OMFALOKEL
OMFALOKEL
Definisi Omfalokel
Omfalokel
(disebut
juga
Exomfalos)
merupakan
defek
dinding
abdomen
pada garis tengah dengan
berbagai derajat ukuran,
disertai hernia visera yang
ditutupi oleh membran yang
di terdiri atas peritoneum di
lapisan dalam dan amnion
dilapisan
luar
serta
Whartons Jelly di antara
lapisan tersebut. Pembuluh
darah berada di dalam
membran,
bukan
pada
dinding tubuh
Isi
dari
hernia
antara
lain
berbagai jenis dan
dan jumlah usus,
sering
sebagian
dari
hati
dan
kadang-kadang
organ
lainnya.
Sedangkan
tali
pusat
terdapat
pada
puncak
kantong ini. Defek
ini mungkin terletak
di
pusat
atas,
tengah atau bawah
EMBRIOLOGI
Pada awal minggu ke-3 perkembangan
embrio, saluran pencernaan terbagi
menjadi foregut, midgut dan hindgut.
Pertumbuhan ini berhubungan erat
dengan lipatan embrio (embryonic
fold)
yang
berperan
dalam
pembentukan
dinding
abdomen.
Lipatan
embrio
tersebut
terbagi
menjadi:
ETIOLOGI OMFALOKEL
Menurut
Glasser
(2003)
ada
beberapa
penyebab omfalokel, yaitu:
Faktor kehamilan dengan resiko tinggi, seperti
ibu hamil sakit dan terinfeksi, penggunaan
obat-obatan, merokok dan kelainan genetik.
Faktor-faktor
tersebut
berperan
pada
timbulnya insufisiensi plasenta dan lahir
padaumur kehamilan kurang atau bayi
prematur,
diantaranya
bayi
dengan
gastroschizis dan omfalokel paling sering
dijumpai.
ETIOLOGI OMFALOKEL
Menurut Glasser (2003) ada beberapa penyebab
omfalokel, yaitu:
Defisiensi asam folat, hipoksia dan salisilat
menimbulkan defek dinding abdomen pada
percobaan dengan tikus tetapi kemaknaannya
secara klinis masih sebatas perkiraan. Secara
jelas peningkatan MSAFP (Maternal Serum Alfa
Feto
Protein)
pada
pelacakan
dengan
ultrasonografi memberikan suatu kepastian telah
terjadi kelainan struktural pada fetus. Bila suatu
kelainan didapati bersamaan dengan adanya
omfalokel, layak untuk dilakukan amniosintesis
guna melacak kelainan genetik.
ETIOLOGI OMFALOKEL
Menurut Glasser (2003) ada beberapa
penyebab omfalokel, yaitu:
Polihidramnion, dapat diduga adanya
atresiaintestinal
fetus
dan
kemungkinan tersebut harus dilacak
dengan USG.
DIAGNOSA
Diagnosis omphalokel ditegakkan berdasarkan gambaran
klinis dan dapat ditegakkan pada waktu prenatal dan
pada waktu postnatal.
a. Diagnosis Prenatal
Defek dinding abdomen sering terdiagnosis selama
pemeriksaan prenatal dengan ultrasonografi (USG), yang
merupakan suatu skreening rutin atupun kerena adanya
indikasi obsetrik seperti evaluasi peningkatan serum alfa
fetoprotein (AFP) maternal.
AFP analog dengan fetal albumin dan serum AFP
maternal merefleksikan nilai AFP cairan amnion. Tes ini
digunakan untuk mengevaluasi abnormalitas kromosomal
fetus dan defek tabung neural, tetapi AFP juga biasanya
meningkat pada defek dinding abdomen. Pada omfalokel,
AFP biasanya meningkat rata-rata 4 kali dari nilai normal.
