Anda di halaman 1dari 55

SKIZOFRENIA

PARANOID
LOGO

Oleh :
Dyna Akmal
Elsa Novianty
Fauziah Adma
Putri Dwi Ramadhani
Tiara Rahmadika

Preseptor :
Dr. Arma Diani, Sp. KJ

Skizofrenia
Skizofrenia berasal dari dua kata
skizo yang berarti retak atau pecah

(split)
frenia yang berarti jiwa.

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang


bersifat kronis atau kambuh ditandai dengan
terdapatnya
perpecahan
(schism)
antara
pikiran, emosi dan perilaku pasien yang
terkena.

Company Logo

www.themegallery.com

Epidemiologi

1
2
3
4

Company Logo

Hampir 1% penduduk di dunia


menderita skizofrenia selama
hidup
Gejalamereka
skizofrenia biasanya
muncul pada usia remaja akhir
atau dewasa
muda
Awitan
pertama
laki-laki : antara 1525 thn
perempuan
: antara
tahun
Awitan
setelah
umur25-35
40
tahun jarang terjadi

www.themegallery.com

Etiologi

Model diathesis
stress

Teori ini menggabungkan antara faktor biologis, psikososial


dan lingkungan yang secara khusus mempengaruhi diri
seseorang sehingga dapat menyebabkan berkembangnya
gejala skizofrenia
Hipotesis dopamine : aktivitas dopaminergik >> di kortikal
otak
Pentingnya neurotransmitter lain : serotonin, norepinefrin,
glutamate dan GABA.
Penelitian CT-Scan : pelebaran lateral ventrikel, atrofi korteks
atau atrofi otak kecil (cerebellum) terutama penderita kronis
skizofrenia
Resiko masyarakat umum 1%
orang tua resiko 5%
saudara kandung 8% dan anak-anak 12% apabila salah satu
orang tua menderita skizofrenia, walaupun anak telah
dipisahkan dari orang tua sejak lahir.
Anak dari kedua orang tua skizofrenia 40%

Factor biologis

Genetika

Company Logo

www.themegallery.com

Etiologi

Faktor
psikososial

Teori perkembangan : Kurangnya perhatian di tahun awal


kehidupan kurangnya identitas diri, salah interpretasi
terhadap realita dan menarik diri dari lingkunagn social
pada skizofrenia
Teori belajar : Anak-anak yang menderita skizofrenia
mempelajari reaksi dan cara berfikir yang irrasional
dari orang tua yang mungkin memiliki masalah
emosional yang bermakna
Teori keluarga :beberapa penderita
skizofrenia berasal dari keluarga yag
disfungsional

Company Logo

www.themegallery.com

Gejala Skizofrenia
Gejala Negatif

Gejala Positif

Company Logo

Delusi atau waham


Halusinasi
Kekacauan
alam
pikiran
Gaduh, gelisah, tidak
dapat diam, mondarmandir, agresif,
Merasa
dirinya
Orang
Besar,
merasa serba mampu
dan sejenisnya.
Pikirannya
penuh
dengan kecurigaan

Alam perasaan (affect)


tumpul dan mendatar
Menarik diri atau
mengasingkan diri, tidak
mau bergaul atau kontak
dengan orang lain dan suka
melamun.
Kontak emosional amat
sedikit, sukar diajak bicara
dan pendiam.
Pasif dan apatis serta
menarik diri dari pergaulan
sosial.
Sulit dalam berpikir nyata.
Pola pikir steorotip.
Tidak ada/ kehilangan
dorongan kehendak dan
tidak ada inisiatif.
www.themegallery.com

Kriteria Diagnostik Skizofrenia Di Dalam


DSM IV :
a.Gejala karakteristik
Terdapat dua (atau lebih) dari kriteria di bawah
ini, masing-masing ditemukan secara
signifikan selama periode satu bulan atau
kurang, bila berhasil ditangani :
.waham.
.halusinasi.
.pembicaraan yang janggal (mis : sering
menyimpang atau inkoheren).
.perilaku janggal atau katatonik
.adanya gejala negatif (mis: afek datar,
alogia, tidak ada kemauan atau avolition).
Company Logo

