Anda di halaman 1dari 32

Perancangan kolom unggun

( untuk absorbsi campuran gas encer)

Kolom unggun
adalah kolom yang dijejali dengan
unggun.
Jenis unggun yg sering dipakai antara lain

(a) Raschig ring,


(c) Berl saddle,

(b) Lessing ring,


(d) Pall ring

V2 , V
y
2

L2 , L
x2
2

Neraca massa untuk komponen A (linarut)


di seluruh kolom (dari 1 2 ) :

V1y1 + L2x2 = V2y2 + L1x1


dengan :
V1 = laju alir gas umpan, kmol/detik

L1 = laju alir larutan keluar kolom, kmol/detik


V2 = laju alir gas keluar kolom, kmol/detik

L2 = laju alir pelarut masuk kolom, kmol/detik


L = laju alir cairan inert, kmol/detik.
V = laju alir gas inert, kmol/detik

V1 , V
y
1

x1 dan y1 adalah fraksi mol linarut (A)

L1 , L
x1

di fasa cairan dan di fasa gas.

Karena
V V1 1 y1

V V2 1 y2
L L1 1 x1
L L2 1 x2

V
1 y1
V
V2
1 y2
L1
L1
1 x1
L2
L2
1 x2

V1

maka neraca massa untuk kolom absorbsi dapat ditulis sbb :

x2
y1
x1
y2
L
V
L
V
1 x2
1 y1
1 x1
1 y2
NERACA MASSA INERT
6

V2 , V
y

L2 , L
x2

L = laju alir cairan inert, kmol/detik.


V = laju alir gas inert, kmol/detik

x1, x2 , y1 dan y2 adalah fraksi mol linarut (A

di fasa cairan dan di fasa gas.


V = V1 ( 1 y1) = V2 ( 1 y2)
L = L1 ( 1 x1) = L2 ( 1 x2)
V
V1
1 y1

V
V2
1 y2

laju gas yang terserap =


= V 1 V2
laju gas masuk laju gas keluar

NA

V
V
V

V1 V2 = 1 y1 1 y2
y1 y2

V1 , V
y
1

L1 , L
x1
7

Laju gas yang terserap tersebut dapat dihitung sebagai jumlah mol ( NA )
yang pindah dari fasa gas ke fasa cair di seluruh kolom.
Perpindahan massa A dianggap mengikuti perpindahan secara difusi
yaitu linarut A berdifusi melewati B (inert) yang stagnant.
Dengan demikian maka fluks A yang pindah dihitung dengan :

ky

kx
NA
yAG yAi
xAi xAL

A iM
A iM

atau :

NA

Ky

1 yA M
Ky

yAG yA

Kx

xA xAL
1 xA M

K
x

koefisien perpindahan massa over all


8

Koefisien perpindahan massa film dan


koefisien over all di kolom unggun
Jika a = luas permukaan antar fasa (dalam m2/m3 volume unggun),
maka volume seluruh unggun dengan ketinggian dz m adalah S dz :
S adalah luas penampang kolom absorbsi ( m2).
dA = S dz
Koefisien perpindahan massa film dan perpindahan massa
volumetrik didefinisikan sebagai :
kya

kmol
det.m3fraksi.mol.unggun

kxa

kmol
det.m3fraksi.mol.unggun

Kya

kmol
det.m3fraksi.mol.unggun

Kya

kmol
det.m3fraksi.mol.unggun
9

V2 , V
y

L2 , L
x2

NAdA = kmol A yg pindah / detik pada ketinggian kolom

dz
2

z dz

volume unggun setinggi dz m adalah S dz :

dA = S dz
S adalah luas penampang kolom absorbsi ( m2).

V1 , V
y
1

L1 , L
x1
10

y2

x2
Pada dz , mol A yg meninggalkan fasa gas V =
mol A yg masuk ke fasa cair L = NAdA
NAdA = d(Vy) = d(Lx)
yA

z dz

xAi

yAG

NA

xAL

NA

y1

ky

1 yA iM

yAG yAi

kx
xAi xAL
1 xA iM

x1
11

Perpindahan linarut A dapat dihitung juga dengan persamaan

ky

kx
NA
yAG yAi
xAi xAL
1 yA iM
1 xA iM

dengan :
( 1 yA)iM dan ( 1 xA)iM

1 yAi 1 yAG
( 1 yA )iM =
ln 1 yAi / 1 yAG

1 xAi 1 xAL
( 1 xA )iM=
ln 1 xAi / 1 xAL

12

dA = S dz

ky

kx
NA
yAG yAi
xAi xAL *
1 yA iM
1 xA iM
Ruas kiri dan kanan dikalikan dA dan a Sdz, sehingga menjadi :

kya

kxa
NAdA
yAG yAi Sdz
xAi xAL Sdz
1 yA iM
1 xA iM
NAdA = kmol A yg pindah / detik pada ketinggian kolom dz m