Gambaran
omfalocel
pada
USG
kehamilan
15 minggu
Diagnosis Postnatal
Gambaran klinis bayi baru lahir dengan omphalokel
ialah terdapatnya defek sentral dinding abdomen pada
daerah tali pusat. Defek bervarasi ukurannya, dengan
diameter mulai 4 cm sampai dengan 12 cm,
mengandung herniasi organ-organ abdomen baik solid
maupaun berongga dan masih dilapisi oleh selaput
atau kantong serta tampak tali pusat berinsersi pada
puncak kantong. Kantong atau selaput tersusun atas 2
lapisan yaitu lapisan luar berupa selaput amnion dan
lapisan dalam berupa peritoneum. Diantara lapisan
tersebut kadang-kadang terdapat lapisan Wartons
jelly. Wartons jelly adalah jaringan mukosa yang
merupakan
hasil
deferensiasi
dari
jaringan
mesenkimal (mesodermal). Jelly mengandung kaya
mukosa dengan sedikit serat dan tidak mengandung
vasa atau nervus.
Pada
giant
omphalocele,
defek
biasanya berdiameter 8-12 cm atau
meliputi seluruh dinding abdomen
(kavum abdomen sangat kecil) dan
dapat mengandung seluruh organorgan abdomen termasuk liver
Kantong atau selaput pada omfalokel
dapat mengalami ruptur kasus
omfalokel dapat terjadi ruptur selama
kehamilan atau pada saat melahirkan
omfalokel yang mengalami ruptur
tersebut bila diresorbsi akan menjadi
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA BANDING
Omfalokel
Lokasi defek
Hernia
Umbilikalis
Kongenital
Gastroskisis
Pada cincin
umbilikus
(umbilikal
ring)
Pada cincin
umbilikus
Terpisah
(biasanya
lateral dari)
cincin umbilikus
Diameter/ukuran
defek (cm)
Kavum
abdomen
4-12 cm
< 4 cm
< 4 cm
Kantong
Kandungan
kantong
+
Seluruh
organ
abdomen
Kecil
terutama
pada giant
omphalocele
normal
+
Beberapa loop
usus
normal
Biasanya gaster
atau usus
Omfalokel
Hernia
Umbilikalis
Kongenital
Pada puncak
kantong
Keadaan
permukaan
organ
abdomen/usus
Normal
normal
Malrotasi
Atresia dan
strangulasi
Sering
Jarang
Hubungan
dengan
kelainan
kongenital
Sering
sering terdapat
divertikulum
Meckel)
Gastroskisis
Terpisah dengan
kantong,
biasanya di lateral
Memendek atau
terdapat bercak
eksudat
jarang
sering
Jarang
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Prenatal
- informed consent pada orang tua tentang keadaan janin,
resiko
tehadap
dibutuhkan
ibu,
guna
dan
prognosis.
perencanaan
dan
Keputusan
akhir
penatalaksanaan
Bila
melanjutkan
kehamilan
sebaiknya
kesulitan
persalinan
dan
kerusakan
organ
Pemeriksaan
darah
lain
seperti
fungsi
ginjal,
glukosa
dan
omfalokel
dibungkus
kasa
yang
dibasahi
betadin,
Penatalaksanaan Konservatif
Penatalaksanaan omfalokel secara konservatif
dilakukan pada
- kasus omfalokel besar atau terdapat perbedaan
yang
besar
antara
volume
organ-organ
intraabdomen yang mengalami herniasi atau
eviserasi dengan rongga abdomen seperti pada
giant omphalocele
- terdapat status klinis bayi yang buruk sehingga
ada kontra indikasi terhadap operasi atau
pembiusan seperti pada bayi-bayi prematur yang
memiliki hyaline membran disease atau bayi yang
memiliki kelainan kongenital berat yang lain
seperti gagal jantung.
Pada giant omphalocele bisa terjadi herniasi dari seluruh organorgan intraabdomen dan dinding abdomen berkembang sangat
buruk, sehingga sulit dilakukan penutupan (operasi/repair) secara
primer dan dapat membahayakan bayi.
Tindakan nonoperatif secara sederhana dilakukan dengan dasar
merangsang epitelisasi dari kantong atau selaput. Suatu saat
setelah granulasi terbentuk maka dapat dilakukan skin graft yang
nantinya akan terbentuk hernia ventralis yang akan direpair pada
waktu kemudian dan setelah status kardiorespirasi membaik.
