REHABILITASI MEDIK
PADA BRACHIALGIA
Oleh :
Aulia Agung Sanubari
Dwi Tiara Septiani
Riza Setya Agrenza
Henrikus Jeffery Lawandy
Luqma Prinata Widyantara
Katarina B Dinda SM
G99131022
G99131035
G99131070
G99131040
G99131050
G99131046
Pembimbing :
Dr. Noer Rachma, dr.,Sp.KFR
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia sehingga dapat menyelesaikan referat dengan
judul : Rehabilitasi Medik pada Brachialgia. Penulis menyadari bahwa
penulisan dan penyusunan referat ini tidak lepas dari bantua berbagai pihak, baik
berupa bimbingan dan nasihat, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dr. Noer Rachma, dr.,Sp.KFR
2. Tri Lastiti W, dr, Sp.RM, Mkes
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.. 2
Daftar Isi3
BAB I PENDAHULUAN.4
BAB II BRACHIALGIA
Definisi..5
Epidemiologi.6
Etiologi..6
Anatomi.6
Patofisologi13
Gejala Klinis..14
Diagnosis...15
Penatalaksanaan.16
BAB III PROGRAM FISIOTERAPI PADA BRACHIALGIA...18
BAB IV SIMPULAN25
DAFTAR PUSTAKA26
BAB I
PENDAHULUAN
Brachialgia adalah istilah teknis untuk nyeri lengan. Hal ini digunakan
ketika rasa sakit itu dianggap karena adanya permasalahan dengan saraf, yang
paling sering terjadi yaitu akibat syaraf terkompresi atau terjepit di leher.
Brachialgia juga istilah yang digunakan dengan mengacu pada nyeri menjalar
sepanjang saraf pleksus brakialis.1
Kanal tulang belakang dan foramina intervertebralis adalah terowongan
tulang di tulang belakang. Sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang
berjalan melalui ini. Bila ukuran terowongan ini berkurang, ruang untuk saraf
tulang belakang dan sumsum tulang belakang akan menyempit. Akibatnya,
terjadinya tekanan pada struktur yang berada disana.2
Spasme otot-otot cervical juga dapat menyebabkan nyeri karena iskemi dari
otot tersebut menekan pembuluh darah sehinggga aliran darah akan melambat dan
juga terjadi penurunan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan.
Sebuah survei epidemiologi menunjukkan kejadian tahunan brachialgia
adalah 83 per 100.000 orang melaporkan brachialgia terjadi diantara usia 13 dan
91 tahun, dan laki-laki dengan jumlah lebih dari perempuan. Dalam studi ini, 14,8
persen orang dengan brachialgia melaporkan dengan aktivitas fisik atau trauma,
dan hanya 21,9 persen memiliki tonjolan disk yang objektif yang menyertainya
pada pemeriksaan pencitraan. Spondylosis, disk protusion, atau keduanya
menyebabkan hampir 70 persen kasus.3
Brachialgia dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain metabolik,
trauma, secondary symptoms, peradangan dan referred pain. Gambaran klinis
brachialgia biasanya berupa kekakuan pada leher dan menjalar ke bahu pada
daerah otot trapezius. Hal hal yang dikeluhkan pasien yang mengalami brachialgia
adalah nyeri leher, kaku leher (stifness), gejala radikuler dan paresthesia.2
BAB II
BRACHIALGIA
1. DEFINISI
Brachialgia adalah kompleks gejala ditandai dengan nyeri di dan sekitar
bahu menjalar
sensorik, dan telah digambarkan dengan berbagai nama yang didasarkan pada
konsep etiologi yang disajikan oleh berbagai peneliti. Brachialgia berarti nyeri
pada lengan, dan tidak memiliki ke faktor penyebab.2
Brachialgia adalah istilah teknis untuk nyeri lengan. Hal ini digunakan
ketika rasa sakit itu dianggap karena adanya permasalahan dengan saraf, yang
paling sering terjadi yaitu akibat syaraf terkompresi atau terjepit di leher 4.
Brachialgia juga istilah yang digunakan dengan mengacu pada nyeri menjalar
sepanjang saraf pleksus brakialis.3
Kanal tulang belakang dan foraminae intervertebralis adalah terowongan
tulang di tulang belakang. Sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang
berjalan melalui ini. Bila ukuran terowongan ini berkurang, ruang untuk saraf
tulang belakang dan sumsum tulang belakang akan menyempit. Akibatnya,
terjadinya tekanan pada struktur yang berada disana.4
Hal ini terjadi akibat iritasi pada saluran saraf sensorik di suatu tempat
diantara sel-sel sensorik kortikal dan daerah di mana rasa sakit yang dirasakan.
