Anda di halaman 1dari 57

CURRENT ISSUE OF

HEALTH MANAGEMENT

GROUP 3

INDIKATOR
OUTPUT
DAN
OUTCOME
PENINGKATA
N
KESELAMAT

MEMBER
S

MUHAMMAD KEVIN A
A 25010114140346

NOVA AMALIA
SAKINA
25010114140333

EVITASARI
RAMADHANI
25010114140358

FERINA HANA T
25010114140390

NAURA
SEPRIDHA N
2501011414036
9

TIKA ADELIA N
2501011414038

ISNA NURUL K
2501011414038
0

DEFINISI INDIKATOR OUTPUT


Output
Output adalah sesuatu yang terjadi akibat proses
tertentu dengan menggunakan masukan/input yang
telah ditetapkan. Atau hasil dari aktifitas,kegiatan
atau pelayanan dari sebuah program, yang diukur
dengan menggunakan takaran volume/banyaknya
(NEA,2000)

DEFINISI INDIKATOR
OUTCOME
Outcome
Outcome adalah suatu hasil pengukuran yang
mengarah pada luaran akhir sebuah program
atau dampak terlaksananya program.

PERBEDAAN OUTPUT DAN


OUTCOME
OUTPUT

OUTCOME

Hasil dari kegiatan yang


dilakukan dari sebuah kegiatan
dan diukur dengan menggunakan
volume

Dampak , manfaat, harapan


perubahan dari sebuah kegiatan

Hasil yang dicapai dalam jangka


pendek
Berkenaan dengan apa yang kita
hasilkan dan siapa yang menjadi
sasaran kita

Hasil yang terjadi setelah


pelaksanaan jangka pendek
Lebih mencakup kepada hasil
yang harus dicapai dalam jangka
menengah, dan jangka panjang
dalam aspek pembelajaran, aksi
dan kondisi yang diharapkan

PENINGKATAN KESELAMATAN
IBU
SISTEM

INPUT

PROSES

OUTPUT

OUTCOME

INDIKATOR KINERJA
Masukan (Input)

Kegiatan dan sumberdaya/dana yang


dibutuhkan agar keluaran sesuai dengan
yang diharapkan

Keluaran (output)

Sesuatu yang secara langsung


diperoleh/dicapai dari pelaksanaan kegiatan

Hasil (outcome)

Segala sesuatu yang mencerminkan


berfungsinya suatu keluaran

Manfaat (benefit)

Tujuan/manfaat yang diperoleh dengan


berfungsinya keluaran secara optimal

Dampak (impact)

Pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat


yang diperoleh dari hasil kegiatan
8

PROGRAM PENINGKATAN
KESELAMATAN IBU
- Penyediaan

dana

bantuan

bagi

bumil resti
- Pelaksanaan intervensi Yankes Ibu
terintegrasi di kecamatan Rawan
kesehatan
- Kesehatan Ibu

Sasaran :
Menurunnya angka
kematian ibu

INDIKATOR OUTPUT

1. Presentase Puskesmas Yang Melakukan


Orientasi Program Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan Komplikasi P4K Dengan Target
Tahun 2012 adalah 48,58% (Kemenkes RI)

2. Presentase
Pertolongan
Persalinan
Oleh tenaga
Kesehatan,
Dengan Target

3. Cakupan
Kunjungan
Neonatus
Pertama (KN1)
dengan target
88% pada
tahun 2012,

4. Cakupan Pelayanan Nifas,

Target Adalah 90% (Menurut


Kemenkes RI 2012) Sedangkan
Cakupan Tahun 2014 di kota
Semarang adalah 98%

5. Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2012

Targetnya Sebesar 70% Sementara di


Semarang pada tahun 2014Dengan
Cakupan
76.67%
Tahun
Presentase (%)

2011
2012
2013
2014

76.02
75.03
76.46
76.67

Sumber: Profil Kesehatan Kota Semarang, Jawa Tengah

6. Cakupan Kunjungan Ibu


Hamil (K4) dengan target
pada tahun 2012 menurut
kemenkes RI sebesar 90%

OUTCOME
o Angka Kematian Ibu Pada Target Mdgs
Di Indonesia Di Tahun 2012 Adalah 102
Per 100.000 Kelahiran Hidup, Sementara
Pada Tahun 2014 AKI di Semarang Masih
Tinggi Sebesar 122,25 Per 100.000
Kelahiran Hidup (Kemenkes 2014; Profil
Kesehatann Kota Semarang 2014)

