Anda di halaman 1dari 38

HERPES VS

DERMATITIS VENENATA
Dr. Wahyu Hidayat .,SpKK

HERPES ZOSTER
Etiologi

: Virus Varicella-Zoster

Masa

tunas 7-12 hari

Masa

aktif 7 hari

Masa

resolusi 1-2 minggu

Sebelum

timbul gejala pada kulit,


terdapat gejala prodromal sistemik
(demam, pusing, malese) dan gejala
prodromal lokal (nyeri otot-tulang,
gatal, pegal, terasa panas seperti
terbakar pada lokasi yang akan terkena)

Setelah itu timbul eritema dan dalam waktu


singkat menjadi vesikel berkelompok dengan
dasar kulit yang eritematosa dan edema.

Vesikel berisi cairan jernih, kemudian


menjadi keruh (berwarna abu-abu) dan dapat
menjadi pustul dan krusta.

Dapat dijumpai pembesaran kelenjar getah


bening regional.

Lokalisasi unilateral dan bersifat dermatomal


sesuai dengan tempat persarafan.

Gangguan motorik saraf pusat : hiperestesi


pada tempat yang terkena

Lesi Vesikel-Bula berkelompok diatas


dasar Eritem

Herpes

Zoster Oftalmikus disebabkan oleh

infeksi cabang pertama nervus trigeminus,


sehingga menimbulkan kelainan pada mata, di
samping itu juga cabang kedua dan ketiga
menimbulkan kelainan kulit pada daerah
persarafannya.
Sindrom

Ramsay Hunt diakibatkan oleh

gangguan nervus fasialis dan oticus, sehingga


memberikan gejala paralisis otot muka (Bells
Palsy), kelainan kulit sesuai dengan persarafan,
tinitus, vertigo, dan gangguan pengecapan

Neuralgia

pascaherpetik adalah rasa


nyeri yang timbul pada daerah bekas
penyembuhan lebih dari sebulan
setelah penyakitnya sembuh. Nyeri ini
dapat berlangsung sampai beberapa
bulan bahkan bertahun-tahun dengan
gradasi nyeri yang bervariasi dalam
kehidupan sehari-hari (biasanya pada
usia 40 tahun)
Frekuensi herpes zoster menurut
dermatom yang terbanyak pada
dermatom thorakal (55%), cranial
(20%), lumbal (15%) dan sacral (5%).

Herpes Zoster Opthalmikus

Vesikel, krusta, ulserasi di daerah periorbita dan


dahi kanan (cabang opthalmicus n. Trigeminus)

Pemeriksaan

penunjang diagnosis

dilakukan pemeriksaan Tzanck, akan


ditemukan sel datia berinti banyak.
Pemeriksaan

Tzanck dengan cara

membuat sediaan hapus yang diwarnai


dengan giemsa. Bahan diambil dari
kerokan dasar vesikel dan akan
didapati sel datia berinti banyak.

TERAPI
Terapi

sistemik bersifat simtomatik, untuk


nyeri diberikan analgetik. Jika disertai
infeksi sekunder diberikan antibiotik

Asiklovir

: 5x800 mg sehari dan diberikan 7

hari
Valasiklovir

: 3x1000 mg sehari selama 7


hari. Jika lesi baru masih tetap muncul obat
masih diteruskan dan dihentikan sesudah 2
hari sejak lesi tidak timbul lagi.

Famsiklovir

hari.

: 3x250-500 mg sehari selama 7

Isoprinosin sebagai immunostimulator tidak


digunakan karena awitannya setelah 2-8
minggu, sedangkan masa aktif hanya
seminggu.
Untuk neuropatinya digunakan
pregabalin/gabapentin, dosis awalnya 2x75
mg sehari, setelah 3-7 hari bila responnya
kurang dapat dinaikkan menjadi 2x150 mg
sehari. Dosis maksimum 600 mg sehari.
Efek samping : dizziness dan somnolen yang
akan menghilang sendiri.
Kortikosteroid sindroma Ramsay Hunt,
prednison 3x20mg sehari, setelah seminggu
dosis diturunkan perlahan.

