Anda di halaman 1dari 18

Peraturan Menteri Kesehatan

tentang

Klasifikasi dan Perizinan


Rumah Sakit
(Permenkes No.56 th 2014)

KEBIJAKAN TERKAIT RUMAH


SAKIT

UU NO.44
2009
TTG
RUMAH
SAKIT

Permenkes Nomor : 659/2009


Tentang RS Indonesia Kelas
Dunia
Permenkes Nomor 56 tahun
2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan RS
Permenkes Nomor : 012/2012
Tentang Akreditasi Rumah
Sakit
SK Menteri Kesehatan Nomor:
428/2012 Tentang Penetapan
Lembaga Independen
Pelaksana Akreditasi RS di
Indonesia
Permenkes Nomor :755/2011
Tentang Penyelenggaraan
Komite Medik

Permenkes Nomor :001/2012


Tentang Sistem Rujukan
Perseorangan
Permenkes Nomor 1438/2010
Tentang Standar Pelayanan
Kedokteran
Permenkes Nomor 1691/2011
Tentang Keselamatan Pasien
di RS

SK Menteri Kesehatan Nomor:


238/2013 Formularium
Nasional
Permenkes 856/2009 tentang
Standar IGD
Permenkes 519/2011 tentang
Ijin Praktik Anestesi
Permenkes 411/2010 tentang
Laboratorium Klinik
Kepmenkes 834/2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan
HCU
Kepmenkes 1178/2010
tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan
ICU
di RS
Kepmenkes
834/2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan
HCU
Kepmenkes 382/2007 tentang
Pedoman PPI di RS dan
Fasyankes Lain

Kepmenkes 1204/2004
tentang Persyaratan Kesling
RS
Permenkes 56/2014 tentang
Perizinan & Klasifikasi RS

Permenkes No.56 tahun


2014

Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab

I
II
III
IV
V
VI

Ketetuan Umum
Pendirian dan Penyelenggaraan
Bentuk Rumah Sakit
Klasifikasi Rumah Sakit
Perizinan Rumah Sakit
Registrasi dan Akreditasi Rumah
Sakit
VII Penamaan Rumah Sakit
VIII Pembinaan dan Pengawasan
IX Ketentuan Peralihan
X
Ketentuan Penutup

KETENTUAN UMUM

Rumah Sakit :
UKP Paripurna yang menyelenggarakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat
RSU:
Pelayanan semua bidang dan jenis penyakit
RS Khusus:
Pelayanan pada satu bidang atau satu jenis
penyakit

Pendirian dan
Penyelenggaraan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta
Rumah
Sakit
yang
didirikan
dan
diselenggarakan
oleh
Pemerintah
merupakan Unit Pelaksana Teknis dan
diselenggarakan berdasarkan pengelolaan
BLU.
Rumah
Sakit
yang
didirikan
dan
diselenggarakan
oleh
swasta
harus
berbentuk badan hukum yang kegiatan
usahanya
brgerak
dibidang
perumahsakitan.

Bentuk Rumah Sakit


1. Rumah Sakit Menetap
- sifatnya permanen untuk jangka
waktu lama
2. Rumah Sakit Bergerak
- sifatnya sementara
- bentuknya bus, kapal laut, karavan,
gerbong atau kontainer.
3. Rumah Sakit Lapangan
- untuk kondisi darurat, bencana alam

Klasifikasi Rumah Sakit


Jenis Pelayanan :
1.Rumah Sakit Umum kelas A, B, C, D
dan D Pratama.
2. Rumah Sakit Khusus kelas A, B, C
Penetapan Klasifikasi berdasarkan:
Pelayanan,
SDM,
Peralatan
dan
Bangunan dan Prasarana.

Perizinan Rumah Sakit


Setiap rumah sakit wajib memiliki
izin
Izin Rumah Sakit:
a. Izin Mendirikan
b. Izin Operasional

Izin Mendirikan
Untuk mendirikan baru atau mengubah
fungsi bangunan lama.
Diberikan untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun dan dapat diperpanjang untuk 1
(satu) tahun.
Perpanjangan Izin Mendirikan selambatlambatnya 2 (dua) bulan sebelum
jangka waktu izin berakhir.

Izin Operasional
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
Berlaku 5 (lima) tahun
diperpanjang
selama
persyaratan.

dan dapat
memenuhi

Pengajuan
perpanjangan
selambatlambatnya 6 (enam) bulan sebelum
habis masa berlaku izin operasional.

Dalam hal masa berlaku Izin Operasional


berakhir dan pemilik Rumah Sakit belum
mengajukan perpanjangan Izin Operasional,
Rumah
Sakit
harus
menghentikan
kegiatan pelayanannya kecuali pelayanan
gawat darurat dan pasien yang sedang
dalam perawatan inap.
Dalam
hal
Rumah
Sakit
tetap
menyelenggarakan pelayanan tanpa Izin
Operasional, dikenakan sanksi pidana
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang undangan

Perubahan Izin Operasional


Perubahan Izin Operasional dapat
dilakukan jika terjadi perubahan:
a. kepemilikan;
b. jenis Rumah Sakit;
c. nama Rumah Sakit; dan/atau
d. kelas Rumah Sakit.

REGISTRASI DAN KREDITASI


RS
persyaratan untuk perpanjangan Izin
Operasional dan perubahan kelas.

PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
Menteri, Pemerintah Daerah provinsi dan/atau
Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dalam
melaksanakan pembinaan dan pengawasan dan
dapat mengikutsertakan masyarakat, asosiasi
perumahsakitan, atau organisasi profesi.
Pembinaan dan pengawasan ditujukan untuk:
a. meningkatkan mutu penyelenggaraan Rumah
Sakit;
b.meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
kemudahan akses masyarakat terhadap Rumah
Sakit; dan
c.meningkatkan mutu sistem informasi dan
komunikasi Rumah Sakit.

Tindakan administratif dapat:


berupa teguran lisan, teguran tertulis,
publikasi
menggunakan
media
elektronik
atau
media
cetak,
penyesuaian
Izin
Operasional,
pemberhentian sementara sebagian
kegiatan Rumah Sakit, pencabutan izin
praktik tenaga kesehatan dan/atau
pencabutan Izin Operasional.
Penyesuaian Izin Operasional berupa
penurunan kelas Rumah Sakit.

KETENTUAN PERALIHAN
Rumah Sakit yang telah memiliki izin
berdasarkan
ketentuan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan
Rumah Sakit tetapi belum ditetapkan
kelasnya harus mengajukan permohonan
Izin Operasional berdasarkan Peraturan
Menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun
sejak Peraturan Menteri inidiundangkan;

Rumah
Sakit
Khusus
yang
menggunakan nama kekhususan selain
yang
ditentukan
dalam
Peraturan
Menteri ini paling lambat 1 (satu) tahun
sejak
Peraturan
Menteri
ini
diundangkan;
Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, yang belum berbentuk unit
pelaksana teknis harus menyesuaikan
diri paling lambat 2 (dua) tahun sejak
Peraturan Menteri ini diundangkan;

18

Anda mungkin juga menyukai