SUMBER
INFODATIN 2014
RENSTRA KEMENKES
BAPEDA DAERAH KOTA SEMARANG
PUSAT DATA DAN INFPORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONSIA
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/kunjungankerja/jawa-tengah.pdf
http://disdik.semarangkota.go.id/v15/content/image/files/PENYUSUN
AN%20PERENCANAAN,PENGANGGARAN%20%26LAPORAN
%20KEUANGAN%20SKPD%20(BAPPEDA).ppt

ANALISIS TREND,
KOMPARATIF, DAN
PENENTUAN PRIORITAS

INDIKA
TOR

INDIKAT
OR
1. Cakupan
Puskesmas Yang
OUTPUT

Melakukan Orientasi Program


Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan
Komplikasi P4K
2.
Cakupan Pertolongan
Persalinan Oleh
meningkat
tenaga
Kesehatan,
meningkat
3. Cakupan
Kunjungan
Neonatus Pertama

INDIKAT
OR
OUTCOM
1. Angka Kematian
E
Ibu menurun

(KN1)
meningkat
4. Cakupan
Pelayanan
Nifas,
meningkat
5. Cakupan
Peserta KB Aktif meningkat
6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) meningkat

ANALISIS TREND INDIKATOR


OUTPUT DI SEMARANG
TAHUN 2011-2014

1. Cakupan Puskesmas Yang


Melakukan Orientasi Program
Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan Komplikasi P4K
meningkat

2011

2012

2013

2014

2. Cakupan Pertolongan Persalinan


Oleh tenaga Kesehatan, meningkat

2011

2012

2013

ANALISIS
INDIKATOR
OUTPUT

2014

ANALISIS
INDIKATOR
OUTPUT

3. Cakupan Kunjungan Neonatus


Pertama (KN1) meningkat

2011

2012

2013

2014

ANALISIS
4. Cakupan Pelayanan Nifas, meningkat
INDIKATOR
OUTPUT

2011

2012

2013

2014

ANALISIS
5. Cakupan Peserta KB Aktif meningkat
INDIKATOR
OUTPUT

2011

2012

2013

2014

ANALISIS
6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) meningkat
INDIKATOR
OUTPUT

2011

2012

2013

2014

ANALISIS TREND INDIKATOR


OUTCOME DI SEMARANG
TAHUN 2011-2014

ANALISIS
INDIKATOR
OUTCOME

1. Angka Kematian Ibu menurun

2011

2012

2013

2014

ANALISIS KOMPARATIF
MASALAH

TARGET MANKES 2012


(%)

TAHUN 2014 (%)

Cakupan P4K

48.58

82.7

Cakupan Pertolongan oleh


Nakes

88

97.93

Cakupan KN1

88

99.8

Cakupan Pelayanan Nifas

90

98

Cakupan Peserta KB Aktif

70

76.67

Cakupan K4

90

97.2

Cakupan AKI

102/100.00KH

122.25

PRIORITAS PENENTUAN
MASALAH

MULTIPLE CRITERIA UTILITY


ASSESSMENT (MCUA)
MCUA adalah pendekatan menggunakan beberapa kriteria dan
bobot masing-masing kriteria dalam mempertimbangkan apakah
masalah kesehatan yang telah teridentifikasi menjadi prioritas
masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
Kriteria yang digunakan antara lain:
1. Kegiatan
2. Besar Masalah
3. Tren
4. Distribusi Masalah

RANGE BOBOT DAN SKOR


Besar Masalah (dilihat
dari capaian %
indikator)

100%

90%

Sangat
tidak
1
bermasala
h
Tidak
terlalu
2
bermasala
h

80%

Tidak
bermasala 3
h

60-70%

Bermasala
4
h

KEGAWATAN

Tren
1

Naik dan
signifikan
(stagnan)

Naik dan tidak


signifikan

Ada sedikit
turun

Fluktuatif (naik
dan turun)

Cenderung
turun

Sangat gawat

Gawat

Cukup Gawat

Tidak terlalu
gawat

Tidak gawat

PENGGUNAAN MCUA
BOB
KRITERI OT
A
(%)