Dari poin dari iritasi saraf sensasi diproyeksikan perifer sebagai radiasi yaitu,
ditafsirkan oleh otak kita sebagai datang dari ujung distal dari saraf.4
Gejala kompresi tulang belakang termasuk rasa sakit di leher, tulang belikat atau
lengan. Mati rasa, kesemutan sensasi, dan kelemahan yang sering dikaitkan
dengan brachialgia.3
Gangguan yang dapat menyebabkan kompresi saraf dan brachilagia
termasuk stenosis tulang belakang, penyakit diskus degeneratif, penonjolan atau
prolaps diskus intervertebralis, Spurs tulang (osteofit), atau spondylosis
(osteoartritis tulang belakang). Umumnya dua atau lebih kondisi ini terlihat
bersama-sama.2
2. EPIDEMIOLOGI
Sebuah survei epidemiologi menunjukkan kejadian tahunan brachialgia
adalah 83 per 100.000 orang .1 Orang melaporkan brachialgia adalah antara 13
dan 91 tahun, dan laki-laki dengan jumlah lebih dari perempuan. Dalam studi ini,
14,8 persen orang dengan brachialgia melaporkan dengan aktivitas fisik atau
trauma, dan hanya 21,9 persen memiliki tonjolan disk yang objektif yang
menyertainya pada pemeriksaan pencitraan. Spondylosis, disk protusion, atau
keduanya menyebabkan hampir 70 persen kasus.3
3. ETIOLOGI
a. Metabolik
b. Trauma
e. Referred pain
4. ANATOMI
A. Os Vertebra
Tulang vertebra mempunyai suatu bentuk tertentu tapi bukanmerupakan
suatu tiang yang lurus melainkan membentuk suatu lengkungan yang cembung
kebelakang dan cembung kedepan pada bidang sagital. Yaitu kyposis thoracalis
dan sacralis serta lordosiscervicalis dan lumbalis. Selain itu juga ada scoliosis
yang melengkung kesamping dalam bidang frontal. Columna vertebralis
membentuk struktur dasar batang badan yang terdiri dari 32-33 ruas vertebra dan
umumnya
terdiri
dari
sebuah
badan
(corpus)
dan
sendi
sinovial
jenis
ovoid
yang
dibentuk
ke
segala
arah,
dengan
gerakan
dominan
Gambar:
Otot-otot Leher tampak lateral
(R. Putz & R Pabst: 2000)
Keterangan gambar :
1. m. Sternocleidomastoideus 5. m. Scaleneus Anterior
2. m. Semispinalis
6. m. Scaleneus Medius
3. m. Splenius Capitis
7. m. Scaleneus Posterior
4. m. Levator Scapulae
8. m. Trapezius
a. m. Rectus capitis posterior major
1) Origo di procesus spinosus axis
2) Insertionya di linea nuchealis inferior
3) Inervasinya dari n. suboccipotalis.
b. m. Rectus capitis posterior minor
1) Origo di tuberculum posterius dari arcus posterior (atlas)
2) Insertionya di linea nuchealis inferior I
3) nervasinya dari n. suboccipotalis.
c. m. Obliqus capitis superior
1) Origo di tuberculum posterius dari arcus tranversus (atlas)
2) Insertionya di linea nuchealis inferior
3) Inervasinya dari n. suboccipotalis.
d. m. Obliqus capitis inferior
1) Origo di procesus spinosus axis
2) Insertionya di procesus tranversus
3) Inervasinya di n. suboccipotalis.
e. m. Rectus capitis lateralis
1) Origo di procesus tranversus bagian depan
pleksus
cervicalis
dan
Innervasi motorik
Diafragma
otot deltoid, biceps
ekstensor wrist, abduktor
VC 5-6
VC7
danekstensor thumb
biceps, brachioradialis
triceps, fleksor wrist, ekstensor
VC 6-7
VC8
VTh1
jari
Triceps
fleksor jari
otot-otot intrinsik tangan
10
disbanding dari toracal dan lumbal. Terdiri dari nucleus pulposus, annulus
fibrosus, dan 2 cartilaginous end plate. Lebih tertutup tulang bila dibandingkan
dengan vertebra yang lain.8
5. PATOFISIOLOGI
Saat mengalami degenerasi,
diskus
mulai
menipis
karena
sebagai
sendi
palsu
yang
terusmengalami friksi dan iritasi secara terus-menerus akan timbul osteofit juga
yang kemudian akan menekan kanalis spinalis sehingga timbul nyeri dan
menurunkan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan.7
Berkurangnya tinggi diskus akan diikuti dengan pengenduran ligamen
yang
mengakibatkan
nukleuspulposus
dapat
ligamentumlongitudinal
fungsinya
berpindah
posterior,
berkurang
kearah
dan
instabilitas.
