Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN PELAKSANAAN

IMUNISASI DPT/HB KOMBO


OLEH :
NURUL EKO WIDIYASTUTI, S.Si.T

PEDOMAN PELAKSANAAN IMUNISASI


DPT/HB KOMBO
Berdasarkan resolusi Sidang World Health Assembly pd th
1992, maka pd th 1992, WHO merekomendasikan pemberian
imunisasi hepatitis B bagi semua bayi di daerah endemis tinggi.
Selanjutnya pd th 1997, WHO merekomendasikan agar imunisasi
hepatitis B diintegrasikan ke dlm program imunisasi rutin.
Dalam Multi Years Plan 2002-2007 Program Imunisasi di
Indonesia tlh digariskan bahwa kegiatan Program Imunisasi perlu
diarahkan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi serta kualitas
pelaksanaan. Spt tlh diket pencegahan hepatitis B yg efektif di
Indonesia adl dgn memberikan dosis I pd usia 0-7 hari krn
tingginya angka transmisi hepatitis B scr vertikal di Indonesia.
Berkat
kemajuan
teknologi
pembuatan
vaksin,
tlh
dimungkinkan vaksin DPT & hepatitis B dikombinasikan dlm 1
preparat tunggal (DPT/HB Kombo). Berdasarkan hasil penelitian
dgn berbagai dosis & berdasarkan rekomendasi dari para ahli
dipilih kombinasi DPT dgn dosis HB-5 ug (DPT/HB-5 Kombo).
Dengan adanya DPT/HB Kombo tsb pemberian imunisasi mjd lbh
sederhana, & menghasilkan tingkat cakupan yg setara antara HB
dan DPT.
Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

TINJAUAN PUSTAKA VAKSIN


KOMBINASI
Vaksin kombinasi tlh lama dikenal, yi sejak th 1945 sbg 1 pilar
baik untuk program imunisasi anak maupun dewasa. Vaksin
kombinasi yg tlh byk dikenal adl difteri & toksoid, yg berdiri
sendiri (DT, Td) atau dgn kombinasi vaksin pertusis (DPT); vaksin
polio inaktif (IPV) atau vaksin polio trivalent oral hidup (OPV).
Vaksin campak & vaksin rubella, baik berdiri sendiri (MR) maupun
kombinasi dgn vaksin mumps (MMR).
Penggabungan berbagai antigen multiple mjd 1 injeksi
membutuhkan pembuktian uji klinik (evidence based), yi bahwa
kombinasi tsb atau imunogenitas dari masing-2 komponen-2
vaksin & efikasinya hrs dipertahankan.
Beberapa penelitian yg tlh dilakukan menunjukkan respon
antibodi untuk hepatitis B yg lbh tinggi pd vaksin kombinasi drpd
pemberian scr terpisah. Sedangkan respon imun untuk difteri,
pertusis & tetanus yg dihasilkan vaksin kombinasi dibandingkan
dgn bila diberikan scr terpisah tdk menunjukkan perbedaan
bermakna & berada diatas titer proteksi.
Dari segi keamanan, reaksi KIPI sistemik & lokal scr umum tdk
tdpt perbedaan bermakna antara pemberian scr kombinasi &
terpisah.
Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

TUJUAN
TUJUAN UMUM :
Turunnya angka kesakitan, kecacatan & kematian
akibat Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I).

