Anda di halaman 1dari 39

KATARAK

Disusun oleh:
Hanifah Khoirunnisa (20110310108)
Dokter Pembimbing:
dr. Awang Wimbo Y, Sp.M
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FKIK UMY RSUD SALATIGA

Anatomi

Lensa

Struktur cembung ganda tergantung


diantara humor aquos dan vitreus,
membantu memfokuskan cahaya ke
retina
Struktur bikonveks dan kenyal/lentur
Avaskular
Tak berwarna, hampir transparan
sempurna
Tebalnya 4 mm, diameter 9 mm

Lensa

Kapsul lensa

suatu membran
semipermeabel
yang
memperbolehkan
air dan elektrolit
masuk.

Nukleus lensa

lebih keras
daripada
korteksnya.

Lensa

Seiring dengan
bertambahnya
usia, serat-serat
lamelar subepitel
terus diproduksi
sehingga lensa
perlahan-lahan
menjadi lebih besar
dan kurang elastik.

Lensa

Cahaya datang dari jauh otot-otot


siliaris relaksasi zonula zinii menegang
memperkecil diameter lensa daya
refraksi lensa diperkecil berkas cahaya
paralel akan terfokus ke retina.
Cahaya dari benda dekat otot siliaris
berkontraksi tegangan zonula
berkurang kapsul lensa yang elastik
kemudian mempengaruhi lensa menjadi
lebih sferis peningkatan daya biasnya

Lensa

Katarak

Setiap keadaan kekeruhan (opasitas)


lensa sehingga mata tidak dapat
menggambarkan obyek dengan jelas di
retina, yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi
protein lensa dan/ proses penuaan.

Etiologi

Proses degeneratif/ bertambahnya usia


Faktor keturunan
Cacat bawaan sejak lahir
Masalah kesehatan, misalnya diabetes
Pengguanaan obat tertentu, khususnya steroid
Gangguan pertumbuhan
Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam
waktu yang cukup lama
Asap rokok
Operasi mata sebelumnya
Trauma (kecelakaan) pada mata
Faktor-faktor lainnya yang belum diketahui

Patofisiologi
1. Teori Hidrasi
Terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada
epitel lensa yang berada di subkapsular
anterior sehingga air tidak dapat dikeluarkan
dari lensa bertambahnya tekanan osmotik
menyebabkan kekeruhan lensa
2. Teori Sklerosis
Pada lensa manula, serabut kolagen terus
bertambahsehinggaterjadi pemadatan
serabutkolagen di tengah sklerosis nukleus
lensa

Patofisiologi

Kapsul
a

Epitel
makin
Tipis

Serat
Lensa

Perubahan pada Lensa


Usia Lanjut

Klasifikasi
Menurut kejadian

Menurut umur

Katarak developmental
Katarak degeneratif
Primer
Komplikata

Katarak kongenital: <1


thn
Katarak juvenil: 1-50
thn
Katarak senil: >50 thn

Menurut lokasi
kekeruhannya

Menurut warna

Katarak nukleus
Katarak kortikal
Katarak subskapular

Katarak nigra (hitam)


Katarak rubra (merah)
Katarak Brusnesecent
(coklat)

Menurut
konsistensi
Katarak cair
Katarak lunak
Katarak keras

Menurut bentuk
kekeruhan
Katarak pungtata
Katarak stelata
Katarak linier

Katarak Kongenital

Kekeruhan lensa yang didapatkan sejak lahir,


dan terjadi akibat gangguan perkembangan
embrio intrauterin. Biasanya kelainan ini
tidak meluas mengenai seluruh lensa
Disertai nistagmus
Letak kekeruhan sangat tergantung pada
saat terjadinya gangguan metabolisme serat
lensa
Katarak kongenital yang terjadi sejak
perkembangan serat lensa terlihat segera
setelah bayi lahir sampai berusia 1 tahun

