Keamanan Bendungan
Keamanan Bendungan
BENDUNGAN
KELOMPOK IV
SPL 3 - 2
Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Fungsi utama dari
bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air dari
sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran
lewat bangunan pengambilan (intake structure).
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan
sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu
yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga
dibangun untuk menampunglimbah tambang atau lumpur." Bangunan Utama
adalah bangunan air (hydraulic structure) yang terdiri dari bagian-bagian:
bendung
(weir
structure),
bangunan
pengelak
(diversion
structure),
mewujudkan
tertib
pembangunan
dan
pengaturan
untuk
keamanan
melindungi
bendungan
bendungan
dari
Persyaratan
Pilar I
(Keamanan
Struktur)
Aman thd.
kegagalan
stuktural
(structural
failure)
Aman thd.
kegagalan
hidrolis
(hydraulic
failure)
Aman thd.
kegagalan
rembesan
(seepage failure)
Persyaratan
Pilar II
(Pemantauan,Pemelihar
aan dan Operasi)
Pengukuran dan
pembacaan instrumen
Pemeriksaan / Inspeksi
Persyaratan
INSPEKSI
Berdasarkan
Metode
Pelaksanaan
Inspeksi
Berdasarkan
Inspeksi Yang
Dilakukan
Pemilik
Berdasarkan
Inspeksi Yang
Dilakukan
Balai
Bendungan
Inspeksi Rutin
Inspeksi Awal
Inspeksi Visual
Inspeksi Berkala
Biasa
Inspeksi Besar
Inspeksi Luar
Biasa
Inspeksi Besar
Inspeksi Bawah
Air
Inspeksi Khusus
Pemeriksaan
Luar Biasa
Inspeksi Kajian
Instansi
Dalam melaksanakan pengaturan keamanan bendungan Menteri PUPR
(selanjutnya akan disebut: Menteri) dibantu oleh : Instansi teknis keamanan
bendungan, yang kemudian dinamakan Komisi Keamanan Bendungan (KKB).
Dalam melaksanakan tugasnya, KKB didukung oleh Unit Pelaksana Teknis Bidang
(Keamanan) Bendungan atau Balai Bendungan
Untuk melaksanakan tugas tersebut Balai Bendungan memiliki fungsi,
Pengumpulan dan pengolahan data; Pengkajian bendungan dan analisis perilaku
Bendungan; Penyiapan saran teknis bendungan; Penyelenggaraan inspeksi
keamanan bendungan; Inventarisasi dan registrasi bendungan dan klasifikasi
bahaya bendungan; Penyiapan peraturan, pedoman dan petunjuk teknis keamanan
bendungan; Penyebarluasan dan pemberian bimbingan keamanan bendungan; dan
Pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait dan pihak pemilik bendungan.
Contoh
Contoh
Contoh