Anda di halaman 1dari 28

I gotta find passion in

myself

SUKACITA

Are YOU happy with your life?

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang

APAKAH KALIAN SUDAH


MEMILIKI SUKACITA SETIAP
HARI?
atau sebaliknya?
Hidup kalian penuh dengan
kepedihan dan beban?
4

SUKACITA
=
BAHAGIA

Orang-orang
menghabiskan seumur
hidup mereka mencari
kebahagiaan.
Mereka mengejar mimpimimpi. Mencari hal-hal
untuk mengisi ruang
kosong di diri mereka.
Ironisnya, sukacita yang
mereka cari sebenarnya
sudah ada di dalam diri
mereka.

APAKAH orang
Indonesia
bahagia?
Menurut statistik,
ya! Bukan
sekadar bahagia,
tapi semakin
bahagia.
indeks kebahagiaan
orang Indonesia
meningkat,
dari 65,11 pada
tahun 2013 menjadi
68,28 pada 2014.

Lima dari sepuluh aspek


kebahagiaan memiliki indeks cukup
tinggi, di atas 70, yakni: ketersediaan waktu luang
(71,74),
- hubungan sosial (74,29),
- keharmonisan keluarga (78,89),
- kondisi keamanan (76,63),
- keadaan lingkungan (74,86).

Sedangkan aspek
pendapatan ada di
level 63,09

Artinya, meski
pendapatan rumah tangga
rendah, pendidikan, dan
kesehatan belum bagus,
orang Indonesia masih
cukup...
BAHAGIA!!!

Orang bisa saja


miskin, tidak
berpendidikan, dan
kurang sehat, tapi
tetap bisa...
BAHAGIA!!!

Apakah harus
menjadi miliarder
dulu untuk
merasakan hidup
bahagia?

Tentu saja tidak!

Tidak penting berapa


jumlah uangmu, berapa
nilai asetmu, karena
semua itu tidak
menjamin kebahagiaan.

Eric Weiner (2011)


mengutip tulisan di
sebuah papan di salah
satu jalan di Bhutan:

Ketika pohon terakhir


ditebang
Ketika sungai terakhir
dikosongkan
Ketika ikan terakhir
ditangkap
Barulah manusia

menyadari bahwa dia


tidak dapat memakan
UANG!

Pada umumnya, rasa sukacita itu


dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1) Lingkungan

sekitar kita
2) Harta / kekayaan
3) Dan lain-lain

13

Pentingnya Menerima Diri Sendiri

Kadang tanpa kita sadari sering kita


membanding-bandingkan diri kita
dengan orang lain
Umumnya orang yang membandingkan
dirinya dengan orang lain cenderung
melihat dirinya berada pada pihak
yang kurang beruntung,
sedangkan orang lain sebagai pihak
yang lebih beruntung, bernasib baik,
bahagia, dsb.

Kita adalah kita seperti


apa adanya.
Tetapi kita tidak harus
terus seperti itu,
kita harus berkembang

Hirotada Ototake seorang


pemuda dari Jepang.
Dilahirkan (1976) dengan
kondisi tetra-melia (hampir
tidak memiliki tangan dan
kaki.
Dia bahagia dengan
kenyataan yang
dihadapinya dan tidak
menyesali kecacatannya
Ujarnya :
Untuk mencapai
kebahagiaan tak perlu
kita dilahirkan sempurna

Kekurangan tidak menjadi


suatu penghalang untuk
maju.
Menerima kekurangan
bukan berarti menyerah
pada keadaan.
Jika memungkinkan untuk
melakukan sesuatu yang
lebih dari yang kita bisa,
kita tetap bertanggung
jawab untuk melakukannya.
Jadilah sahabat baik bagi
diri sendiri

Tidak ada seorang pun yang berkuasa


mengendalikan rasa sukacita itu kecuali
kemauan dari hati kita sendiri.
Jangan sampai situasi yang buruk merampas
sukacita kita.
Sukacita itu adalah bagian dari Roh, artinya
Tuhan ingin kita anak-anakNya hidup di
dalam rasa sukacita.
Walaupun kita sedang dilanda masalah,
tantangan dan persoalan hidup, tetaplah
bersukacita dan bertahan di dalam proses
tersebut walaupun tidak dapat dipungkiri
bahwa bersukacita di saat yang sulit tidaklah
semudah membalikkan telapak tangan.
18

SUKACITA DARI TUHAN


MEMAMPUKAN KITA UNTUK
TETAP BERTAHAN MELALUI BADAI
KEHIDUPAN

Bersukacitalah senantiasa dalam


Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah!
(Filipi 4:4)

19

Ilustrasi
Tentang
Sukacita
Ada seorang petani tua yang memiliki
seekor kuda yang digunakan untuk
mengolah ladangnya. Suatu hari kuda
tersebut melarikan diri di bukit-bukit dan
ketika para tetangganya mendengar berita
itu, mereka bersimpati kepada orang tua
atas nasib buruknya. Namun jawab si
petani itu, "Nasib buruk? Nasib baik? Siapa
yang tahu?"
20

Seminggu kemudian, kuda itu


kembali dengan membawa
kawanan kuda liar dari
pegunungan dan kali ini para
tetangga mengucapkan selamat
kepada petani tua akan
keberuntungannya. "Nasib
baik? Nasib buruk? Siapa yang
tahu?" kata si petani tua itu.

21

Kemudian, ketika anak si petani tua


itu berusaha menjinakkan salah
satu kuda liar, ia terjatuh dari
punggung kuda itu dan kakinya
patah. Semua tetangganya kembali
setuju bahwa ini adalah sebuah hal
yang sangat buruk. Petani itu
menjawab, "Nasib buruk? Nasib
baik? Siapa yang tahu?"
22

Beberapa minggu kemudian, tentara


dari pemerintah masuk ke desa-desa
dan memaksa setiap pemuda yang
berbadan sehat untuk pergi berperang
dalam perang yang berdarah. Ketika
mereka melihat bahwa anak petani tua
ini mengalami patah kaki, mereka tidak
memilihnya.

23

Beberapa minggu setelah


peperangan, ada berita bahwa
banyak anak-anak dari tetangga si
petani tua itu berguguran di
medan perang. Semua penduduk
desa itu bersedih hati dan berkata
kepada si petani tua itu sangat
beruntung bahwa anaknya tidak
ikut dalam perang. Petani tua itu
kembali menjawab, "Nasib baik?
Nasib buruk? Siapa yang tahu?
http://thefruitsofspirit.blogspot.com/p/sukacita.html

24

Renungan:

Sukacita tidak selalu berasal dari keadaan sekitar.


Kita dapat tetap bersukacita biarpun dalam
keadaan terpuruk, hal tersebut tergantung dari
MINDSET kita.
Hidup sebagai manusia tidak akan terlepas dari
masalah namun cara kita menanggapi masalah
tersebutlah yang mempengaruhi sukacita kita.

NOTE: Sukacita bukan


tergantung dari situasi
melainkan merupakan pilihan

25

Pertanyaan untuk Refleksi


Apa yang Anda ketahui tentang SUKACITA?
2) Apa saja faktor-faktor penghambat rasa SUKACITA
kita?
3) SUKACITA atas kondisi apa menurut Anda yang
paling sulit dilakukan? Mengapa?
4) Buat komitmen pribadi anda terkait dengan
SUKACITA!

1)

26

atness lies in being kind, the truest wisdom in a happy mind.


r Wilcox

28

Anda mungkin juga menyukai