TUJUAN
TUJUAN UMUM :
Turunnya angka kesakitan, kecacatan & kematian
akibat Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I).
TUJUAN KHUSUS :
Tercapainya target Universal Child Immunization
(cakupan DPT-3 min 80 % & campak min 80 %) di
100 % desa atau kelurahan pd th 2010.
Tdk adanya kesenjangan pencapaian target
cakupan DPT-3 dgn HB-3 scr nasional pd th 2007.
Tercapainya target cakupan DPT/HB-3 Kombo 90
% pd th 2007.
Ilmu Kesh Anak
STRATEGI
Di dlm rencana jangka panjang Program
Imunisasi untuk th 2002-2006, Multi Years Plan,
ditetapkan bahwa introduksi vaksin kombo
DPT/HB akan mulai diimplementasikan dlm
Program Imunisasi scr bertahap.
Tahapan tsb dimulai pd th 2004 yg akan
mencakup 20 % dr jumlah sasaran, pd th 2005
mencakup 50 % dr jumlah sasaran, & untuk th
2006 diharapkan tlh mencapai 100 % dr jumlah
sasaran.
Tahap awal akan dimulai pd bulan September
2004 di 3 Propinsi dgn infrastruktur yg lebih
berpengalaman yi Jawa Timur, NTB, DIY & propinsi
Bangka Belitung yg mpy nilai historis yi daerah
pilot project dimulainya imunisasi pd th 1973.
Ilmu Kesh Anak
VAKSIN
TEMPAT
HB 1
Rumah
1 bulan
BCG
Posyandu
2 bulan
Posyandu
3 bulan
Posyandu
4 bulan
Posyandu
9 bulan
Campak, Polio 4
Posyandu
HB 1, Polio 1, BCG
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
Campak
Bahan-bahan aktif :
Purified diphtheria toxoid
Purified tetanus toxoid
Inactived bordetella pertussis
Recombinant HbsAg
Bahan-bahan lain :
Aluminium phosphate
Thimerosal
40 Lf
15 Lf
24 IOU
5 g
3 mg
0,1 mg
Persiapan :
Sebelum dipakai kocoklah vaksin dg baik & jangan dipergunakan bila pd
vaksin
DTwP/HB
ini
tdpt
gumpalan/endapan tebal sesudah pengocokan.
Penyimpanan :
Vaksin ini hrs disimpan pd suhu 2-8 0C & jangan sampai beku.
STANDART OPERASIONAL
Langkah-langkah kegiatan
Persiapan :
Diseminasi Informasi.
Disetiap tingkatan dari propinsi hingga puskesmas perlu mengadakan
pertemuan dlm rangka diseminasi informasi.
Perencanaan & pengadaan logistik.
STANDART OPERASIONAL
Langkah-langkah kegiatan
Pelaksanaan :
Pengelolaan vaksin.
Perlakuan thd vaksin slm penyimpanan & pendistribusian sama spt
vaksin DPT
& HB yi perlakuan thd freeze sensitif vaksin. Vaksin
hrs disimpan pd lemari es
dlm suhu 2-8 0C. Untuk
pengiriman/pendistribusian & penyimpanan sementara
vaksin hrs
menggunakan cold box/vaccine carrier/thermos yg berisikan cold
pack atau kotak yg berisi air dingin bukan es batu.
Dalam mengambil vaksin untuk pelayanan imunisasi tetap memakai
prinsip first
in first out (FIFO) & early expired first out (EEFO).
Sehingga bila masih ada
vaksin DPT & HB yg dlm
bentuk terpisah, hendaknya dipergunakan terlebih
dahulu.
Penyuntikan.
Imunisasi dgn menggunakan autodisable syringe (ADS). Stlh
imunisasi ADS dimasukkan ke dlm safety box tanpa ditutup kembali
(no recapping).
Stlh imunisasi, bayi diobservasi slm 30 menit untuk mengamati bila
tjd Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
STANDART OPERASIONAL
Pencatatan & Pelaporan :
Hal penting yg hrs dicatat & dilaporkan adl hasil cakupan
imunisasi,
stok vaksin, logistik & kasus KIPI. Pencatatan &
pelaporan dilakukan scr rutin & teratur, stp bln dilaporkan ke
jenjang diatasnya.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) :
Gejala klinis, tata laksana, pencatatan & pelaporan KIPI pd
vaksin kombinasi DPT/HB sama spt pd vaksin DPT & HB yg
diberikan terpisah.
Pelaporan KIPI DPT/HB kombo sama spt pelaporan vaksinvaksin lain
yi dgn menggunakan formulir pelaporan KIPI.
10
Demikian seterusnya.