Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Paranoid
PARANOID
LOGO
Oleh :
Dyna Akmal
Elsa Novianty
Fauziah Adma
Putri Dwi Ramadhani
Tiara Rahmadika
Preseptor :
Dr. Arma Diani, Sp. KJ
Skizofrenia
Skizofrenia berasal dari dua kata
skizo yang berarti retak atau pecah
(split)
frenia yang berarti jiwa.
Company Logo
www.themegallery.com
Epidemiologi
1
2
3
4
Company Logo
www.themegallery.com
Etiologi
Model diathesis
stress
Factor biologis
Genetika
Company Logo
www.themegallery.com
Etiologi
Faktor
psikososial
Company Logo
www.themegallery.com
Gejala Skizofrenia
Gejala Negatif
Gejala Positif
Company Logo
www.themegallery.com
f. Hubungan
dengan
suatu
gangguan
perkembangan pervasif
g. Jika terdapat riwayat autistik atau gangguan
perkembangan
pervasif
lainnya,
maka
tambahan diagnosa skizofernia hanya dibuat
bila juga terdapat waham atau halusinasi
yang menonjol dalam waktu sedikitnya 1
bulan (atau kurang jika berhasil diterapi).
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
c. Halusinasi auditorik
Suara Halusinasi yang berkomentar secara
terus menerus terhadap perilaku pasien atau
mendiskusikan
perihal
pasien
diantara
mereka sendiri. Jenis suara halusinasi lain
yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d.Waham-waham menetap jenis lainnya, yang
menurut budaya setempat dianggap tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya
perihal keyakinan agama atau politik tertentu,
atau kekuatan dan kemampuan di atas
manusia
biasa
(misalnya
mampu
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi
dengan makhluk asing dari dunia lain).
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Terapi
Company Logo
www.themegallery.com
Terapi
Antipsikotik Atipikal
No
Nama Generik
Nama Dagang
Sediaan
Dosis Anjuran
Risperidone
RISPERDAL
Tab. 1,2,3 mg
NERIPROS
Tab. 1,2,3 mg
NOPRENIA
Tab. 1,2,3 mg
PERSIDAL-2
Tab. 2 mg
RIZODAL
Tab. 1,2,3 mg
Clozapine
CLOZARIL
25-100 mg/h
Quetiapine
SEROQUEL
50-400 mg/h
200 mg
4
Company Logo
Olanzapine
ZYPREXA
Tab. 5 mg, 10 mg
10-20 mg/h
www.themegallery.com
Efek Samping
Company Logo
www.themegallery.com
Prognosa
Company Logo
www.themegallery.com
Prognosa Bonam
Late onset
Onset akut
Faktor pencetus yang jelas
Riwayat premorbid baik dalam sosial, seksual
dan pekerjaan
Dijumpai symptom depresi
Menikah
Riwayat keluarga dengan gangguan mood
System support yang baik
Jika pada gejala klinis gejala positif yang
menonjol
Company Logo
www.themegallery.com
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: Tn. R
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir/Usia
:Bukittinggi/ 02-09-1974 (30 thn)
Agama
: Islam
Suku
: Minang
Pendidikan Terakhir
: kuliah sampai semester V
Pekerjaan
: Tani
Status Pernikahan
: Menikah
Alamat Pasien
: Bukittinggi
Alamat Orang Tua
: Sudah meninggal
Perawatan
: kedua kali
Pasien datang ke IGD RSJ HB Saanin Padang pada tanggal 4 Juli 2016
diantar oleh kakak, teman, dan tetangga yang merupakan orang tua
teman serta polisi.
Company Logo
www.themegallery.com
Riwayat Psikiatri
Data diperoleh dari :
-Autoanamnesa pada tanggal 5 september
2016
-Alloanamnesa dengan kakak kandung pasien
pada tanggal 4 Juli 2016, pukul 15.00 WIB,
saat diantar di UGD Ny. F.
A.Keluhan Utama
Gaduh gelisah sejak tiga hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai petani.
