Hamil Normal
By:
Maria goretik, amd. keb
Pemeriksaan Fisik
I.INSPEKSI
HEAD TO TOE
1. Keadaan Umum
Penampilan umum, kesadaran (Compos
mentis, Somnolen, Delirium, Apatis,
semi koma, koma), Tanda-tanda Vital.
2. Rambut
Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi
rambut, ada lesi atau tidak, palpasi
tekstur, ada masa/tidak, rontok atau
tidak, kaji nyeri tekan.
3. Mata
Konjungtiva anemis/tidak, Skelera
ikterik/tidak, ada masa/tidak, adanya
nyeri tekan/tidak, reflek kornea dan
4. Hidung
Bentuk, secret, potensi nasal, mukosa,
saliva,penciuman, dan ada mas atau tidak.
5. Mulut dan Gigi
Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak,
sianosis/tidak, lidah bersih atau kotor, adanya
caries atau tidak, kelengkapan gigi.
6. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid, limfe dan vena
jugularis.
7. Dada
Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil
fremitus, suara nafas, bunyi jantung,
8. Payudara
Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar
II. PALPASI
maksudnya periksa raba untuk menentukan;
Besarnya rahim dan dg ini menentukan
tuanya kehamilan.
Menentukan letak anak dalam rahim.
PALPASI
Cara melakukan palpasi ialah menurut
leopold yg terdiri dari;
1) Leopold I
Untuk menentukan tuanya kehamilan dan
bagian apa terdapat dalam fundus
uteri.
kaki pasien dibengkokkan pd lutut dan
lipat paha,
Pemeriksa berdiri sebelah kanan
pasien
Rahim dibawa ke tengah
Tinggi fundusnya uteri ditentukan
Tentukan bagian apa dari anak yg
terdapat dalam fundus.
6
7
8
9
2. Leopold II
Untuk menentukan di mana letakknya
punggung anak dan di mana letaknya
bagian terkecil janin.
Kedua tangan pindah ke samping.
Tentukan di mana punggung anak
punggung anak terdapat di fihak yg
memberikan rintangan yg terbesar,
carilah bagian terkecil, yg biasanya
terletak bertentangan dg fihak yg
memberi rintangan yg terbesar.
Terkadang di samping terdapat kepala
atau bokong yaitu pada letak lintang.
3. Leopold III
Untuk menentukan apa yg terdapat
dibagian bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul.
Dipergunakan satu tangan saja
Bagian bawah ditentukan antara ibu
jari dan jari lainnya.
Cobalah apakah bagian bawah masih
dapat digoyangkan.
4. 4. Leopold IV
untuk menentukan apa yg menjadi
bagian bawah dan seberapa
masuknya bagian bawah ke dalam
Pemeriksa
berubah
sikapnya,
ialah
menghadap ke arah kaki pasien.
Dg kedua tangan ditentukan apa yg menjadi
bagian bawah.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah
masuk ke dalam pintu atas panggul, dan
seberapa masuknya bagian bawah ke dlm
rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan pd
permukaan dr bagian terbawah dr kepala yg
msh teraba dr luar dan;
a) Kedua tangan itu konvergen, jd hanya
bagian terkecil dr kepala yg turun ke
dalam rongga
b) Jika kedua tangan sejajar,maka separuh dr
kepala sdh masuk ke rongga panggul
c) Jika kedua tangan divergent, maka bagian
Pemeriksaan Leopold
AUSKULTASI
dilakukan dg stetoskop
leanek, namun dapat juga
dipergunakan doptone atau
dopler digital.
Dengan alat tersebut dapat
didengar bermacam macam
bunyi yg berasal dr;
A. Anak
Bunyi jantung anak
Bising tali pusat
Gerakan anak
B. Ibu
Bising rahim
Bunyi aorta
d)Perkusi
Yaitu pemeriksaan reflek patela dengan
menggunakan reflek hammer.
mintalah ibu duduk dengan tungkainya tergantung
bebas dan jelaskan apa yang akan dilakukan.
Rabalah tendon dibawah lutut/ patella. Dengan
menggunakan hammer ketuklan rendon pada lutut
bagian depan. Tungkai bawah akan bergerak
sedikit ketika tendon diketuk. Bila reflek lutut
negative kemungkinan pasien mengalami
kekurangan vitamin B1. bila gerakannya berlebihan
dan capat maka hal ini mungkin merupakan tanda
pre eklamsi.
Distansia tuberan
yaitu ukuran melintang dari pintu bawah
panggul atau jarak antara tuber
iskhiadikum kanan dan kiri dengan
ukuran normal 10,5-11cm
Konjugata eksterna (Boudeloge)
yaitu jarak antar tepi atas simfisis dan
prosesus spinosus lumbal V, dengan
ukuran normal sekitar 18-20 cm. bila
diameter bouldelogue kurang dari 16
cm, kemungkinan besar terdapat
kesempitan panggul.
Pemeriksaan Dalam
Genitalia eksterna
Siapkan ibu dalam posisi litotomi lalu
bersihkan daerah vulva dan perineum
dengan larutan antiseptic.
Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada
tidaknya tanda radang, luka / perdarahan,
discharge, varises, radang, tumor dan
kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan
dua jari pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas.
Inspeksi dalam menggunakan spekulum (in
speculo) :
Deskripsi letak, bentuk dan ukuran uterus
serta periksa konsistensi, keadaan porsio dan
pembukuan serviks (permukaan, warna),
Laboratorium
Jika terdapat kelainan, ditatalaksana
dan diperiksa ulang terus sampai
mencapai normal. Jika sejak awal
laboratorium rutin dalam batas normal,
diulang kembali pada kehamilan 32-34
minggu.
Periksa juga infeksi TORCH
(Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus,
Hepatitis / HIV).
Periksa gula darah pada kunjungan
pertama, bila normal, periksa ulang
pada kunjungan minggu ke 26-28,
Ultrasonografi (USG)
tidak berbahaya karena menggunakan
gelombang suara. Frekuensi yang
digunakan dari 3.5, 5.0, 6.5 atau 7.5
MHz. Makin tinggi frekuensi, resolusi
yang dihasilkan makin baik tetapi
penetrasi tidak dapat dalam, karena itu
harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Terhadap janin diperiksa perkiraan
besar / berat janin, presentasi dan letak
janin, denyut jantung janin, aktifitas
janin, perkiraan volume cairan amnion
dan letak plasenta