www.themegallery.com

b. Disfungsi sosial atau pekerjaan


c. Durasi
Tanda-tanda gangguan terus berlanjut dan
menetap sedikitnya 6 bulan. Periode 6 bulan
ini meliputi 1 bulan gejala-gejala fase aktif
(atau kurang bila berhasil diterapi) yang
memenuhi kriteria I dan dapat juga
mencakup fase prodromal atau residual
(hanya sebagai gejala-gejala negatif saja
atau 2 atau lebih dari 2 dari gejala-gejala
dalam kriteria I dalam bentuk yang lebih
ringan (seperti kepercayaan-kepercayaan
aneh,persepsi yang tidak lazim).
d. Penyingkiran gangguan skizofektif dan
gangguan mood
Company Logo
www.themegallery.com

f. Hubungan
dengan
suatu
gangguan
perkembangan pervasif
g. Jika terdapat riwayat autistik atau gangguan
perkembangan
pervasif
lainnya,
maka
tambahan diagnosa skizofernia hanya dibuat
bila juga terdapat waham atau halusinasi
yang menonjol dalam waktu sedikitnya 1
bulan (atau kurang jika berhasil diterapi).

Company Logo

www.themegallery.com

Pedoman diagnostik Skizofrenia


Menurut PPDGJ-III, Adalah Sebagai
berikut:

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut yang


amat jelas(dan Biasanya dua gejala atau lebih
bila gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)
a.- Tought Eco
Tought Insertion or withdrawal
Tought Broadcasting
b. - Delucion of control
Delucion of Influence
Delucion of passivitiy
Delucion perception

Company Logo

www.themegallery.com

c. Halusinasi auditorik
Suara Halusinasi yang berkomentar secara
terus menerus terhadap perilaku pasien atau
mendiskusikan
perihal
pasien
diantara
mereka sendiri. Jenis suara halusinasi lain
yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d.Waham-waham menetap jenis lainnya, yang
menurut budaya setempat dianggap tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya
perihal keyakinan agama atau politik tertentu,
atau kekuatan dan kemampuan di atas
manusia
biasa
(misalnya
mampu
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi
dengan makhluk asing dari dunia lain).
Company Logo

www.themegallery.com

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang


harus selalu ada secara jelas:
Halusinasi yang menetap dan panca indera apa
saja,apabila disertai baik oleh waham yang
mengambang
maupun
yang
setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan yang
menetap,atau apabila terjadi setiap hari
selama berminggu-minggu atau berbulanbulan terus-menerus.
Arus pikiran yang terputus (break) atau
yang mengalami sisipan,yang berakibatkan
inkoherensi
atau
pembicaraan
yang
tidak relevan,atau neologisme.
Perilaku katotonik, seperti keadaan
gaduh
Company Logo
www.themegallery.com

Gejala-gejala negative seperti sikap sangat


apatis, bicara jarang dan respons emosional
yang menumpul atau tidak wajar, biasanya
yang mengakibatkan penarikan diri dari
pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika.
Adanya
gejala-gejala
khas
diatas
telah
berlangsung selama kurun waktu satu bulan
atau lebih(tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik(prodomal).
www.themegallery.comdan
Harus Ada satu perubahan yang konsisten

Company Logo

Diagnosa Skizofrenia Paranoid


Kriteria diagnose skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ III:
Memenuhi kriteria umum diagnose skizofrenia
Sebagai tambahannya :
a. Halusinasi dan/atau waham yang menonjol
Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi
perintah, atau halusinasi auditorik, atau halusinasi auditorik
tanpa bentuk verbal.
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat
seksual atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual
mungkin ada tetapi jarang menonjol
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
dikendalikan(delusion of control), dipengaruhi (delusion of
influence) atau passivity (delusion of passivity), dan keyakinan
dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas.
b. Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta
gejala katatonik secara relatif tidak nyata atau menonjol
Company Logo

www.themegallery.com

Terapi

Company Logo

www.themegallery.com

Terapi
Antipsikotik Atipikal
No

Nama Generik

Nama Dagang

Sediaan

Dosis Anjuran

Risperidone

RISPERDAL

Tab. 1,2,3 mg

Tab 2-6 mg/h

NERIPROS

Tab. 1,2,3 mg

NOPRENIA

Tab. 1,2,3 mg

PERSIDAL-2

Tab. 2 mg

RIZODAL

Tab. 1,2,3 mg

Clozapine

CLOZARIL

Tab. 25 mg, 100 mg

25-100 mg/h

Quetiapine

SEROQUEL

Tab. 25 mg, 100 mg,

50-400 mg/h

200 mg
4

Company Logo

Olanzapine

ZYPREXA

Tab. 5 mg, 10 mg

10-20 mg/h

www.themegallery.com

Efek Samping

Company Logo

www.themegallery.com

Prognosa

Lebih dari 50 % pasien dapat digambarkan


memiliki prognosa yang buruk dengan
perawatan di rumah sakit yang berulang,
eksaserbasi gejala, episode gangguan mood
berat dan usaha bunuh diri.

