Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM
PENYUSUNAN LAPORAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH (LPPD) TAHUN 2015
PROVINSI SULAWESI SELATAN
DIREKTORAT EVALUASI KINERJA DAN PENINGKATAN KAPASITAS DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH
Makassar, 11 Februari 2016

LATAR BELAKANG LPPD


1. Kewajiban melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh
KDH kepada Pemerintah dlm bentuk LPPD yang digunakan sebagai
dasar evaluasi dan bahan pembinaan lebih lanjut (Psl 69 UU
23/2004, ditindaklanjuti PP 3/2007);
2. Sejak Tahun 2007 sampai dgn sekarang, penyempurnaan
penyusunan LPPD berpedoman pada SE. MDN, yg tahun sblmnya
menggunakan SE MDN 120.04/5043/OTDA Tgl 10 DES 2014
perihal Pedoman Penyusunan LPPD 2014 dan utk saat ini
penyusunan LPPD Tahun 2015 berpedoman pada SE. MDN
120.04/7504/OTDA Tgl 31 Des 2015 perihal Pedoman Penyusunan
LPPD Tahun 2015;
3. Penyempurnaan tersebut agar format LPPD dpt mengakomodir
Capaian
Kinerja
Pemda,
mengingat
adanya
inovasi
pd
penyelenggaraan Pemda yg mempengaruhi dlm pengisian LPPD
(IKK & Lamp);

DASAR HUKUM
UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah
PP
PP 3
3 Tahun
Tahun 2007
2007 Tentang
Tentang LPPD,
LPPD,
LKPJ,
dan
ILPPD
LKPJ, dan ILPPD

PP
PP 6
6 Tahun
Tahun 2008
2008
Tentang
P-EPPD
Tentang P-EPPD
(EKPPD,
(EKPPD, EKPOD,
EKPOD, EDOB)
EDOB)

SE.
SE. MDN
MDN 120.04/1050/OTDA
120.04/1050/OTDA Tgl
Tgl 15
15 Feb
Feb 2012
2012 perihal
perihal Pedoman
Pedoman Penyusunan
Penyusunan LPPD
LPPD Tahun
Tahun 2011
2011

SE.
SE. MDN
MDN 120.04/7303/OTDA
120.04/7303/OTDA Tgl
Tgl 26
26 Des
Des 2012
2012 perihal
perihal Pedoman
Pedoman Penyusunan
Penyusunan LPPD
LPPD Tahun
Tahun 2012
2012

SE.
SE. MDN
MDN 120.04/385/OTDA
120.04/385/OTDA Tgl
Tgl 3
3 Feb
Feb 2014
2014 perihal
perihal Pedoman
Pedoman Penyusunan
Penyusunan LPPD
LPPD Tahun
Tahun 2013
2013

SE. MDN 120.04/5043/OTDA Tgl 10 Des 2014 perihal Pedoman Penyusunan LPPD Tahun 2014

SE. MDN 120.04/7504/OTDA Tgl 31 Des 2015 perihal Pedoman Penyusunan LPPD Tahun 2015

SEPUTAR LPPD

1. LPPD dan IKK penyempurnaannya dilakukan dalam bentuk


MDN, sesuai dlm koridor (tdk menyimpang) dari PP 3 Thn 2007
PP 6 Thn 2008, penyempurnaan tsb agar format LPPD
mengakomodir Capaian Kinerja Pemda utk menyesuaikan
dinamika di daerah.

SE.
dan
dpt
dgn

2.

Sejak Tahun 2007 s/d sekarang, telah dilakukan penyempurnaan dlm penyusunan LPPD dgn berpedoman pd SE. MDN, saat ini menggunakan SE. MDN
120.04/7504/OTDA Tgl 31 Des 2015 perihal Pedoman Penyusunan LPPD Tahun 2015.

3.

Prinsip penyusunan LPPD:


a.
Transparansi;
b.
Akuntabilitas; dan
c.
Berdasarkan data informasi yg objektif, akurat dan akuntabel.

LPPD, sebagai bahan informasi utama pembinaan thdp Pemda (data informasi IKK utk EKPPD, Pasal 16 PP No. 6/2008).

