Refrat Psiki-1
Refrat Psiki-1
SINDROM
EKSTRAPIRAMIDAL
Oleh:
1.Farida Dwi
2.Devi Chintya K
3.Hilwa Alfi F
Pembimbing:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
dr. Alif Mardijana, Sp. KJ
SMF ILMU PSIKIATRI
RSD dr.SOEBANDI JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN UVIVERSITAS JEMBER
2015
DEFINISI
Sindrom ekstrapiramidal adalah suatu gejala atau reaksi
yang ditimbulkan oleh penggunaan jangka pendek atau
jangka panjang dari medikasi antipsikotik golongan
tipikal karena terjadinya inhibisi transmisi dopaminergik
di ganglia basalis.
Adanya gangguan transmisi di korpus striatum yang
mengandung banyak reseptor D1 dan D2 dopamin
menyebabkan depresi fungsi motorik sehingga
bermanifestasi sebagai sindrom ekstrapiramidal.
EPIDEMIOLOGI
Reaksi distonia akut terjadi pada kira-kira 10% pasien, biasanya pada
pria muda, terutama yang mendapat pengobatan dengan neuroleptik
haloperidol dan flufenarizin.
ETIOLOGI
Antipsikosis
Dosis (mg/hr)
Gejala Ekstrapiramidal
Chlorpromazine
150-1600
++
Thioridazine
100-900
Perphenazine
8-48
+++
Trifluoperazine
+++
Fluphenazine
5-60
+++
Haloperidol
2-100
++++
Pimozide
2-6
++
Clozapine
25-100
Zotepine
75-100
Sulpride
200-1600
Risperidon
2-9
Quetapine
50-400
Olanzapine
10-20
Aripiprazole
10-20
PATOFISIOLOGI
SIRKUIT
GEJALA KLINIS
Akibat gangguan sistem ekstrapiramidal pada pergerakan defisit
fungsional primer (gejala negatif) yang ditimbulkan oleh tidak
berfungsinya sistem dan efek sekunder (gejala positif) yang timbul
akibat hilangnya pengaruh sistem itu thdp bagian lain. Pada
gangguan dalam fungsi traktus ekstrapiramidal gejala positif dan
negatif, menimbulkan 2 jenis sindrom :
Sindrom hiperkinetik hipotonik : asetilkolin , dopamin
Pada : parkinson
Lanjutan...
Gejala negatif
Bradikinesia
Gangguan postural
Gejala positif
Gerakan involunter berupa : tremor, rigiditas, khorea,
athethosis, hemiballismus
Rigiditas
Gejala ekstrapiramidal
Reaksi distonia akut
Tardive diskinesia
Akatisia
Sindrom parkinson
Diagnosis
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan laboratorium
Diagnosis Banding
Sindroma putus obat
Parkinson Disease
Distonia primer
Tetanus
Gangguan gerak ekstrapiramidal primer
Penyakit Huntington,
Chorea Syndenham
Anxietas
Gejala psikotik yang memburuk
Penatalaksanaan
L-dopa 3 4x/ hari, dengan total dosis maksimal 600 mg/ hari
diberikan 30 menit sebelum makan. Contoh : madopar, sinemet
Dopamin agonis :
Komplikasi
Asfiksia
Prognosis
Akut baik
Kronik buruk
Tardive distonia hingga distonia laring dapat menyebabkan
kematian
kondisi ini biasanya menetap pada pasien yang mendapat
pengobatan neuroleptik selama lebih dari 10 tahun.