Anda di halaman 1dari 1

BELAJARLAH NAWA

Siapa sih manusia yang tidak ingin punya duit banyak, rumah bak istana, sederet mobil mewah tersedia
dan lain-lainnya yang bersifat sukacita. Tapi adakah manusia yang punya keinginan untuk hidup tidak
punya duit, rumah sempit, kemana-mana selalu jalan kaki karena
tidak ada kendaraan dan lain-lain yang bersifat sedih? Tentu kalau
disuruh memilih, tidak akan ada orang yang ingin hidup susah di
dunia ini. Semuanya ingin hidup senang.

Perlu kita ketahui, bahwa dunia ini diciptakan GUSTI ALLAH


berpasang-pasangan. Ada senang, ada susah. Ada baik, ada buruk.
Ada kaya, ada miskin. Jika kita renungkan, pasangan-pasangan
yang ada di dunia ini sebenarnya hakekatnya satu. Semuanya
berasal dari GUSTI ALLAH.

Kalau manusia itu mau hidup senang, maka suatu saat ketika
mengalami hidup susah, ia pun harus mau. Kalau kita sekarang
banyak duit, maka suatu saat ketika kita tidak punya duit, maka
kita harus legowo dan ikhlas menerima. Karena semua itu
hakekatnya berasal dari satu.

Itulah gunanya kita belajar untuk nawa (nowo, dalam bahasa Jawanya). Arti dari Nawa sebenarnya
adalah tidak begitu mempedulikan sesuatu yang terjadi . Boleh dikatakan nawa itu seperti cuek, tetapi
bukan cuek pada orang lain, namun cuek pada keadaan.

Ketika kita punya duit, janganlah terlalu bergembira, karena dibalik itu kita bakal tidak punya duit. Ketika
kita bergembira, janganlah terlalu sukacita, karena sebentar lagi kita akan mengalami kesedihan. Lha
bagaimana cara yang benar untuk nawa?

Cara yang benar adalah kita menganggap semua hal yang terjadi pada diri kita itu adalah sesuatu yang
biasa saja. Punya duit ya biasa, tidak terlalu senang. Tidak punya duit ya biasa, tidak terlalu sedih. Hidup
mewah ya biasa, tidak terlalu gembira, hidup susah ya biasa, tidak terlalu bersedih. Kita terima dengan
ikhlas apa yang terjadi.

Mengapa kita harus ikhlas? Karena GUSTI ALLAH senantiasa menguji ketakwaan kita. GUSTI ALLAH
sangat cinta akan umatnya yang ikhlas dan berserah diri. Ketika kita bergelimang dengan duit, maka kita
merasa bersyukur karena diberi kenikmatan, tetapi ketika kita tidak punya sepeser pun duit, kita pun
harus merasa bersyukur karena kita masih diberi kesehatan dan panjang umur.

Rasakanlah, jika kita bisa nawa atau setidaknya belajar nawa, maka dunia ini akan indah. Kita bisa
menikmati indahnya dunia tanpa menggerutu meskipun kita tidak punya duit.(*)

Anda mungkin juga menyukai