Anda di halaman 1dari 65

SPT Masa PPN

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-29/PJ/2015


tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian
Serta Penyampaian SPT Masa PPN

Fungsi SPT Masa PPN


Sebagai
sarana
untuk
melaporkan
dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah
PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan tentang:
a.pengkreditan PM terhadap PK; dan
b.pembayaran atau pelunasan pajak yang
telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau
melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak,
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan perpajakan.
2

SPT
Mengisi SPT adalah mengisi formulir SPT, dalam bentuk
kertas dan/atau dalam bentuk elektronik, dengan benar,
lengkap, dan jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang
diberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk
benar
dalam
penerapan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan perpajakan, dalam penulisan,
dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang
berkaitan dengan objek pajak dan unsur-unsur lain
yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan;
dan
jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari
objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus
3
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.

SPT Masa PPN


SPT Masa PPN 1111
SPT Masa PPN 1111 DM
SPT Masa PPN 1107 PUT

SPT MASA PPN FORMULIR 1111


INDUK
INDUKSPT
SPT
1111
1111A1
A1
1111
1111A2
A2

Lampiran
Lampiran
1111
1111AB
AB

Pajak
PajakKeluaran
Keluarandan
danPPn
PPn
BM
BM

Lampiran SPT tidak perlu disampaikan


dalam hal tidak ada data yang dilaporkan
(HARD COPY)

1111
1111B3
B3
1111
1111B2
B2

1111
1111B1
B1

Pajak
Pajak Masukan
Masukan dan
dan PPn
PPn
BM
BM

SPT dianggap
lengkap

SPT MASA PPN 1111


7 Lembar -

Bentuk SPT Masa PPN 1111


SPT Masa PPN 1111 dapat berbentuk:
a. formulir kertas (hard copy); atau
b. data elektronik, yang disampaikan:
1. dalam media elektronik; atau
2. melalui e-Filing.

Cara Memperoleh SPT Masa PPN 1111

Formulir SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulir


kertas (hard copy) dan aplikasi untuk membuat
SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk dokumen
elektronik dapat diperoleh dengan cara:
a) diunduh di laman (website) Direktorat Jenderal
Pajak, dengan alamat www.pajak.go.id;
b)diambil di KPP atau KP2KP; atau
c) digandakan atau diperbanyak sendiri oleh PKP

Aplikasi Untuk Membuat


SPT Masa PPN 1111
Aplikasi yang dipergunakan PKP untuk membuat SPT
Masa PPN 1111 dalam bentuk dokumen elektronik
yaitu:
a. Aplikasi e-SPT; atau
b. Aplikasi e-Faktur.
Aplikasi e-Faktur dapat diunduh di:
a.
http://svc.efaktur.pajak.go.id/installer/EFaktur_Windows_32bi
t.zip
(untuk Windows 32 bit);
b. http://svc.efaktur.pajak.
go.id/installer/EFaktur_Windows_64bit.zip
(untuk Windows 64 bit);
c. http://svc.efaktur.pajak.go.id/installer/EFaktur_Lin32.zip
(untuk Linux 32 bit);
d. http://svc.efaktur.pajak.go.id/installer/EFaktur_Lin64.zip
(untuk Linux 64 bit); atau

Penyampaian SPT
Setiap PKP wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111
dalam bentuk data elektronik.
Kecuali, PKP orang pribadi yang:
a. melaporkan tidak lebih dari 25 dokumen (Faktur
Pajak/dokumen tertentu yang kedudukannya
dipersamakan dengan Faktur Pajak dan/atau Nota
Retur/Nota Pembatalan) pada setiap Lampiran SPT dalam
1 Masa Pajak; dan
b. jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1
Masa Pajak kurang dari Rp400.000.000,00,

dapat menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam


bentuk formulir kertas (hard copy) atau dalam
bentuk data elektronik.

Formulir kertas
(hard copy)

Disampaikan
secara manual

KPP/KP2KP
Pos/ekspedisi/kurir

Bentuk SPT
Secara manual
(Media Elektronik)

Data elektronik
(e-SPT)

Disampaikan

Sistem online yang


realtime melalui
website DJP
Perusahaan ASP

CD

Secara elektronik (eFiling)

11

GAMBARAN FORMULIR
SPT MASA PPN 1111

12

Formulir 1111 A1
Berisi daftar ekspor BKP Berwujud, ekspor BKP Tidak
Berwujud, dan/atau ekspor JKP.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk
formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang
dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

13

A1

Diisi dengan keterangan BKP,


BKP TB, atau JKP.