PEMAKNAAN MATERI LPPD


1. LPPD sesuai dengan fungsinya sebagai bagian dari
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan daerah;

instrumen

2. LPPD sesuai dengan bentuknya memiliki format serta keleluasaan (scope)


dan kedalaman (degree) data/informasi (materi muatan) yang berbeda;
3. LPPD sesuai dengan pendekatan sistem banyak menampilkan unsurunsur input dan proses dari pada unsur output;
4. LPPD sesuai dengan perspektif evaluasi sebagai suatu laporan tahunan
yang dibuat berkaitan dengan telah selesainya pelaksanaan rencana
tahunan;
5. LPPD dijadikan sebagai dasar bagi peraturan lainnya yaitu dalam
pelaksanaan EPPD (PP 6/2008), artinya LPPD mengemban fungsi sebagai
instrumen pertanggungjawaban dan juga dijadikan sumber informasi
untuk evaluasi
6. LPPD sebagai bahan pertanggungjawaban dan sumber informasi juga
berdampingan dengan pengaturan lain yakni pengaturan tentang
pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah (PKKIP) yang pada
dasarnya berfokus pada aspek akuntabilitas (PP 8 Tahun 2006);

PROSES PENYUSUNAN LPPD


1. Lakukan Bimtek Penyusunan LPPD setiap bulan November
tahun pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
2. Lakukan Evaluasi Mandiri (Self Assesment) untuk setiap SKPD
di bulan Desember pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
daerah dengan tujuan untuk memperoleh gambaran kinerja
masing-masing SKPD;
3. Data Evaluasi Mandiri (Self Assesment) ini dijadikan sebagai
embrio materi penyusunan LPPD;
4. Bentuk Tim Percepatan Penyusunan LPPD, Tim Percepatan
Penyiapan Data Pendukung Capaian Kinerja LPPD, Tim
Perumus/Penjawab saat dilaksanakan Evaluasi, (Ketiga Tim ini
beranggotakan Kasubag Program masing-masing SKPD);
5. Lakukan Rapat Harmonisasi saat penyusunan LPPD;
6. Lakukan Rapat Finalisasi Penyusunan LPPD sebelum LPPD
ditandatangani Kepala Daerah.

PENGUKURAN /EVALUASI KINERJA MANDIRI


(SELF ASSESSMENT)
1. Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan, LPPD disusun oleh Tim
Penilai yang dibentuk oleh Kepala Daerah. Tim Penilai ini bertugas
mengkoordinasikan evaluasi mandiri (self assessment) yang dilaksanakan
oleh setiap satuan kerja perangkat daerah.
2. Hasil pengukuran kinerja mandiri disampaikan kpd KDH setiap akhir
bulan Feb, guna dijadikan sbg bahan utk penyusunan LPPD, sesuai format
PP 3/2007 dan turunannya.
3. Masa kerja Tim Penilai adalah 3 (tiga) bulan, terhitung mulai tanggal 1
Januari sampai dengan 31 Maret setelah tahun anggaran berakhir.
4. Untuk melakukan pengukuran kinerja mandiri, gubernur/bupati/walikota
membentuk tim penilai yg dipimpin oleh sekretaris daerah.
5. Susunan

keanggotaan

tim

penilai

ditetapkan

dgn

keputusan

gubernur/bupati/ walikota setelah mendapat pertimbangan dari pimpinan


DPRD.

TEKNIS PELAKSANAAN EKM


Untuk pelaksanaan pengumpulan data di tingkat pengambil kebijakan, Tim
Penilai EKM dapat mengambil data, validasi dan klarifikasi data dari
masing-masing SKPD yang tugasnya bersifat membantu pengambilan
kebijakan daerah, seperti misalnya Biro atau Bagian di bawah Sekretaris
Daerah, Bappeda, Inspektorat Daerah, dan Dispenda.
Untuk pelaksanaan pengumpulan data di tingkat pelaksana kebijakan,
Tim Penilai membentuk Gugus Tugas Pengumpul Data (GTPD) yang
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah SKPD yang ada. Sebagai patokan, 1
(satu) GTPD melayani 5 sampai dengan 7 SKPD.

TATA CARA PENYAMPAIAN LPPD


(PASAL 9 & PASAL 27 AYAT (5) PP NO. 3 TAHUN 2007)

Penyampaian LPPD oleh KDH kpd Pemerintah.

a. LPPD Prov kpd Presiden RI melalui Mendagri.


b. LPPD Kab/Kota kpd Mendagri melalui Gubernur.

. LPPD disampaikan paling lambat 3 (tiga) bln setelah TA

berakhir (setiap 31 Maret), bukti penyampaian (tanda


terima) akan diberikan.

. LPPD disampaikan pula kpd masyarakat (transparansi)

dlm bentuk ringkasan LPPD utk ditanggapi masyarakat


sbg bahan masukan Pemda (Permendagri Nomor 7A
Tahun 2007; Tata cara penyampaian ILPPD tanggapan
dan saran masyarakat).

LPPD SEBAGAI DASAR EKPPD


(PP NO. 6 TAHUN 2008)

Tujuan utama:
Menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Memeringkat kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota.
Memberikan rekomendasi untuk mendorong peningkatan
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Bahan masukan kepada Kementerian/LPNK (pembinaan).
Metode:
Memperbandingkan capaian kinerja antar tingkatan
pemerintahan.
EKPPD dilakukan tehadap:
Pengambil Kebijakan (KDH dan DPRD).
Pelaksana Kebijakan (SKPD).