Katarak Kongenital
Etiologi
Gangguan metabolisme serat-serat lensa
pada saat pembentukan serat lensa
Infeksi virus atau gangguan metabolisme
jaringan lensa pada saat bayi masih di dalam
kandungan
Gangguan metabolisme oksigen

Katarak Kongenital
1. Katarak
Hialoidea
yang
Persisten

2.Katarak
Polaris
Anterior

3. Katarak
Polaris
Posterior

4. Katarak
Aksialis

5. Katarak
Zonularis

6. Katarak
Stelata

7. Katarak
Kongenital
Membranase
a

8. Katarak
Kongenital
Total

Anterior Polar Cataract


May be dominant inheritance

Capsular

Pyramid

With persistent With Peters anomaly


pupillary

Posterior Polar Cataract

Ocular associations
Persistent hyaloid remnants
Posterior lenticonus
Persistent hyperplastic primary vitreous

Zonular Cataract

The lens opacities (riders) are located in only one layer of


lens fibers, often only in the equatorial region as shown here.

Katarak Juvenil

Kelanjutan katarak kongenital, penyakit


sistemik/ metabolik dan penyakit lainnya

Katarak metabolik
Katarak diabetik dan galaktosemia (gula),
hipokalsemik, defisiensi gizi, aminoasiduria,
penyakit Wilson

Otot: distrofi miotonik


Katarak traumatik
Katarak komplikata

Eksraksi lensa akan


secara definitif
akan memperbaiki
ketajaman
penglihatan pada
lebih dari 90%
kasus.

Biasanya

berkembang lambat
selama beberapa
tahun, dan pasien
mungkin meninggal
sebelum timbul
indikasi
pembedahan.

Gejala: distorsi
penglihatan dan
pengihatan yang
semakin kabur.

Katarak Senil

Derajat Kekeruhan Lensa

IMATUR

MATUR

HIPERMATUR

Kekeruhan

Sebagian

Seluruh

Masif

Cairan Lensa

Bertambah (air Normal


masuk)

Berkurang (air
dan masa
lensa
berkurang)

Iris

Terdorong
9INTUMESENC
E)

Normal

Tremulans

Bilik Mata
Depan

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut Bilik
Mata

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow Test

Positif

Negatif

Negatif

Penyulit

Glaukoma

Uveitis dan
Glaukoma

Katarak Imatur

Uji bayangan iris (shadow test)


Bayangan iris pada lensa keruh
Terdapat uji bayangan iris positif

Katarak Matur

Kekeruhan lensa total


Mata tenang
Pupil kecil dan dibesarkan dengan
midiriatik

Katarak Hipermatur

Katarak Morgagni
Nukleus lensa (warna sedikit coklat)
terletak di bagian bawah lensa
Terdapat tanda penyulit glaukoma
Kornea keruh
Pupil lebar

KATARAK MORGAGNI

KATARAK HIPERMATUR

Penderita Katarak
sering merasa silau
siang hari terik atau
malam hari bila terkena
cahaya lampu dan
nyaman pada kondisi
remang-remang
misalnya sore hari

Katarak Komplikata

Akibat penyakit mata lain seperti radang, dan


proses degenerasi seperti ablasi retina,
retinitis pigmentosa, glaucoma, tumor
intraocular, iskemia ocular, nekrosis anterior
segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan
pasca bedah mata
Disebabkan penyakit sistemik endokrin (DM,
hipoparatiroid, galaktosemia,dan miotonia
distrofi) dan keracunan obat (tiotepa intravena,
steroid local lama, steroid sistemik, oral
kontraseptik dan miotika antikolinesterase)

Katarak Komplikata

Tanda khusus

Mulai katarak selamanya didaerah bawah


kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan
dapat difus, pungtata, linear, rosete, reticulum
dan biasanya terlihat vakuol.

