Anda di halaman 1dari 15

Teori Lokasi : 1. 2. 3. 4. 5.

Weber (biaya minimal) Losch (daerah pemasaran) Greenhut (maksimal keuntungan) Christaller ( Pusat Pelayanan) Isard (Pusat Pelayanan)

1. Teori lokasi Weber Weber mengasumsikan : - Wilayah terisolasi, - Kondisi pasar dengan pasar persaingan sempurna, - Sumber daya tersedia dimana-mana - Tenaga kerja tidak bersifat terbatas

Dari asumsi di atas dasar penentuan lokasi suatu usaha didasarkan pada biaya transportasi terkecil. Biaya tranportasi berbanding lurus dengan jarak yang ditempuh,titik terendah biaya transpor adalah titik biaya minimal untuk angkutan bahan baku dan distribusi hasil produksi
Weber menggambarkan teorinya dengan segitiga lokasi (locational Triangle)

Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum (T) tersebut lebih dekat ke lokasi bahan baku atau ke pasar, digunakan rumus Indek Material (IM) : Bobot (berat) bahan baku IM = ---------------------------------------Bobot (Berat) Produk akhir

Dengan ketentuan : Bila IM > 1, lokasi perusahaan lebih berorientasi ke bahan baku Bila IM < 1, lokasi perusahaan lebih berorientasi ke pasar

p
A,b,c = jarak lokasi input & output a M1, m2 = Sumber bahan baku t b m1 c P = Pasar m2 z t = Lokasi Optimum X,y,z = berat bhn baku & produksi

Diagram Smith Metode Smith mengunakan metode Short run (jangka pendek). Untuk penerimaan/ produksi rata-, dimana biaya yang dikeluarkan pada proses produksi adalah biaya rata-rata selalu berubah menurut tempat dan waktu Smith membagi lokasi atas 3 (a,b,c) dengan pertimbangan dimanapun lokasi dipilih PR tetap dan biaya selalu berubah - Lokasi di R yaitu BR > PR (merugi) - Lokasi di P yaitu BR > PR (merugi) - Lokasi terbaik berada di sepanjang R,O,P dimana BR < PR - Lokasi optimal bila BR max dan PR min pada Titik O

Diagram Smith
B & PR BR

BR = Biaya Rata2 PR = Penerimaan Rata2

PR

Lokasi

Teori Loch
Pendekatan didasarkan kepada Teori Permintaan Assumsi 1. Penyebaran faktor input bersifat merata 2. Penyebaran penduduk (kepadatan ) bersifat merata 3. Selera masyarakat bersifat sama 4. Tidak ada ketergantungan lokasi

Pada kurva, pengusaha memproduksi barang X pada suatu lokasi dimana harga, barang tersebut sebesar OP artinya harga yang dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. - Permintaan terhadap barang X adalah sebesar OQ1. Apabila konsumen berada dititik P maka konsumen akan membeli sebanyak PQ Unit, - Apabila konsumen berada jauh dari Titik P maka permintaan akan menurun karena harga barang x meningkat disebabkan biaya transportasi PQF daerah penawaran

Price F R

S1

Q1

Lokasi

Penentuan lokasi optimum dilakukan pada keadaan dimana tercapai keuntungan yang maksimum, karena itu yangkauan pasar bagi barang x yang diproduser di titik P adalah sejauh PQF

Teori Loch dapat dilakukan dengan diagram Smith dimana BR tetap sama, kurva PR berubah-ubah sesuai tempat/lokasi

Diagram Smith
B & PR BR = Biaya Rata PR PR = Penerimaan Rata2

BR

Lokasi

Teori Green Hut Pendekatan dengan mengkombinasikan teori weber dan Loch yang mengasumsikan keuntungan dengan diagram Smith dimana biaya rata-rata dan penerimaan rata-rata tidak konstan (selalu berubah) Dengan menggunakan prinsip ekonomi yang bersifat long run ( dimana biaya tetap selalu berubah setiap waktu.

Diagram Smith
B & PR BR = Biaya Rata PR PR = Penerimaan Rata2

BR

Lokasi

Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi bagi perusahaan suatu aktifitas 1. Faktor Utama 2. Faktor sekunder Faktor Utama : - Letak dari pasar - Letak dari sumber bahan mentah - Fasilitas pengangkutan - Tenaga kerja yang tersedia - Fasilitas listrik - Fasilitas air

Faktor Sekunder Rencana masa depan Kemungkinan perluasan areal (tanah) - Fasilitas service - Fasilitas pembiayaan (mikro finance) - Masyarakat, iklim
-

Anda mungkin juga menyukai