Anda di halaman 1dari 10

Model Tingkat Kematangan

pada kerangka kerja COBIT


(Control Objectives for
Information and Related
Technology)
OLEH
ISNAWATI DEWI SAPUTRI
RAHMAD ASYARI
M. ARI RAMA FITRA
ARYA DIAN ANUGRAH
SWANDHA NUGRAHA
KELAS TI2A

Tingkat Kematangan
(Maturity Level Model)

Tingkat kematangan (maturity level) adalah


sebuah penggambaran tingkatan evolusioner
dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana
kemampuan pengembangan manajemen proses.
Setiap tingkatan memiliki pondasi untuk
pengembangan proses yang berkelanjutan. Dalam
COBIT, ada 6 tingkat kematangan yang ditandai
dengan angka 0 sampai dengan 5. (non-existent
dan optimized)

Gambar Bagan Maturity Level

Non-Existent (Level 0)

Ini adalah tahap paling awal dalam maturity level


(level 0) dimana sebuah enterprise atau
perusahaan tidak memiliki isu apapun atau tidak
ada isu yang dibahas

Initial / Ad-hoc (Level 1)

Terdapat bukti bahwa Enterprise telah mengenali


bahwa terdapat isu TI yang ada dan harus
ditangani, namun bagaimanapun juga tidak ada
proses standar untuk menangani isu TI tersebut.
Namun sebaliknya ada proses yang menjadi
pendekatan ad-hoc yang diaplikasikan pada kasus
individual atau kasus demi kasus secara terpisah.
Pendekatan manajemen yang menyeluruh masih
belum terorganisasi dengan baik

Repeatable (Level 2)

Proses prosedur yang ada telah dikembangkan


sedemikian rupa sehingga juga di ikuti oleh orang
lain yang melakukan pekerjaan yang sama.
Namun belum ada pelatihan formal atau prosedur
standar komunkasi yang dipakai dan juga
pertanggung jawaban masih bersifat individual.
Pada level ini terdapat ketergantungan terhadap
keahlian individual sehingga kesalahan besar
kemungkinan bisa terjadi.

Defined (Level 3)

Prosedur kerja telah distandarisasi dan


didokumentasikan serta dikomunikasikan melalui
proses-proses pelatihan. Telah di mandatkan juga
bahwa prosedur ini wajib dipatuhi, namun
bagaimanapun juga ada deviasi prosedur dalam
pelaksanaannya yang belum di akomodasi.
Prosedur itu sendiripun masih belum memuaskan.

Managed (Level 4)

Manajemen memonitor dan mengukur kepatuhan


dengan prosedur dan mengambil suatu tindakan
bila Nampak suatu proses tidak berjalan secara
efektif. Proses-proses didalam Enterprise selalu
dalam ditingkatkan dan menyediakan hasil yang
baik. Otomatisasi dan tools (peralatan) masih
digunakan secara terbatas dan belum maksimal

Optimizing (Level 5)

Proses yang sudah berada pada level praktek


yang amat baik berdasarkan pada hasil
continuous improvement (pengembangan yang
berkelanjutan) dan pemodelan maturity dari
Enterprise yang lain. TI digunakan sebagai cara
integrasi yang mengotomatisasi workflow,
menyediakan tools untuk peningkatan kualitas
dan keefektifan, sehingga membuat Enterprise
cepat beradaptasi.

Semakin tinggi tingkat


kematangannya, semakin
berkualitas keluaran
pengembangan proses
yang di develop oleh si
enterprise, produktivitas
pun meningkat.
sebaliknya jika semakin
rendah tingkat
kematangannya, resiko
kegagalan pun tinggi.

Anda mungkin juga menyukai