Anda di halaman 1dari 40

ARSITEKTUR

BERKELANJUTAN
(SUSTAINABLE
ARCHITECTURE)

LATAR BELAKANG

Perubahan iklim yang terjadi tidak lepas dari


apa yang telah dilakukan manusia dalam
memperlakukan lingkungannya. Sebagaimana
yang dikatakan Sym Van Der Ryn (dalam
Mclennan, 2004, hal. xiii) Dalam banyak hal,
krisis lingkungan adalah krisis desain. Ini
merupakan konsekuensi dari bagaimana
sesuatu dibuat, bangunan dibangun, dan
lanskap digunakan. Desain memanifestasikan
budaya, dan budaya bersandar pada sesuatu
yang kita yakini benar tentang dunia.

Arsitekur memberikan kontribusi


terbesar terhadap pemanasan global
(global warming). Data ASEAN Center
for Energy (ACE), 48% pemanasan
global dihasilkan oleh bangunan

Bangunan telah mengkonsumsi seperenam


sumber air bersih dunia, seperempat
produksi kayu dunia, dan duaperlima
bahan bakar dari fosil (Wines, 2008)
Penyumbang kerusakan lingkungan alam
terbesar adalah sektor konstruksi yang
secara Global mengonsumsi 50% sumber
daya alam,40% energi dan 16% air.
Konstruksi juga menyumbangkan emisi
CO2 terbanyak yaitu 45% (Akmal, 2007).

SUSTAINABLE DEVELOPMENT /
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Menurut Brundtland dari PBB (1987),
SUSTAINABLE DEVELOPMENT adalah suatu
proses pembangunan baik itu berupa lahan, kota,
bisnis, masyarakat dan sebagainya, yang berprinsip
memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
masa depan. Dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan terdapat salah satu faktor yang harus
dihadapi yaitu bagaimana memperbaki kehancuran
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan social.

Menurut Emil Salim, Pembangunan berkelanjutan adalah


suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan
manfaat dari sumber daya alam, sumber daya manusia,
dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia
dalam pembangunan.

Menurut Sofyan Effendi : Pembangunan berkelanjutan


adalah suatu proses pembangunan yang pemanfaatan
sumber dayanya, arah invesinya, orientasi pengembangan
teknologinya dan perubahan kelembagaannya dilakukan
secara harmonis dan dengan amat memperhatikan
potensi pada saat ini dan masa depan dalam pemenuhan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

environmental
sustainability
Yaitu pembangunan yang mempertahankan
sumber daya alam agar bertahan lebih lama
karena memungkinkan terjadinya keterpaduan
antarekosistem, yang dikaitkan dengan umur
potensi vital sumber daya alam dan lingkungan
ekologis manusia, seperti iklim planet,
keberagaman hayati, dan perindustrian.
a. Ecosystem integrity
b. Carrying capacity
c. Biodiversity

social sustainability
Yaitu pembangunan yang minimal mampu mempertahankan
karakter dari keadaan sosial setempat. Namun, akan lebih
baik lagi apabila pembangunan tersebut justru meningkatkan
kualitas sosial yang telah ada. Setiap orang yang terlibat
dalam pembangunan tersebut, baik sebagai subjek maupun
objek, haruslah mendapatkan perlakuan yang adil. Hal ini
diperlukan agar tercipta suatu stabilitas sosial sehingga
terbentuk budaya yang kondusif.
a. Cultural identity
b. Empowerment
c. Accessibility
d. Stability
e. Equity

economical
sustainability
Yaitu pembangunan yang relative rendah biaya inisiasi dan
operasinya. Selain itu, dari segi ekonomi bisa mendatangkan
profit juga, selain menghadirkan benefit seperti yang telah
disebutkan pada aspek aspek yang telah disebutkan
sebelumnya. Pembangunan ini memiliki ciri produktif secara
kuantitas dan kualitasnya, serta memberikan peluang kerja
dan keuntungan lainnya untuk individu kelas menengah dan
bawah

a. Growth
b. Development
c. Productivity
d. Trickledown

Dua hal penting dalam konsep berkelanjutan ini yaitu


kebutuhan (needs) dan generasi pendatang (future
generation) sehingga dalam pembangunan
berkelanjutan perlu diperhatikan :
Konsep kebutuhan (the concept of needs).
Menciptakan kondisi yang menjaga terpenuhinya
kebutuhan hidup yang memadai bagi seluruh masyarakat,
dimana kaum miskin sedunia harus diberi proritas utama.

Konsep keterbatasan (the concept of limits).


