Konsep Dasar Gadar
Konsep Dasar Gadar
KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
OLEH Muncul Wiyana, M.Kep
Pengertian KGD
Rangkaian kegiatan praktik
keperawatan kegawatdaruratan yang
diberikan oleh perawat yang kompeten
untuk memberikan asuhan
keperawatan di ruang gawat darurat.
Darurat
Suatu kondisi dimana korban harus segera di
tolong tapi penundaan pertolongan tidak akan
menyebabkan kematian / kecacatan.
Contoh :
Luka
Ca mamae
BPH
Fraktur tertutup
Gawat Darurat
Keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat)
bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
Gawat Tidak Darurat
Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
Darurat Tidak Gawat
Akibat musibah yang datag tiba-tiba, tetapi tidak
mngancam nyawa dan anggota badannya, misanya
luka sayat dangkal.
Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan TBC kulit, dan sebagainya.
Kecelakaan (accident).
Suatu kejadian dimana terjadi
interaksi berbagai faktor yang
datangnya mendadak, tidak
dikehendaki sehingga menimbulkan
cedera (fisik, mental dan sosial atau
tidak bisanya produktif secara
ekonomi)
Cedera.
Masalah kesehatan yang didapat atau
dialami sebagai akibat kecelakaan.
Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang Disebabkan
oleh alam dan atau manusia
Mengakibatkan
Bencana masal :
Kejadian mendadak yang tidak diduga serta
menimbulkan kerugian harta benda dan nyawa
manusia lebih dari 10-25 orang
PENANGGULANGAN PENDERITA
GAWAT DARURAT (PPGD)
Tujuan
1. Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb) pada
periderita gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungs
kembali dalarn masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita . gawat darurat melalui sistem rujukan
untuk memperoleh penanganan yang Iebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana
SISTEM PENANGGULANGAN
PENDERITA GAWAT DARURAT
Bidang Management :
Penetapan peraturan, standart pelayanan, pedoman
PPGD.
Peningkatan kemampuan perencanaan upaya PPGD
Peningkatan kemampuan pengorganisasian PPGD.
Fase post RS :
Sembuh
Sembuh cacat
Meninggal dunia
Transportasi
Komunikasi
KETENAGAAN
Klasifikasi Orang Awam
A. Golongan awam biasa antara lain
Tenaga Kesehatan
Tenaga perawat/paramedik/Tenaga
Medis (Dokter Umum)
Pengetahuan BCLS
Pengetahuan PPGD
2.
3.
4.
1.
2.
2.
3.
Sistem vaskuler
Menghentikan pendarahan
Memasang infus
Merawat infus dan cvp
Sistim saraf
Sistem imunologi
Mengenal renjatan/shock anafilaksis
Memberikan pertolongan pertama pada shock.
Sistim skeletal
Mengenal patah tulang
Mampu memasang bidai
Mampu mentransport penderita dengan patah tulang (tungkai,
tulang punggung. Dll).
Sistim kulit
Memberikan pertolongan pertama pada luka
Sistem reproduksi
Mampu melayani persalinan
Farmakologi/toksikologi
Mampu memberikan pertolongan pertama pada
Keracunan.
Mampu memberikan pertolongan pertama pada
Penyalahgunaan obat.
Mampu memberikan pertolongan pertama pada Gigitan
binatang
Untuk organisasi
Kendaraan pengangkat
Peralatan medis dan non medis
Petugas (tenaga medi/paramedis)
Obat-obatan life saving dan life
support
Angkutan modern
Kendaraan umum roda empat: berupa trauk dan pic up
station, kereta api dll
Kendaraan roda tiga: berupa bemo, bajaj, beca dan lainlain.
Kendaraan khusus untuk penderita yaitu ambulan darat
2. Kendaraan laut
Angkutan tradisional
Perah
Rakit
angkutan modern
Alat medis :
Personal
Komunikasi
1. Komunikasi kesehatan
Untuk menunjang pelayanan kesehatan di
bidang administratip
2. Komunikasi medis
menunjang petayanan kesehatan di
bidang teknis-rnedis.
Jenis komunikasi
Komunikasi tradisionil
Komunikasi Modern
Komunikasi tradisionil
Kentongan
Beduk
Trompet
kurir/mulut ke mulut
Komunikasi modern
Telepon/telepon gengja
Radio komunikasi
Teleks/telegram
Facsimile
Komputer
Telemetri (EKG data transrnision)
Pedoman Pengembangan
Pelayanan Gawat Darurat di Rumah
Sakit
UGD / IGD Harus mampu
a)mencegah kematian dan cacat
b)melakukan rujukan
c)menanggulangi korban hencana
Triage
Suatu sistem seleksi penderita yang
menjamin supaya tidak ada penderita
yang tidak mendapat perawatan
Berlaku untuk pemilahan penderita
dilapangan maupun di RS
4 korban
Ratusan korban
Prinsip Triage
Seleksi korban berdasarkan :
1. Ancaman jiwa yang dapat
mematikan (dalam ukuran menit)
2. Dapat mati (dalam ukuran jam)
3. Ruda paksa ringan
4. Sudah meninggal
TRIAGE
NORMAL
BENCANA
Prioritas
Biru
Merah
Kuning
Hijau
Hitam
PRIORITAS
PERTOLONGAN
PRIORITAS PERTAMA (I, tertinggi )
MENGANCAM JIWA /FUNGSI VITAL
Pemindahan/penanganan : SEGERA
Deceased and Immediate
PRIORITAS KEDUA :
POTENSIAL MENGANCAM JIWA/
Fs Vital bila tidak segera ditangani dlm
waktu singkat
Pemindahan /enanganan : JANGAN TERLAMBAT /
Delayed
PRIORITAS KETIGA
TIDAK PERLU SEGERA
Pemindahan : PALING TERAKHIR
Minor
Seharihari
Bencana
Contoh-contoh pewarnaan
Prioritas I
: MERAH
Prioritas II
: KUNING
Prioritas IV
Henti jantung kritis
Trauma kepala kritis
Radiasi tinggi
: HITAM
BENCANA
BENCANA
ALAM
Gempa bumi
Tsunami
Gunung meletus
Banjir
Kekeringan
Angin topan
Tanah longsor
BENCANA
NON-ALAM
Gagal teknologi
Gagal modernisasi
Kebakaran
Wabah penyakit
BENCANA SOSIAL
Konflik sosial
antar masyarakat
teror
Pertemuan 3
lempeng tektonik
(Indo-Australia,
Eurasia dan
lempeng Pasific)
Gempa bumi
Gunung api
Tsunami
Longsor
Geografis
Demografis
Iklim tropis
(musim hujan dan
musim kemarau)
Pertumbuhan
penduduk tinggi
Pendidikan
rendah
Beragam SARA
Kebanjiran
Kekeringan
Angin puyuh
Kebakaran
Pencemaran
Wabah penyakit
Konflik sosial
teror
Asuhan keperawatan
BHD
Balut bidai
Stabilisasi dan evaluasi
Penanggung jawab kelengkapan prasarana dan sarana
IGD
DEPENDEN
- Jahit luka
- Memberikan obat
KOLABORASI
- Resusitasi cairan
- Intubasi/ett yang memerlukan obat-obat
anastesi.