13

NAdA = jumlah kmol A yang pindah/detik,


y2
pada ketinggian dz m, sama dengan
perpindahan mol A di fasa cairan dan di fasa gas
yang dihitung menggunakan persamaan berikut,

x2

d(VyAG ) = d(LxAL )
maka :

k y a
N A dA d Vy AG
y AG y Ai Sdz

1 y A iM

z dz
1

( dihitung berdasarkan perpindahan di fasa gas)

d VyAG

kya

1 yA iM

yAG yAi Sdz


y1

x1
14

V = V ( 1 yAG) , atau

V
V
1 y AG

, sehingga

V
yAG
VdyAG
d VyAG d
yAG Vd

2
1 yAG

1 yAG 1 yAG

VdyAG
V 1 yAG dyAG
VdyAG

1 yAG
1 yAG 2
1 yAG 2

dari persamaan perpindahan massa A di fasa gas :

d VyAG

kya

1 yA iM

yAG yAi Sdz


15

dari persamaan perpindahan massa A di fasa gas :

d VyAG

VdyAG
1 yAG

kya

1 yA iM

dz

maka :

1 yA iM

yAG yAi Sdz

yAG yAi Sdz

kyaS

kya

A iM

VdyAG

1 yAG yAG yAi

hilangkan A dan G , kemudian integrasikan pers. di atas


z

y1

y2

dz z

Vdy
kyaS / 1 y iM 1 y y yi

16

y1

y2

dz z

Vdy
kyaS / 1 y iM 1 y y yi

V , L , kya , dan S dianggap konstan, sehingga dapat dikeluarkan d


batas integrasi :

Suku-suku yang juga dapat dikeluarkan dari batas integrasi adala


1 y iM
1 y

1 x iM
1 x

1 y M
1 y

1 x iM
1 y

dengan demikian maka persamaan menjadi :

V 1 y iM y1 dy

z
kyaS 1 y rata2 y2 y yi
17

V 1 y iM y1 dy

z
kyaS 1 y rata2 y2 y yi
Untuk campuran gas encer (konsentrasi linarut lebih kecil atau sama
dengan 10 %), garis operasi penyerapannya merupakan garis lurus.
Dengan menganggap bahwa kurva kesetimbangan juga berupa garis lurus
pada selang konsentrasi encer tersebut, maka (y yi) menjadi fungsi linier
terhadap y, demikian juga (xi x) terhadap x.
Dengan demikian maka :

y1

dy
y y
1 2
y yi y yi M

18

y1

dy
y1 y2

y yi y yi M

V 1 y iM y1 y2
z
kyaS 1 y av y yi M
1

V 1 y iM y1 dy

z
kyaS 1 y rata2 y2 y yi

V y1 y2
z
kyaS y yi M

1 y iM
1
Pada kondisi campuran encer hingga sangat encer, 1suku
y

dari neraca massa

V
y1 y2 kyaz y yi M
S
dari laju perpindahan
massa

V adalah : Vrata-rata = ( V1 + V2 ) / 2

y yi1 y yi2
dan : y yi M
ln y yi1 / y yi2
19

Hal serupa (penurunan persamaan-persamaan) dilakukan juga untuk


perhitungan dengan menggunakan perpindahan massa di fasa cair dan
koefisien perpindahan film di fasa cair , kx , diperoleh :

L
x1 x2 kxaz xi x M
S
Suku di ruas kiri diperoleh dari neraca massa, satuannya kmol / detik m2
suku di ruas kanan adalah laju perpindahan massa.
dengan :

xi x M

xi1 x1 xi2 x2
ln xi1 x1 / xi2 x2

L = Lrata-rata = ( L1 + L2 ) / 2

20

V
y1 y2 Kyaz y y
S

L
x1 x2 Kxaz x x M
S

21

Contoh :
Aseton diabsorbsi dari udara yang mengandung 2,6 % mol aseton pada
kolom unggun berpenampang 0,186 m2 pada suhu 293 K dan tekanan
operasi 1 atm (101,32 kPa). Laju alir gas umpan 13,65 kmol udara inert/jam.
Udara yg keluar dari kolom absorbsi masih mengandung aseton 0,5 % mol.
Sebagai penyerap digunakan air murni laju alir 45,36 kmol/jam.
Koefisien film untuk aliran di dalam kolom tersebut adalah :
kya = 3,78 x10-2 kmol/detik m3fraksi mol,
dan kxa = 6,16 x 10-2 kmol/detik m3fraksi mol
a. Hitung tinggi kolom menggunakan kya,
b. Ulangi dengan menggunakan kxa, dan
c. Hitung Kya dan tinggi kolom menggunakan Kya

22

Data kesetimbangan aseton-air


Fraksi mol aseton di fasa cair , xA

0,033
3

0,072
0

0,117

0,171

Tekanan parsial aseton , pA,


y2 = 0,005
x2 =0
mmHg.

