5/2014
TENTANG APARATUR SIPIL
NEGARA
Memberlakukan SISTEM
MERIT melalui:
Seleksi dan promosi secara adil dan
kompetitif
Menerapkan prinsip fairness
Penggajian, reward and punishment
berbasis kinerja
Standar integritas dan perilaku
untuk kepentingan publik
Manajemen SDM secara efektif dan
efisien
Melindungi pegawai dari intervensi
politik dan dari tindakan semena-
Sistem Merit
adalah kebijakan
dan Manajemen
ASN yang
berdasarkan
pada
kualifikasi,
kompetensi,
dan kinerja
secara adil dan
wajar dengan
tanpa
membedakan
latar belakang
politik, ras,
warna kulit,
agama, asal
usul, jenis
UNDANG UNDANG
APARATUR SIPIL
NEGARA
POKOK
KEPEGAWAIAN
PEGAWAI:
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian
Kerja
JABATAN:
Jabatan Administrasi
Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan
Tinggi
PEGAWAI:
Pegawai Negeri Sipil
Tentara Nasional
Indonesia
Kepolisian Negara RI
JABATAN:
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional
STRUKTUR:
XV Bab
141 Pasal
STRUKTUR:
VI Bab
41 Pasal
SISTEMATIKA UU ASN
4
BAB I
KETENTUAN
BAB
II ASAS,
UMUM
PRINSIP, NILAI
DASAR, KODE
PERILAKU
DAN
BAB III JENIS,
KODE ETIK
STATUS,
DAN
KEDUDUKAN
ASN
BAB IV
FUNGSI,
TUGAS, DAN
PERAN ASN
BAB V JABATAN
ASN
BAB VI HAK
DAN KEWAJIBAN
ASN
BAB XI
ORGANISASI
BAB VII
KELEMBAGAAN
BAB VIII
MANAGEMEN
BAB IX
ASN
PENGISIAN
JABATAN
PIMPINAN
BAB
X PEGAWAI
TINGGI
ASN
YANG
BAB XIII
PENYELESAIAN
SENGKETA
BAB XIV
KETENTUAN
PERALIHAN
BAB XV
KETENTUAN
PENUTUP
MENJADI
PEJABAT NEGARA
KETENTUAN UMUM
APARATUR SIPIL
NEGARA (ASN):
profesi bagi pegawai
negeri sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja
(PPPK)
yang
bekerja pada
PEGAWAI
APARATUR
SIPIL NEGARA:
instansi
pemerintah
PNS dan
PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
MANAJEMEN ASN :
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
1. Berstatus pegawai
tetap dan Memiliki
NIP secara Nasional;
2. Menduduki jabatan
pemerintahan.
PPPK
Pasal 1
butir 4
& Pasal
7
1. Diangkat dengan
perjanjian kerja
sesuai kebutuhan
instansi dan
ketentuan UU.
2. Melaksanakan tugas
pemerintahan.
KEDUDUKAN
Berkedudukan
sebagai unsur
aparatur negara
Melaksanakan
kebijakan yang
ditetapkan oleh
pimpinan
Harus bebas dari
pengaruh/interve
nsi golongan &
partai politik
JENIS
HAK
PNS
Pasal 1
butir 3
& Pasal
7
1. gaji, tunjangan,
dan fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun
dan jaminan hari
tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan
kompetensi.
PPPK
Pasal 1
butir 4
& Pasal
7
1. gaji, tunjangan,
dan fasilitas;
2. cuti;
3. perlindungan;
dan
4. pengembangan
kompetensi.
KEWAJIBAN
PIMPINAN TINGGI
UTAM
A
MADYA
PRATAMA
JABATAN ADMINISTRASI
ADMINSTRA
TOR
PENGAWAS
PELAKSA
NA
JABATAN FUNGSIONAL
Utama
Utama
Madya
Madya
Muda
Muda
Pertama
Pertama
KEAHLIAN
Penyelia
Penyelia
Mahir
Mahir
Terampil
Terampil
Pemula
Pemula
KETERAMPILAN
DIISI TNI
DAN POLRI
JABATAN ASN
Jabatan
Administr
asi
Jabatan
Fungsion
al
Jabatan
Jabatan
Jabatan
Administrator
Pengawas
Pelaksana
memimpin
mengendalika
melaksanakan
pelaksanaan
n
kegiatan
seluruh kegiatan
pelaksanaa
pelayanan
pelayanan publik
n kegiatan
publik serta
serta administrasi
yang
administrasi
pemerintahan
pemerintahan
Jafung keterampilan:
a)
Jafung
keahlian:dan
a) ahli dilakukan
pembangunan
oleh
pejabat
dan
penyelia;
utama;
pelaksana
pembangunan
b)
b) ahli
mahir;
madya;
c)
c) ahli
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
Jabatan
ASN
tertentu
muda; dan
terampil; dan
Jabatan pimpinan
tinggi utama;
d) ahli
Jabatan
pimpinan tinggi madya;
dan
pemula
pertama.
Jabatan pimpinan tinggi pratama
d)
10
Presiden
dapat
mendelegasikan
kewenangan
pembinaan Manajemen ASN kepada Pejabat yang
Berwenang di kementerian, sekjen/ sekretariat
LN, sekretariat LNS, Sekda provinsi dan
kabupaten/kota.
Pejabat yang Berwenang dalam menjalankan fungsi
Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkan
Sistem Merit dan berkonsultasi dengan Pejabat
Pembina Kepegawaian di instansi masing-masing.
Pejabat yang Berwenang memberikan rekomendasi
usulan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian di
instansi masing-masing.