Company Logo

www.themegallery.com

Prognosa Bonam
Late onset
Onset akut
Faktor pencetus yang jelas
Riwayat premorbid baik dalam sosial, seksual
dan pekerjaan
Dijumpai symptom depresi
Menikah
Riwayat keluarga dengan gangguan mood
System support yang baik
Jika pada gejala klinis gejala positif yang
menonjol

Company Logo

www.themegallery.com

LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: Tn. R
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir/Usia
:Bukittinggi/ 02-09-1974 (30 thn)
Agama
: Islam
Suku
: Minang
Pendidikan Terakhir
: kuliah sampai semester V
Pekerjaan
: Tani
Status Pernikahan
: Menikah
Alamat Pasien
: Bukittinggi
Alamat Orang Tua
: Sudah meninggal
Perawatan
: kedua kali
Pasien datang ke IGD RSJ HB Saanin Padang pada tanggal 4 Juli 2016
diantar oleh kakak, teman, dan tetangga yang merupakan orang tua
teman serta polisi.
Company Logo

www.themegallery.com

Riwayat Psikiatri
Data diperoleh dari :
-Autoanamnesa pada tanggal 5 september
2016
-Alloanamnesa dengan kakak kandung pasien
pada tanggal 4 Juli 2016, pukul 15.00 WIB,
saat diantar di UGD Ny. F.
A.Keluhan Utama
Gaduh gelisah sejak tiga hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang

Gaduh gelisah sejak tiga hari sebelum masuk rumah


sakit (SMRS). Pasien tidak bisa mengendalikan diri,
seperti orang kesurupan, namun tidak sampai merusak
barang, marah-marah sama anak dan istrinya serta
memukulnya tanpa sebab yang jelas,
Berbicara sendiri, bicara yang ngaur dan tertawa
sendiri tanpa sebab
Pasien suka berjalan sendiri tanpa tujuan, dan bisa
pulang sendiri.
Pasien ada mendengar suara-suara yang tidak ada
sumbernya dan tidak ada melihat bayangan yang tidak
dapat dilihat orang lain.
Merasa curiga terhadap warga sekitar, rasa ingin
disakiti
Pasien suka membakar rokok dalam rumah dan
menghidupkan kompor tanpa tujuan.
Keluhan yang dialami pasien tersebut masih pasien
rasakan lagi sejak dirawat.

Pasien tidak pernah mengalami gangguan


pada tidur.
Nafsu makan pasien baik, sebelum dan
sesudah dirawat.
Pasien mandi 2 kali sehari, dan dapat menjaga
kebersihan diri sendiri.
suasana perasaan pasien dalam 3 hari
terakhir biasa. Namun pasien merasa bosan di
bangsal dan merindukan keluarga. Sebelum di
rawat, pasien tidak ada mengalami perasaan
sedih berlebihan maupun gembira berlebihan.
Pasien mengalami gangguan pada tidur
Pasien malas mandi dan nafsu makan
menurun
Company Logo

www.themegallery.com

Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak
2x. Pasien dirawat di rumah sakit jiwa
sebanyak 2x. Pertama kali sejak 3 bulan
yang lalu dengan gejala marah-marah dengan
satpam karena tidak bisa mengambil uang di
bank muamalat. Pasien dirawat selama 40
hari. Pasien di beri obat sebanyak 5 macam,
namun pasien tidak ingat apa nama obatnya.
Setelah keluar dari RSJ, pasien dapat
beraktivitas seperti biasa.
b. Kondisi Medik Umum
-Tidak ada keluhan medik umum.
-Pasien tidak ada riwayat kejang.
-Pasien tidak ada riwayat trauma kepala dalam

c. Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol


Pasien riwayat pegunaan ganja dan sabu
tahun 1997-2000. Pasien mengonsumsi obat
tersebut untuk penenang dimana awalnya di
ajak teman-temannya agar lebih nyaman.
Pasien mengatakan, saat menggunakan obat
tersebut merasa tenang, masalah-masalah tidak
terpikirkan, bernyanyi saat mengamen lebih
nyaman, lebih bersemangat dan merasa lebih
percaya diri. Yang dikonsumsi pasien adalah
sabu dan ganja. Frekuensi 2x seminggu Efek
samping yang dirasakan adalah pasien bisa
tidur, nafsu makan meningkat. Pasien berhenti
pada tahun 2000.
Company Logo

www.themegallery.com

Riwayat Kehidupan Pribadi


A.Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir secara normal dengan bidan, berat
badan normal, tidak ada komplikasi prenatal
dan perinatal.
B.Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Pada masa kanak-kanak awal, tidak ada
kelainan, tumbuh kembangnya baik, pasien
sewaktu kanak-kanak bisa berbicara dan
merangkak sesuai pada waktunya. Kepribadian
dan masalah perilaku normal seperti anak-anak
seusianya.