SE. MDN 120.04/7504/OTDA TGL 31 DES 2015 PERIHAL


PEDOMAN PENYUSUNAN LPPD TAHUN 2015
Format penyusunan LPPD tahun 2015 untuk Provinsi, Kabupaten dan
Kota secara prinsip, baik substansi maupun teknis perhitungan, agar
tetap berpedoman pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :
120.04/5043/OTDA tanggal 10 Desember 2014 perihal Penyusunan LPPD
Tahun 2014;
Dalam penyusunan LPPD tahun 2015 agar memperhatikan penyesuaian
dan penyempurnaan redaksional pada Tataran Pengambil Kebijakan,
Tataran Pelaksana Kebijakan dan Pelaksanaan Urusan; (terlampir dlm SE
MDN);
Mengingat LPPD tahun 2015 akan menjadi pedoman pelaksanaan EKPPD
tahun 2016 dan rujukan Kementerian/Lembaga maka agar setiap capaian
kinerja dalam LPPD harus didukung dengan data yang objektif, akuntabel
dan disusun secara rapih dan baik;
Terhadap capaian kinerja provinsi yang berasal dari hasil agregrasi
capaian kinerja kab/kota agar dikoordinasikan oleh SKPD-SKPD terkait
supaya tidak terjadi perbedaan capaian kinerja;
Seluruh elemen data kinerja tahun 2015 harus bersumber pada data
kinerja dari masing-masing SKPD (tidak bersumber dari BPS kecuali data
PDRB) dan disampaikan kepada Tim Penyusun LPPD Provinsi, Kabupaten
dan Kota untuk didokumentasikan sebagai data pendukung.

SISTEMATIKA LPPD
BAB : I.

PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
B. Gambaran Umum Daerah
BAB : II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD)
C. Visi dan Misi
D. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
E. Prioritas daerah
BAB : III. URUSAN DESENTRALISASI
F. Ringkasan Urusan Desentralisasi
G. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan
H. Prioritas Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan
I. IKK
BAB : IV. TUGAS PEMBANTUAN
J. Tugas Pembantuan Yang Diterima
K. Tugas Pembantuan Yang Diberikan

LANJUTAN SISTEMATIKA LPPD


BAB : V. TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
A. Kerjasama Antar Daerah
B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga
C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah
D. Pembinaan Batas Wilayah
E. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana
F. Pengelolaan Kawasan Khusus
G. Penyelenggaraan Ketenteraman Dan Ketertiban Umum
BAB : VI. PENUTUP
Catatan :
Format LPPD tidak berubah (kecuali ada penambahan IKK yg dimuat
dalam SE MDN).

LAMPIRAN IKK LPPD PROVINSI


Tataran Pengambil Kebijakan

(Lampiran I.1 : Format IKK Provinsi) terdiri dari :


o 13 aspek
o 35 fokus
o 39 IKK
Tataran Pelaksana Kebijakan - Admin. Umum
(Lampiran I.2 : Format IKK Provinsi) terdiri dari :
o 8 aspek
o 17 fokus
o 21 IKK
Tataran Pelaksana Kebijakan - Urusan Pemerintahan
(Lampiran I.3 : Format IKK Provinsi) terdiri dari :
o 26 Urusan Wajib terdiri dari 62 IKK
o 8 Urusan Pilihan terdiri dari 16 IKK

LAMPIRAN IKK LPPD KOTA


Tataran Pengambil Kebijakan

(Lampiran II.1 : Format IKK Kota) terdiri dari :


o 13 aspek
o 36 fokus
o 43 IKK
Tataran Pelaksana Kebijakan
(Lampiran II.2 : Format IKK Kota) terdiri dari :
o 8 aspek
o 17 fokus
o 21 IKK
Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan
(Lampiran II.3 : Format IKK Kota) terdiri dari :
o 26 Urusan Wajib terdiri dari 78 IKK
o 8 Urusan Pilihan terdiri dari 15 IKK

LAMPIRAN IKK LPPD KABUPATEN


Tataran Pengambil Kebijakan

(Lampiran III.1 : Format IKK Kabupaten) terdiri dari :


o 13 aspek
o 36 fokus
o 43 IKK
Tataran Pelaksana Kebijakan
(Lampiran III.2 : Format IKK Kabupaten) terdiri dari :
o 8 aspek
o 17 fokus
o 21 IKK
Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan
(Lampiran III.3 : Format IKK Kabupaten) terdiri dari :
o 26 Urusan Wajib terdiri dari 79 IKK
o 8 Urusan Pilihan terdiri dari 15 IKK

