Disusun Oleh:
NUR ASIAH INDAH RAHAYU
NIM. 180140129
Dosen Pengampuh:
Ir. ISHAK,MT
NIP. 196201082001121001
Dalam contoh ini Fx merupakan jumlah hasil kerja tekanan dan grafitasi.
Karena dalam hal ini pengaruh gravitasi dapat diabaikan maka substitusi
persamaan (II.3) ke dalam (II.2) memberikan persamaan sebagai berikut :
Kalau semua suku persamaan II.4 dibagi dengan volume BL⸹, dan ⸹ dibuat
sekecil mungkin, maka:
Jika sistem itu dapat semua bagian – bagiannya mempunyai sifat yang tidak
berubah dengan waktu, maka keadaan itu disebut mantap dan
dρvx
=0
dt
Yang berarti tidak ada akumulasi momentum dalam sistem itu, dan diperoleh
d ( ρvx) −dTyx
= +¿ ¿
dx dy
−dTyx P 1−P 2
0= +
dy L
dTyx P 1−P 2
=
dy L
(P1-P2)
d Tyx = ……………………………………………………...…….….(II.6)
L
Yang merupakan persamaan differensial untuk Tyx.
P 1−P 2
∫ dTyx=¿ L
¿
(P1-P2)
Tyx = y + c1……………………………………………………………..
L
(II.I)
Persamaan (II.7) disebut persamaan penyebaran tegangan geser Tyx, yang
memperlihatkan bahwa Tyx berubah secara lurus dengan y. Jika dikehendaki
tentang kecepatan Vx maka persamaan (II.6) diubah dengan menggunakan Hukum
Newton (II.I) menjadi :
dvx
Tyx = -μ ……………………………………..…………………………….(II.I)
dy
dvx P1-P2
- dμ = dy ….....……………....…………………………………..(II.8)
dy L
dVx
tengah dan juga tegangan geser adalah mol (Vx maksimum dan Tyx = −μ =0
dy
Uraian diatas memberikan syarat batas.
S.B.1 Pada y = + ½ ⸹, Vx = 0…………………………………………………
(II.11)
S.B.2 Pada y = 0, Tyx = 0……………………………………………………...
(II.12)
Apabila kedua syarat bats diterapkan pada persamaan (II.10) diperoleh:
Hasil terakhir dan y = 0 dimasukkan persamaan (II.9)
Jika kedua harga untuk C1 dan C2 dimasukkan persamaan (II.10) dan diperbaiki
susunannya, didapat persamaan-persamaan penebaran Vx. Eliminasi C2 dan C1
kedalam persamaan (II.10) maka diperoleh :
Ternyata Vx merupakan fungsi kuadrat dalam y, dan garis penyebaranya
berbentuk parabola (Gambar II.5).
Skema terlihat pada gambar II.6. Besaran yang diketahui Vz, laminar dan
mantap. Penyebaran Vz yang dinyatakan sebagai suatu fungsi Vz (r), Vz inilah
yang dicari. Volume banding yang dipilih berupa silinder (jari-jari r, panjang L)
yang prosesnya sama dengan proses pipa. Jari-jari pipa dan panjang pipa
dinamakan r dan L. Sebagai sistem koordinat dipilih sistem silinder.
Dalam geometri yang mempunyai bidang atau garis simetris, maka
kecepatan maksimum terdapat pada sumbu simetri itu. Ditempat ini r bernilai 0.
Sebaiknya pada dinding atau permukaan itu dianggap sama dengan 0, atas dasar
anggapan bahwa ditempat itu molekul-molekul fluida terikat erat pada dinding
dan tidak bergerak, anggapan-anggapan ini kemudian akan menghasilakan syarat-
syarat batas.
Rencana pemecahan mengikuti cara pemecahan contoh soal II.1 penyebaran
suatu besaran termasuk soal baku, yang penyelesaiannya selalu dpat dilakukan
dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Buat rencana momentum dalam volume banding.
b. Sederhanakan persamaan neraca itu dan bagi oleh volume.
c. Masukkan keterangan tentang keadaan sistem (keadaan mantap, gravitasi
tidak berpengaruh, dan laian sebagainya).
d. Proleh suatu persamaan differensial dari hasil akhir neraca dengan
membuat r kecil sekali.
e. Tetapkan syarat batas untuk menentukan nilai dalam integrasi.
f. Substitusikan nilai tetapan integrasi.