posterior,
menimbulkan
nyeri
Akibatnya
sehingga
dan
menekan
menurunkan
11
6. GEJALA KLINIS
Gambaran klinis brachialgia biasanya berupa kekakuan pada leher dan
menjalar ke bahu pada daerah otot trapezius. Terdapat perasaan kaku dan nyeri
pada gerakan.9
Tanda Dan Gejala:
a. Nyeri Leher
Gejala yang utama biasanya berupa nyeri pada bagian belakang leher
atau daerah sekitarnya (m. trapezius). Timbulnya nyeri terjadi secara
perlahan-lahan walaupun terkadang timbul mendadak. Rasa nyeri sendiri
biasanya bersifat kronik dan dihubungkan dengan adanya aktivitas yang berat
atau keadaan umum yang menurun. Terkadang rasa nyeri menjalar ke bahu
atau lengan atas dan juga bisa mengenai daerah cervical atas yang
menyebabkan nyeri occipital.5
b. Kaku Leher (Stifness)
Kaku leher dimulai pada pagi hari dan makin bertambah dengan
adanya aktivitas. Gerakan leher menjadi terbatas dan terkadang disertai
dengan krepitasi dan nyeri.
c. Gejala Radikuler
Tergantung pada radiks saraf yang terkena oleh spur atau iritasi oleh
synovitis dari facet sendiri dan biasanya bersifat unilateral. Pasien mengeluh
adanya paresthesia numbness dan jarang disertai nyeri. Paresthesia numbness
sendiri tergantung pada bagian vertebrae cervical mana yang mengalami
spondylosis, dan memiliki manifestasi yang berbeda-beda.7
d. Parestesia (Kesemutan)
Pada umumnya parestesia ditunjukan ada di dalam jari tangan. Disini
lokalisasi itu justru sangat penting, karena dari lokalisasinya dapat
disimpulkan pada tingkatan mana struktur saraf terangsang, pada tekanan
akar C6 menyebabkan rasa kesemutan sampai ibujari dan telunjuk.
7. DIAGNOSIS
12
13
14
BAB III
PROGRAM FISIOTERAPI PADA BRACHIALGIA
Fisioterapis memilih intervensi berdasarkan pada kompleksitas dan tingkat
keparahan
dari
problem.
Fisioterapis
memilih,
mengaplikasikan
atau
memodifikasi satu atau lebih prosedur intervensi berdasarkan pada tujuan akhir
dan hasil yang diharapkan yang telah dikembangkan terhadap pasien. Metode
tersebut meliputi:
1. TENS (Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation)13
a. Pengertian TENS
TENS merupakan alat stimulasi elektris maksudnya alat yang
mengubah arus listrik menjadi stimulasi untuk terapi. TENS
memberikan arus listrik dengan amplitudo sampai dengan 50mA
dengan frekuensi 10-250Hz, banyak digunakan untuk terapi
pengurangan rasa sakit.
b.
15
2. Ultrasound14,15
a. Gelombang Ultrasound
Bentuk gelombang ultrasound adalah longitudinal. Ultrasound terapi
merupakan suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik
gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz, yang
digunakan dalam fisioterapi adalah 0,5 MHz-5MHz dengan tujuan
untuk menimbulkan efek terapeutik.
b.
16
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyaknya energi ultrasound diserap
dalam jaringan tendon dan jaringan tulang rawan.
c.
d.
e.
Indikasi Ultrasound
1) Kelainan-kelainan / penyakit pada jaringan tulang sendi dan otot
2) Keadaan-keadaan post traumatik
3) Fraktur
4) Rheumathoid Arthritis pada stadium tidak aktif
5) Kelainan / penyakit pada sirkulasi darah
6) Penyakit-penyakit pada organ dalam
7) Kelainan / penyakit pada kulit
8) Luka bakar
9) Jaringan parut oleh karena operasi
10) Kontraktur
Kontra Indikasi Ultrasound
1) Di dekat uterus pada wanita hamil
2) Epiphysela plates
3) Testis
4) Post laminectomi
5) Hilangnya sensibilitas
6) Tumor
7) Diabetes Mellitus (DM)
8) Trombhoplebitys dan Varises
Efek Ultrasound
Efek Fisiologis
Efek fisiologis yang ditimbulkan oleh ultrasound antara lain:
1) Meningkatkan sirkulasi darah
Salah satu efek yang ditimbulkan oleh ultrasound adalah panas
sehingga tubuh memberikan reaksi terhadap panas tersebut yaitu
terjadinya vasodilatasi.16
2) Rileksasi Otot
Dengan adanya efek panas maka akan mengakibatkan vasodilatsi
pembuluh darah sehingga terjadi perbaikan sirkulasi darah yang
mengakibatkan rileksasi otot. Hal ini disebabkan oleh karena zat-
17
18
Metode ini mula mula intinya berupa latihan isometric untuk otot otot
leher, namun dalam perkembangannya ditambah dengan latihan postur
untuk mengurangi lordosis leher dan forward head posture: latihan
stretching untuk otot otot leher dan otot otot bahu.
a.