13 ASPEK TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DAERAH


1.
1. KETENTRAMAN
KETENTRAMAN DAN
DAN KETERTIBAN
KETERTIBAN UMUM
UMUM DAERAH
DAERAH
2.
2. KESELARASAN
KESELARASAN DAN
DAN EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS HUB
HUB ANT
ANT PEM
PEM DAERAH
DAERAH &
& PEMERINTAH
PEMERINTAH
3.
3. KESELARASAN
KESELARASAN ANT
ANT KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PEM.
PEM. DAERAH
DAERAH DG
DG PEMERINTAH
PEMERINTAH
4.
4. EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS HUB
HUB ANT
ANT PEM
PEM DAERAH
DAERAH &
& DPRD
DPRD
5.
5. EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS PROSES
PROSES PENGAMBIL
PENGAMBIL KEPUTUSAN
KEPUTUSAN OLEH
OLEH DPRD
DPRD
6.
6. EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS PROSES
PROSES PENGAMBIL
PENGAMBIL KEPUTUSAN
KEPUTUSAN OLEH
OLEH KDH
KDH BERSERTA
BERSERTA TINJUT
TINJUT PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
7.
7. KETAATAN
KETAATAN PELAKS
PELAKS PENYELENGG
PENYELENGG PEM.
PEM. DAERAH
DAERAH PADA
PADA PER
PER UU
UU
8.
8. INTENSITAS
INTENSITAS DAN
DAN EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS PROSES
PROSES KONSULTASI
KONSULTASI PUBLIK
PUBLIK ANT
ANT PEMDA
PEMDA &
& MASY
MASY
9.
9. TRANSPARANSI
TRANSPARANSI DLM
DLM PEMANFAATAN
PEMANFAATAN ALOKASI
ALOKASI PENENYERAPAN
PENENYERAPAN DAU,
DAU, DAK
DAK &
& BAGI
BAGI HASIL
HASIL
10.
10. INTENSITAS,
INTENSITAS, EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS DAN
DAN TRANSPARANSI
TRANSPARANSI PUNGUTAN
PUNGUTAN PAD
PAD &
& PINJAMAN/OBLIGASI
PINJAMAN/OBLIGASI DRH
DRH
11.
11. EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS PERENCANAAN,
PERENCANAAN, PENYUSUNAN
PENYUSUNAN PENGAWASAN
PENGAWASAN APBD
APBD
12.
12. PENGELOLAAN
PENGELOLAAN POTENSI
POTENSI DAERAH
DAERAH DAN
DAN TEROBOSAN
TEROBOSAN INOVASI
INOVASI BARU
BARU
13.
13. TEROBOSAN
TEROBOSAN INOVASI
INOVASI BARU
BARU

9 ASPEK TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN DAERAH


1.
1. KEBIJAKAN
KEBIJAKAN TEKNIS
TEKNIS PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN URUSAN
URUSAN PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN
2.
2. KETAATAN
KETAATAN THD
THD PERATURAN
PERATURAN /
/ UU
UU
3.
3. TINGKAT
TINGKAT CAPAIAN
CAPAIAN SPM
SPM
4.
4. PENATAAN
PENATAAN KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN DAERAH
DAERAH
5.
5. PENGELOLAAN
PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
KEPEGAWAIAN DAERAH
DAERAH
6.
6. PERENCANAAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN DAERAH
DAERAH
7.
7. PENGELOLAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
KEUANGAN DAERAH
DAERAH
8.
8. PENGELOLAAN
PENGELOLAAN BARANG
BARANG MILIK
MILIK DAERAH
DAERAH
9.
9. FASILITASI
FASILITASI THDP
THDP PARTISIPASI
PARTISIPASI MASYARAKAT
MASYARAKAT

PENGELOMPOKKAN JENIS
INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK)
1. IKK Yang Mengunakan Rumus Persamaan;

Capaian kinerja IKK yg menggunakan rumus


persamaan dgn satuan persentase dan rasio,
dll.
2. IKK Yang Tidak Mengunakan Rumus Persamaan;

Capaian kinerja yg tidak menggunakan rumus


persamaan dengan pernyataan Ada atau tidak
ada, tepat atau tidak tepat, sesuai atau tidak
sesuai, jumlah, lama waktu, dll.

INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK)


DGN RUMUS PERSAMAAN
Contoh : Hasil Pengisian IKK No. 2 : Rasio Rumah Ber-IMB.
No

IKK

Rumus/Perhitungan

Jenis Data

(4)

(5)

(6)

(7)

2.