Pejabat
Pejabat
yang
Berwenang
mengusulkan
pengangkatan,
yang
Berwenang
adalah
pejabat yang
mempunyai
pemindahan, dan
pemberhentian
Pejabat
Administrasi
kewenangan
melaksanakan
proses
pengangkatan,
dan Pejabat
kepada
Pejabat
pemindahan,
danFungsional
pemberhentian
Pegawai
ASNPembina
sesuai
dengan
ketentuandiperaturan
Kepegawaian
instansi perundang-undangan.
masing-masing.
EN
EW
W
Sistem Merit
ASN yg profesional
Pemerintahan yg efektif,
efisien, terbuka, & bebas
KKN;
TU ASN yg netral;
JUAProfesi ASN yg dihormati;
N dinamis & berbudaya.
ASN
S I
A GS
G
N
U
T U
F
&
Tugas: menjaga
netralitas;
melakukan
pengawasan atas
pembinaan profesi;
dan melaporkan
hasilnya kepada
Presiden
Fungsi: mengawasi norma dasar,
kode etik dan kode perilaku ASN,
serta penerapan Sistem Merit
TIDAK ADA
PELANGGAR
AN
SANKSI
KEPUTUSAN
KASN
SEBAGAIMANA
DIMAKSUD
BERUPA:
ADA
PELANGGAR
AN
Keputusan KASN:
pelanggaran kode etik
dan kode perilaku
Pegawai ASN
TIDAK
DITINDAK
LANJUTI PPK
dan PyB
DITINDAK
LANJUTI PPK
dan PyB
a. peringatan;
b. teguran;
c. perbaikan,
pencabutan,
pembatalan,
penerbitan
keputusan, dan/atau
pengembalian
pembayaran;
d. hukuman disiplin
untuk PyB sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan; dan
e. sanksi untuk PPK,
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan.
MANAJEMEN PNS
BASED ON KEBUTUHAN (ANJAB &
ABK) untuk JANGKA WAKTU 5 THN
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN,
BENTUK2 PENGEMBANGAN
KOMPETENSI, PERTUKARAN PNSSWASTA
REKRUITMEN
PENGEMBANGA
N PEGAWAI
PROMOSI
KESEJAHTERAA
N
MANAJEMEN
KINERJA
DISIPLIN &
ETIKA
PENSIUN
13
14
15
kebutuhan
PENGADAAN PNS
1. Dasar pengadaan:
- pengisian kebutuhan jabatan yang lowong
- sesuai kebutuhan pegawai yang ditetapkan
Menteri
2.
a.
b.
c.
d.
Tahapan :
Perencanaan
Pengumuman lowongan
Pelamaran
Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan
kompetensi bidang)
e. Pengumuman hasil seleksi
f. Masa percobaan
g. Pengangkatan menjadi PNS
16
17
Pengembangan Karier
18
dilakukan berdasarkan:
- kualifikasi;
- Kompetensi (teknis, manajerial,
sosial kultural);
- penilaian kinerja, dan
- kebutuhan Instansi Pemerintah.
Dilakukan dengan
mempertimbangkan integritas
dan moralitas.
Pengembangan Kompetensi
19
PROMOSI PNS
20
MUTASI PNS
21
PENILAIAN KINERJA
PNS
22
Dilakukan berdasarkan:
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit
atau organisasi;
Memperhatikan
target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta
perilaku PNS.
Metode
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara
berjenjang kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya.
PNS
yang
penilaian
kinerjanya
tidak mencapai
Hasil
penilaian
kinerja
PNS disampaikan
kepada Tim target
Penilai
kinerja
sanksi administrasi sampai dengan
Kinerjadikenakan
PNS.
pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
23
Penghargaan PNS
24
PNS
yang
telah
menunjukkan
kesetiaan, pengabdian, kecakapan,
kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi
kerja dalam melaksanakan tugasnya
dapat diberikan penghargaan.
Penghargaan sebagaimana dimaksud
dapat berupa pemberian:
tanda kehormatan;
kenaikan pangkat istimewa;
kesempatan prioritas untuk pengembangan
kompetensi; dan/atau
kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau
acara kenegaraan.
Pemberhentian PNS
25
26
Pemberhentian Sementara
PNS
27
PENYELESAIAN SENGKETA
28
Sengketa
Pegawai ASN
Administratif
Keberatan
diajukan secara
tertulis kepada
atasan pejabat yang
berwenang
menghukum dengan
memuat alasan
keberatan dan
tembusannya
disampaikan kepada
pejabat yang
berwenang
Banding
administratif
diajukan kepada
badan
pertimbangan ASN
29
31
meninggal dunia;
atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu;
mencapai batas usia pensiun;
perampingan
organisasi
/kebijakan
pemerintah
yang
mengakibatkan pensiun dini; atau
tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban.
Perlindungan
Pemerintah wajib memberikan
perlindungan berupa:
Mencakup jaminan
jaminan kesehatan;
sosial yg diberikan
dalam program
jaminan kecelakaan kerja;
jaminan sosial
jaminan kematian; dannasional
bantuan hukum.
-> berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara
yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya.
32
KETENTUAN PENUTUP
Peraturan pelaksanaan UndangUndang ini harus sudah ditetapkan
paling lambat 2 (dua) tahun sejak
Undang-Undang ini diundangkan.
Ketentuan peraturan perundangundangan mengenai kode etik dan
penyelesaian pelanggaran terhadap
kode etik bagi jabatan fungsional
tertentu dinyatakan tetap berlaku
sepanjang
tidak
bertentangan
dengan Undang-Undang ini.
Pegawai Negeri Sipil Pusat dan
Pegawai Negeri Sipil Daerah disebut
sebagai Pegawai ASN.
34
35
TERIMAKASIH