Anda di halaman 1dari 29

BEA METERAI

- UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1985


- PP no.24 tahun 2000

Eka Sri Sunarti


FHUI - 2010
1

Latar

belakang :

Aturan

Bea Meterai 1921


( Zegelverordening 1921)

Undang-undang

no.2 Prp tahun 1965


ditetapkan menjadi UU
no.7/1969.

Reformasi

pajak 1983 :
UU no.13 / 1983 tentang Bea Meterai
2

Kelemahan Aturan Bea Meterai 1921 :


1.ketentuannya sulit dilaksanakan,
2.tidak sesuai dengan keadaan
sekarang,
3.sistematika undang-undangnya
sudah tidak lazim dipergunakan.
3

ABM 1921

UU no.13/1985

Jumlah pasal 142 pasal

Jumlah : pasal 18 pasal,

Objek : atas dokumen


bersifat perdata dan publik

Objek : atas dokumen


bersifat perdata,

Tarif : 167 macam

Tarif : 2 macam

Perbandingan :
4

pasal 1 (1) :
Bea Meterai dikenakan pajak atas
dokumen
pasal 1 (2)
a. DOKUMEN :
ADALAH KERTAS YANG BERISIKAN
TULISAN YANG MENGANDUNG ARTI DAN
MAKSUD TENTANG PERBUATAN, KEADAAN
ATAU KENYATAAN BAGI SESEORANG DAN
ATAU PIHAK-PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN.
5

b. Benda Meterai
Adalah meterai tempel dan kertas meterai
yang dikeluarkan oleh pemerintah
Republik Indonesia

c. Tanda tangan
Adalah tanda tangan sebagaimana
lazimnya dipergunakan, termasuk pula
paraf, teraan atau cap tanda tangan atau
cap paraf ,teraan cap nama atau tanda
lainnya sebagai pengganti tanda tangan

d. Pemeteraian Kemudian
Adalah suatu cara pelunasan Bea
Meterai yang dilakukan oleh Pejabat pos
atas permintaan pemegang dokumen
yang Bea Meterainya belum dilunasi
sebagaimana mestinya.

e. Pejabat Pos
Adalah pejabat perusahaan umum Pos
dan Giro yang diserahi tugas melayani
permintaan pemeteraian kemudian.

OBJEK BEA METERAI


Dokumen
Pengertian dokumen :
1. Kertas
2. Tulisan
3. Bahasa
10

Ada 2 jenis dokumen yang wajib


dikenakan Bea Meterai : (psl.2)
1.Dokumen-dokumen yang telah disebut dalam
(ayat 1).
A. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang
dibuat dgn tujuan untuk digunakan sebagai alat
pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau
keadaan yang bersifat perdata.
Contoh : surat kuasa, surat hibah, surat pernyataan,
surat pernyatan hutang.
11

B. Akta-akta notaris termasuk salinannya .


C. Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah termasuk rangkaprangkapnya,
D. Surat yang memuat jumlah uang lebih
dari Rp.1.000.000,- ,

12

e. surat berharga seperti wesel, promes,


cek yang nominalnya lebih dari
Rp.1.000.000, F. efek dengan nama dan dalam bentuk
apapun yang nominalnya lebih dari
Rp.1.000.000,-

13

2. Dokumen yang akan digunakan sebagai


alat pembuktian dimuka pengadilan
(psl.2 (3) :
A. surat-surat biasa dan surat-surat
kerumahtanggaan ;
Surat-surat yang semula tidak dikenakan
Bea Meterai.
Contoh : surat keterangan dokter, surat
taksiran , berita acara pemeriksaan.
14

Dokumen yang tidak dikenakan


bea meterai : (psl.4)
A. dokumen yang berupa :
1. surat penyimpanan barang,
2. konosemen,
3. surat angkutan penumpang dan barang,
4. bukti penerimaan dan pengiriman barang,
5. surat pengiriman barang untuk dijual atas
tanggungan pengirim,
6. Surat-surat lainnya yg dpt disamakan dgn
surat2 sbgmn dimaksud dlm angka angka 1
s/d 6.
15