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB
14

Formulir 1111 A2
Berisi daftar Pajak Keluaran atas penyerahan dalam
negeri dengan Faktur Pajak.
Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan
penyerahan dalam negeri yang menggunakan
dokumen
tertentu
yang
kedudukannya
dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterbitkan
oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP atau
Nota Pembatalan JKP yang diterima oleh PKP.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk
formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang
dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk
SPT Masa PPN.
15

A2

Dalam hal penyerahan kpd turis asing (Pasal


16E UU PPN), diisi dengan nomor paspor.
Dalam hal FP tanpa identitas pembeli, diisi
dengan angka 0 sebanyak 15 digit.

Untuk Nota Retur, diisi dengan


kode Faktur Pajak atas BKP
yang dikembalikan

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB
16

Formulir 1111 B1
Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
atas impor BKP dan pemanfaatan BKP Tidak
Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk
formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang
dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk
SPT Masa PPN.

17

B1

Dalam hal impor, kolom ini


diisi dengan tanggal SSP atas
pembayaran PPN impor

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

18

Formulir 1111 B2
Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
atas perolehan BKP dan/atau JKP Dalam Negeri.
Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan
dokumen
tertentu
yang
kedudukannya
dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterima
oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP atau
Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk
formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang
dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk
SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.
19

B2

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB
20

Formulir 1111 B3
Berisi daftar Pajak Masukan atas perolehan dalam
negeri, impor, dan pemanfaatan BKP Tidak
Berwujud/JKP dari luar daerah pabean, yang tidak
dapat dikreditkan atau yang mendapat fasilitas.
Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan Nota
Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP
yang diterbitkan oleh PKP, yang Pajak Masukannya
tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk
formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang
dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk
SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.
21

B3

Dalam hal impor, kolom ini diisi


dengan tanggal SSP atas
pembayaran
PPN
impor.
Apabila tidak ada SSP, diisi
dengan tanggal PIB

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

22

Formulir 1111 AB
Berisi rekapitulasi penyerahan dan perolehan yang
merupakan pindahan dari formulir 1111 A1 sampai
dengan formulir 1111 B3 yang telah diisi
sebelumnya, serta penghitungan Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan.
Bagi PKP pedagang eceran, Formulir ini juga berisi
nilai total DPP, PPN, dan PPnBM dari seluruh Faktur
Pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli
serta nama dan tanda tangan penjual.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk
formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang
dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk
SPT Masa PPN.
23

AB

Diisi dengan Faktur


Pajak yang tidak diisi
dengan identitas
pembeli serta nama
dan tanda tangan
penjual

24

AB

Diisi dengan hasil


penghitungan kembali PM
sesuai PMK 78/PMK.03/2010

25

Induk SPT Masa PPN


(Formulir 1111)
Berisi jumlah penyerahan barang dan jasa dan
penghitungan PPN dan PPnBM Kurang Bayar atau Lebih
Bayar.
Formulir ini juga berisi jumlah PPN terutang atas
kegiatan membangun sendiri dan pembayaran kembali
Pajak Masukan bagi PKP Gagal Berproduksi.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual,
Formulir ini harus diisi dan disampaikan dalam bentuk
formulir kertas.
Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik (efiling), Formulir ini tidak perlu disampaikan dalam bentuk
formulir kertas.
Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak
melakukan kegiatan penyerahan dan perolehan, Formulir
26
ini tetap dibuat dan diisi dengan angka 0 (Nol).