Rasio Rumah

Jlh rumah ber IMB = %

Elemen data.

ber IMB

Total rumah yang ada

Jumlah Rumah

{20.000 100.000}
20%

Capaian
Kinerja
(8)

Keterangan
(9)

20%

100% = ber IMB = 20.000


unit Jumlah
Rumah
seluruhnya =
100.000 unit

1. Tulis data dan informasi (angka) dari masing-masing elemen persamaan, mengikuti
tulisan rumus dan hitung, pada kolom Rumus/Perhitungan.
2. Tulis elemen-elemen data dan informasi kinerja pada kolom Jenis data.
3. Tulis hasil perhitungan capaian kinerja, pada kolom Capaian Kinerja.
4. Tulis informasi penjelasan jika diperlukan pada kolom Keterangan.
Berdasarkan elemen data yang diperoleh, dapat dihitung dengan menggunakan rumus
persamaan, maka diperoleh hasil perhitungan IKK- Rasio Rumah ber- IMB = 20%.

INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK)


TDK MENGGUNAKAN RUMUS PERSAMAAN
Contoh : Hasil Pengisian IKK Nomor 9: Ketepatan waktu penyampaian LPPD.
No

IKK

Rumus/Perhitungan

Jenis Data

(4)

(5)

(6)

(7)

9.

Ketepatan

Tepat/Tidak

Disampaikan

waktu

Tepat, disampaikan pada

pada tanggal

penyampaian

tanggal --------- bulan --------

---------- dengan

LPPD.

2016.

bukti copy tanda

Capaian
Kinerja
(8)

Keterangan
(9)

TEPAT

terima.
*) Kolom Jenis Data. Dilengkapi dengan uraian informasi kapan diserahkan.

1. Tulis data dan informasi (angka) dari masing-masing elemen persamaan, mengikuti
tulisan rumus dan hitung, pada kolom Rumus/Perhitungan.
2. Tulis elemen-elemen data dan informasi kinerja pada kolom Jenis data.
3. Tulis hasil perhitungan capaian kinerja, pada kolom Capaian Kinerja.
4. Tulis informasi penjelasan jika diperlukan pada kolom Keterangan.

CONTOH ELEMEN DATA LPPD


(ASPEK, FOKUS & IKK)
Lampiran I.1 Pengambil Kebijakan
No
.

ASPEK

FOKUS

No.

IKK

Rumus/
Perhitungan

Jenis Data
(Tahun 2013)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

KESELARASAN
ANTARA
KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN
3
DAERAH
DENGAN
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
INTENSITAS,
EFEKTIVITAS DAN
TRANSPARANSI
PEMUNGUTAN
10
SUMBERSUMBER PAD
DAN PINJAMAN /
OBLIGASI
DAERAH
EFEKTIVITAS
PERENCANAAN,
PENYUSUNAN,
PELAKSANAAN
11
TATA USAHA,
PERTANGGUNG
JAWABAN DAN
PENGAWASAN

Keuangan

Tepat atau tidak


tepat waktu
Waktu
penetapan perda
penetapan
10
APBD 2015
perda APBD
(paling lambat
2015
31 Desember
2014)

Besaran
PAD
Besaran
Jumlah PAD
terhadap
Pendapatan
dibagi jumlah
29
seluruh
Asli Daerah
total pendapatan
pendapatan
(PAD)
APBD X 100%
dlm APBD
(Realisasi)

Kewajaran
Laporan
Keuangan
(Lapkeu)

30

Opini BPK
terhadap
LapKeu
Daerah

Jenis opini BPK


terhadap
Hasil LapKeu
Daerah Daerah
untuk 2 tahun
terakhir

Apabila TEPAT:
Sebutkan dasar
hukumnya.
PERDA Nomor :
------Tahun -----tentang ------

Capaian Keterang
KInerja
an
(8)

Tidak
tepat,
apabila
Tepat/tida
APBD
k
ditetapkan
setelah 31
Desember
2014.

- PAD APBD Tahun


2015, sebesar Rp
----- Total Pendapatan ....... %
dalam APBD Tahun
2015 (Realisasi),
sebesar Rp. ----- Laporan Hasil
Pemeriksaan BPK
RI Tahun 2014,
dengan opini:
------------- Laporan Hasil
Pemeriksaan BPK
RI Tahun 2015,

(9)

Opini
tahun
2014 =
----Opini
tahun
2015 =

LANJUTAN .
Lampiran I.2 Pelaksana Kebijakan
..
Diisi oleh SKPD Teknis
NAMA SKPD : (Sebutkan nama SKPD) URUSAN YANG DILAKSANAKAN: (Sebutkan urusan yang
diselenggarakan oleh SKPD ybs)
No
.