TUJUAN KHUSUS :
Tercapainya target Universal Child Immunization
(cakupan DPT-3 min 80 % & campak min 80 %) di
100 % desa atau kelurahan pd th 2010.
Tdk adanya kesenjangan pencapaian target
cakupan DPT-3 dgn HB-3 scr nasional pd th 2007.
Tercapainya target cakupan DPT/HB-3 Kombo 90
% pd th 2007.
Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

STRATEGI
Di dlm rencana jangka panjang Program
Imunisasi untuk th 2002-2006, Multi Years Plan,
ditetapkan bahwa introduksi vaksin kombo
DPT/HB akan mulai diimplementasikan dlm
Program Imunisasi scr bertahap.
Tahapan tsb dimulai pd th 2004 yg akan
mencakup 20 % dr jumlah sasaran, pd th 2005
mencakup 50 % dr jumlah sasaran, & untuk th
2006 diharapkan tlh mencapai 100 % dr jumlah
sasaran.
Tahap awal akan dimulai pd bulan September
2004 di 3 Propinsi dgn infrastruktur yg lebih
berpengalaman yi Jawa Timur, NTB, DIY & propinsi
Bangka Belitung yg mpy nilai historis yi daerah
pilot project dimulainya imunisasi pd th 1973.
Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

SASARAN & JADWAL PEMBERIAN


IMUNISASI
SASARAN : Seluruh bayi umur 0-11 bulan.
UMUR

VAKSIN

TEMPAT

Bayi lahir di rumah.


0 bulan

HB 1

Rumah

1 bulan

BCG

Posyandu

2 bulan

DPT/HB Kombo 1, Polio 1

Posyandu

3 bulan

DPT/HB Kombo 2, Polio 2

Posyandu

4 bulan

DPT/HB Kombo 3, Polio 3

Posyandu

9 bulan

Campak, Polio 4

Posyandu

Bayi lahir di RS/RB/Bidan Praktek


0 bulan

HB 1, Polio 1, BCG

2 bulan

DPT/HB Kombo 1, Polio 2

3 bulan

DPT/HB Kombo 2, Polio 3

4 bulan

DPT/HB Kombo 3, Polio 4

9 bulan

Campak

Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

STANDART TEKNIS Pengenalan Vaksin


Vaksin DTwP/Hepatitis B 5 berisikan toxoid difteri, toxoid
tetanus, suspensi dr bordetella pertusis yg tlh dimatikan &
direkombinan HbsAg. Dikemas dlm vial 5 dosis.
Komposisi tiap ml vaksin :

Bahan-bahan aktif :
Purified diphtheria toxoid
Purified tetanus toxoid
Inactived bordetella pertussis
Recombinant HbsAg
Bahan-bahan lain :
Aluminium phosphate
Thimerosal

40 Lf
15 Lf
24 IOU
5 g
3 mg
0,1 mg

Persiapan :
Sebelum dipakai kocoklah vaksin dg baik & jangan dipergunakan bila pd
vaksin
DTwP/HB
ini
tdpt
gumpalan/endapan tebal sesudah pengocokan.

Dosis & cara pemberian :


Vaksin disuntikkan scr IM pd anterolateral paha sbyk 0,5 ml jangan
disuntikkan
scr IV atau intradermal.

Penyimpanan :
Vaksin ini hrs disimpan pd suhu 2-8 0C & jangan sampai beku.

Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

STANDART OPERASIONAL
Langkah-langkah kegiatan
Persiapan :
Diseminasi Informasi.
Disetiap tingkatan dari propinsi hingga puskesmas perlu mengadakan
pertemuan dlm rangka diseminasi informasi.
Perencanaan & pengadaan logistik.

Perencanaan vaksin : penghitungan kebutuhan vaksin DPT/HB kombo


sama spt menghitung kebutuhan vaksin DPT maupun HB dlm bentuk
terpisah. Target cakupan adl target cakupan DPT/HB kombo. Pd masa
transisi menggunakan target cakupan yg paling besar diantara DPT
atau HB.
Indeks Pemakaian (IP) adl IP DPT/HB kombo yi 4.
Rumus :
Jumlah kontak DPT/HB = jumlah sasaran x target cakupan DPT/HB
kombo.
Kebutuhan Vaksin :
Jumlah kontak DPT/HB 1 + DPT/HB 2 + DPT/HB 3 kombo =
vial.
IP DPT/HB kombo
Dosis efektif vaksin DPT/HB kombo 2,5 ml : 4 dosis/vial.
Perencanaan kebutuhan ADS ssi dgn jumlah sasaran + kira-kira 5 %
sbg cadangan.
Perencanaan kebutuhan safety box ssi dgn jumlah ADS : 100