Induk

Untuk SPT yg disampaikan


dalam bentuk formulir kertas,
kolom ini diisi oleh petugas
di KPP/KP2KP, jumlah
lembar SPT (Induk +
Lampiran)

Diisi dengan kode KLU


sesuai dengan
kegiatan usaha
sebenarnya (dapat
berbeda dengan KLU
saat pendaftaran)

Diisi dengan tahun buku


yang digunakan oleh PKP.
Dalam hal PKP tidak
menggunakan pembukuan,
maka diisi dengan tahun
kalender (01 s.d 12)

27

Induk

PKP yang tidak memenuhi


Pasal 9 (4b) UU PPN hanya
dapat mengajukan restitusi
pada akhir tahun buku

17C KUP WP Patuh


17D KUP PKP dg jumlah penyerahan
max Rp 400jt & LB max Rp 28jt
9 (4c) PPN PKP Berisiko Rendah

28

Induk
Untuk melaporkan
pembayaran kembali PM oleh
PKP Gagal Berproduksi

Dalam hal tidak ada data yang dilaporkan


dalam Lampiran, maka kolom ini tidak
perlu
diisi
dan
Lampiran
yang
bersangkutan tidak perlu dilampirkan

29

LATIHAN

30

PT Indogarmen sebuah perusahaan yang bergerak dalam


bidang industri pakaian jadi, telah dikukuhkan sebagai
pengusaha kena pajak sejak 2 Januari 2001 dengan datadata sebagai berikut:
Nama
: PT Indogarmen
NPWP
: 01.234.567.4-412.000
Alamat : Jl Margonda No.17
Kota : Depok
Telepon : 021-7523456
Kode Pos
: 16421
Usaha
: Industri pakaian jadi
KLU : 14111
Tahun buku
: Januari sd Desember
Penanggung Jawab
: Hartawan
Jabatan : Direktur

DATA PENYERAHAN

Tanggal

Uraian

1 Maret Penjualan sejumlah baju ke PT Abadi NPWP : 02.056.108.0-021.000


2014
dengan harga jual Rp100.000.000 diterbitkan faktur pajak nomor
010.200-14.00000561

A2

3 Maret Penjualan sejumlah kaos ke PT Benua NPWP : 01.937.363.82014


045.000 dengan harga jual Rp200.000.000 diterbitkan faktur pajak
nomor 010.200-14.00000562

A2

5 Maret Penjualan sejumlah celana ke PT Cahaya NPWP : 01.639.477.72014


026.000 dengan harga jual Rp50.000.000 diterbitkan faktur pajak
nomor 010.200-14.00000563

A2

7 Maret Diserahkan tagihan atas penjualan sejumlah baju dinas ke


2014
Bendahara Mabes Polri NPWP : 00.111.111.1-029.000 dengan harga
jual Rp20.000.000 diterbitkan faktur pajak nomor 020.20014.00000564

A2

9 Maret Penjualan sejumlah baju seragam ke PT Permina sebuah BUMN


2014
pemerintah NPWP : 02.088.005.0-025.000 dengan harga jual
Rp30.000.000 diterbitkan faktur pajak nomor 030.200-14.00000565

A2

11
Maret
2014

A2

PT Indogarmen menggunakan produk sendiri sejumlah baju untuk


dibagikan kepada karyawan sebagai bingkisan tahun baru dengan
harga pokok Rp40.000.000 diterbitkan faktur pajak nomor 040.200-

Tanggal

Uraian

13
Maret
2014

Penjualan sejumlah kain ke PT Dewaruci NPWP : 01.815.444.3-056.000


yang berkedudukan di kawasan berikat sebagai bahan baku dengan
harga jual Rp70.000.000 diterbitkan faktur pajak nomor 070.20014.00000567

15 Mar
2014
17
Maret
2014

Penjualan sejumlah baju ke Kedutaan Besar Jerman dengan harga jual


Rp80.000.000 diterbitkan faktur pajak nomor 080.200-14.00000568
Dijual sebuah mobil truk yang selama ini untuk distribusi kepada PT Prima
NPWP : 01.906.054.0-036.000 dengan harga jual Rp150.000.000
diterbitkan faktur pajak nomor 090.200-14.00000569

19
Maret
2014

Diekspor sejumlah baju ke Hongky Ltd berkedudukan di Hongkong


dengan nilai ekspor Rp200.000.000 sesuai PEB Noomor PEB-0015

21
Maret
2014

Diekspor sejumlah celana ke Singky Pte Ltd berkedudukan di Singapura


dengan nilai ekspor Rp300.000.000 sesuai PEB Noomor PEB-0016

23
Maret
2014

Dikembalikan sejumlah baju oleh PT Abadi NPWP : 02.056.108.0-021.000


dengan harga jual Rp20.000.000 karena cacat produksi sesuai nota retur
nomor RET-00034 atas penyerahan dengan faktur pajak nomor 010.20014.00000561

