Anda di halaman 1dari 5

I.

Investasi Melalui
Kepemilikan Bertahap
Seorang investor mungkin memiliki pengaruh yang
signifikan melalui beberapa tahap investasi.
Misalnya per 1 Januari 2009 A memiliki saham di B
sebanyak 10% dan menggunakan metode cost untuk
investasi tersebut. Setahun kemudian A membeli lagi
15% saham B, sehingga total kepemilikannya menjadi
25% dan diasumsikan A mempunyai pengaruh yang
signifikan. Pada saat A sudah mempunyai 25%
kepemilikan saham , A harus menggunakan metode
ekuitas sehingga akun investasi dan retained earning
yang sebelumnya menggunakan metode cost harus
disesuaikan.

Contoh:
X membeli 10% saham Y pada awal 2014 senilai $70,000 dan
mengelompokkannya sebagai trading securities. Stockholders equity Y
saat itu $600,000. Selisih sebesar $10,000 dialokasikan ke Bangunan
yang masa manfaatnya 20 tahun lagi. Untuk tahun 2014 Y melaporkan
Net Income $100,000 dan membayar dividend 50,000. Nilai wajar
saham pada akhir tahun sama dengan nilai tercatatnya.
Untuk transaksi selama 2014, X akan membuat jurnal sbb:
Investment in Trading Securities $70,000
Cash $70,000
(Untuk mencatat pembelian 10% saham Y)
Cash
$5,000
Dividend Income $5,000
(Untuk mencatat penerimaan dividend dari Y 10% x $50,000)

Awal 2015, X membeli kembali 15% saham Y senilai $100,000,


sehingga total kepemilikan sahamnya menjadi 25% dan
diasumsikan X mempunyai pengaruh yang signifikan.
Untuk transaksi ini, X akan membuat jurnal sbb:
Investment in Y$170,000
Investment in Trading Securities $ 70,000
Cash $100,000
(Untuk mencatat pembelian 15% saham Y dan
reklasifikasi 10% saham Y dari Trading securities menjadi
Investment in Y)
Investment in Y$9,500
Retained Earnings $9,500
(Untuk mencatat bagian keuntungan X dari net income S
2009 10% x 100,000 dikurangi amorisasi selisih cost atas
net aset yang diperoleh $10,000 : 20 th)

J. Penjualan Kepemilikan Saham pada


Entitas Asosiasi (Sale Of An Equity Interest)

Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas


sejak tanggal investor tidak lagi memiliki
pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan
mencatat investasinya berdasarkan PSAK 55.
Investor mengukur investasi yang tersisa pada
entitas asosiasi pada nilai wajar. Investor mengakui
dalam laporan laba rugi setiap selisih antara nilai
wajar yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian
kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah
tercatat invetasi pada tanggal hilangnya pengaruh
sigifikan.

Contoh:
1 January 2012 X membeli 320,000 lembar saham Y (40%
kepemilikan) senilai $580,000. Ekuitas Y $1,200,000. Nilai tercatat
aset dan liabilitas sama dengan nilai wajarnya. X menggunakan
metode ekuitas dari 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2014. Per 31 Desember 2014, akun investasi tersebut menunjukkan
saldo $700,000 yaitu sama dengan 40% x $1.500.000 (ekuitas Y + $
100,000 goodwill). 1 Januari 2015, X menjual 200,000 lembar saham
tersebut senilai $460,000. Sisa 120,000 lembar saham, nilai
wajarnya $270,000 dan X akan mengelompokkannya sebagai Trading
securities.
Untuk transaksi ini, X akan membuat jurnal sebagai berikut:
Cash $460,000
Investment in trading securities
270,000
Investment in Y$700,000
Gain on sale of securities
22,500
Gain on transfer of categories
7,500

Anda mungkin juga menyukai