CAKUPAN
P4K

Persalina
n oleh
KN 1
Nakes

sko
r

Skor
sko x
r
bobo
t

sko
r

Skor x
bobot

Skor
x
bobo
t

Pelayana
n Nifas

KB aktif

K4

Skor
Sko x
r
bobo
t

Skor
Sko x
r
bobo
t

Skor
Sko x
r
bobo
t

Kegawat
an

50

2,5

0,1

1,5

Besar
Masalah

30

0,9

0,9

0,6

0,6

0,9

0,9

Tren

15

0,45

0,6

0,3

0,15 2

0,3

0,3

2.25

2,2

JUMLAH

3,35

3.2

PRIORITAS MASALAH
1. Pertolongan Persalinan Oleh tenaga
Kesehatan
2. Puskesmas Yang Melakukan Orientasi
Program Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan Komplikasi P4K
3. Kunjungan Ibu Hamil (K4)

REFERENSI
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2014
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

ANALISIS AKAR MASALAH


MENGGUNAKAN DIAGRAM
FISHBONE

Berdasarkan penentuan prioritas


masalah
menggunakan
metode
MCUA, hasil yang diperoleh dan
menjadi prioritas masalah kesehatan
paling tinggi adalah Pertolongan
Persalinan Oleh tenaga Kesehatan

PENJELA
SAN
VARIABEL MAN
1.Tenaga Kesehatan Kurang
Indonesia menunjukkan angka peningkatan proporsi
persalinan oleh tegana kesehatan yang terlatih dari 41 %
pada tahun 1992 menjadi 82% pada tahun 2010. Indikator
tersebut hanya mencakup dokter dan bidan atau bidan
desa. Di tujuh provinsi kawasan timur, satu dari setiap tiga
persalinan berlangsung tanpa mendapatkan pertolongan
dari tenaga kesehatan apapun, hanya ditolong oleh dukun
bayi atau anggota keluarga. (Unicef Indonesia, Oktober
2012, Ringkasan Kajuan Kesehatan ibu dan anak)

Rasio dokter dengan penduduk Indonesia, data dari Depkes,


masih 1 banding 4.000 penduduk. Jadi, kita harus menekan
terus. Negara maju itu rasionya bisa sampai kurang lebih 1
banding 1.000 penduduk ke bawah," kata Chatib ditemui
selepas menghadiri acara peluncuran LAM-PT Kes di
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta, Kamis (12/2).
Selain kuantitas yang terbatas, persebaran
tenaga kesehatan di Indonesia juga dikatakan
Chatib belum merata. Data Kemenkes
menunjukkan pada 2014, sebanyak 48 persen
tenaga kesehatan terbanyak terpusat di
pulau Jawa dan Bali dengan jumlah 435.877
orang. (CNN Indonesia, 2015)

VARIABEL MAN
2. BANYAKNYA DUKUN
Menurut Jurnal Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED, Purwokerto 31
Maret 2012 oleh siti Nuraeni dan Dewi Purnawati. Persalinan yang
dilakukan dukun sebesar 31% sedangkan standar cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia tahun 2012
sebesara 90%.
Dukun dianggap pelayanan yang mudah, terjangkau oleh
masyarakat baik dalam jangkauan jarak, ekonomi atau psikologi.
(manuaba, 1998)

VARIABEL MAN
3. PERAN KADER KURANG
Dalam Jurnal Hubungan Karakteristik dengan Peran Kader dalam
Deteksi Dini Risiko Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
Padang ( Lestari, Widya dan Erda Mutiara Halida) menyatakan
bahwa ada studi pendahuluan pada 5 orang kader ibu hamil di
Puskesmas Nanggalo Padang ditemukan bahwa hanya 1 orang dari
5 orang kader tersebut melakukan deteksi dini risiko tinggi pada
ibu hamil.

VARIABEL
MAN
4. LINTAS
SEKTOR
KURANG

VARIABEL
MAN
5. BIDAN
TIDAK ADA DI
DESA

VARIABEL MONEY

VARIABEL MATERIAL

Permasalahan yang mempengaruhi keselamatan ibu di Kota semarang

adalah kurangnya pertolongan oleh tenaga kesehatan yang disebabkan


karena terbatasnya sarana prasarana transportasi yang dapat di akses
oleh tenaga kesehatan yang ingin berkunjung ke rumah ibu hamil maupun
ibu yang ingin pergi ke fasilitas kesehatan, hal tersebut terjadi karena
keterbatasan pengetahuan ibu dan faktor ekonomi, dan juga keterbatasan
tenaga kesehatan yang ada di daerah pedesaan yang menyebabkan
kurangnya penyuluhan oleh tenaga kesehatan mengenai pentingnya
penanganan masalah kesehatan secara dini terhadap ibu pada masa
kehamilan.

