TEORI LOKASI

VON THUNEN
PEMBAHASAN : PERBEDAAN LOKASI DARI
BERBAGAI KEGIATAN PERTANIAN ATAS
DASAR PERBEDAAN SEWA LAHAN.
ASUMSI :
WILAYAH ANALISIS BERSIFAT TERISOLIR
(ISOLATED STATE) SEHINGGA TIDAK TER
DAPAT PENGARUH PASAR DARI KOTA LAIN;
TIPE PERMUKIMAN ADALAH PADAT DI
PUSAT WILAYAH (PUSAT PASAR) DAN
MAKIN KURANG PADAT APABILA MENJAUH
DARI PUSAT WILAYAH;

 WILAYAH MODEL MEMILIKI IKLIM, LAHAN,

DAN TOPOGRAFI YANG SERAGAM ATAU

UNIFORM/HOMOGEN;
FASILITAS PENGANGKUTAN MASIH
SEDERHANA DAN RELATIF SERAGAM.
ONGKOS DITENTUKAN OLEH BERAT
BARANG YANG DIBAWA;
SEMUA FAKTOR ALAMIAH YANG MEM
PENGARUHI PENGGUNAAN LAHAN ADALAH
SERAGAM DAN KONSTAN, KECUALI
PERBEDAAN JARAK KE PASAR.

KURVA HUBUNGAN SEWA LAHAN DENGAN

JARAK KE PASAR
SEWA LAHAN

SEWA LAHAN DARI HASIL

TAWAR MENAWAR

JARAK DARI PASAR

SESUAI GAMBAR : TINGKAT SEWA LAHAN,

PALING MAHAL DI PUSAT PASAR DAN MAKIN
RENDAH APABILA MAKIN JAUH DARI PASAR.
DARI SELISIH ANTARA HARGA JUAL DENGAN
BIAYA PRODUKSI, TIAP TIAP JENIS
PRODUKSI/KEGIATAN MEMILIKI KEMAMPUAN
YANG BERBEDA UNTUK MEMBAYAR SEWA
LAHAN. MAKIN TINGGI KEMAMPUAN UNTUK
MEMBAYAR SEWA LAHAN, MAKIN BESAR
KEMUNGKINAN KEGIATAN ITU BERLOKASI
DEKAT PUSAT PASAR.

TIAP JENIS PRODUKSI/KEGIATAN MEMILIKI

KURVA PERMINTAAN ATAS LAHAN BERUPA
KURVA TAK ACUH (INDEFFERENCE CURVE)
YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN ANTARA
SEWA LAHAN DAN JARAK DARI PASAR.
KEMIRINGAN KURVA BERBEDA ANTARA SATU
JENIS KEGITAN/PRODUKSI DENGAN
KEGIATAN PRODUKSI/KEGIATAN LAINNYA.
KURVA ADA YANG MENURUN TAJAM, AGAK
TAJAM, AGAK LANDAI, LANDAI.

SEWA LAHAN
KURVA a
KURVA b
KURVA c
KURVA d
PASAR
(0)

JARAK

a A
b

B
c
d

GAMBAR :
FUNGSI SEWA LAHAN MENURUN DENGAN
BERTAMBAHNYA JARAK DARI PUSAT KOTA
MISAL : EMPAT JENIS PENGGUNAAN LAHAN (A,
B, C, D) KEMUDIAN FUNGSI SEWA LAHAN DAN
JARAK ADALAH LINEAR;
KEEMPAT FUNGSI SEWA LAHAN BERTUMPANG
AN DAN BERPOTONGAN SATU SAMA LAIN.
POLA KEGIATAN a MENEMPATI ANTARA 0 DAN
A, b MENGUASAI ANTARA A DAN B, KEGIATAN c
ANTARA B DAN C, DAN d MENDUDUKI TEMPAT
YANG TERJAUH YAITU C DAN D

 GAMBAR MENUNJUKKAN, SEMAKIN DEKAT

LETAKNYA DENGAN PASAR ATAU PUSAT

KOTA, BERARTI SEMAKIN TINGGI SEWA
LAHANNYA DAN SEMAKIN BERKURANG BIAYA
TRANSPORNYA
MODEL PENGGUNAAN LAHAN (CONCENTRIC
ZONE) DAPAT DIJABARKAN DARI BENTUK
LINEAR KEPENGERTIAN AREAL DENGAN
MEMUTAR OD MENGITARI TITIK O SEBAGAI
PUSAT SEPERTI GAMBAR BERIKUT :