A2

31
Maret
2014

Penjualan melalui outlet eceran kepada pembeli yang tidak jelas


identitasnya sesuai invoice yang diterbitkan selama bulan Maret 2014
total harga jual Rp80.000.000

AB

A2
A2
A2
A1
A1

DATA PEROLEHAN
Tanggal

Uraian

2 Maret Pembelian sejumlah kain dari PT Kaindo NPWP : 01.815.428.62014


055.000 dengan harga jual Rp10.000.000 diterima faktur pajak
nomor 010.200-14.00000045

B2

4 Maret Pembelian sejumlah benang dari PT Indobenang NPWP :


2014
01.937.401.6-066.000 dengan harga jual Rp30.000.000 diterima
faktur pajak nomor 010.200-14.00000066

B2

6 Maret Pembelian mobil truk untuk distribusi dari PT Mobilindo NPWP


2014
01.611.394.6-071.000 harga jual Rp200.000.000 diterima faktur
pajak nomor 010.200-14.00000088

B2

8 Maret Pembelian mobil sedan untuk direktur dari PT Astraindo NPWP


2014
01.815.445.0-081.000 harga jual Rp400.000.000 diterima faktur
pajak nomor 010.200-14.00000023

B3

10
Maret
2014

Diimpor sejumlah kain dari Chaiya Ltd India sesuai PIB Nomor
PIB-0034 dengan nilai impor Rp50.000.000

B1

12
Maret
2014

Diimpor sejumlah benang sutra dari Lee Ltd China sesuai PIB
Nomor PIB-0035 dengan nilai impor Rp60.000.000

B1

Tanggal

Uraian

16
Maret
2014

Dibayar biaya perbaikan mobil station wagon untuk komisaris


perusahaan dari Servicindo NPWP 03.169.081.1-028.000 dengan
penggantian Rp1.000.000 diterima faktur pajak nomor 010.20014.00000078

18
Maret
2014

Diterima tagihan Rp50.000.000 atas pemakaian merek dagang


dari Ocela Ltd di Inggris. PPN atas pemanfaatan BKP tidak
berwujud dari luar daerah pabean telah disetor sesuai SSP
tertanggal 15 April 2014

Informasi tambahan :
Selama bulan Maret 2014 perusahaan membangun sebuah
gudang seluas 200m2. Biaya yang dikeluarkan untuk
pembangunan tersebut sebesar Rp500.000.000
Berdasarkan data SPT PPN Masa Feruari 2014 menunjukkan
lebih
bayar
Rp10.000.000
yang
diminta
untuk
dikompensasikan di bulan berikutnya

B3

B1

1111
AB

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER45/PJ/2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata
Cara Pengisian Serta Penyampaian

SPT Masa PPN


1111DM
Bagi PKP Yang Menggunakan Pedoman
Penghitungan Pengkreditan Pajak
Masukan
36

PKP Yang Menggunakan Pedoman Penghitungan


Pengkreditan PM
1. PKP yang mempunyai peredaran usaha dalam
1(satu) tahun buku tidak melebihi Rp 1,8 Miliar,
sebagaimana diatur dalam PMK 74/PMK.03/2010
2. PKP yang melakukan penyerahan kendaraan
bermotor bekas, sebagaimana diatur dalam PMK
79/PMK.03/2010

37

Bentuk SPT Masa PPN 1111


DM
SPT Masa PPN 1111 DM dapat berbentuk:
formulir kertas (hard copy); atau
data elektronik, yang disampaikan:
dalam media elektronik; atau
melalui e-Filing.

Penyampaian SPT
Setiap PKP yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak
Masukan berdasarkan peredaran usaha atau kegiatan usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7) dan ayat (7a) Undang-Undang PPN Tahun
1984 dan perubahannya wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 DM dalam
bentuk data elektronik.
Kecuali PKP orang pribadi yang menggunakan pedoman penghitungan
pengkreditan Pajak Masukan berdasarkan peredaran usaha atau kegiatan
usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7) dan ayat (7a) UndangUndang PPN Tahun 1984 dan perubahannya yang:
melaporkan tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) dokumen (Faktur Pajak/dokumen
tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak dan/atau Nota
Retur/Nota Pembatalan) pada setiap Lampiran SPT dalam 1 (satu) Masa Pajak; dan
jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 (satu) Masa Pajak kurang dari
Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah),

dapat menyampaikan SPT Masa PPN 1111 DM dalam bentuk formulir kertas
(hard copy) atau dalam bentuk data elektronik.

SPT Masa PPN 1111 DM


Dalam hal SPT Masa PPN 1111 DM
disampaikan dalam bentuk data elektronik
dengan media elektronik, PKP harus
menggunakan aplikasi e-SPT yang telah
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak
dan Induk SPT Masa PPN 1111 DM tetap
disampaikan dalam bentuk formulir kertas
(hard copy).

SPT MASA PPN FORMULIR


1111 DM
INDUK
INDUKSPT
SPT

1111
1111AA DM
DM

Daftar
DaftarFaktur
FakturPajak
Pajakyang
yang
diterbitkan
dan
Nota
Retur
diterbitkan dan Nota Retur
yang
yangditerima
diterima

1111
1111RRDM
DM

Daftar
Daftar Nota
Nota Retur
Retur yang
yang
diterbitkan
diterbitkan

Lampiran SPT tidak perlu disampaikan


dalam hal tidak ada data yang dilaporkan

SPT dianggap
lengkap
41

GAMBARAN FORMULIR SPT


MASA PPN 1111 DM

42

Induk SPT Masa PPN


1. Formulir 1111 DM berisi:
a. jumlah penyerahan barang dan jasa;
b. penghitungan PPN dan PPnBM Kurang atau (Lebih) Bayar;
c. jumlah PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri.

2. Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual


dalam bentuk media elektronik, Formulir 1111 DM harus
diisi dan disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
3. Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik
(e-filing), Formulir 1111 DM tidak perlu disampaikan
dalam bentuk formulir kertas.
4. Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak
melakukan kegiatan penyerahan dan perolehan,
Formulir 1111 DM tetap dibuat dan diisi dengan angka 0
(Nol).
43

Bagian Identitas
Diisi apabila PKP
menggunakan deemed
PM berdasarkan PMK
No 74/PMK.03/2010

Diisi apabila PKP


menggunakan deemed
PM berdasarkan PMK
No 79/PMK.03/2010

Untuk SPT yg disampaikan


dalam bentuk formulir kertas,
kolom ini diisi oleh petugas di
KPP/KP2KP, jumlah lembar
SPT (Induk + Lampiran)

Diisi dengan tahun buku


yang digunakan oleh PKP.
Dalam hal PKP tidak
menggunakan pembukuan,
maka diisi dengan tahun
kalender (01 s.d 12)
44

Bagian Isi (Butir I)


Diisi dengan jumlah seluruh penyerahan barang (berwujud maupun tidak berwujud), yang
meliputi:
a. ekspor;
b. penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri, dipungut oleh Pemungut PPN, tidak
dipungut, dan yang dibebaskan dari pengenaan PPN; dan
c. penyerahan yang tidak terutang PPN,
dikurangi dengan retur barang yang diterima.

Diisi dengan jumlah seluruh penyerahan jasa, yang meliputi:


a. ekspor;
b. penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri, dipungut oleh Pemungut PPN, tidak
dipungut, dan yang dibebaskan dari pengenaan PPN; dan
c. penyerahan yang tidak terutang PPN,
dikurangi dengan pembatalan jasa.

45

Bagian Isi (Butir II)


Diisi dengan:
a. 70%, bagi PKP yang menggunakan deemed PM berdasarkan
Peredaran Usaha
b. 80%, bagi PKP pedagang emas perhiasan yang menggunakan
deemed PM
c. 90%, bagi PKP pedagang mobil bekas yang menggunakan
deemed PM

Diisi dengan 60%, bagi PKP


yang menggunakan deemed
PM berdasarkan Peredaran
Usaha

46

Bagian Isi (Butir II KB (LB))


Permohonan restitusi hanya dapat diajukan di akhir tahun buku, karena
pada prinsipnya PKP yang menggunakan deemed PM akan selalu
mengalami Kurang Bayar.
Oleh karena itu, PKP yang secara mekanisme PPN mengalami Lebih
Bayar (Pasal 9 ayat (4b)) sebaiknya tidak menggunakan deemed PM.

Seperti keterangan di
atas,
PKP
berisiko
rendah juga sebaiknya
tidak
menggunakan
deemed PM.
47

Bagian Isi (Butir III)


Diisi dengan jumlah DPP atas kegiatan membangun
sendiri yaitu sebesar 40% (empat puluh persen) dari
jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang
dibayarkan dalam Masa Pajak yang bersangkutan
untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga
perolehan tanah

PPN
terutang
atas
kegiatan
membangun
sendiri harus dilunasi
pada tanggal 15 bulan
berikutnya

Diisi dengan jumlah PPN


terutang yang dihitung dengan
cara mengalikan tarif 10%
(sepuluh
persen)
dengan
Dasar Pengenaan Pajak

48

Bagian Isi (Butir IV)

Dalam hal terjadi lebih bayar PPnBM,


maka permohonan restitusi dibuat
dengan surat tersendiri.

49

Bagian Isi (Butir V)

Dalam hal tidak ada data yang perlu


dilaporkan dalam Lampiran 1111 A DM atau
R DM, maka kolom ini tidak perlu diisi dan
Lampiran yang bersangkutan tidak perlu
dilampirkan

Contoh:
a. SK penetapan sebagai WP Patuh dalam hal
PKP yang memenuhi Pasal 17C UU KUP
mengajukan
permohonan
pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak;
b. Surat keterangan/pernyataan yang menyatakan
permohonan pengembalian kelebihan pajak
berdasarkan Pasal 17D UU KUP dalam hal PKP
yang memenuhi Pasal 17D UU KUP
mengajukan
permohonan
pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak.
50

Bagian Pernyataan
SPT
wajib
ditandatangani.
Dalam hal tidak ditandatangani,
SPT
dianggap
tidak
disampaikan

Dalam hal PKP adalah orang pribadi


yang kegiatan usahanya tidak memiliki
struktur
organisasi,
diisi
dengan
Pemilik.

51

Formulir 1111 A DM
1. Formulir 1111 A DM berisi daftar:
a. Pajak Keluaran atas penyerahan dalam negeri
dengan Faktur Pajak dan/atau dokumen tertentu yang
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak,
yang diterbitkan oleh PKP;
b. Nota Retur pengembalian BKP/Nota Pembatalan JKP,
yang diterima oleh PKP.
2. Bagi PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN dalam
bentuk formulir kertas (hard copy), dalam hal tidak ada
data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT
Masa PPN.
52

1. Dalam hal Faktur Pajak tidak mencantumkan NPWP


pembeli, maka kolom ini diisi dengan angka
000000000000000 (angka nol sebanyak lima belas
digit).
2. Dalam hal PKP melakukan penyerahan BKP kepada
turis asing (dalam skema restitusi berdasarkan Pasal
16E UU PPN), kolom ini diisi dengan nomor paspor
turis asing yang bersangkutan.

Dalam hal Faktur Pajak yang diterbitkan


tidak mencantumkan identitas nama
pembeli, maka kolom ini tidak diisi

Diisi dengan Kode dan Nomor Seri Faktur


Pajak :
1. yang diganti, dalam hal terdapat Faktur
Pajak Pengganti; atau
2. atas BKP yang dikembalikan atau JKP
yang dibatalkan, dalam hal terdapat Nota
Retur/Nota Pembatalan

Dalam
hal
Nota
Retur/Nota
Pembatalan, nilai DPP, PPN, dan
PPnBM ditulis dalam tanda kurung (
) sebagai pengurang53

Formulir 1111 R DM
1. Formulir 1111 R DM berisi daftar Nota Retur
pengembalian BKP dan/atau Nota Pembatalan JKP
yang diterbitkan oleh PKP.
2. Bagi PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN dalam
bentuk formulir kertas (hard copy), dalam hal tidak ada
data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT
Masa PPN.