30,0

62,8

85,4

103

Pada xA = 0,0333 , pA = 30 mmHg


atau 30/760 = 0,0395 atm.
Jika tekanan total adalah 1 atm. ,
maka yA = 0,0395
Persamaan kesetimbangannya
(dianggap linier) : y = mx atau
0,0395 = m 0,0333
m = 0,0395 / 0,0333 = 1,186

y1 = 0,0026

x1 = ?

pers keset aseton-air


y = 1,186 x
23

Neraca massa inert :

45,36

x2
y1
x1
y2

V
L
V
1 x2
1 y1
1 x1
1 y2

0
0,0026
x1
0,005
13,65
45,36
13,65
1 0
1 0,0026
1 0,005
1 x1
x1 = 0,00648

24

y1 = 0,026

Gambar garis kesetimbangan


pada kurva x-y , y = 1,186 x

grs. operasi P
1

titik P1(x1,y1)
Letakkan titik P1, yaitu kondisi
( 0,00648 ; 0,0026 )
di dasar kolom
Letakkan titik P2, yaitu kondisi

y = 1,186 x

di puncak kolom
Buat garis operasi P1 P2

P2

titik P2(x2,y2)
( 0 ; 0,005 )
x1 =
0,00648

x
25

grs. operasi
y1 = 0,026

Untuk mengetahui kondisi di antar


fasa pada dasar kolom, dari titik P
dibuat garis ke kurva kesetimbang
dengan kemiringan
k a / 1 x1
x
kya / 1 y1

P1

M1
yi1 = 0,0154

y = 1,186 x

P2
x1 =
0,00648

xi1 = 0,013

6,16x102 / 1 0,00648

3,78x102 / 1 0,026

= 1,60
tarik garis dari P1 dengan
kemiringan 1,60
garis P1M1 memotong kurva
keset. di M1
xi1 = 0,0130 , yi1 = 0,0154

x
26

y1 = 0,026

grs. operasi P
1

M1
yi1 = 0,0154

y = 1,186 x
tarik garis dari P2 dengan
kemiringan 1,62
Garis P2M2 memotong kurva
keset. di M2

P2
yi2 = 0,002

M2

xi2 = 0,0018x1 =
0,00648

xi1 = 0,013

yi2 = 0,0020 , xi2 = 0,0018

x
27

xi1 = 0,0130 , yi1 = 0,0154


yi2 = 0,0020 , xi2 = 0,0018

y yi M

y yi1 y yi2
ln y yi1 / y yi2

0,026 0,0154 0,005 0,002


y yi M
= 0,00602

ln 0,026

0
,
0154
/
0
,
005

0
,
002
=
V1 = V/(1 y1) = (13,65 /3600)/(1 0,026) = 3,893 x 10-3 kmol/detik.
V2 = V/(1 y2) = (13,65 /3600)/(1 0,005) = 3,811 x 10-3 kmol/detik.

V1 V2 3,893 3,811 x103

Vrata2 =

= 3,852 x 10 3 kmol/detik.

28

L L1 L2 Lrata-rata = 45,36/3600 = 1,260 x 10-3 kmol/detik.


tinggi kolom dihitung dengan ky a.

V
y1 y2 kyaz y yi M
S
3,852x103
0,026 0,005 ( 3,78 x 10-2 ) z ( 0,00602)
0,186

z = 1,911
m

29

Perancangan kolom unggun


dengan satuan perpindahan.

1 y iM dy
z HG
1 y y y i
y

, dgn

V
V
HG

ky aS k y a 1 y iM S

1 x iM dx
z HL
1 x x i x
x

, dgn

L
L
HL

kx aS k x a 1 x iM S

1 y M dy
z H OG

y
y

, dgn

H OG

y1

x1

y1

1 x M dx
z H OL

x
x
x
x1

, dgn

H OL

V
V

K y aS K y a 1 y M S

L
L

K x aS K x a 1 x M S
30

HG , HL , HOG , HOL
tinggi persatuan perpindahan berdasarkan
lapisan (film) gas, cair dan overall
Tinggi unggun : Z = HGNG = HLNL = HOGNOG = HOLNOL

1 y iM
Z = H GN G = H G

1 y

y1

dy
y yi
av . y 2

31

1 y iM
Z = HG NG HG 1 y

V
V
HG

ky aS k y a 1 y iM S

dy
av. y2 y yi
y1

y1

dy
y y
1 2
y yi y yi M
32

Anda mungkin juga menyukai