PAJAK MASUKAN
FEBRUARI 2012
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 1
Definisi
Pajak Pertambahan Nilai yang
seharusnya sudah dibayar oleh
Pajak Pengusaha Kena Pajak karena
perolehan Barang Kena Pajak dan/atau
Masuka perolehan Jasa Kena Pajak dan/atau
n pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud dari luar Daerah Pabean
dan/atau pemanfaatan Jasa Kena
Pajak dari luar Daerah Pabean
dan/atau impor Barang Kena Pajak
Ps 1 angka 24
UU PPN
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 2
Prinsip Pengkreditan Pajak Masukan
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 3
Prinsip Pengkreditan Pajak Masukan
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 4
PAJAK MASUKAN
DAPAT DIKREDITKAN
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan dengan Pajak
Keluaran pada Masa Pajak yang sama, dapat dikreditkan pada Masa Pajak
berikutnya paling lama 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya Masa Pajak yang
bersangkutan sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan
pemeriksaan
Ps 9 (9) UU
PPN
Contoh:
Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak yang Faktur
Pajaknya tertanggal 7 Juli 2012 dapat dikreditkan dengan Pajak
Keluaran pada Masa Pajak Juli 2012 atau pada Masa Pajak
berikutnya paling lama Masa Pajak Oktober 2012.
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 6
Prinsip Pengkreditan Pajak Masukan
Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Keluaran lebih besar
daripada Pajak Masukan, selisihnya merupakan Pajak Pertambahan
Nilai yang harus disetor oleh Pengusaha Kena Pajak
Ps 9 (3) UU
PPN
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 7
Pengkreditan PM bagi PKP Belum
Berproduksi
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 8
PKP Belum Berproduksi
PKP
PM atas impor
atau perolehan
Belum
Berproduksi
Belum melakukan BKP selain
Barang
penyerahan yang Barang JKP
Modal
terutang PPN Modal
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 9
Definisi Barang Modal
harta berwujud
dengan masa
manfaat > 1
Baran (satu) tahun
g
termasuk
Modal pengeluar
an
yang
yang menurut dikapitalisasi ke
tujuan semula dalam harga
tidak untuk perolehan
diperjualbelika barang modal
n Ps 16 PP
1/2012
Contoh:
PKP membeli barang modal, berupa mesin, dari luar Daerah Pabean.
Untuk pemasangannya, PKP memanfaatkan jasa pemasangan dari PKP
lain.
Pembayaran atas jasa pemasangan yang dikapitalisasi ke dalam harga
perolehan mesin tersebut merupakan pengeluaran yang Pajak
Masukannya dapat dikreditkan.
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 1
PKP Gagal Berproduksi
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 1
PKP Gagal Berproduksi
Definisi Gagal Berproduksi
Gagal Berproduksi adalah :
a. Suatu keadaan dari PKP dengan kegiatan usaha utama sebagai
produsen yang menghasilkan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa
Kena Pajak, apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak
pertama kali mengkreditkan Pajak Masukan tidak melakukan
kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena
Pajak, ekspor Barang Kena Pajak, dan/atau ekspor Jasa Kena
Pajak yang berasal dari hasil produksinya sendiri.
b. Suatu keadaan dari PKP dengan kegiatan usaha utama PKP selain
produsen sebagaimana dimaksud pada huruf a, apabila dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pertama kali mengkreditkan
Pajak Masukan tidak melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena
Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak,
dan/atau ekspor Jasa Kena Pajak.
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 1
PKP Gagal Berproduksi
Pembayaran Kembali PM
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
PKP Gagal Berproduksi
Force Majeur
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
PKP Gagal Berproduksi
Sanksi
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
PAJAK MASUKAN YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN Pasal 9 ayat (8)
f perolehan BKP atau JKP yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) atau ayat (9) atau tidak
mencantumkan nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP atau penerima JKP
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah
g Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6)
perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannya ditagih dengan penerbitan
h ketetapan pajak
perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannya tidak dilaporkan dalam SPT
i Masa PPN, yang ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan
perolehan BKP selain barang modal atau JKP sebelum PKP berproduksi
j sebagaimana dimaksud pada ayat (2a)
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 1
Perolehan Barang Kena Pajak Atau Jasa Kena
Pajak Sebelum Pengusaha Dikukuhkan Sebagai
Pengusaha Kena Pajak;
Ketentuan memberikan kepastian hukum bahwa
Pajak Masukan yang diperoleh sebelum
pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak tidak dapat dikreditkan.
Contoh:
Pengusaha A melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak pada
tanggal 19 April 2010. Pengukuhan sebagai
Pengusaha Kena Pajak diberikan pada tanggal 20
April 2010 dan berlaku surut sejak tanggal 19
April 2010. Pajak Masukan yang diperoleh
sebelum tanggal 19 April 2010 tidak dapat
dikreditkan berdasarkan ketentuan ini.