ASPEK

(1)

(2)

KEBIJAKAN
TEKNIS
PENYELENGGAR
1
A
AN URUSAN
PEMERINTAHAN

PENGELOLAAN
KEPEGAWAIAN
DAERAH

PENGELOLAAN
KEUANGAN
DAERAH

FOKUS

No.

IKK

Rumus/
Perhitungan
(6)

Jenis Data
Capaian Keteranga
(Tahun 2013)
KInerja
n
(8)
(9)
(7)
Apabila Ada,
sebutkan ada banyak
Ada
SOP harus
----- yang terdiri dari: ---------SO memenuhi
1.SOP ttg ----P/
NSPK yang
2.SOP ttg ----Tidak
ditetapkan
3.SOP ttg ----Ada : oleh Menteri
4.Dst ----pembina
teknis

(3)
(4)
(5)
Kesesuaian
dengan
kebijakan
Keberadaa
teknis yang
n Standard
Ada atau tidak
ditetapkan
2 Operating
ada
oleh
Procedure
pemerintah cq
(SOP)
Kementerian /
LPNK
Tingkat
kompetensi
-PNS SKPD ,
SDM dalam
sebanyak -----.
menyelenggar
Jumlah PNS SKPD
Rasio PNS
personil
akan tugas
6
terhadap Total
Provinsi
-Total PNS Provinsi,
SKPD yang
PNS Provinsi
sebanyak ----relevan
personil
dengan
urusan terkait
Anggaran
-Total Anggaran
SKPD
Alokasi anggaran SKPD, sebesar Rp,
Alokasi
terhadap
13
SKPD dibagi total
----anggaran
total
APBD x 100%
-Total Belanja APBD,
belanja
sebesar Rp ----APBD
Ada atau tidak

.........

Mengacu
kondisi
SKPD
terakhir/upd
ated Tahun
2015.

Mengacu
APBD tahun
2015
.............
terakhir.
%
(hasil
audited)
Survey

LANJUTAN .
Lampiran I.2 Pelaksana Kebijakan (1 SKPD lbh dari 1 Urusan)
..
Diisi oleh SKPD Teknis
NAMA SKPD : (Sebutkan nama SKPD) URUSAN YANG DILAKSANAKAN:
1. (Sebutkan urusan yang diselenggarakan oleh SKPD ybs)
2. Dst.

No
(1)

ASPEK
(2)

FOKUS
(3)

No

IKK

Rumus/Perhitun
gan

(4)

(5)

(6)

KEBIJAKAN
Kesesuaian dengan
TEKNIS
kebijakan teknis
PENYELENGGAR
yang ditetapkan
A
oleh pemerintah cq
AN URUSAN
Kementerian / LPNK
PEMERINTAHAN

Keberadaan
Standard
Operating
Procedure
(SOP)

Ada atau tidak ada

Tingkat kompetensi
SDM dalam
PENGELOLAAN
menyelenggarakan
KEPEGAWAIAN
tugas SKPD yang
DAERAH
relevan dengan
urusan terkait

Rasio PNS
Provinsi

Jumlah PNS SKPD


terhadap Total PNS
Provinsi

PENGELOLAAN
KEUANGAN
DAERAH

Alokasi anggaran

13

Anggaran
SKPD
terhadap total
belanja APBD

Alokasi anggaran
SKPD dibagi total
APBD x 100%

PEMBERIAN
FASILITASI
TERHADAP
PARTISIPASI
MASYARAKAT

Responsivitas
terhadap partisipasi
masyarakat

21

Keberadaan
Survey
Kepuasan
Masyarakat

Ada atau tidak


adanya Hasil Survey
Kepuasan Masyarakat
terhadap Pelayanan
publik

Jenis Data

Capaian Kinerja

Perindu

Perdag

Perindus

Perdag

strian

angan

trian

angan

(7A)

(7B)

(8A)

(8B)

Ada
Ada
Ada
Ada
---------S ---------S ---------SO ---------S
OP /
OP /
P/
OP /
Tidak
Tidak Tidak Ada Tidak
Ada
Ada
Ada

.........

.........

.........

.........

............. ...........
...........
........... %
%
%
%
Ada/
tidak
ada

Ada/
tidak
ada

Ada/
tidak ada

Ada/
tidak
ada

Ket
(9)

LANJUTAN .
..Lampiran I.3 Urusan Pemerintahan
Lampiran I.3 Urusan Pemerintahan

N
O

URUSAN

NO
.