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah sejak 2,5 Pasien memiliki
seorang anak laki-laki dan seorang anak
perempuan.
Agama
Pasien beragama Islam, pasien jarang shalat.
Company Logo
www.themegallery.com
Aktivitas Sosial
Hubungan sosialnya dengan masyarakat cukup baik.
Pasien
cukup
sering
berinteraksi
dengan
lingkungannya.
Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan hukum dan
pihak yang berwajib.
Riwayat Psikoseksual
Pasien mengenal lawan jenis sejak remaja dan
beberapa kali berpacaran. Pasien tidak pernah
melakukan seks diluar nikah.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-3 dari 4
bersaudara. Tidak ada anggota keluarga
riwayat melakukan penyalahgunaan obatobatan, serta tidak ada anggota keluarga
riwayat mengalami gangguan jiwa.
Company Logo
= laki-laki
= perempuan
= pasien
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
STATUS MENTAL
A.Deskripsi Umum
-Penampilan
Pasien seorang laki-laki berpenampilan kurang rapi,
cukup bersih, dan sesuai usia.
-Perilaku dan Aktivitas Motorik
Perilaku pasien dan aktivitas motorik pasien tenang
selama proses wawancara, pasien terbuka terhadap
pewawancara.
-Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif terhadap pemeriksa selama
wawancara. Pasien menerangkan dan menjawab
pertanyaan dengan baik.
E. Pikiran
Proses dan Bentuk Pikir : Koheren
Isi Pikir
:Terdapat waham kejaran
pasien merasa warga ingin melukainya.
F. Sensorium dan Kognisi
Kesadaran : Compos Mentis , GCS = 15
Company Logo
www.themegallery.com
Orientasi
Waktu
Daya Ingat :
-Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien bisa mengingat tanggal lahir dan usia pasien dan
bisa menceritakan kehidupan masa kecilnya
-Daya ingat jangka sedang
Baik, pasien bisa mengingat seluruh perjalanan penyakitnya
dan tahu kapan pasien mulai dirawat
-Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien bisa mengingat apa yang pasien makan tadi pagi
-Daya ingat segera
Baik, pasien dapat menyebutkan 5 angka tidak berurutan
secara yang diberikan pemeriksa secara baik dan benar.
Pikiran Abstrak :
Baik, pasien dapat menyebutkan persamaan
diantara 2 buah benda seperti persamaan
bulan dan bola
Intelegensia dan Kemampuan Informasi :
Baik, sesuai dengan tingkat pendidikannya
Company Logo
www.themegallery.com
Status Neurologis
-Tanda meningeal : Kaku kuduk (-), brudzinki (-), kernig
sign (-)
-Nervus I-XII : Tidak ada kelainan
-Peningkatan TIK
: Tidak Ada
-Reflek Fisiologis
a.KPR : (++)
b.APR : (++)
c.Bisep: (++)
d.Trisep : (++)
-Refleks Patologis
a.Babinski : (-)
b.Gordon : (-)
c.Chaddok : (-)
d.Scheffer : (-)
e.Hoffman : (-)
Motorik
555
555
555
555
Sensorik
: Baik
-Tanda efek Ekstrapiramidal
a. Tremor
: Tidak ada
b. Akatisia
: Tidak ada
c. Bradikinesia : Tidak ada
d. Cara Berjalan : Normal
e. Keseimbangan : Tidak ada
f. Rigiditas
: Tidak ada
Formula Diagnostik
Berdasarkan pemeriksaan, pada
pasien
ditemukan riwayat gejala dan perilaku yang
bermakna menimbulkan penderitaan maupun
hendaya dalam kehidupan pasien. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pasien
mengalami gangguan jiwa.
Aksis I
Company Logo
Aksis II
Tidak ada diagnosa.
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Axis IV pada kasus pasien ini adalah masalah.Selain
lingkungan sosial, dimana pasien awal mulanya mengetahui
tentang penggunaan sabu dan ganja dari ajakan temantemannya yang sesama kuliah.
