Pengkajian Kardiovaskuler
Pengkajian Kardiovaskuler
Gangguan Sistem
Kardiovaskuler
Oleh
Ambo Dalle
1. Persiapan klien
2. Pengkajian Riwayat
Kesehatan
Pola seksualitas/reproduksi
gambaran pola kenyamanan/tidak
nyaman dg pola seksualitas edan
gambaran pola reproduksi
Pola koping/toleransi stress
gambaran pola koping klien secara
umum dan efektifitas dalam
toleransi thd stress
Pola nilai/keyakinan gambaran
pola nilai2, keyakinan2 9termasuk
asfek spiritual), dan tujuan yg dapat
mengarahkan menentukan
pilihan/keputusan.
3. Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan Umum Pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien di
maksudkan untuk mendapatkan kesan
umum pasien tersebut. Dalam
pemeriksaan ini perlu diperhatikan
kelainan dan usia pasien, tampak sakit
atau tidak, kesadaran dan keadaan emosi,
dalam keadaan comfort atau distress,
serta sikap dan tingkah laku pasien.
Vital
Pernapasan :
Dalam menilai pernapasan secara fisis,
perlu diperhatikan :
posisi badan, untuk menilai ortopnea
ekspresi muka, untuk menilai keadaan
emosi atau stress pada pernapasan
pernapasan pada gerak badan diban
dingkan dengan pernapasan pada
keadaan istirahat
tanda-tanda objektif dispnea.
b). Nadi
Kriteria keadaan nadi :
Frekuensi, menyatakan jumlah denyut nadi per menit.
Regularitas, menunjukkan teratur/tidaknya nadi bila
tidak teratur tentukan apakah ada defisit denyut nadi,
yaitu selisih antara frekuensi nadi dan denyut jantung
per menit.
Amplitudo, menggambarkan besar kecilnya isi
sekuncup.
Bentuk (contour), memberikan gambaran upstroke
atau down stroke.
Isi (volume), menunjukkan besar/kecilnya isi bolus
darah dalam arteri.
Perabaan arteri, untuk mengetahui keadaan (kondisi)
dinding arteri.
8). Mulut
9). Kuping
10. Muka
11). Leher
12). Vena Jugularis Eksterna
13). Cannon Waves
14). Arteri Karotis
15). Kelenjar Tiroid
16). Kelenjar Getah Bening
17). Dada
Kelainan bentuk dada seringkali
berkaitan dengan anatomi dan faal
jantung. Di samping itu juga
mempengaruhi faal pernapasan yang
kemudian secara tidak langsung
mempe ngaruhi faal sirkulasi darah
yang akan menjadi beban kerja
jantung
b. Pemeriksaan Khusus
1). Inspeksi
Perhatikan bentuk prekordial, apakah
normal, mengalami depresi atau ada
penonjolan asimetris (voussure
cardiaque), yang disebabkan pembesaran
jantung sejak kecil. Hipertropi dan dilatasi
ventrikel kiri dan kanan dapat terjadi
akibat kelainan kongenital.
BJ II ditimbulkan karena
vibrasi akibat penutupan katup aorta
(komponen aorta),
penutupan katup pulmonal
(komponen pulmonal),
perlambatan aliran yang mendadak
dari darah pada akhir ejeksi sistolik,
dan benturan balik dari kolom darah
pada pangkal aorta dan membentur
katup aorta yang baru tertutup rapat.