Anda di halaman 1dari 36

Telaah Kritis Jurnal

Winda Lestari
2016

Definisi
Telaah kritis atau criticals appraisal adalah cara atau
metode untuk mengkritisi secara ilmiah terhadap
penulisan ilmiah
Telaah kritis (criticals appraisal) adalah suatu proses
yang secara teliti dan sistematis mengevaluasi
penelitian untuk memutuskan tingkat kepercayaan,
nilai, serta relevansinya dalam suatu konteks tertentu
Telaah Kritis merupakan suatu proses mengevaluasi dan
menginterpretasikan suatu evidence secara sistematis
dengan mempertimbangkan validitas, hasil, dan
relevansinya

Siklus Evidence-based Medicine


Menjawab
Pertanyaan

Menemukan
Kasus

Menelaah
Jurnal

Mengembangk
an Pertanyaan

Mencari
Rujukan

Sumber Rujukan
Pendapat Ahli
Pendapat Senior atau Dosen
Buku Teks
Junal Ilmiah paling direkomendasikan

Kaitan Telaah Jurnal

Telaah
Jurnal

Siklus EBM
Systematic
Review
Penyusunal
Proposal
Penelitian
Penyusunan
Hasil Penelitian
Meta-Analisis
Pertemuan
Ilmiah

Komponen Telaah Jurnal


Validitas
Importancy
Applicability

VIA

Validitas
Validitas interna non kausal

Validitas
Validitas
Validitas
Validitas

seleksi
informasi
pengontrolan perancu
Analisis

Validitas Interna Kausal

Temporality
Degree of association
Dose response
Consistency

Coherency
Specificity
Biological plausibility

Validitas Eksterna

Validitas eksterna 1
Validitas eksterna 2

Importancy
Kepentingan Hasil
Konkordan
Diskordan

Applicability
Transportability
Kondisi pasien
Kemampuan pelayanan
Ekonomi
Sosial Budaya
Agama

Langkah dalam menilai Jurnal


Memahami Jurnal terlebih dahulu sebelum mengkritisinya
Komponen yang harus dipahami :
1. Gambaran Umum Abstrak
2. Pendahuluan Besar masalah, elaborasi, pertanyaan penelitian dan
hipotesis
3. Metodologi Populasi, subjek, besar sample, cara pengambilan
sampel, pengukuran, rencana analisis
4. Hasil Flow penelitian, karakteristik subjek, baseline data, hasil
utama
5. Diskusi validitas interna non kausal, validitas interna kausal,
validitas eksterna, importancy, applicability

HARUS MENJADI PEMBACA YANG


AKTIF !!!

Pertanyaan Saat Telaah Jurnal


1. Apakah penelitian mempunyai validitas seleksi yang baik?
2. Apakah penelitian mempunyai validitas informasi yang baik?
3. Apakah penelitian mempunyai validitas pengontrolan perancu yang
baik
4. Apakah penelitian mempunyai validitas analisis yang baik?
5. Apakah penelitian mempunyai validitas interna kausal yang baik?
6. Apakahhasil penelitian dpat digeneralisasi?
7. Apakah penelitian penting?
8. Apakah penelitian mampu laksana untuk pasien atau populasi yang
kita hadapi?

Pendahuluan
NO

Komponen

Besar Masalah (prevalensi, perbandingan relatif prevalensi di tempat lain atau


waktu lain dan dampak dari masalah)

Elaborasi (substansial dan metodologis)

Kesenjangan (substansial dan metodologis, , atau konfirmasi)

Tujuan utama penelitian (primary outcome)

Tujuan tambahan penelitian (secondary outcome)

Hipotesis penelitian

Berdasarkan hipotesis uji klinis positif (inferiority trial) dan uji klinis negatif (noninferiority trial)

