Pengetahuan Dasar Laboratorium RS
Pengetahuan Dasar Laboratorium RS
mengenai pengambilan
sampel laboratorium
Oleh :
Dr. Pusparini SpPK
Ka Inst Patologi Klinik
RS Atma Jaya
Pemeriksaan laboratorium
Ada 3 tahapan :
1. Pra analitik : proses
pengambilan darah
2. Analitik : pemeriksaan
3. Pasca analitik : pelaporan
hasil
Vena : hematologi
kimia
serologi
Kapiler : hematologi
glukosa
malaria
filaria
AGD pada bayi
Arteri : analisa gas darah (AGD)
Pungsi vena
Darah kapiler
Dipakai
ujung jari 2, 3, 4
Tetes pertama dibuang
Tidak boleh diperas-peras
Darah arteri
antikoagulan
Zat yang digunakan untuk mencegah
terjadinya pembekuan darah
Macam-macam antikoagulan :
1. Na2EDTA : 1 mg/mL
Pemeriksaan : darah rutin, lengkap,
MFD. Jika >> : eritrosit mengkerut, Hb
turun, trombosit meningkat ok pecah
2. K2 EDTA : cair
antikoagulan
3. Na sitrat : hemostasis
PT, APTT, TT, d dimer, agregasi
trombosit
4. Heparin : AGD
5. NaF : untuk glukosa darah bila
dibiarkan lama sebelum
pemeriksaan
Plasma :
Darah +
antikoagulan
Masih mengandung
faktor pembekuan
vacutainer
1. Warna tutup menunjukkan isi antikoagulan
Biru : sitras
Ungu : EDTA
Merah : plain / tidak berisi antikoagulan
2. Cara memasukkan darah ke vacutainer :
masukkan jarum ke tabung vacutainer, biarkan
darah terhisap dengan sendirinya sampai
berhenti, ok vacutainer hampa udara sehingga
bisa menghisap darah sesuai yang tertulis
vacutainer
Jangan memaksakan darah masuk ke
tabung dengan tekanan pada semprit
karena akan mengakibatkan hemolisa.
Vacutainer dengan antikoagulan harus
dibolakbalik 10 X supaya antikoagulan
bercampur dengan darah
Vacutainer plain : tidak boleh dibolak-balik
darah akan hemolisa
Macam-macam vacutainer
Ungu : EDTA
Biru : citrat
Orange : SST
Hijau : heparin
Merah : plain
Darah hemolisa
Darah bila disentrifugasi, bagian serum
atau plasmanya tampak berwarna
kemerahan ok adanya eritrosit yang
pecah
Penyebab :
1. Mengambil darah sulit
2. Vena terlalu kecil
3. Pengambilan lama
4. Darah yang diambil disemprotkan
melalui jarum
5. Alkohol untuk desinfeksi masih basah
3.
Urin