ZONA KONSENTRIK PENGGUNAAN LAHAN

a
b
c
d

 ZONA 2 MERUPAKAN HUTAN DENGAN HASIL

KAYU;
ZONA 1 YANG PALING MENDEKATI KOTA/
PASAR DIUSAHAKAN TANAMAN YANG
MUDAH RUSAK SEPERTI SAYURAN DAN
KENTANG. JENIS JENIS HASIL PERTANIAN
TERSEBUT MEMBUTUHKAN TENAGA KERJA
INTENSIF DAN BIAYA TRANSPORTASI TINGGI;
ZONA 3 MENGHASILKAN BIJI BIJIAN
SEPERTI GANDUM, DENGAN HASIL YANG
RELATIF TAHAN LAMA DAN ONGKOS
TRANSPORTASI MURAH;

 ZONA 4 MERUPAKAN LAHAN GARAPAN DAN

RERUMPUTAN, YANG DITEKANKAN PADA

HASIL PERAHAN SEPERTI SUSU, MENTEGA,
DAN KEJU;
ZONA 5 PERTANIAN YANG BERUBAH
UBAH, DUA SAMPAI TIGA JENIS TANAMAN;
ZONA 6 MERUPAKAN LAHAN YANG PALING
JAUH DARI PUSAT, DIGUNAKAN UNTUK
RERUMPUTAN DAN PETENAKAN DOMBA
DAN SAPI.

PRODUSEN PRODUSEN TERSEBAR DI

DAERAH LUAS, SEDANGKAN PEMBELI TER
KONSENTRASI PADA TITIK SENTRAL (BUYER
CONCENTRATE, SELLER DISPERSED). TITIK
SENTRAL UMUMNYA MERUPAKAN KOTA, DAN
TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN LOKASI DI
ANTARA PARA PEMBELI DIDALAM KOTA.
JIKA BIAYA TRANSPOR NAIK, HARGA BARANG
AKAN NAIK, SEBALIKNYA PENURUNAN BIAYA
TRANSPOR AKAN MENURUNKAN HARGA PASAR
DAN MEMPERBESAR PENJUALAN.

Z
P

Z^

X1

Y1

 PENJUAL TERSEBAR DISEPANJANG GARIS LL,

DAN SEMUA PEMBELI TERKONSENTRASI PADA

M.
BIAYA PRODUKSI DAN TINGKAT BIAYA
TRANSPOR PERUNIT JARAK ADALAH KONSTAN;
MZ ADALAH HARGA YANG DIBAYAR OLEH SETIAP
PEMBELI PADA M;
PENJUAL PADA JARAK NM DARI PUSAT
KONSUMSI HARGANYA ADALAH PN.
PENJUAL PADA SEBELAH KIRI X DAN DISEBELAH
KANAN Y TIDAK DAPAT MELAYANI PASAR, X DAN
Y ADALAH BATAS WILAYAH SUPLAI TERJAUH.

 JIKA BIAYA TRANSPOR DITURUNKAN, MAKA

LERENG XZ DAN YZ MENURUN KEMIRINGAN

NYA, BATAS TERJAUH PASAR MENJADI X1
DAN Y1, HARGA YANG DIBAYAR PEMBELI
TURUN MENJADI MZ1.
PENJUAL YANG TERLETAK PADA AA MEN
DERITA , DAN SEBALIKNYA MANFAAT DARI
TURUNNYA BIAYA TRANSPOR AKAN DI
NIKMATI OLEH PARA PENJUAL YANG BER
ADA DILUAR AA (H. W. RICHARDSON, 1971,
29 30)

ALFRED WEBER
PENGAMATAN : TITIK TRANSPOR MINIMUM
TANPA ADANYA PERBEDAAN BIAYA PRODUKSI
ANTAR LOKASI, MAKA KEPUTUSAN PENEMPAT
AN LOKASI INDUSTRI MANUFAKTUR AKAN
DITENTUKAN PADA TITIK LOKASI DENGAN BIAYA
TRANSPORTASI TERENDAH.
MENGANALISIS LOKASI KEGIATAN INDUSTRI
LOKASI SETIAP KEGIATAN INDUSTRI TER
GANTUNG PADA TOTAL BIAYA TRANSPORTASI
DAN TENAGA KERJA DIMANA PENJUMLAHAN
KEDUANYA HARUS MINIMUM.

