Pembimbing:
dr. M. Nurul Kawakib, Sp.KK
Disusun Oleh:
Akhmad Ulil Albab ( 012106076 )
Ardiman Destyone Putra ( 012106087 )
Arindea Aliyyul Hany ( 012106090 )
PENDAHULUAN
Iktiosis : kelainan kulit herediter ditandai
saat lahir.
Sering terjadi selama tahun pertama
kehidupan dan sebagian besar usia 5
tahun.
Iktiosis acquired muncul saat dewasa, bisa
terjadi pada anak dengan penyakit sistemik
pada usia 3-12 bulan.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi iktiosis vulgaris di Amerika
Serikat 1 : 300
Prevalensi iktiosis vulgaris di Berkshire,
Inggris, 1 : 250
Prevalensi iktiosis acquired di seluruh dunia
tidak diketahui.3
Insiden pada pria dan wanita adalah sama
KRONOLOGI
Iktiosis vulgaris terjadi akibat perubahan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Agama
Suku
Alamat
:
:
:
:
:
:
:
Nama Ayah
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Nama Ibu
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
: Tn. R
: 35 tahun
: Pegawai PA
: Sarjana
Ruang
Masuk RS
By. Ny. N
3 hari (lahir 18 Juli 2014)
Perempuan
Islam
Jawa
Gempol Sewu Rt.04 Rw.V Rowosari Kendal
: Ny. N
: 30 tahun
: IRT
: SMA
: Ruang Anggrek
: 18 Juli 2014
Anamnesis
Alloanamnesis dilakukan pada tanggal 21 Juni
Riwayat Imunisasi:
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Tanggal 22 Juli 2014, anak perempuan, usia 4 hari, berat badan 3050 gram,
panjang badan 50 cm.
Keadaan umum : composmentis, tampak sakit sedang, kesan gizi baik.
Tanda vital :
Tekanan darah
: tidak dilakukan
HR
(Nadi) : 138x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR
(Laju Nafas)
: 40x/menit, reguler
Suhu : 36,2 o C (axilla)
Status Internus
Kepala
: mesocephale, ubun-ubun besar cekung (-)
Rambut
: hitam, terdistribusi merata
Mata : mata cowong -/-, pupil isokor +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
edema palpebra -/ Hidung
: sekret -/- , nafas cuping hidung -/-, mukosa hiperemis +/+
Telinga
: discharge -/ Mulut
: bibir kering (-) , bibir sianosis (-) , trismus (-)
Tenggorokan : tonsil T1/T1, mukosa faring hiperemis (+), detritus (-), granulasi (-)
Leher
: tidak ada pembesaran KGB
Thoraks
:
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: ictus cordis teraba di ICS V 1 cm medial linea midclavicula
sinistra, tidak kuat angkat
Perkusi
: batas jantung sulit ditentukan
Auskultasi: bunyi jantung I-II reguler normal, murmur (-), gallop (-)
Paru - paru
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi
(-)
Palpasi
: tidak dilakukan
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi:suara napas vesikuler di seluruh lapang paru, rhonki -/-, wheezing -/Abdomen
Inspeksi: datar
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi
: timpani di seluruh kuadran, nyeri ketok sudut costovertebra -/ Palpasi
: supel, turgor kembali cepat, hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan suprapubik (-) , nyeri tekan (-)
Alat kelamin
normal
Anorektal
hiperemis (-)Superior
Ekstremitas
: -/Akral dingin
Akral sianosis
-/-
-/-
Oedem
-/-
-/-
CRT
<2
<2
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan bilirubin tanggal 21 Juli 2014
Bilirubin total : 16,48 mg/dl
Bilirubin direct
: 2,39 mg/dL
Bilirubin indirect
: 14,09 mg/dL
Diagnosa Banding
Iktiosis Vulgaris
Iktiosis Lamellar
X-linked iktiosis
Diagnosa Kerja
Iktiosis Vulgaris
Terapi
Kompres terbuka lesi dengan menggunakan NaCl
0,9%
Krim Ezerra (mengandung Saccharide Isomerate
yang berfungsi untuk melembabkan kulit)
Edukasi
Ibu penderita agar rajin memberikan pelembab
kulit agar tidak kering.
Kulit yang mengelupas dipotong agar tidak
mengelupas karena adanya tarikan atau dibiarkan
seperti itu saja.
PEMBAHASAN
Iktiosis vulgaris : gangguan keratinisasi
kulit.
Berasal dari bahasa Yunani kuno, ichthys =
ikan.
Iktiosis vulgaris diklasifikasikan menjadi
dua : iktiosis herediter dan iktiosis
acquired.
PATOFISIOLOGI
Iktiosis herediter disebabkan kelainan
PATOFISIOLOGI
Iktiosis acquired atau iktiosis didapat
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi iktiosis vulgaris di Amerika
Serikat 1 : 300
Prevalensi iktiosis vulgaris di Berkshire,
Inggris, 1 : 250
Prevalensi iktiosis acquired di seluruh dunia
tidak diketahui.3
Insiden pada pria dan wanita adalah sama
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko iktiosis vulgaris untuk ras
belum diketahui.
Keluarga dengan mutasi gen FLG p.R501X
atau c.2282del4 (7 dari 8 pasien iktiosis
vulgaris dari Irlandia, Skotlandia, dan orang
Eropa-Amerika asli.
dua keluarga lainnya menujukkan bahwa
gen untuk iktiosis terletak pada kromosom
10q22.3q24.2.
pria atau wanita memiliki faktor resiko yang
sama.
Manifestasi Klinis
kulit kering biasanya paling berat pada
DIAGNOSIS
Anamnesis riwayat keluarga dengan iktiosis
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik kulit bayi yang baru lahir
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang dermatologi
DIAGNOSIS BANDING
iktiosis lamelar
bayi harlequin (DOC6)
x-linked iktiosis (XLI)
TERAPI
Tujuan : mengurangi manifestasi klinis
PROGNOSA
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad sanam
: ad bonam
Quo ad kosmetikum : ad bonam