B.Segala bentuk ijasah


C. Tanda terima gaji,
D.tanda bukti penerimaan uang negara
dari kas negara ke kas daerah dan bank
E.kuitansi untuk semua jenis pajak
F.tanda penerimaan uang yang dibuat
untuk keperluan intern organisasi
16

G. Dokumen yang
menyebutkan tabungan,
pembayaran uang tabungan
kepada penabung oleh bank,
koperasi dan badan-badan
lainnya yg bergerak dibidang
tersebut.
17

H. Surat gadai yang diberikan oleh


perusahaan jawatan pegadaian,

I. Tanda pembagian keuntungan atau bunga


dari efek, dengan nama dan dalam bentuk
apapun.

18

Alasan dikecualikan dari


pengenaan bea meterai :
1. untuk memperlancar lalu lintas barang
dan penumpang dan membantu
mengurangi biaya ekonomi tinggi ;
2. mendorong dunia pendidikan;
3. Mendorong masyarakat untuk gemar
menabung
19

4. membantu masyarakat kecil dalam


berhubungan dengan pegadaian;
5. memperlancar arus perputaran uang
dalam organisasi;

20

Saat terutang : (psl.5)


1. pada saat dokumen itu diserahkan dan
diterima oleh pihak untuk siapa dokumen itu
dibuat, bukan pada saat ditanda tangani.
contoh : kuitansi, cek.
2. saat selesainya dokumen itu dibuat, yg ditutup
dgn pembubuhan tandatangan dari yg
bersangkutan.
Contoh : surat perjanjian jual beli.
21

3. Saat digunakan di Indonesia


contoh : dokumen yg dibuat di luar negeri.
T A R I F (PP no.24/2000) :
Rp.3.000,- :
1. s/d Rp.250.000,2. cek dan bilyet giro
Rp.6.000,- :
1. lebih dari Rp.1.000.000,2.surat perjanjian dan surat lain yg dibuat
unt tuj.sbg alat bukti, akta notaris dan
salinannya, akta PPAT.

22

Penggunaan Bea Meterai :


1. Meterai tempel,
2.Kertas meterai,
3.Tanda tera mesin tera.

23

Pelunasan Bea Meterai :


1. menggunakan Bea meterai seperti biasa.
2. dengan cara pemeteraian kemudian yaitu
dilakukan oleh pejabat pos menurut tata
cara yang telah ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.

24

Sanksi Administratif : (psl.8(1)


1. Tidak atau kurang melunasi bea meterai
denda sebesar 200 %
2.melanggar ketentuan (psl.11) ,
Yaitu para pejabat pemerintah, hakim,
panitera,juru sita, notaris dan pejabat
umum lainnya yang masing-masing dalam
tuigas jabatannya berhubungan dgn
pemakaian Bea Meterai.
25

Pasal 12 :
Daluwarsa setelah lampau waktu lima
(5) tahun , terhitung sejak dokumen
dibuat.

26

Sanksi pidana : (psl.13)


Dipidana sesuai ketentuan dalam Kitab
Undang-undang Hukum Pidana :
1. meniru atau memalsu meterai
tempel, kertas meterai atau meniru
dan memalsu tanda tangan yang
perlu untuk pengesahan meterai;
2.menyimpan dan mengedarkan
meterai palsu;
27

3. Menggunakan , menawarkan,
menjual , menyerahkan,
menyediakan meterai yang telah
digunakan dengan melawan hak;
4. menyimpan bahan-bahan atau
perkakas yg diketahuinya digunakan
untuk melakukan salah satu
kejahatan untuk meniru dan
memalsukan benda meterai.
28

Terima kasih
Semoga bermanfaat

29

Anda mungkin juga menyukai