Journal Reading Urology
Journal Reading Urology
Pembimbing :
Dr. Amrizal Umran, SpU
Penyusun :
Afifah Mayang Sari
Fikriyah Fuadiyah
Luthfah Aini
Penatalaksanaan Retensi
Urin Akut dan Kronik Pada
Pria
Kalejaiye O,Speakman MJ. Management
of acute and chronic retention in man.
EAU 2009(Suppl 8). 523-29
Pendahuluan
Retensi urin :
Ketidakmampuan pengosongan
kandung kemih secara sempurna
Akut
Kronik
Kronik eksaserbasi akut
Epidemiologi
Studi berbasis komunitas dalam
periode 5 th 10 % pria di usia 70
thn acute urinary retention
(AUR)
Pria usia 70 thn 5x lebih beresiko
AUR : pria usia 40 thn
Pria : wanita 10:1
* Data CUR belum jelas
LPCR (lowpressure
chronic
retention)
Tekanan detrusor ,
urinary flow
aliran balik Tanpa
hidronefrosis dan gagal
ginjal
Patogenesis
Infark prostat
Aktivitas -adrenergic
Penurunan rasio stromal epithelial
Modulasi neurotransmiter
Inflamasi prostat
Infark prostat
Infeksi
Instrumentasi
Trombosis
Menyebabkan gangguan
neurogenic gangguan
relaksasi/edema uretra prostatika
dan tekanan uretra
Aktivitas -adrenergic
tekanan intra uretra prostatika
stimulasi -adrenergic (stres,
udara dingin, agen
simpatomimetik)
Prostatitis/infark prostat
Overdistensi kandung kemih
Gambaran Klinis
Acute retention
Nyeri perut bawah
Swelling
Tidak bisa berkemih
Teraba masa diatas pelvis
Examination :
Digitak rectal examination: ukuran, tekstur
dari prostat, tonus sfingter ani
Bladder volume scan : acute , acute on
chronic
Chronic retention
Asimtomatik
Volume urin sedikit
Peningkatan frekuensi berkemih
Sulit menahan berkemih
Nocturnal incontinence
Buli teraba
Gejala gagal ginjal kronis
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis
Ureum, kreatinin, and elektrolit
USG Ginjal (pada pasien dengan
volume retensi yang tinggi dan
gangguan fungsi ginjal)
PSA
Diagnosis Banding
Diverticulitis
Diverticular abscess
Peforated or ischaemic bowel
Abdominal aortic aneurysm
Tatalaksana
Peranan Kateterisasi
Intermiten Bersih Mandiri
UTI
Digunakan untuk :
AUR or CUR
Gagal miksi post prostatektomi
( retensi sekunder akibat kerusakan
detrusor selama TUR-P)
LPCR memulihkan kontraktilitas
kandung kemih
Kesimpulan
Penatalaksanaan retensi urin dengan modifikasi
faktor resiko menjadi AUR melalui
5-reduktase inhibitor
Follow-Up
Intervensi bedah awal (jika diperlukan)
Royhan
Overdistensi kandung kemih
immobility menyebabkan retensi
urin?
Annisa
Tatalaksana awal untuk retensi urin
pasang kateter tidak berhasil
bagaimana?
Pemilihan jenis kateter untuk gross
hematuria atau tanpa gross
hematuria?
Dr amrizal
Pasien dengan retensi urin
pemasangan kateter urin standar 18F
elastisitas dan ukuran sesuai uretra
normal
Curiga BPH pakai nomor lebih besar
membuka prostat yang saling
menempel 20F / 22F
Curiga striktur pakai nomor lebih
kecil atau sistostomi
hematuria
kontraindikasi mutlak sistostomi
curiga ca pada bulli, jika pada
pemasangan kateter tidak berhasil
sistoskopi segera
Hematuria pada infeksi ringan
tidak perlu pemasangan kateter
Nilai tanda retensi, risiko clotting akibat
perdarahan pilih 3 way kateter untuk
spooling
Berryl
Tatalaksana AUR TWOC, kapan kita
melakukan TWOC?
Dr amrizal :
jika pemasangan kateter tidak terlalu lama
elastisitas kandung kemih baik compliance bladder
baik pada penggunaan kurang dalam 1 minggu
Prolonged kateter bladder selalu dalam keadaan
kosong penurunan kapasitas kandung kencing dan
elastisitas menurun (> 1 minggu)
TWOC tidak boleh lebih dari 1 minggu dengan
mempertimbangkan risiko UTI