Dikenal 2 bentuk
Polus posterior bola mata
Polus anterior bola mata

Penatalaksanaan Katarak

Non Bedah

Tatalaksana non-bedah hanya efektif dalam


memperbaiki fungsi visual untuk sementara waktu
Walaupun banyak penelitian mengenai
tatalaksana medikamentosa pada katarak tetapi
belum ditemukan obat-obatan yang terbukti
mampu memperlambat atau menghilangkan
pembentukan katarak.
Beberapa agen yang mungkin dapat
memperlambat pertumbuhan katarak :
Penurunan kadar sorbitol
Pemberian aspirin
Antioksidan vitamin C dan E

Teknik Operasi Katarak

Intra-Capsular Cataract Extraction (ICCE)

Pengambilan lensa secara in toto sebagai satu potongan utuh,


dimana nukleus dan korteks diangkat didalam kapsul lensa
dengan menyisakan vitreus dan membrana Hyaloidea.
Teknik ini digunakan dalam kasus tertentu antara lain bila
terjadi subluksasio lensa atau dislokasi lensa.

Extra-Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Nukleus dan korteks diangkat dari kapsul dan menyisakan


kapsula posterior yang utuh, bagian perifer dari kapsula
anterior, dan zonula zinii.
Selain menyediakan lokasi untuk menempatkan IOL (lensa
tanam), juga dapat dilakukan pencegahan prolaps vitreus dan
sebagai pembatas antara segmen anteror dan posterior.
Menurunkan kemungkinan komplikasi vitreus loss, edem
kornea.

ICCE
Pengangkatan lensa

ECCE

Lensa diangkat in toto

Nukleus lensa diangkat dari

Diangkat

kapsul
Utuh

Lebih besar (10 mm)

Lebih kecil

Iridektomi perifer

Dilakukan

Tidak dilakukan

Waktu operasi

Lebih lama

Lebih cepat

Anterior chamber

Posterior chamber

Teknik lebih mudah

Teknik lebih sulit

Lebih murah

Lebih mahal

Komplikasi yang

Prolaps vitreus, cystoid macular

Katarak sekunder

muncul

edema, endophtalmitis, aphakic

Kapsula posterior dan


Zonula Zinii
Insisi

Lokasi IOL
Keahlian
Biaya

Komplikasi yang
dapat dihilangkan
Indikasi

Kontraindikasi

glaucoma
Katarak sekunder

Komplikasi pada ICCE

Dislokasi lensa, subluksasi lensa,

Dapat untuk semua jenis

Chronic lens induced uveitis, Intra-

katarak kecuali dengan kontra

lenticular foreign bodies


Pasien muda (< 35 tahun) yang

indikasi
Dislokasi lensa, subluksasi

vitreus dan lensa nya masih memiliki

lensa

penempelan yang kuat

Pengobatan Katarak
Kongenital

Tindakan pengobatan adalah operasi

Operasi katarak kongenital dilakukan bila


reflek fundus tidak tampak.

Biasanya bila katarak bersifat total,


opersi dapat dilakukan pada usia 2 bulan
atau lebih muda bila telah dapat
dilakukan pembiusan.

Komplikasi Preop Katarak


1.

Lens induced glaucoma


Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam 3 cara :

2.
3.

Phacomorphic glaucoma
Phacolytic glaucoma
Phacotoxic Glaucoma

Lens Induced Uveitis


Subluksasi atau Dislokasi Lensa
Pada stadium hipermatur, zonula zinii pada lensa dapat
melemah dan rusak. Hal ini menyebabkan subluksasi
lensa, dimana sebagian zonula zinii tetap utuh dan
terdapat bagian sisa lensa, atau dislokasi, dimana
seluruh bagian zonula zinii telah rusak dan tidak ada sisa
lensa.

Komplikasi Postop Katarak

Afakia

Iris tremulans, +10 sampai +13 diopter


dengan adisi 3 diopter untuk penglihatan
dekat

Pseudofakia

dengan pemasangan IOL

Anda mungkin juga menyukai