54

Diisi dengan Kode dan Nomor Seri Faktur


Pajak atas BKP yang dikembalikan atau JKP
yang dibatalkan, dalam hal terdapat Nota
Retur/Nota Pembatalan

Nilai DPP, PPN, dan PPnBM ditulis


dalam tanda kurung ( ) sebagai
pengurang
55

CONTOH SOAL

56

Nama Perusahaan: PT Amin Sejahtera


Kegiatan Usaha: Penjualan mobil bekas secara eceran
Tgl

Transaksi

No Dokumen

Contoh 1

Jml

DPP
(ribuan)

PPN
(ribuan)

Transaksi Penjualan
5
Feb

Peny. Mobil bekas kpd Tn.


Ito Bahagia

010.000.11.00000008

1 unit

60.000

6.000

12
Feb

Peny. Mobil bekas kpd PT


Taksi Makmur

010.000.11.00000009

3 unit

210.000

21.000

23
Feb

Peny. Mobil bekas kpd Tn.


Arista Jaya

010.000.11.00000010

2 unit

180.000

18.000

26
Feb

Menerima Nota Retur dari


PT Taksi Makmur

RET-0012

(70.000)

(7.000)

380.000

38.000

Total

Dilaporkan di
Form A DM

Transaksi Pembelian

Tidak perlu
dilaporkan
dalam SPT

1
Feb

Membayar sewa toko

10.000

1.000

7
Feb

Beli perlengkapan kantor


dari PT Cakra Raya

15.000

1.500

25
Feb

Menerbitkan Nota Retur


kepada PT Cakra Raya

(5.000)

(500)

Dilaporkan di
Form R DM

Mendirikan bangunan toko dengan luas 450 m2 dan mengeluarkan biaya


sebesar Rp50.000.000 selama bulan Februari 2011

Dilaporkan di
Form Induk

NR-00005

Transaksi Lainnya
Feb

57

Pengisian dalam Formulir Induk

Diisi Total Penjualan dikurangi dengan Nota


Retur:
(60.000 +210.000+180.000-70.000)

Diisi dengan persentase


deemed PM bagi PKP
pedagang mobil bekas
sesuai
PMK
79/PMK.03/2010

Nilai PPN Kurang


Bayar yang wajib
disetor oleh PKP
58
58

Pengisian dalam Formulir Induk

Diisi dengan jumlah DPP yaitu


sebesar 40% (empat puluh persen)
dari jumlah biaya yang dikeluarkan
selama bulan Februari 2011, yaitu:
40% x 50.000.000 = 20.000.000

PPN
terutang
atas
kegiatan
membangun
sendiri harus dilunasi
paling lama tanggal 15
bulan berikutnya

59

Pengisian dalam Formulir A DM & R


DM

60

SPT 1107 PUT


SPT 1107 PUT wajib diisi oleh setiap
Pemungut PPN kecuali Penerbit SPM

SPT 1107 PUT


Induk SPT - Formulir 1107 PUT
(F.1.2.32.02);
Lampiran 1 Daftar PPN dan PPnBM Yang
Dipungut Oleh Bendaharawan Pemerintah
Formulir 1107 PUT 1 (D.1.2.32.03);
Lampiran 2 Daftar PPN dan PPnBM Yang
Dipungut Oleh Selain Bendaharawan
Pemerintah Formulir 1107 PUT 2
(D.1.2.32.04).

SPT dapat berbentuk :


formulir kertas (hard copy); atau
data elektronik yang disampaikan dalam bentuk media elektronik.

Dalam hal Lampiran SPT, disampaikan dalam bentuk formulir kertas


(hard copy), Pemungut PPN dapat menyesuaikan bentuk Lampiran
SPT sesuai dengan kebutuhannya atau sesuai dengan banyaknya
transaksi yang dilakukan.
Penyesuaian bentuk Lampiran SPT tetap mencantumkan identitas
Pemungut PPN dan memperhatikan unsur-unsur kolom yang ada
dalam Lampiran SPT
Dalam hal SPT disampaikan dalam bentuk data elektronik Pemungut
PPN harus menggunakan e-SPT yang telah disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak dan Induk SPT tetap disampaikan dalam
bentuk formulir kertas (hard copy).

SEKIAN

TERIMA
KASIH

- END OF SLIDES -

65

Anda mungkin juga menyukai