Memperhatikan dan menjaga kapasitas lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan saat ini dan akan datang

definisi
Arsitektur yang memenuhi kebutuhan
saat ini, tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang, dalam
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Kebutuhan itu berbeda dari satu
masyarakat ke masyarakat lain, dari satu
kawasan ke kawasan lain dan paling baik
bila ditentukan oleh masyarakat terkait.
James Steele, Suistainable Architecture

Tujuan Utama Arsitektur


Berkelanjutan

bangunan berkelanjutan harus metaforis 'tapak


ringan di bumi' dengan meminimalkan dampak
lingkungan yang diakibatkan oleh proses
konstruksinya, pemakaiannya sampai pada akhir
pemakaian. Bangunan berkelanjutan harus memiliki
jejak kaki ekologis.

bangunan harus memberikan kontribusi positif dan


sesuai dengan lingkungan sosial mereka, dengan
memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus
meningkatkan kualitas lingkungan, psikologis dan
fisik mereka.

Konsep Arsitektur Berkelanjutan

Efisiensi Penggunaan Energi


Efisiensi Penggunaan Lahan
Efisiensi Penggunaan Material
Penggunaan Teknologi Dan Material
Baru
Manajemen Limbah.

Efisiensi penggunaan energi

Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan


alami secara maksimal pada siang hari, untuk
mengurangi penggunaan energi listrik.

Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti


pengkondisian udara buatan (air conditioner).

Menggunakan ventilasi dan bukaan, penghawaan


silang, dan caracara inovatif lainnya.

Memanfaatkan air hujan dalam caracara inovatif


untuk menampung dan mengolah air hujan untuk
keperluan domestik.

Efisiensi Penggunaan
Lahan

Menggunakan seperlunya lahan yang ada.


Menggunakan lahan secara efisien, kompak dan
terpadu.

Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat


digantikan atau dimaksimalkan dengan berbagai
inovasi

Menghargai kehadiran tanaman yang ada di


lahan, sehingga tumbuhan yang ada dapat
menjadi bagian untuk berbagi dengan bangunan.

Desain terbuka dengan ruangruang yang terbuka


ke taman

Efisiensi Penggunaan Material

Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga


dalam pembangunan

Memanfaatkan material bekas untuk bangunan,


komponen lama yang masih bisa digunakan,
misalnya sisa bongkaran bangunan lama.

Menggunakan material yang masih berlimpah


maupun yang jarang ditemui dengan
sebaikbaiknya, terutama untuk material seperti
kayu

Penggunaan Teknologi Dan


Material Baru

Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti


energi angin, cahaya matahari dan air untuk
menghasilkan energi listrik domestik secara
independen.

Memanfaatkan material baru melalui


penemuan baru yang secara global dapat
membuka kesempatan menggunakan
material terbarukan yang cepat diproduksi,
murah dan terbuka terhadap inovasi,
misalnya bambu.

Manajemen Limbah

Membuat sistem pengolahan limbah domestik


seperti air kotor (black water, grey water) yang
mandiri dan tidak membebani sistem aliran air
kota.

Caracara inovatif yang patut dicoba seperti


membuat sistem dekomposisi limbah organik agar
terurai secara alami dalam lahan, membuat
bendabenda yang biasa menjadi limbah atau
sampah domestik dari bahanbahan yang dapat
didaur ulang atau dapat dengan mudah
terdekomposisi secara alami.

Kearifan Arsitektur
Nusantara

Arsitektur tradisional di tanah air telah dirancang dibangun dan


dihuni dengan konsep berkelanjutan.

Penggunaan material alam yang tidak melalui proses pabrikasi


yang tidak ramah lingkungan, pengawetan material seperti
bambu dilakukan secara alami

Sistem struktur yang merespon gempa, kondisi tanah, dan


faktor alam lainnya, menunjukkan pendekatan yang kontekstual
dan responsif.

Upaya menciptakan kenyamanan di dalam bangunan, desain


yang mengoptimalkan masuknya cahaya alami dan
penghawaan alami

Bukaan pada rumah Nias berperan dalam


mengoptimalkan pencahayaan alami dan
penghawaan alami, sebuah pendekatan arsitektur
hemat energi dan berkelanjutan

Rumah Dayak dengan konsep rumah panggung,


mensiasati kondisi tepian sungai yang lembab

Pondasi umpak dan sistem struktur pada rumah


Nias sebagai respon terhadap kondisi tapak

Tritisan lebar pada rumah Banjar sebagai


antisipasi iklim tropis

Sustainable Architecture

Sustainability Treehouse: Glen Jean, West


Virginia / Mithun with BNIM

Edith GreenWendell
Wyatt (EGWW) Federal Building
Modernization:
Portland, Oregon / SERA Architects with
Cutler Anderson Architects

Gateway Center SUNYESF


College of Environmental Science &
Forestry: Syracuse, NY / Architerra

Anda mungkin juga menyukai