TEMPAT DI MANA TOTAL BIAYA TRANSPORTASI

DAN TENAGA KERJA YANG MINIMUM IDENTIK
DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN YANG MAKS.
ASUMSI :
UNIT TELAAHAN ADALAH SUATU WILAYAH
YANG TERISOLASI, IKLIM YANG HOMOGEN,
KONSUMEN TERKONSENTRASI PADA
BEBERP PUSAT, DAN KONDISI PASAR
ADALAH PERSAINGAN SEMPURNA;
SUMBER DAYA ALAM SEPERTI AIR, PASIR
DAN BATU BATA TERSEDIA DIMANA MANA
(UBIQUITOUS) DALAM JUMLAH YANG
MEMADAI;

 BAHAN BAKAR MINERAL DAN TAMBANG

TERSEDIA SECARA SPORADIS DAN HANYA

TERJANGKAU PADA BEBERAPA TEMPAT
TERBATAS.
TENAGA KERJA TIDAK UBIQUITOUS (TIDAK
MENYEBAR SECARA MERATA) TETAPI
BERKELOMPOK PADA BEBERAPA LOKASI
DAN MOBILITAS YANG TERBATAS
TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOKASI
INDUSTRI :
BIAYA TRANSPORTASI
UPAH TENAGA KERJA
GEJALA AGLOMERASI

BIAYA TRANSPOR
BIAYA TRANSPORTASI DITENTUKAN 2
FAKTOR
BOBOT BAHAN BAKU DAN BOBOT
PRODUK AKHIR YANG DIANGKUT KE
PASAR
JARAK TEMPUH DARI BAHAN BAKU DAN
PRODUK YANG HARUS DIPINDAHKAN

DIBUAT INDEKS BIAYA SEDERHANA TON MIL

DAN PERMASALAHAN PENENTUAN BIAYA
TRANSPORTASI ADALAH PERMASALAHAN
MEMINUMUMKAN PROSES DISTRIBUSI
PRODUKSI.
ILUSTRASI PEMILIHAN LOKASI TERBAIK BAGI
PRODUSEN DENGAN TUJUH SEBARAN LOKASI
KONSUMEN (A, B, D, E, F, DAN G).
A BC
D E
F G
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
LOKASI PRODUSEN DAPAT DITENTUKAN
DENGAN MENGHITUNG JARAK RATA RATA
TERENDAH.

CONTOH : JARAK RATA RATA DENGAN

TITIK PANGKAL DI A DAPAT DITENTUKAN
DENGAN MENGHITUNG SEMUA JARAK
PELANGGAN DARI TITIK A. JARAK RATA
RATA DARI TITIK A = 0 + 1 + 2 + 4 + 6 + 13 + 14
= 40/7 = 5.7, DEMIKIAN SETERUSNYA
SESUAI TABEL, LOKASI D MEMILIKI JARAK
RATA RATA TERENDAH SEHINGGA DIPILIH
SEBAGAI LOKASI TERBAIK BAGI PRODUSEN
BAGI PRODUSEN UNTUK MEMINUMUMKAN
PROSES DISTRIBUSI PRODUKSI DIANTARA
SEBARAN TUJUH LOKASI KONSUMEN.

JARAK RATA RATA DAN MEDIAN DARI

BERBAGAI LOKASI PANGKAL PERHITUNGAN
LOKASI JARAK
PRODUSE
RATA
N
RATA
A
5.7
B
5.0
C
4.6
D
4.3
E
4.6
F
7.6
G
8.3

NILAI
TENG
AH
4
3
2
3
5
9
10

CARA LAIN MENENTUKAN LOKASI TERBAIK

BAGI PRODUSEN :
MEMILIH NILAI TENGAH TERENDAH PADA
SEBARAN TUJUH LOKASI KONSUMEN;
MEAN LOKASI A DIPEROLEH DENGAN CARA
MENENTUKAN NILAI TENGAH DARI TIAP TIAP
JARAK LOKASI SETELAH NILAINYA DIURUT
KAN TERLEBIH DAHULU DARI YANG TERKECIL
HINGGA YANG PALING BESAR. JADI NILAI
TERENDAH DARI LOKASI A = 4
NILAI TERENDAH TERENDAH YAITU C = 2