HERPES SIMPLEKS
Infeksi

akut yang disebabkan oleh virus herpes


simpleks (virus herpes hominis) tipe I atau
tipe II.

Tempat

predileksi VHS tipe I : daerah pinggang


ke atas terutama daerah mulut dan hidung,
biasanya dimulai pada usia anak-anak.

VHS

tipe II : daerah pinggang ke bawah,


terutama daerah genital.

Infeksi VHS berlangsung dalam 3 tingkat ;

Infeksi Primer
berlangsung lebih lama, 3 minggu dan sering
disertai gejala sistemik, misal demam, malese dan
anoreksia, dan dapat ditemukan pembesaran
kelenjar getah bening regional.

Fase Laten
Pada penderita tidak ditemukan gejala klinis, tetapi
VHS dapat ditemukan dalam keadaan tidak aktif pada
ganglion dorsalis.

Infeksi Rekurens
merupakan aktivasi VHS. Gejala klinis timbul lebih
ringan, berlangsung 7-10 hari. Sering ditemukan
gejala prodromal lokal sebelum timbul vesikel
berupa rasa panas, gatal dan nyeri. Dapat timbul
pada tempat yang sama atau tempat lain/sekitarnya.

Kelainan klinis yang dijumpai berupa vesikel


berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa,
berisi cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen,
dapat menjadi krusta dan kadang mengalami ulserasi
dangkal yang biasanya sembuh tanpa sikatriks.

Pada perabaan tidak terdapat indurasi

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan pemeriksaan


Tzanck dengan pewarnaan Giemsa dan ditemukan sel
datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear.

Virus herpes ini dapat ditemukan pada vesikel dan


dapat dibiak.

Pada keadaan tidak ada lesi dapat diperiksa antibodi


VHS.

Infeksi Herpes Simpleks Labialis

Vesikel berkelompok dan konfluen dengan


tepi warna kemerahan pada bibir bawah

HERPES GENITALIS PRIMER

-Lokasi vulva dan


perineum
-Ulkus punch out yang
nyeri
-Multipel
-Konfluen
-Biasanya disertai
pembesaran kelenjar
limfe inguinal
-Untuk buang air kecil
sangat nyeri

HERPES GENITALIS PRIMER

- Lokasi
batangpenis dan
glans penis
- Ulkus multipel
- permukaan
eritematousa
- Biasanya disertai
pembesaran
kelenjar limfe
inguinal

HERPES GENITALIS REKUREN

Vesikel herpetiform (berkelompok) pada


dasar yang eritema
Tampak krusta bagian sentral
Lokasi : Batang penis

HERPES GENITALIS REKUREN

-Erosi pada labia


-Nyeri
-Lebih ringan
dibanding Herpes
genitalis primer

TERAPI

Pada lesi dini dapat digunakan obat topikal berupa


salap/krim yang mengandung preparat idoksuridin,
asiklovir (zovirax).
Pengobatan oral:
1. Asiklovir dosis 5x200mg sehari selama 7-10 hari.
2. Asiklovir dosis 3x400mg sehari selama 7-10 hari
3. Valasiklovir dosis 2x1000mg sehari selama 7-10
hari
4. Famsiklovir dosis 3x250mg sehari selama 7-10
hari
Pencegahan rekurens dengan cara meningkatkan
imunitas selular, misal dengan pemberian levamisol
atau isoprinosin sebagai imunostimulator.

VARICELLA
Infeksi akut primer virus varicella-zoster
Masa inkubasi 14-21 hari
Gejala klinis dimulai dengan gejala prodromal, yaitu
demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri
kepala
Timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang
dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.
Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear
drops)
Vesikel berubah menjadi pustul kemudian krusta.
Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikelvesikel baru sehingga menimbulkan gambaran
polimorfik.

Penderita

juga mengeluhkan gatal

Penyebaran

terutama di daerah badan


kemudian menyebar secara sentrifugal
ke muka dan ekstremitas

Dapat

menyerang selaput lendir mata,


mulut dan saluran napas bagian atas.

