dengan
tebal
mm
dan
(> + usia, serat2 lamelar subepitel trus diproduksi) Kortex Nukleus Polus posterior > polus anterior Tdd : 5% air, 35% protein, sedikit mineral Tidak ada serat nyeri, p darah, ataupun saraf Fungsi utama : memfokuskan berkas cahaya ke retina. Daya akomodasi dengan kerja sama muskulus siliaris, zonula. Cahaya dekat : lensa jadi lebih sferis, cahaya jauh : lensa jadi lebih datar.
Kelainan kongenital. Lensa yg hanya terbentuk sebagian atau tidak terbentuk sama sekali.
Microphakia
Lensa terbentuk > kecil dari N , > lebih cembung (weil-machesani syndrome)
Lenticonus
Penyakit mata yg diakibatkan oleh lensa : Phacolitic Glaukoma, Phacogenic Glaukoma, Phacotoxic (lense induce uveitis).
Katarak
KATARAK
Keadaan di mana lensa menjadi keruh, akibat denaturasi protein lensa, proses
hidrasi, atau keduanya. Multifaktorial : proses ketuaan. penggunaan obat tertentu (golongan steroid, klorpromazin, miotikum kerja panjang, amidaron, busulfan) yang rutin, dalam jangka waktu lama. Trauma Metabolik Infeksi, dll. Umumnya progessif atau perlahan dalam jangka waktu lama. Klasifikasi:
Usia Katarak kongenital, katarak infantile, katarak juvenile, Katarak adult, katarak
Katarak Senile
Semua kekekurhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, di atas 50
Kekeruhan mulai dari tepi ekuator, berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal). (Katarak subkapsular posterior) dimana kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks jaringan berisi jaringan degeneratif (benda morgagni) pada katarak insipien. Menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Pemeriksaan shadow test negatif.
Katarak Intumesen
Kekeruhan lensa + pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris COA jadi dangkal. Memberikan penyulit glukoma. Mengakibatkan miopia lentikuler.
Katarak Imatur
Kekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi glaukoma sekunder. Px shadow test positif.
Katarak Matur
Kekeruhan telah mengenai seluruh massa lensa, terjadi akibat deposit ion Ca yang menyeluruh. Cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan kalsifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran normal kembali. Px shadow test negatif.
Katarak Hipermatur
Telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan dengan slit lamp terlihat bilik mata dalam dan adanya lipatan kapsul lensa. Bila proses katarak progresif disertai
Anamnesa
Anamnesis yg cermat menentukan progresi dan gangguan fungsional penglihatan akibat katarak, mengidentifikasi penyebab lain kekeruhan pada lensa. Penurunan tajam penglihatan
Keluhan paling umum pada pasien katarak.
Keluhan berupa penglihatan berasap dan tajam penglihatan yang menurun progresif. Visus mundur yang derajatnya tergantung pada lokalisasi dan tebal tipisnya kekeruhan.
Glare
Keluhan ini berupa menurunnya sensitivitas kontras pada cahaya terang atau silau pada siang
Myopic shift
Progresi katarak meningkatkan kekuatan dioptriik lensa myopia drjt ringan_sedang Akibatnya, pasien presbiopi
Monocular diplopia
Penderita melihat dua bayangan yang disebabkan refraksi dari lensa, sehingga benda-benda yang dilihat akan menyebabkan silau
Riwayat DM Riwayat penyakit lain (gastritis, hipoparatiroid, jantung, galaktosemia) Riwayat Asthma, alergi obat.
Px Fisik
Vital Sign Pemeriksaan Visus Tes fx retina (fx sel batang, fx sel kerucut) Pemeriksaan iris Shadow Test Pemeriksaan kedalaman COA Pemeriksaan Tonometri
Komplikasi Katarak
Glaukoma Uveitis
Penatalaksanaan
Pengangkatan Lensa EKIK Insisi Korneosklera Pengangkatan lensa + kapsulnya dari zonula
zenii. Dapat dilakukan pada Zonula zenii telah rapuh / berdegenerasi dan mudah putus.
dapat dipasang IOL afakia
Indikasi: katarak tdk stabil, menggembung, hipermatur, dan terluksasi. KI : Katarak pada anak2, ruptur kapsul karena trauma Keuntungan : OP tambahan, peralatan > sederhana dr EKEK, >
mudah.
Kerugian: irisan > besar penyembuhan luka dan pemulihan > lama,
pencetus astigmatisma.
EKEK
tanpa mengangkat kapsulnya. Kemudian dipasang IOL Post OP dikoreksi dengan kacamata +3D Kontra Indikasi: kekuatan zonula zenii lemah atau tidak cukup kuat untuk membuang nukleus dan korteks lensa Keuntungan: Trauma kecil, Sobekan kecil, sembuh > cepat Kelemahan: katarak senkunder Phacoemulsifikasi Insisi kecil (7mm, terbaru 1mm 1,5 mm). Nukleus tidak dikeluarkan, tetapi dihancurkan dengan alat dengan tenaga ultrasonik yg disebut tip
Derajat kekerasan lensa mempengaruhi tingkat kesulitan operasi.
Keuntungan: insisi / luka > kecil, cpat sembuh, perbaikan penglihatan
lebih baik. Kerugian: biaya tinggi, komplikasi saat operasi lebih serius.
dengan teknik CCC (continous curvilinier capsulotomi), hidroseksi, fragmentasi nukleus, pengambilan korteks atau epinukleus, penanaman IOL. Tanpa jahitan
Komplikasi operasi