Aksis V
Penilaian Global Assesment of Functioning (GAF) Scale pada
pasien adalah 60-51, gejala sedang dan distabilitas sedang
Formulasi Multiaksial
Aksis I
: Sizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II
: Tidak ada diagnosis
Aksis III
: Tidak ada diagnosis
Aksis IV
: lingkungan sosial,
Aksis V
: Global Assesment of
Functiong (GAF) Scale = 60-
51
Pemeriksaan Penunjang
Anjuran pemeriksaan :
Laboratorium darah
Darah rutin : Hemoglobin, hematokrit, leukosit
dan trombosit
Kimia klinik :
Faal hepar : SGOT/SGPT
Faal ginjal : Ureum, creatinin
Pemeriksaan urine
Narkoba : Opiates (OPI)
Pemeriksaan Psikiatri Tambahan
Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap
pasien.
Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi
Antipsikotik generasi II : Risperidon diberikan 2 kali sehari 1
mg per oral. Dosis risperidon dapat ditingkatkan, diturunkan
ataupun dikombinasi dengan obat antipsikotik lainnya sesuai
pantauan gejala klinis pasien.
Golongan Benzodiazepine : Lorazepam 1 kali sehari 2 mg per
oral.
B. Psikoterapi
Kepada pasien
- Psikoterapi Suportif
Berupa psikoterapi individual, terapi perilaku dan terapi
kognitif-perilaku,
dan
latihan
keterampilan
sosial.
Memberikan empati dan optimistic kepada pasien. Membantu
pasien mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya.
Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih
banyak tentang gangguan yang dideritanya,
serta
memberikan
edukasi
mengenai
penyalahgunaan
obat-obatan
yang
telah
dilakukan pasien.
b.Kepada keluarga
Memberikan
penjelasan
yang
bersifat
komunikatif, infornative, dan edukatiftentang
penyakit pasien (penyabab, gejala, dan
hubungan antar gejala dan perilaku,perjalan
penyakit serta prognosis). Pada akhirnya
diharapkan keluarga bisa mendukung proses
penyembuhan.
Memberikan penjelasan mengenai terapi yang
diberikan
pada
pasien(kegunaan
obat
terhadap gejala pasien dan efek samping
yang mungkin timbul pada pengobatan).
Selain itu juga ditekankan pentingnya pasien
control dan minum obat secara teratur.
Company Logo
www.themegallery.com
Prognosis
Quo ad vitam :dubia ad bonam
Qou ad bonam
: dubia ad bonam
Qou ad Sanation : dubai ad bonam
ANALISA KASUS
Seorang pasien laki-laki, Tn.R, 30 tahun,
datang ke IGD RSJ HB Saanin Padang pada
tanggal4 september 2016 diantar oleh keluarga
dan polisi dengan keluhan utama gaduh gelisah
sejak 3 hari yang lalu SMRS.
Dari anamnesia didapatkan pasien gaduh
gelisah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
(SMRS). Pasien tidak bisa mengendalikan diri,
seperti orang kesurupan, berbicara sendiri.
Awalnya pasien sebelumnya mengonsumsi sabu
dan ganja dalam satu minggu 2x. saat masih
kuliah pada tahun 1997 dan terakhir pada tahun
2012. Sejak saat itu pikiran jadi pasien jadi kacau
tidak tenang. Pasien masuk rs karena gel Gaduh
gelisah sejak tiga hari sebelum masuk rumah
sakit (SMRS). Pasien tidak bisa mengendalikan
Penatalaksanaan
pada
pasien
tersebut
adalah abstinensi Aditusin, farmakoterapi dan
nonfarmakoterapi. Pada farmakoterapi diberikan
APG II : Risperidone 2 x 1 mg dan Lorazepam
1x2
mg.
Nonfarmakoterapi
mencakup
psikoterapi individual, terapi perilaku dan terapi
kognitif-perilaku, dan
latihan keterampilan
sosial, psikoedukasi, serta psikoterapi keluarga.
Thank You !