Jika

terdapat infeksi sekunder terdapat


pembesaran kelenjar getah bening
regional.

Papul vesikel
eritem berkelompok
di atas dasar kulit
yang eritem tersebar
dengan pola acak di
badan

Varisela pada penderita imunokompromais (infeksi HIV)

Pemeriksaan

penunjang dilakukan

pemeriksaan Tzanck Tes dengan cara


membuat sediaan apus yang diwarnai
dengan Giemsa.
Bahan

diambil dari kerokan dasar

vesikel dan akan didapati sel datia


berinti banyak.

TERAPI

Pengobatan bersifat simtomatik dengan


antipiretik dan analgesik, menghilangkan rasa
gatal dengan antihistamin

Asiklovir 5x800mg selama 7 hari

Famsiklovir 3x250-500mg selama 7 hari

Valasiklovir 3x1000mg selama 7 hari

Lokal dapat diberikan bedak ditambah


dengan zat anti gatal (mentol, kamfora)
untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini
serta menghilangkan rasa gatal

Jika timbul infeksi sekunder diberikan


antibiotika berupa salep dan oral

EDUKASI
Jaga

kebersihan badan dan lingkungan

Handuk,
Jangan
Hindari

pakaian disendirikan

digaruk

kontak dengan orang lain yang


tidak terkena untuk menghindari
penularan

DERMATITIS

Dermatitis adalah peradangan kulit


(epidermis dan dermis) sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen dan
atau faktor endogen, menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi
polimorfik (eritema, edema, papaul,
vesikel, skuama,likenifiksasi) dan keluhan
gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul
bersamaan,bahkan mungkin hanya
beberapa(oligomorfik).

DERMATITIS VENENATA

Merupakan dermatitis yang


disebabkan oleh gigitan
serangga, seperti Tomcat
(Paederus sp).

Paederus sp merupakan
serangga yang sering didapati
di kawasan ladang dan kebun
kerana diguna oleh petani
untuk mengusir dan memakan
jenis kutu dan hewan kepik
hama padi

Anamnesis :
1. Riwayat tidur di lantai (tempat tidur yang
kotor)
2. Tidur dibawah lampu yang menyala (hidup)
3. Riwayat terkena gigitan serangga
4. Rasa nyeri atau panas timbul setelah ada
lesi

Gejala Klinis :
1.Vesikel

diatas dasar eritem dan edem


yang muncul mendadak
2.Sering

disertai pustul dan krusta dengan


kecenderungan tersusun linier sesuai arah
garukan
3.Keluhan

panas dan gatal pada lesi

Dermatitis Kontak Toksika karena Sekret Serangga


Klinis ditandai :
Papul-papul Eritem tersusun linier dengan nekrosis kulit
dibagian tengah

PENATALAKSANAAN
1.

Pengobatan Sistemik :

A. Kortikosteroid: hanya untuk kasus yang


berat dan digunakan dalam waktu singkat,
yang meliputi :

Prednisone

Dewasa : 5-10 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

Anak : 1 mg/KgBB/hari

Dexamethasone

Dewasa : 0,5-1 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

Anak : 0,1 mg/KgBB/hari

Triamcinolone

Dewasa : 4-8 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

Anak : 1 mg/KgBB/hari

B. Antihistamine untuk mengurangi keluhan rasa gatal


Yang meliputi :
Chlorpheniramine maleat
Dewasa
Anak

: 3-4 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

: 0,09 mg/KgBB/dosis, sehari 3 kali 12

Diphenhydramine HCl
Dewasa
Anak

: 10-20 mg/dosis i.m. sehari 1-2 kali

: 0,5 mg/KgBB/dosis, sehari 1-2 kali

Loratadine
Dewasa

: 1 tablet sehari 1 kali

2. Pengobatan Topikal :
Bentuk

akut dan eksudatif diberi


kompres larutan garam faali (NaCl 0,9%)
Bentuk

kronis dan kering diberi krim


hydrocortisone 1% atau diflucortolone
valerat 0,1% atau krim betamethasone
valerat 0,005-0,1%

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai