Anda di halaman 1dari 18

JENIS DAN MODEL

PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
PERSONIL
DALAM DIKLAT
Kelompok 1/ Tep A7
Jenis Kompetensi
Kompetensi yang dimiliki : (UU No.5 Tahun 2014)

Kompetensi
Manajerial

Kompetensi Kompetensi
Teknis Sosial Kultural

Kompetensi Teknis yang diukur dari tingkat spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis dan fungsional dan
pengalaman bekerja secara teknis. Kompetensi Manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen dan pengalaman kepemimpinan. Kompetensi Sosial Kultural yang diukur dari
pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga
memiliki wawasan kebangsaan.
Model Pengembangan Kompetensi
Personil dalam Diklat

Model kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku


yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat memenuhi persyaratan untuk
menempati suatu jabatan. Sering kali istilah mengenai kompetensi ini digunakan di
lingkungan kerja. Definisi kompetensi di tempat kerja merujuk pada kecocokan
seseorang dengan pekerjaannya
Jenis dan Model Pengembangan Kompetensi Personil dalam Diklat
Ketika akan mengembangkan suatu model kompetensi, berikut merupakan tahap dalam
mengembangkan model kompetensi :

Tahap I: Menentukan Metode


Pengumpulan Data

Tahap II: Mengumpulkan dan Mengolah


Data

Tahap III: Menentukan dan Melakukan Validasi


Kompetensi yang Dibutuhkan per
Fungsi atau Jabatan
Pengaplikasian Jenis dan Model Pengembangan Kompetensi Personil
dalam Diklat
Diantaranya:

. Leadership Development

Organizational Development

Executive Development

Management Development

Supervisor Development
Leadership Development

Pengembangan kepemimpinan didasarkan pada konseptualisasi


kepemimpinan yang individualistis dan tradisional. Asumsi yang
mendasarinya adalah bahwa kepemimpinan yang lebih efektif terjadi
melalui pengembangan pemimpin individu. Ini juga mengasumsikan
bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang dapat ditambahkan ke
organisasi untuk meningkatkan efektivitas sosial dan operasional.
Leadership Development

Model ini mengasumsikan bahwa kepemimpinan adalah fungsi dari sumber daya sosial yang tertanam dalam
hubungan. Dengan cara ini, kepemimpinan dianggap sebagai milik yang muncul dari sistem sosial
(Salancik et al., 1975), bukan sesuatu yang ditambahkan ke sistem yang ada.
Organizational Development

Organization Development (OD) adalah praktek bisnis untuk

?
membantu organisasi mengembangkan kemampuan untuk
berubah guna mencapai efektivitas organisasi yang lebih tinggi.
Dalam prakteknya OD berlangsung secara menerus dan
bersifat jangka panjang sebagai upaya untuk mencapai
perbaikan organisasi. Hal yang sangat penting dalam
melaksanakan program OD adalah diperlukannya hubungan
yang kuat antara individu, team dan organisasi untuk
menjalankan program secara efektif.
Organizational Development
01 02 03 04 05
Tahap 2: Tahap 5: Self-
Tahap 1: Tahap 4: Action
Kembangkan Tahap 3: Fase Renewal,
Antisipasi Plans, Strategies,
Hubungan Diagnostik Monitor, and
Kebutuhan akan and Techniques
Praktisi-Klien Stabilize
Perubahan
Fase aktivitas atau
organisasi program tindakan untuk
seorang praktisi OD dan
harus terlebih yang ditujukan untuk memonitor hasil dan
praktisi OD hadir ke klien akan mulai
dahulu memecahkan membakukan
dalam sistem untuk berbagi data
mengidentifikasi permasalahan dan perubahan yang
membantu proses mengenai sistem
kebutuhan akan meningkatkan diinginkan
perubahan yang ada
perubahan. efektivitas organisasi
Executive Development

Program Pengembangan Eksekutif dirancang


untuk mempersiapkan eksekutif sukses
tingkat fungsional untuk tanggung jawab
manajemen umum.
Dalam pengembangan eksekutif ini ,
memuat :

Ø Perbedaan antara mengelola dan memimpin.


Ø Bagaimana gaya kepemimpinan yang berbeda dapat sesuai
untuk situasi yang berbeda.
Ø Wawasan mengenai bagaimana Anda dan orang lain membuat
keputusan formal dan intuitif.
Ø Strategi untuk belajar lebih efektif dari pengalaman. - Kerangka
yang mendorong pengambilan keputusan
Management Development

Pengembangan manajemen adalah setiap usaha untuk memperbaiki


penampilan kerja manajerial saat ini atau masa yang akan datang dengan
memberikan pengetahuan, mengubah sikap, atau meningkatkan
keterampilan. Dengan demikian, pengembangan manajemen meliputi
inhouse program (seperti kursus-kursus, coaching, penugasan rotasi),
professional program (seminar-seminar), dan program-program universitas
Management Development

Tujuan utama dari program-program pengembangan tersebut tentu saja untuk


meningkatkan performance organisasi di masa mendatang. Oleh karena itu, proses
pengembangan manajemen secara umum terdiri dari:

1. Penilaian kebutuhan (misalnya untuk mengisi lowongan eksekutif masa mendatang


atau untuk membuat perusahaan lebih responsive)
2. Menilai performance para manajer
3. Mengembangkan manajer
Metode-metode Pengembangan Manajemen

On-The-Job Management Development Techniques

Of -The-Job Management Development Techniques

In–House Development Centers


Supervisor Development

Peran seorang pengawas didalam perusahaan memegang


peranan yang cukup penting, karena seorang pengawas
(supervisor) merupakan jembatan antara karyawan,
manajemen dan konsumen sehingga dibutuhkan keterampilan
dan kemampuan yang lebih dari karyawan pada umumnya.
Supervisor Development
Pengembangan Supervisor/Pengawas dapat melalui :

• Menlaskan paradigma baru sebagai Supervisor yang produktif.


• Meningkatkan keterampilan memberikan bimbingan, pengarahan serta delegasi tugas kepada
bawahan.
• Membekali kemampuan dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif.
• Mengembangkan kemampuan supervisor dalam mengelola kinerja dirinya dan tim nya sesuai
dengan arah dan target Perusahaan.
• Mengembangkan kemampuan untuk mengelola diri sendiri agar bisa melakukan introspeksi dan
pengembangan diri untuk berperan efektif sebagai supervisor
• Meningkatkan kemampuan untuk membuat prioritas dan mengelola tugas, mulai dari perencanaan
sampai dengan kontrol.
Analisis Kebutuhan Jabatan
Metode Pengumpulan Informasi, dengan :

Wawancara Pengamatan

Observasi Kuisioner Buku Harian


Kesimpulan

Kebutuhan diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan atau
pelaksana pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien. Program diklat
diselenggarakan sebagai sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gap
(kesenjangan) antara kompetensi yang ada saat ini dengan kompetensi standard atau yang
diharapkan untuk dilakukan oleh seseorang.

Anda mungkin juga menyukai