C.Riwayat Masa Kanak Pertengahan (4-11 tahun)


Pada masa kanak, pasien pandai bergaul. Penyesuaian,
identifikasi gender, hukuman, hubungan sosial, sikap
terhadap keluarga dan penyesuaian terhadap teman baik
seperti anak-anak normal seusiannya.
D.Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja
Pasien memiliki banyak teman dan pandai bergaul. Pasien
juga menyukai lawan jenis dan mulai berpacaran sejak
remaja.
E.Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Riwayat pendidikan terakhir pasien adalah sampai
kuliah semester V.

Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai petani.
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah sejak 2,5 Pasien memiliki
seorang anak laki-laki dan seorang anak
perempuan.
Agama
Pasien beragama Islam, pasien jarang shalat.

Company Logo

www.themegallery.com

Aktivitas Sosial
Hubungan sosialnya dengan masyarakat cukup baik.
Pasien
cukup
sering
berinteraksi
dengan
lingkungannya.

Situasi Kehidupan Sekarang


Pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya.

Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan hukum dan
pihak yang berwajib.

Riwayat Psikoseksual
Pasien mengenal lawan jenis sejak remaja dan
beberapa kali berpacaran. Pasien tidak pernah
melakukan seks diluar nikah.

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-3 dari 4
bersaudara. Tidak ada anggota keluarga
riwayat melakukan penyalahgunaan obatobatan, serta tidak ada anggota keluarga
riwayat mengalami gangguan jiwa.

Company Logo

= laki-laki
= perempuan
= pasien

www.themegallery.com

j. Persepsi Pasien Tentang Diri dan


Kehidupannya
Pasien tidak menyadari dirinya sakit dan
penyebab sakitnya.
k. Impian, Fantasi, dan Nilai-nilai
Dulu saat remaja pasien pernah bercita-cita
menjadi sarjana.

Company Logo

www.themegallery.com

STATUS MENTAL
A.Deskripsi Umum
-Penampilan
Pasien seorang laki-laki berpenampilan kurang rapi,
cukup bersih, dan sesuai usia.
-Perilaku dan Aktivitas Motorik
Perilaku pasien dan aktivitas motorik pasien tenang
selama proses wawancara, pasien terbuka terhadap
pewawancara.
-Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif terhadap pemeriksa selama
wawancara. Pasien menerangkan dan menjawab
pertanyaan dengan baik.

B.Mood dan Afek


Mood : eutimia
Afek
: Terbatas
Keserasian : Afek dan mood Serasi
C.Pembicaraan
Pembicaraan spontan, nada cukup rendah, dan
artikulasi jelas.
D.Gangguan Persepsi
Tidak ada gangguan persepsi.

E. Pikiran
Proses dan Bentuk Pikir : Koheren
Isi Pikir
:Terdapat waham kejaran
pasien merasa warga ingin melukainya.
F. Sensorium dan Kognisi
Kesadaran : Compos Mentis , GCS = 15

Company Logo

www.themegallery.com

Orientasi
Waktu

: Baik, pasien dapat membedakan


waktu pagi, siang, dan malam
Tempat : Baik, pasien dapat mengetahui
bahwa ia Berada di RSJ HB Saanin
Padang dan tahu dirawat dibagian
kejiwaan.
Orang : Baik, pasien mengenali pemeriksa,
beberapa Perawat dan temantemannya dibangsal yang sama.

Daya Ingat :
-Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien bisa mengingat tanggal lahir dan usia pasien dan
bisa menceritakan kehidupan masa kecilnya
-Daya ingat jangka sedang
Baik, pasien bisa mengingat seluruh perjalanan penyakitnya
dan tahu kapan pasien mulai dirawat
-Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien bisa mengingat apa yang pasien makan tadi pagi
-Daya ingat segera
Baik, pasien dapat menyebutkan 5 angka tidak berurutan
secara yang diberikan pemeriksa secara baik dan benar.