IKK

RUMUS/PERSAMAAN

CAPAIA
N
KINERJ
A

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

URUSAN WAJIB
1

Pendidikan

Pembinaan
Guru jenjang
SD/MI

Lingkungan
Hidup

16

Pencemaran
Udara

Pekerjaan
Umum

20

Jalan provinsi
dalam kondisi
baik

Penanaman
Modal

32

Kenaikan /
penurunan
Nilai Realisasi
PMDN
(milyar
rupiah)
PMKS yg

Jumlah Guru jenjang SD/MI yang telah


memenuhi kualifikasi dan kompetensi
------------------------------------------------------------x100
Jumlah seluruh kabupaten dan kota
Jumlah Kab dan Kota yg dipantau mutu
udara ambient dikawasan pemukiman atau
industri
------------------------------------------------------------x100
Jumlah seluruh kabupaten dan kota
Panjang Jalan Provinsi dalam kondisi baik
------------------------------------------------------------x100
Panjang Jalan seluruh Provinsi
Realisasi PMDN Tahun 2015 Realisasi
PMDN Tahun 2014
------------------------------------------------------------x100
Realisasi PMDN Tahun 2014
Jumlah PMKS yg diberikan bantuan
-------------------------------------------------------------

....
%

....
%

....
%

....
%

....

KETERANG
AN
(7)

CONTOH PENGISIAN ELEMEN DATA IKK


YANG TIDAK WAJAR (EXTREME)
No

IKK

Rumus/Perhitungan

Jenis Data

(4)

(5)

(6)

(7)

2.

Rasio Rumah

Jumlah rumah ber IMB =

Elemen data.

ber IMB

Total rumah yang ada

Jumlah Rumah

{20,000 20,000} 100 % =

ber IMB = 20.000

100%

unit Jumlah

Capaian
Kinerja
(8)

Keterangan
(9)

100 %

Rumah
seluruhnya=
18

Belanja untuk

Jumlah Belanja untuk

20.000 unit
Realisasi Belanja

urusan

pendidikan dan kesehatan

Pend = Rp. 45 M

pendidikan

dibagi jumlah Belanja

Realisasi Belanja

dan kesehatan

APBD x 100%=

Kes = Rp. 45 M

90 M

Jumlah belanja

x 100 %= 90 %

100 M-

90 %

= Rp. 90 M
Realisasi belanja
APBD = Rp. 100
M

26

PETUNJUK UMUM PENGISIAN LAMPIRAN IKK


1. Data dan informasi capaian kinerja IKK, bersumber dari dan diisi
SKPD yang bertanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
2. Karena yang dinilai adalah kinerja SKPD selaku pelaksana urusan
wajib atau pilihan, sehingga data dan informasi kinerja yang
diminta adalah hasil pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD yang
bersangkutan. SKPD wajib mengisi capaian kinerja.
3. Sebelum pengisian IKK harap memperhatikan elemen data dan
rumus perhitungan IKK yang akan diisi.
4. IKK yang data dan informasi capaian kinerjanya bersumber dari
beberapa SKPD sesuai dengan tupoksinya, pengisian dilakukan
secara koordinatif. Terutama satu urusan atau IKK yang
diselenggarakan oleh beberapa SKPD.
5. Diminta SKPD yang bersangkutan melakukan review terhadap
kebenaran hasil pengisian untuk persetujuan. SKPD diminta
mendokumentasikan data informasi yang diserahkan. Hasil
pengisian format/IKK, disampaikan tepat waktu kepada Bagian
Tata Pemerintahan atau SKPD yang bertanggung jawab menyusun
LPPD, untuk diolah lebih lanjut dan diintegrasikan menjadi LPPD.

PERMASALAHAN UMUM
1. Political Will/Komitmen KDH terhadap Penyusunan LPPD.
2. Kurangnya koordinasi antara SKPD dengan Penyusun LPPD
didalam memperoleh elemen data/dokumen pendukung.
3. Kurangnya kualitas penyusun dan kurangnya jumlah
personil penyusun, serta sering terjadinya mutasi/promosi
penyusun tanpa dibarengi kaderisasi.
4. Belum dilakukannya self assesment (evaluasi kinerja
mandiri) sebelum LPPD difinalisasi.
5. Kurangnya konsultasi antara penyusun dengan Timda
(Provinsi).

KESIMPULAN/SARAN
1. IKK yang disajikan dlm LPPD harus memenuhi hal-hal berikut :
Adanya Capaian Kinerja.
Adanya Elemen Data yg mendasari Capaian Kinerja.
Adanya Dokumen Pendukung yg mendasari Elemen Data.
2. Dokumen Pendukung dari masing-masing IKK didokumentasikan
dgn baik pada Bagian OTDA/Pemerintahan yg menyusun LPPD;
3. Dokumen pendukung terkait capaian kinerja utk masing-masing
urusan sangat mempengaruhi penilaian LPPD ybs. Namun dengan
memenuhi data saja tidak cukup, capaian kinerja juga harus
diperhatikan;
4. Peran LPPD Kab/Kota akan sangat mempengaruhi performance
LPPD Provinsi, terkait IKK hasil agregasi;
5. Untuk menghasilkan data yg valid, sinkron & akuntabel. Proses
evaluasi kinerja mandiri (Self Assesment) dapat dilakukan sebelum
di integrasikan atau disusun ke dalam bentuk LPPD.