STANDART OPERASIONAL
Langkah-langkah kegiatan
Pelaksanaan :
Pengelolaan vaksin.
Perlakuan thd vaksin slm penyimpanan & pendistribusian sama spt
vaksin DPT
& HB yi perlakuan thd freeze sensitif vaksin. Vaksin
hrs disimpan pd lemari es
dlm suhu 2-8 0C. Untuk
pengiriman/pendistribusian & penyimpanan sementara
vaksin hrs
menggunakan cold box/vaccine carrier/thermos yg berisikan cold
pack atau kotak yg berisi air dingin bukan es batu.
Dalam mengambil vaksin untuk pelayanan imunisasi tetap memakai
prinsip first
in first out (FIFO) & early expired first out (EEFO).
Sehingga bila masih ada
vaksin DPT & HB yg dlm
bentuk terpisah, hendaknya dipergunakan terlebih
dahulu.
Penyuntikan.
Imunisasi dgn menggunakan autodisable syringe (ADS). Stlh
imunisasi ADS dimasukkan ke dlm safety box tanpa ditutup kembali
(no recapping).
Stlh imunisasi, bayi diobservasi slm 30 menit untuk mengamati bila
tjd Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

STANDART OPERASIONAL
Pencatatan & Pelaporan :
Hal penting yg hrs dicatat & dilaporkan adl hasil cakupan
imunisasi,
stok vaksin, logistik & kasus KIPI. Pencatatan &
pelaporan dilakukan scr rutin & teratur, stp bln dilaporkan ke
jenjang diatasnya.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) :
Gejala klinis, tata laksana, pencatatan & pelaporan KIPI pd
vaksin kombinasi DPT/HB sama spt pd vaksin DPT & HB yg
diberikan terpisah.
Pelaporan KIPI DPT/HB kombo sama spt pelaporan vaksinvaksin lain
yi dgn menggunakan formulir pelaporan KIPI.

Ilmu Kesh Anak

Created by. Nurul E.W, S.S

10

PENGGUNAAN VAKSIN COMBO


(2005)
Sasaran yg baru mendpt HB 1, lanjutkan dgn :
Combo 1
Combo 2
Combo 3

: DPT 1 + HB 2, pd saat usia 2 bln.


: DPT 2 + HB 3.
: DPT 3 + HB 4.

Sasaran yg mendptkan HB 1, HB 2 dan atau DPT 1 lanjutkan dgn :


Jika stok vaksin lama masih mencukupi, berikan vaksin lama yi DPT 2,
DPT 3, HB 3.
Jika stok vaksin lama sdh tdk ada lanjutkan dgn Combo. Dengan
catatan :
Jika sasaran baru mendptkan HB 1 & HB 2, berikan DPT 1 dulu sblm
dilanjutkan dgn Combo 2 & Combo 3 (krn HB 2 + DPT 1 = Combo 1).
Jika sasaran baru mendptkan HB 1 & DPT 1 lengkapi dgn HB 2 lalu
lanjutkan dgn Combo 2 & Combo 3.
Jika sasaran sdh mendptkan HB 1, HB 2, DPT 1, HB 3 lengkapi dgn DPT 2,
lalu lanjutkan dgn Combo 3 dgn melihat cara perhitungan diatas :
HB 2 + DPT 1 = Combo 1.
HB 3 + DPT 2 = Combo 2.

Demikian seterusnya.

Pengertian : sasaran bayi akan mendptkan imunisasi HB


sebanyak 4 x dan DPT sebanyak 3 x.
Efisienkan & efektifkan penggunaan vaksin krn adanya
keterbatasan alokasi vaksin dari pusat.

Anda mungkin juga menyukai