1. Identitas lengkap
2. Penghasilan kena pajak
3. PPh terutang
4. Kredit pajak
5. PPh kurang/lebih bayar
6. Angsuran PPh Pasal 25 tahun berjalan
7. Kompensasi kerugian fiskal
8. PPh final
9. Penghasilan lain yang bukan objek pajak
Formulir SPT 1771 ini terdiri lampiran I hingga VI yang juga wajib diisi guna
melaporkan berbagai informasi terkait dengan wajib pajak badan sesuai
yang diatur dalam PER-19-PJ-2014.
Berikut penjelasan enam lampiran dalam formulir SPT PPh Badan 1771 dan
cara mengisinya:
Pada lampiran ini, Anda harus mengisi data penghasilan neto komersial
dalam dan luar negeri, PPh yang dikenakan pajak final, penghasilan yang
tidak termasuk objek pajak, serta penyesuaian fiskal.
Kolom (1) : diisi dengan Nomor Urut untuk masing-masing jenis pajak
Kolom (2) : diisi dengan Nama Pemotong/Pemungut Pajak. Dalam hal
PPh Pasal 22 dibayar sendiri kolom ini diisi dengan Nama Bank tempat
pembayaran
Kolom (3) : diisi dengan NPWP Pemotong/Pemungut Pajak. Dalam hal
PPh Pasal 22 dibayar sendiri kolom ini diisi dengan Alamat Bank tempat
pembayaran
Kolom (4) : diiisi dengan: – Untuk PPh Pasal 22 diisi dengan Jenis
Transaksi atau Pembayaran – Untuk PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 diisi
dengan jenis penghasilan yang dipotong PPh
Kolom (5) : diisi dengan jumlah yang menjadi Dasar
Pemotongan/Pemungutan
Kolom (6) : diisi dengan jumlah PPh yang dipotong/dipungut
Kolom (7) : diisi dengan Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Untuk
pemotongan/pemungutan PPh Pasal 22 yang pembayarannya dilakukan
sendiri, kolom (7) diisi dengan kata “SSP” atau “SSPCP”
Kolom (8) : diisi dengan Tanggal Bukti Pemotongan/Pemungutan
dengan format penulisan dd/mm/yy
D. Lampiran Formulir 1771-IV
Lampiran ini merupakan formulir yang digunakan untuk melaporkan jumlah
penghasilan yang dikenakan PPh final, jumlah PPh final yang dibayarkan
dan jumlah penghasilan yang bukan merupakan objek PPh selama tahun
pajak yang bersangkutan.