Konsentrasi dan Perhatian :


Baik, pasien dapat berkonsentrasi dan perhatian
saat melakukan wawancara.
Kemampuan membaca dan menulis :
Baik, pasien dapat membaca dan menulis sesuai
perintah pemeriksa.
Kemampuan visuospasial :
Baik, pasien dapat menggambarkan gambar 2
buah persegi lima berdampingan sesuai perintah
pemeriksa.

Pikiran Abstrak :
Baik, pasien dapat menyebutkan persamaan
diantara 2 buah benda seperti persamaan
bulan dan bola
Intelegensia dan Kemampuan Informasi :
Baik, sesuai dengan tingkat pendidikannya

Company Logo

www.themegallery.com

G.Kemampuan Pengendalian Impuls


Saat wawancara, kemampuan pengendalian impuls tidak
terganggu
H.Daya Nilai dan Tilikan
-Daya nilai sosial dan uji daya nilai
Daya Nilai Sosial : Baik, pasien mengikuti kegiatan gotong
royong dan senam dibangsal
Uji Daya Nilai : Baik
-Penilaian Realita (RTA)
Terganggu
-Tilikan
Derajat 3 : Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab
dari penyakitnya
I.Taraf Dapat Dipercaya

Pemeriksaan Diagnositik Lebih Lanjut


Status Interna
-Keadaan Umum : Baik
-Kesadaran
: Composmentis cooperatif
-Status Gizi
: Cukup
-Tanda-tanda vital
a.Tekanan Darah : 120/80 mmhg
b.Frekuensi Nadi: 80 x/menit
c.Frekuensi Nafas : 20 x/menit
d.Suhu
: 36,50C

Status Neurologis
-Tanda meningeal : Kaku kuduk (-), brudzinki (-), kernig
sign (-)
-Nervus I-XII : Tidak ada kelainan
-Peningkatan TIK
: Tidak Ada
-Reflek Fisiologis
a.KPR : (++)
b.APR : (++)
c.Bisep: (++)
d.Trisep : (++)
-Refleks Patologis
a.Babinski : (-)
b.Gordon : (-)
c.Chaddok : (-)
d.Scheffer : (-)

e.Hoffman : (-)
Motorik
555
555
555
555
Sensorik
: Baik
-Tanda efek Ekstrapiramidal
a. Tremor
: Tidak ada
b. Akatisia
: Tidak ada
c. Bradikinesia : Tidak ada
d. Cara Berjalan : Normal
e. Keseimbangan : Tidak ada
f. Rigiditas
: Tidak ada

Formula Diagnostik
Berdasarkan pemeriksaan, pada
pasien
ditemukan riwayat gejala dan perilaku yang
bermakna menimbulkan penderitaan maupun
hendaya dalam kehidupan pasien. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pasien
mengalami gangguan jiwa.
Aksis I

Company Logo

Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis,


pasien tidak pernah mengalami trauma kepalayang
dapat menimbulkan disfungsi otak sebelum
menunjukan gangguan jiwa. Pasien juga tidak ada
riwayat kejang. Oleh karena itu, gangguan mental
organik dapat disingkirkan (F00-09).
Berdasarkan hasil anamnesa, didapatkan pasien
memenuhi kriteria sizofrenia paranoid berupa
terdengar nya suara suara yang www.themegallery.com
memanggil,

Aksis II
Tidak ada diagnosa.
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Axis IV pada kasus pasien ini adalah masalah.Selain
lingkungan sosial, dimana pasien awal mulanya mengetahui
tentang penggunaan sabu dan ganja dari ajakan temantemannya yang sesama kuliah.
Aksis V
Penilaian Global Assesment of Functioning (GAF) Scale pada
pasien adalah 60-51, gejala sedang dan distabilitas sedang

Formulasi Multiaksial
Aksis I
: Sizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II
: Tidak ada diagnosis
Aksis III
: Tidak ada diagnosis
Aksis IV
: lingkungan sosial,
Aksis V
: Global Assesment of
Functiong (GAF) Scale = 60-

51

Pemeriksaan Penunjang
Anjuran pemeriksaan :
Laboratorium darah
Darah rutin : Hemoglobin, hematokrit, leukosit
dan trombosit
Kimia klinik :
Faal hepar : SGOT/SGPT
Faal ginjal : Ureum, creatinin
Pemeriksaan urine
Narkoba : Opiates (OPI)
Pemeriksaan Psikiatri Tambahan
Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap
pasien.

Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi
Antipsikotik generasi II : Risperidon diberikan 2 kali sehari 1
mg per oral. Dosis risperidon dapat ditingkatkan, diturunkan
ataupun dikombinasi dengan obat antipsikotik lainnya sesuai
pantauan gejala klinis pasien.
Golongan Benzodiazepine : Lorazepam 1 kali sehari 2 mg per
oral.
B. Psikoterapi
Kepada pasien
- Psikoterapi Suportif
Berupa psikoterapi individual, terapi perilaku dan terapi
kognitif-perilaku,
dan
latihan
keterampilan
sosial.
Memberikan empati dan optimistic kepada pasien. Membantu
pasien mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya.

Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih
banyak tentang gangguan yang dideritanya,
serta
memberikan
edukasi
mengenai
penyalahgunaan
obat-obatan
yang
telah
dilakukan pasien.

b.Kepada keluarga
Memberikan
penjelasan
yang
bersifat
komunikatif, infornative, dan edukatiftentang
penyakit pasien (penyabab, gejala, dan
hubungan antar gejala dan perilaku,perjalan
penyakit serta prognosis). Pada akhirnya
diharapkan keluarga bisa mendukung proses
penyembuhan.
Memberikan penjelasan mengenai terapi yang
diberikan
pada
pasien(kegunaan
obat
terhadap gejala pasien dan efek samping
yang mungkin timbul pada pengobatan).
Selain itu juga ditekankan pentingnya pasien
control dan minum obat secara teratur.
Company Logo

www.themegallery.com

Kurva Perjalanan Penyakit

Bulan juni 2016 pasien masuk


ke rsj karena memukul satpam
bank di karenakan uang pasien
tidak dapat di ambil. Pasien di
rawat selama 40 hari.

Bulan ini masuk kembali ke rsj


karna pasien ngamuk
ngamuk dirumah dan
memukul istri dan anaknya

Prognosis
Quo ad vitam :dubia ad bonam
Qou ad bonam
: dubia ad bonam
Qou ad Sanation : dubai ad bonam

ANALISA KASUS
Seorang pasien laki-laki, Tn.R, 30 tahun,
datang ke IGD RSJ HB Saanin Padang pada
tanggal4 september 2016 diantar oleh keluarga
dan polisi dengan keluhan utama gaduh gelisah
sejak 3 hari yang lalu SMRS.
Dari anamnesia didapatkan pasien gaduh
gelisah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
(SMRS). Pasien tidak bisa mengendalikan diri,
seperti orang kesurupan, berbicara sendiri.
Awalnya pasien sebelumnya mengonsumsi sabu
dan ganja dalam satu minggu 2x. saat masih
kuliah pada tahun 1997 dan terakhir pada tahun
2012. Sejak saat itu pikiran jadi pasien jadi kacau
tidak tenang. Pasien masuk rs karena gel Gaduh
gelisah sejak tiga hari sebelum masuk rumah
sakit (SMRS). Pasien tidak bisa mengendalikan

Berdasarkan PPDGJ III dan DSM IV, pada pasien


didapatkan adanya gangguan sizofrenia, sehingga
axis I memenuhi F20. Selain itu, juga terdapat
gejala psikotik berupa waham kejar, pasien
merasa seperti warga ingin menyakitinya. Pada
pasien ada gangguan persepsi, mood eutime, afek
terbatas dan RTA terganggu. Axis II dan III tidak
ada diagnosa. Axis IV meliputi masalah lingkungan
sosial, dan . Axis V memenuhi GAF Scale 60-51.
Rencana anjuran pemeriksaan pada pasien
adalah laboratorium darah rutin : Hemoglobin,
hematokrit, leukosit dan trombosit, kimia klinik :
faal hepar SGOT/SGPT dan faal ginjal ureum dan
creatinin, serta pemeriksaan urine : Opiates (OPI).

Penatalaksanaan
pada
pasien
tersebut
adalah abstinensi Aditusin, farmakoterapi dan
nonfarmakoterapi. Pada farmakoterapi diberikan
APG II : Risperidone 2 x 1 mg dan Lorazepam
1x2
mg.
Nonfarmakoterapi
mencakup
psikoterapi individual, terapi perilaku dan terapi
kognitif-perilaku, dan
latihan keterampilan
sosial, psikoedukasi, serta psikoterapi keluarga.

Thank You !

Anda mungkin juga menyukai