Besar Masalah
Prevalensi/insidens/jumlah
Prevalensi/isidensi/jumlah dibandingkan dengan
sebelumnya
Prevalensi/isidensi/jumlah dibandingkan dengan tempat
lain
Prevalensi dibandingkan dengan target program
Dampak : morbiditas, mortalitas, kualitas hidup,
ekonomi, sosial dll

Contoh
1. The syndrome affects around 4-9% of women of
reproductive age (BMJ 2006:332; 1485)
2. Acute respiratory infections account for about 2.1
million deaths annually in children younger than 5
years (BMJ 2004; 328;791)
3. Gestational diabetes is a complication in about 5% of
pregnancies, is increasing in prevalence, and is
associated with complications to the pregnancy and a
longterm risk of diabetes in both mother and offspring
(NEJM 2008; 358; 2003-2015)

Elaborasi dan Kesenjangan


Elaborasi dan kesenjangan terdiri dari aspek substansial
dan metodologis
Elaborasi akan melahirkan kesenjangan
Pengulangan penelitian penting dalam rangka meneliti
konsistensi hasil penelitian

Contoh
The first choice drug of women with newly diagnosed
polycystic ovary syndrome is the antiestrogen clomifene
citrate
Recently, the addition of metformin, an insulin
sensitiser, to clomifene citrate has been proposed as an
alternative first line treatment option for women with
polycistic ovary syndrome
As clomifene citrate is an effective teatment, however,
what are the added benefits of metformin? Two
randomized controlled trial have examined this
question. One small study found a significant increase in
ovulation rates, while a larger study failed to find a

......sample sizes of both studies were small,


performance was not double blinded, and previous
treatment of the participants was unclear (BMJ 2006:
332; 1485) Elaborasi metodologis
Kesenjangan yang didapat : penelitian mempunyai
kelemahan sampel kecil, tidak double blind, dan tidak
mempertimbangkan pengobatan terdahulu, secara
substansi penelitin sblmnya blm bisa menjawab
masalah secara konklusif

Tujuan Penelitian dan Hipotesis


Tujuan Utama :
Tujuan paling penting
Menjadi dasar perhitungan besar sampel
Penelitiandirancang untuk menjawab tujuan utama

Tujuan Tambahan :
Tipe 1 : Elaboratif
Tipe 2 : Bukan minat utama

Tidak harus tertulis di pendahuluan bisa dibagian


lainnya

Contoh
We determine whether a strategy of adding metformin to
standard treatment of clomifene citrate results in a higher
ovulation rate, higher pregnancy rate, and less clomifene
citrate resistance in a randomised clinical trial among
women with newly diagnosed polycyctic ovary syndrome
With an expected rate of ovulation of 75% in placebo
group, we needed 200 women to show an absolute
increase of 15% in ovulation rate, with a power of at least
80% using two sides test with 5% significance level (BMJ
2006; 332;1485)

Hipotesis : Clomifene sitrat ditambah metformin lebih


baik daripada clomifene sitrat saja dari aspek angka
ovulasi, angka kehamilan dan angka resistensi insulin
Tujuan bisa juga di dapat dari membaca hipotesis
penelitian

Uji Klinis
Inferiority trial
Membuktikan bahwa outcome dari jenis pengobatan adalah
berbeda

Non inferiority trial


Membuktikan ahwa outcome dari jenis pengonatan adalah
tidak berbeda

Metodologi: Populasi dan Subjek


No Komponen
1

Populasi terjangkau? (kriteria demografis, klinis, waktu, dan tempat)

Kriteria Iklusi? (secara teoritis subjek berpotensi akan memperoleh manfaat dari
penelitian, pada subjek akan dideteksi manfaat, bersedia ikut, bisa mengikuti
prosedur penelitian)

Kriteria Eksklusi? (secara teoritis tidak akan memperoleh manfaat dari penelitian,
akan mendapatkan risiko, tidak akan terlihat efek/manfaatya)