Isometric Contraction
Adalah kontraksi sekelompok otot untuk mengangkat atau mendorong
beban yang tidak bergerak dengan tanpa gerakan anggota tubuh, dan
panjang otot tidak berubah. Seperti mengangkat, mendorong, atau
menarik suatu benda yang tidak dapat digerakan (tembok, pohon,
dsb). Lamanya perlakuan kira-kira 10 detik, pengulangan 3 kali, dan
istirahat 20 - 30 detik.
b.
Active Stretching
Active stretching adalah suatu metode penguluran/stretching yang
biasa dilakukan pada otot-otot
postural sebagai suatu latihan fleksibilitas yang dilakukan secara aktif
oleh klien/pasien. Active stretching meningkatkan fleksibilitas secara
aktif dan menguatkan otot agonis. Praktiknya pada saat melakukan
active stretching, otot antagonis (group otot pada sisi yang tidak di
stretch) dan otot agonis (otot yang akan di-stretch) keduanya
rileks.Secara perlahan dan lembut, gerakan tubuh meningkatkan
tekanan pada group otot yang akan di stretch. Tekanan pada otot
agonis saat peregangan secara aktif akan membuat otot mudah terulur,
dimana muscle spindle tidak terstimulasi optimal dan stimulasi
optimal terjadi pada golgi tendon, sehingga akan diperoleh suatu
penguluran yang berarti. Prinsip utama dari active stretching
membantu pasien bergerak lebih mudah dan lebih baik sehingga tidak
akan terjadi kerobekan pada otot jika stretching dilakukan dengan
perlahan dan lembut.
Dari latihan latihan tersebut, diharapkan akan diperoleh :
a. Pengurangan nyeri leher dan pencegahan rekurensi
b. Postur leher yang benar
c. Fungsi leher yang adekuat
19
20
baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Postur tubuh seseorang
dikatakan baik, apabila ia berdiri tegak akan:
a. Rileks, tanpa perlu mengeluarkan tenaga yang berlebihan
b. Tidak melelahkan dan tidak menimbulkan rasa nyeri (terutama pada
punggung atau pinggang) dalam jangka waktu yang cukup lama
c. Memberikan estetis yang baik.
BAB IV
SIMPULAN
Brachialgia adalah kompleks gejala ditandai dengan nyeri di dan sekitar
bahu menjalar
sensorik, dan telah digambarkan dengan berbagai nama yang didasarkan pada
konsep etiologi yang disajikan oleh berbagai peneliti. Brachialgia merupakan
istilah teknis untuk nyeri lengan. Hal ini digunakan ketika rasa sakit itu dianggap
karena adanya permasalahan dengan saraf, yang paling sering terjadi yaitu akibat
syaraf terkompresi atau terjepit di leher. Brachialgia juga istilah yang digunakan
dengan mengacu pada nyeri menjalar sepanjang saraf pleksus brakialis.5
Penatalaksanaan definitif pada brachialgia bergantung pada etiologinya
dan dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Program rehabilitasi medik
21
merupakan salah satu program penunjang yang tidak dapat dihiraukan untuk dapat
mencapai quality of life dari pasien. Program rahabilitasi medik yang diterapkan
pada
penatalaksanaan
brachialgia
bertujuan
untuk
mengurangi
hingga
DAFTAR PUSTAKA
1. Eubanks JD, Case Western Reserve University School of Medicine,
Cleveland, Ohio Am Fam Physician. 2010
2. Nachlas W. Brachialgia. A Manifestation Of Various Lesions. The journal
of bone and joint surgery. 2010
3. Barnes J. The causes od brachialgia. Section of balneology and
climatology. 1924
4. Brachialgia ( cervical radiculopathy) . www.precisionhealth.com. Diunduh
pada tanggal : 22 februari 2015
5. Cailliet, Rene. Neck and Arm Pain. Edisi ke-3. USA: F.A. Davis Co; 1991.
6. William I, Brachialgia: a manifestation of varius lession. The Journal of
Bone and Joint Surgery. USA : 1994
7. Carette S, Fehlings MG. Cervical radiculopathy. N Engl J Med
2005;353:392-9
8. Putz, R and Pabst, R. Atlas Anatomi Tubuh Manusia SOBOTTA. Jakarta:
EGC.Penerbit Buku Kedokteran; 2000.
22
Nonoperative
23