MERUPAKAN FAKTOR PERTAMA DALAM

MENENTUKAN LOKASI, SEDANGKAN 2
FAKTOR LAIN ADALAH FAKTOR YANG
MEMODIFIKASI LOKASI;
BERTAMBAH SECARA PROPORSIONAL
DENGAN JARAK
TITIK TERENDAH
BIAYA TRANSPORTASI ADALAH TITIK YANG
MENUNJUKKAN BIAYA MINUMUM UNTUK
ANGKUTAN BAHAN BAKU DAN DISTRIBUSI
HASIL PRODUKSI;
DIPENGARUHI OLEH BERAT LOKASIONAL

BERAT LOKASIONAL ADALAH BERAT TOTAL

SEMUA BARANG BERUPA INPUT YANG
HARUS DIANGKUT KE TEMPAT PRODUKSI
UNTUK MENGHASILKAN SATU SATUAN
OUTPUT DITAMBAH BERAT OUTPUT YANG
AKAN DIBAWA KE PASAR.
WL + WP
BERAT LOKASIONAL =

WP

TERDAPAT KEMUNGKINAN SUMBER BAHAN

BAKU DAN PASAR BERADA PADA ARAH
YANG BERBEDA
LOKASI BIAYA TRANS
PORTASI TERMURAH ADALAH PADA

PERTEMUAN DARI BERBAGAI ARAH

TERSEBUT X
KETERANGAN :
T = LOKASI OPTIMUM
M1,M2 = SUMBER BAHAN BAKU
P = PASAR
X,Y,Z = BOBOT INPUT & OUTPUT
a, b, c = JARAK LOKASI INPUT
DAN OUTPUT

P
a

T
c

M1
Y

M2
GAMBAR LOCATIONAL
TRIANGLE DARI WEBER

SESUAI GAMBAR :
DUA SUMBER BAHAN BAKU YANG
LOKASINYA BERBEDA (M1, M2)
PASAR PADA ARAH YANG LAIN (P)
ONGKOS ANGKUT
TIGA ARAH LOKASI
TERMURAH ADALAH PERTEMUAN DARI
TIGA ARAH (T)
LOKASI OPTIMUM : T
APAKAH LOKASI OPTIMUM LEBIH DEKAT KE
BAHAN BAKU ATAU PASAR ?
DIHITUNG INDEKS MATERIAL (IM)

IM =

BOBOT BAHAN BAKU LOKAL (WL)

BOBOT PRODUK AKHIR (WP)

IM > 1 = LOKASI INDUSTRI DEKAT

BAHAN BAKU
IM < 1 = LOKASI INDUSTRI DEKAT
PASAR/PRODUK AKHIR
BIAYA TENAGA KERJA
BERPENGARUH PADA LOKASI INDUSTRI
APABILA PENGHEMATAN BIAYA TENAGA
KERJA PER UNIT PRODUKSI > DARIPADA

TAMBAHAN BIAYA TRANSPORTASI PERUNIT

PRODUKSI YANG DAPAT MENDORONG
BERPINDAHNYA LOKASI KEDEKAT SUMBER
TENAGA KERJA
ISODAPAN
1
2
3

T
L

KET :
T = LOKASI BIAYA
TRANSPORTASI
TERENDAH
L = LOKASI BIAYA
TENAGA KERJA
TERENDAH

KURVA ISODAPAN DARI WEBER

 TITIK T = TEMPAT DENGAN BIAYA

TRANSPORTASI MINIMUM (MINIMUM

TRANSPORTATION COST)
DI LUAR TITIK T DAPAT DIBUAT TITIK - TITIK
DENGAN TINGKAT BIAYA TRANSPORTASI YANG
SAMA PENYIMPANGANNYA DARI TITIK T
BILA TITIK TITIK TERSEBUT DIHUBUNG KAN
SATU DENGAN LAIN DIPEROLEH SEBUAH
KURVA TERTUTUP (CLOSED CURVE)
ISODAPAN (ISODAPANE)
ISODAPAN : GARIS YANG MENGHUBUNG KAN
TITIK TITIK YANG MEMPUNYAI BIAYA
TRANSPORTASI YANG SAMA