Populasi
Subjek
penelitian
Subjek yg
diinginkan
sesuai kriteria
ink dan eks
Popuasi
terjangkau
Populasi target

transportabil
ity

Popula
si lain

Subjek Penelitian
Kriteria Inklusi

Kriteria Eksklusi

Subjek secara teoritis berpotensi akan memperoleh manfaat dari


terapi yang akan diteliti, subjek dimana pada subjek tersebut
dapat dideteksi manfaat terapi, subjek yang bersedia ikut serta
dalam penelitian, dan subjek yang dapat mengikuti prosedur
penelitian

Subjek yang secara teoritis tidak akan memperoleh manfaat


dari terapi yang akan diteliti, subjek justru akan mendapatkan
risiko jika mendapat terapi yang akan dilakukan, subjek yang
efek terapinya tidak akan terlihat karena subjek menderita
penyakit lain, subjek yang efek terapi tidak akan terlihat
karena derajat penyakit ringan, dan subjek yang mempunyai
variabel perancu yang akan dikontrol dengan cara retriksi

Metodologi : Desain Penelitian


Eksperimen
True experiment
Quasi experiment

Observasional
Kohort
Case control
Cross sectional

Uji Klinis : metode alokasi randomisasi (random


allocation), concealment dan metode penyamara
(blinding)

Metodologi : Besar Sampel


N
o

Komponen

Rumus Besar Sampel yang digunakan ?

Rasionalisasi Besar Sampel ?

Besar sampel menurut peneliti dan pembaca?

Contoh
With an expected rate of ovulation of 75% in placebo group, we
needed 200 women to show an absolute increase of 15% in ovulation
rate, with a power of at least 80% using two sides test with 5%
significance level (BMJ 2006; 332;1485)
Alpha = 5%, z alpha = 1,96
Power betha = 80%, z betha = 0,84
P2 : proporsi ovulasi pd kel placebo 75%
Q2 : 100% - P2 = 25%
P1-P2 = 15%
Jika dimasukkan rumus beda proporsi tidak berpasangan maka besar
sampelnya adalah 100 dan ini dikali 2 kel menjadi 200 (peneliti
benar)

Metodologi : Rencana Analisis


N
o

Komponen

Rencana analisis yang digunakan

Software yang akan digunakan

Metodologi : Menjaga mutu


pengukuran
No Komponen
1

Variabel apa saja yang diukur pada penelitian? (variabel outcome, variabel baseline,
variabel penentuan eligibility)

Apa yang dilakukan peneliti untuk menjaga mutu pengukuran variabel-variabel


tersebut?
(informasi pengukur, alat ukur, metode pengukuran definisi dan hasil pengukuran)

Hasil : Flow Penelitian dan Baseline


Data
No

Komponen

Berapa banyak subjek yang dirandom?

Berapa subjek yang menyelesaikan penelitian sampai selesai ? Berapa


persentasenya?

Berapa banyak subjek yang tidak menyelesaikan penelitian? Berapa persentasenya?

Apa yang dilakukan oleh peneliti terhadap subjek yang keluar atau dikeluarkan dari
penelitian?

Apa alasan subjek dikeluarkan dari penelitian?

Apakah baseline data antar kelompok pengobatan sebanding?

Jika terdapat variabel pada baseline data tidak sebanding, apa yang
dilakukanpeneliti untuk mengontrol variabel tersebut

Hasil Utama dan Hasil Tambahan


No

Komponen

Apakah hasil utama dari penelitian? Apakah hasil utama penelitian tersebut
bermakna secara statistik dan secara substansi?

Apakah hasil tambahan penelitian?


(hasil tambahan yang tidak direncanakan atau penemuan lainnya yang menarik)

Diskusi
Argumen untuk menilai validitas, kepentingan klinis dan
aplikabilitas dari hasil penelitiannya
Peneliti akan membahas 3 aspek :
Kekuatan dan kelemahan penelitian
Perbandingan penelitian dengan penelitian lain
Penjelasannya

Terima Kasih
CRP 6-2016

Anda mungkin juga menyukai