Dalam hal ini hubungan pokok adalah neraca momentum disamping itu berlaku
Hukum Newton dan anggapan bahwa:
Neraca momentum persamaan II.2 untuk x = mv
dvz
Hukum newton : Rrz = -µ …………………………………….……………
dr
(II.I)
µ tetap → dµ = 0
ρ tetap → dρ = 0
Penyelesaian :
Akumulasi = 0 karena keadaan mantap, laju alir momentum yang masuk pada r =
0
Trz . 2πrLIr=0
Laju alir momentum yang keluar pada r = r
-Trz.2πrL Ir=r
Gaya-gaya dari luar yang bekerja pada sistem ialah :
Pada z=0 : + P1.πr2 (Karena arahnya ke 2 – positif)
Pada z=L : - P2.πr2 (Karena arahnya ke z – Negatif)
Gaya – gaya dari luar inilah yang dapat menimbulkan momentum dalam
sistem diluar momentum dari kecepatan. Unsur – unsur diatas disusun sebagai
neracaa yang berikut ini :
0 = Trz. 2πrL Ir=0 – Trz 2πr L Ir=r + (P1 – P2) πr2
Neraca diatas harus diperbaiki sususnannya untuk memudahkan
penyelesaiannya. Faktor – faktor tetap dikeluarkan, dan faktor – faktor yang
berubah disatukan.
0 = Trz. 2πrL Ir=0 – Trz 2πr L Ir=r + (P1 – P2) πr2
Ruas kanan dibagi dengan besarnya volume banding πr2L
Sekarang semua selisih dan r dibuat kecil, mendekati nol, perubahan – perubahan
yang terjadi ialah :
Trz. rIr=0 – rIr = r menjadi –d (Trz.r)
r2 menjadi d (r2) = 2rdr
P1 – P2 menjadi –dp
Hasil neracanya sebagai berikut :
+(P 1−P 2)
0 = 2¿¿
L
−2 d (Trz. r ) −dp
0= +
r dr L
−d (Trz .r ) dp
0 = - …………………………………………………………
rdr L
(II.22)
d ( Trz . r) dp
=
rdr r
dp
d (Trz.r) = - . rdr
L
∫ d (Trz,r) = ∫ d p ∫ d r
∆P
Trz . r = (2r2) + C1
L
∆P 2
Trz .r = r + C1
2L
Dibagi denga r ruas kiri dan kanan
Trz .r -∆P 2 C 1
= r +
r 2L r
r
∆P C1
Trz . r = - r + …………………………………………………………..
2L r
(II.23)
Untuk memudahkan penulisan, syarat batas pertama digunakan disini :
S.B.1 = Pada r = 0 Trz = 0
Substitusi syarat batas pertama kedalam persamaan II.23 menghasilkan:
-∆P 2 C 1
Trz = r +
2L r
-∆P C1
0=L 0+ 0
C1
0=0+ 0
C1 = 0
Selanjutnya Hukum Newton dimasukkan kedalam persamaan II.23
-∆P
Trz =
2L
–r
dvz
-µ
dr
= -∆P
2L
.r
-∆. r.dr
dfz =
-μ2L
∆ ρrdr
dfz =
2πL
Integrasi membuktikan :
∆ρ
∫ dfz = 2πL ∫ rdr
∆ρ r 2
Vz =
2πL 2
+ C2
∆ρ 2
Vz = r + C2
4πL
Dengan syarat batas kedua maka diperoleh harga C2
S.B. 2: Pada r = R Vz = 0
∆ρ 2
Vz = r + C2
2πL
∆P r2
0 = + C2
2μL
∆P r2
C2 = -
2μL
Akhirnya dengan memasukkan nilai C2 diperoleh fungsi penyebaran Vz:
∆ρ 2
Vz = r + C2
4πL
∆ρ 2 ∆ρ 2
Vz = r - r
4πL 4πL
∆ρ
Vz = (r2 – r2) ……………………………………………………………
4πL
(II.24)