VARIABEL MATERIAL
Pemeliharaan Alat kesehatan tidak dapat
dianggap sepele, tertuang dalam Kepmenkes
no 371/Menkes/SK/III/2007 disebutkn fungsi
tenaga elektromedis,
Seperti salah satu kasus di semarang 29
Oktober 2014 mengenai , Incubator bayi
terbakar hal ini terjadi dikarenakan alat
kesehatan yang tidak memadai atau tidak
dijaga dengan baik, masih banyak kasus
lainnya mengenai alat kesehatan yang sudah
tidak sesuai standard masih digunakan.
Ditemukan kasus kembali bahwa masih
banyak rumah sakit di jawa tengah yang
peralatan medisnya masih kurang, sehingga
harus menempuh jarak yang jauh untuk
mendapatkan alat kesehatan yang canggih.

VARIABEL METHOD
1.Penyuluhan Kurang
Berdasarkan
Artikel UMY tentang Promosi Kesehatan di
Indonesia Masih Kurang permasalahan yang menyebabkan
rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
kurangnya penyuluhan oleh tenaga kesehatan kepada ibu
hamil. Hal ini dapat terjadi dikarenakan jumlah tenaga
kesehatan yang masih sedikit sehingga sumber daya manusia
untuk melakukan promosi kesehatan seperti Home Care,
penyuluhan, dan demostrasi juga terbatas, terutama di
daerah-daerah terpencil di Indonesia. Selain itu masyarakat
Indonesia masih banyak percaya pada mitos.

VARIABEL METHOD
2.Data ibu hamil tidak akurat
Berdasarkan jurnal KINERJA PETUGAS DALAM PENCATATAN DAN
PELAPORAN PWS KIA DI PUSKESMAS DUREN permasalahn yang
menyebabkan rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
karena pencatatan data ibu hamil yang tidak akurat. Hal ini dapat
terjadi karena kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam
pengelolaan data sehingga mengakibatkan lemahnya sistem
pencatatan dan pelaporan terutama dalam hal manajemen data.
Jumlah SDM yang tersedia di lapangan masih kurang bila
dibandingkan dengan jumlah inisiatif penguatan sistem informasi
kesehatan secara manual ataupun terkomputerisasi (Kemenkes RI,
2012).

VARIABEL LINGKUNGAN
Medan sulit dijangkau
Akses yang jauh menyulitkan ibu hamil menuju
kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dari
tenaga kesehatan.
Lokasi yang cukup jauh baik melalui akses darat dan
sungai menyebabkan tenaga kesehatan yang
sebelumnya ditempatkan di desa tidak bertahan
lama dikarenakan tidak betah dan jarangnya pasien
yang berdatangan dikarenakan akses yang susah.

REFERENSI :
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=305889&val=5652&title=KINERJA%20PETUGAS%20DALAM
%20PENCATATAN%20DAN%20%20PELAPORAN%20PWS%20KIA%20DI
%20PUSKESMAS%20DUREN (diakses pada tanggal 18 Oktober 2016)
http://www.umy.ac.id/promosi-kesehatan-di-indonesia-kurangmaksimal.html (diakses pada tanggal 18 Oktober 2016)
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150212172145-2031723/jumlah-tenaga-kesehatan-dinilai-masih-jauh-dari-ideal/ (diakses
pada tanggal 18 Oktober 2016)

Ida Bagus Gde Manuaba. (1998) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan


dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta.

REFERENSI :
Lestari, Widya dan Erda Mutiara Halida. Hubugnan Karakteristik
dengan Peran Kader Dalam Deteksi Dini Risiko Kehamilan di
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang.

http://m.jpnn.com/news.php?id=277466 (diakses pada


tanggal 18 Oktober 2016)
http://ikatemijateng.org/incubator-baby-pembawa-maut/
(diakses pada tanggal 18 Oktober 2016)
Nuraeni, Siti dan Dewi Purnamawati. 31 Maret 2012. Perilaku
Pertolongan Persalinan Oleh Dukun Bayi di Kabupaten
Karawang 2011. Purwokerto FKIK UNSOED

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai