terkontrol sehingga tirah
baring dan immobilisasi menjadi sesuatu yang tidak memungkinkan atau
terdapat resiko adanya nekrosis karena tekanan pada kulit.
Paraplegia berat dengan onset yang cepat, mengindikasikan tekanan yang
besar yang tidak biasa terjadi dari abscess atau kecelakaan mekanis; dapat
juga disebabkan karena trombosis vaskuler yang tidak dapat terdiagnosa.
Paraplegia berat, paraplegia flasid, paraplegia dalam posisi fleksi, hilangnya
sensibilitas secara lengkap, atau hilangnya kekuatan motorik selama lebih
dari 6 bulan (indikasi operasi segera tanpa percobaan pemberikan terapi
konservatif).
Indikasi relatif
Paraplegia yang rekuren bahwa dengan paralisis ringan sebelumnya.
Paraplegia pada usia lanjut, indikasi untuk operasi diperkuat karena
kemungkinan pengaruh buruk dari immobilisasi.
Paraplegia yang disertai nyeri, nyeri dapat disebabkan karena spasme atau
kompresi saraf.
Komplikasi seperti infeksi traktus urinarius atau batu.
TERAPI OPERATIF
TERAPI OPERATIF
Dalam konteks global, strategi terapi bervariasi:
1. kemoterapi saja (tidak perlu operasi spinal)
2. terapi middle path (operasi dengan indikasi spesifik)
3. rutin dekompresi atau debridement, dan bone grafting
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TERAPI OPERATIF
TERAPI OPERATIF
Berikut ini beberapa teknik operasi yang umum digunakan untuk
TERAPI OPERATIF
3. Dekompresi transthoracic anterior.
Costa dieksisi arteri intercostalis diligasi pleura dibuka
TERAPI OPERATIF
Pendekatan anterior (Ito et al (1934))
Keuntungan lesi diambil secara langsung dan didekompresi,
TERAPI OPERATIF
Walaupun dipilih tindakan operatif kemoterapi anti-
TERAPI OPERATIF
Oguz E et al menawarkan suatu klasifikasi
PENCEGAHAN
Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) merupakan suatu
PROGNOSIS
Sangat tergantung dari usia dan kondisi kesehatan umum pasien,
derajat berat dan durasi defisit neurologis serta terapi yang diberikan.
Mortalitas
Seiring dengan ditemukannya kemoterapi menurun hingga <5%
Relaps
Regimen medis saat ini + pengawasan yang ketat hampir mencapai
0%
Kyphosis
PROGNOSIS
Defisit neurologis
Secara umum, prognosis membaik dengan dilakukannya
operasi dini.
Usia
Prognosis anak-anak >> dewasa
Fusi
Fusi tulang yang solid merupakan hal yang penting untuk
pemulihan permanen spondilitis tuberkulosa.