PERINGKAT DAN STATUS KINERJA


PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
4.0000
3.5000
2.7876
3.0000

2.7260

2.6905

TAHUN 2012

TAHUN 2013

2.5000
SKOR
2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
TAHUN 2011

LPPD 2011

LPPD 2012

LPPD 2013

PERINGKAT

SKOR

PRESTASI

PERINGKAT

SKOR

PRESTASI

PERINGKAT

SKOR

PRESTASI

2,7876

2,7260

2,6905

PERINGKAT HASIL EKPPD THDP LPPD


PROV/KAB/KOTA SE PEMPROV SULAWESI
SELATAN
NO

NAMA PROVINSI

1 PROVINSI SULAWESI SELATAN

LPPD 2011
PERINGKAT
3

SKOR

LPPD 2012
PRESTASI PERINGKAT

SKOR

LPPD 2013
PRESTASI PERINGKAT

SKOR

PRESTASI

2,7876
T
3
2,7260
T
6
2,6905
T
LPPD 2011
LPPD 2012
LPPD 2013
NO
NAMA KABUPATEN
PERINGKAT SKOR
PRESTASI PERINGKAT
SKOR
PRESTASI PERINGKAT
SKOR PRESTASI
1 KABUPATEN PINRANG
90
2,6979
T
242
1,9566
S
6
3,2557
ST
2 KABUPATEN GOWA
64
2,7680
T
2
3,2897
ST
18
3,1369
ST
3 KABUPATEN TANA TORAJA
82
2,7216
T
72
2,9082
T
21
3,1229
ST
4 KABUPATEN LUWU UTARA
14
3,0763
ST
31
3,0573
ST
23
3,1072
ST
5 KABUPATEN LUWU TIMUR
46
2,8226
T
18
3,1410
ST
30
3,0811
ST
6 KABUPATEN BONE
85
2,7152
T
51
2,9808
T
44
3,0218
ST
7 KABUPATEN BULUKUMBA
159
2,5323
T
226
2,0671
T
50
3,0028
ST
8 KABUPATEN BARRU
132
2,5788
T
59
2,9524
T
63
2,9757
T
9 KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
101
2,6630
T
240
1,9712
S
65
2,9608
T
10 KABUPATEN SOPPENG
122
2,6108
T
71
2,9118
T
79
2,8999
T
11 KABUPATEN BANTAENG
143
2,5635
T
163
2,3646
T
89
2,8698
T
12 KABUPATEN MAROS
127
2,6038
T
238
1,9865
S
100
2,8129
T
13 KABUPATEN SINJAI
138
2,5706
T
81
2,8532
T
108
2,7967
T

14 KABUPATEN TORAJA UTARA

134
2,7039
T
15 KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
254
2,2895
T
330
1,2667
S
150
2,6370
T
16 KABUPATEN TAKALAR
141
2,5648
T
193
2,2145
T
164
2,5203
T
17 KABUPATEN ENREKANG
7
3,1016
ST
82
2,8526
T
212
2,3411
T
KABUPATEN PANGKAJENE DAN
18
73
2,7396
T
219
2,1108
T
228
2,2635
T
KEPULAUAN
19 KABUPATEN WAJO
75
2,7360
T
169
2,3260
T
293
1,7670
S
20 KABUPATEN LUWU
311
2,0288
T
253
1,8996
S
296
1,7533
S
21 KABUPATEN JENEPONTO
239
2,3392
T
364
0,7198
R
315
1,6157
S
LPPD 2011
LPPD 2013
LPPD 2012
NO
NAMA KOTA
PERINGKAT SKOR
PRESTASI PERINGKAT
SKOR
PRESTASI PERINGKAT
SKOR PRESTASI
T
22 KOTA MAKASSAR
28
2,8342
T
55
2,3056
T
36
2,8154
ST
23 KOTA PARE-PARE
34
2,7574
T
38
2,7690
T
20
3,0126
T
24 KOTA PALOPO
51
2,6153
T
43
2,6468
T
63
2,3027

PEMERINTAH DAERAH
BERPRESTASI KINERJA SEDANG HASIL EKPPD
TERHADAP LPPD TAHUN 2013
NO
.

LPPD TAHUN 2013


NAMA PEMERINTAH DAERAH
Peringkat

Skor

Prestasi

KABUPATEN WAJO

293

1,7670

KABUPATEN LUWU

296

1,7533

KABUPATEN JENEPONTO

315

1,6157

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH
LKMD

Anda mungkin juga menyukai