Beberapa obat yang biasa digunakan untuk merangsang
epitelisasi adalah 0,25 % merbromin (mercurochrome), 0,25%
silver nitrat, silver sulvadiazine dan povidoneiodine (betadine).
Obat-obat tersebut merupakan agen antiseptik yang pada
awalnya memacu pembentukan eskar bakteriostatik dan
perlahan-lahan akan merangsang epitelisasi. Obat tersebut
berupa krim dan dioleskan pada permukaan selaput atau kantong
dengan elastik dressing yang sekaligus secara perlahan dapat
menekan dan mengurangi isi kantong.
bahwa
tindakan
nonoperatif
pada
omfalokel
dapat
ruptur
sehingga
dapat
Penatalaksanaan Operatif
Penatalaksanaan Operatif
Primary Closure
Primary closure merupakan treatment
of choice pada omfalokel kecil dan
medium
atau
terdapat
sedikit
perbedaan antara volume organ-organ
intraabdomen yangmengalami herniasi
atau
eviserasi
dengan
rongga
abdomen. Primary closure biasanya
dilakukan pada omfalokel dengan
diameter defek < 5-6 cm.
Staged Closure
Teknik skin flap
Pada prosedur ini, dibuat skin flap melalui cara
undermining/mendeseksi/membebaskan
secara
tajam kulit dan jaringan subkutan terhadap fascia
anterior
muskulus
rektus
abdominis
dan
aponeurosis muskulus obliqus eksternus disebelah
lateralnya sampai batas linea aksilaris anterior
atau media. Kantong atau selaput dibiarkan tetap
utuh. Skin flap kemudian ditarik dan dipertemukan
pada garis tengah untuk menutupi defek yang
kemudian cara tersebut menimbulkan hernia
ventralis. Herniaventralis timbul karena kulit terus
berkembang
sedangkan
otot-otot
dinding
abdomen tidak. Biasanya 6-12 minggu kemudian
dapat dilakukan repair terhadap hernia ventralis.
Staged Closure
Teknik silo
Teknik silo dapat dilakukan juga bila terdapat omfalokel
yang sangat besar sehingga tidak dapat dilakukan dengan
teknik skin flap. Silo merupakan suatu suspensi prostetik
yang dapat menjaga organ-organ intra abdomen tetap
hangat dan menjaga dari trauma mekanik terutama saat
organ-organ tersebut dimasukkan ke dalam rongga
abdomen. Operasi diawali dengan mengeksisi kantong atau
selaput omfalokel. Kemudian cara yang samadilakukan
seperti membuat skin flap namun dengan lebar yang sedikit
saja sehingga cukup untuk memaparkan batas fascia atau
otot. Suatu material prostetik silo (Silastic reinforced with
Dacron) kemudian dijahitkan dengan fascia dengan benang
nonabsorble, sehingga terbentuk kantong prostetik ekstra
abdomen yang akan melindungi organ-organ intra
abdomen. Organ-organ intra abdomen dalam silo kemudian
secara bertahap dikurangi dan kantong diperkecil.
PROGNOSIS
Survival rate pada bayi omfalokel dipengaruhi oleh beberapa hal
dibawah ini :
1. Prematuritas
Neonatus yang lahir pada usia gestasi <36 minggu memiliki
survival rate yang rendah, 57%. Survival rate akan meningkat
dengan peningkatan usia gestasi >36 minggu mencapai 87%
2. Ukuran omfalokel
Pada omfalokel yang mengandung organ hati, umumnya
merupakan suatu giant omphalocele. Kebanyakan akan
mengalami gangguan pada perkembangan paru, bayi ini akan
mengalami kesulitan bernapas. Bayi ini memiliki survival rate
50%.
3. Adanya anomali pada organ lain
Neonatus dengan defek tambahan memiliki survival rate yang
rendah.
THANK
YOU
OMFALOKEL
KEPANITERAAN KLINIK RSU. HAJI MEDAN
DEPARTEMEN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2016