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Perolehan Barang Kena Pajak Atau Jasa Kena
Pajak Yang Tidak Mempunyai Hubungan
Langsung Dengan Kegiatan Usaha
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Perolehan Barang Kena Pajak Atau Jasa Kena Pajak Yang
Pajak Masukannya Ditagih Dengan Penerbitan Ketetapan
Pajak
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannya tidak dilaporkan dalam SPT
Masa PPN, yang ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan
Ps 9 (8) I UU
PPN
Contoh:
Dalam SPT Masa PPN dilaporkan:
Pajak Keluaran = Rp10.000.000,00
Pajak Masukan = Rp 8.000.000,00
Dari hasil pemeriksaan diketahui:
Pajak Keluaran = Rp15.000.000,00
Pajak Masukan = Rp11.000.000,00
Dalam hal ini, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tidak sebesar
Rp11.000.000,00, tetapi tetap sebesar Rp8.000.000,00 sesuai dengan yang
dilaporkan dalam SPT Masa PPN.
Dengan demikian, perhitungan hasil pemeriksaan
Pajak Keluaran = Rp15.000.000,00
Pajak Masukan = Rp 8.000.000,00
----------------------(-)
Kurang Bayar menurut
hasil pemeriksaan = Rp 7.000.000,00
Kurang Bayar menurut
Surat Pemberitahuan = Rp 2.000.000,00
----------------------(-)
Masih kurang dibayar = Rp 5.000.000,00
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 2
Penggabungan, Peleburan, Pemekaran,
Pemecahan, Dan Pengambilalihan
Usaha
Dalam hal terjadi pengalihan Barang Kena
Pajak dalam rangka penggabungan,
peleburan, pemekaran, pemecahan, dan
pengambilalihan usaha,Pajak Masukan
atas Barang Kena Pajak yang dialihkan
yang belum dikreditkan oleh Pengusaha
Kena Pajak yang mengalihkan dapat
dikreditkan oleh Pengusaha Kena
Pajak yang menerima pengalihan,
sepanjang Faktur Pajaknya diterima
setelah terjadinya pengalihan dan
PajakMasukan tersebut belum dibebankan
sebagai biaya atau dikapitalisasi
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak
dan/atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya
tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai dapat dikreditkan
Ps 16B (2) UU
PPN
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 2
PENYERAHAN DALAM
NEGERI
Harga jual
Harga jual PK 1.500
1.000 150 PPN
PPN PM 150
100 100 Total
Total KB 1.650
1.100 50
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
EKSPOR
Harga jual
Harga jual PK 1.500
1.000 0 PPN
PPN PM 0
100 100 Total
Total LB 1.500
1.100 100
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
PENYERAHAN
DIBEBASKAN
Harga jual
Harga jual PK 1.600
1.000 - PPN
PPN PM -
100 - Total
Total KB 1.600
1.100 -
Menambah Cost
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Penghapusan Piutang
PK Yang Telah
Dilaporkan
Penjual
Penghapusan Tidak Perlu
Piutang Disesuaikan
PM Yang Telah
Dikreditkan
Ps 12 (1) PP
Pembeli 1/2012
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 2
BKP Musnah/Rusak Karena Force
Majeur
BKP PM atas
Musnah/Rusak perolehannya
Karena Force tetap dapat
Majeur dikreditkan
Peperangan
Kerusuhan
Revolusi
Force Majeur : kejadian yang terjadi di
Bencana Alam luar kemampuan manusia dan tidak
Pemogokan dapat dihindarkan sehingga suatu
kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau
Kebakaran tidak dapat dilaksanakan sebagaimana
Bencana Lainnya yang mestinya.
dinyatakan oleh
pejabat/instansi yang Ps 12 (2) PP
berwenang 1/2012
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 2
Kesalahan Pemungutan PPN
sepanjang:
Salah Pungut PPN - belum
PPN dipungut
dikreditkan
terlalu besar
- belum
PPN hanya dapat dibiayakan
PPN tidak
dimintakan - belum
seharusnya
dipungut kembali oleh dikapitalisasi
Pihak Yang
Terpungut
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai 2
PM atas Penyerahan yang menggunakan DPP
Nilai Lain
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Pajak Masukan terkait Penyerahan
Yang Tidak Terutang Pajak
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
PM BAGI PKP YG MELAKUKAN
PENYERAHAN TERUTANG DAN
TDK TERUTANG
DASAR HUKUM
PMK-78/PMK.03/2010
APRIL 2011
April 2011, PKP membeli truk dengan harga Rp200
juta (PPN Rp20 juta).
Masa manfaat truk sebenarnya 5 tahun, tetapi untuk
tujuan penghitungan PM berdasarkan PMK ini
ditetapkan 4 tahun.
Diperkirakan persentase rata-rata jumlah penyerahan
yang terutang pajak terhadap seluruh penyerahan
adalah 70%.
PM yang dapat dikreditkan dalam SPT Masa PPN
Masa April 2011: Rp20 juta x 70% = Rp14 juta
Cont
Pajak
.
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Contoh Penghitungan (Tahun ke-I)
MARET 2012
Total peredaran usaha tahun 2011 : Rp100 miliar, terdiri dari
penjualan jagung : Rp40 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp60
miliar.
PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku
sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5
juta
MARET 2013
Total peredaran usaha tahun 2012 : Rp100 miliar, terdiri dari
penjualan jagung : Rp10 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp90
miliar.
PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku
sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5
juta
PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku
sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5
juta
PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku
sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta
DASAR HUKUM
PMK-74/PMK.03/2010
42
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Ketentuan Lain Deemeed Omzet
43
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
DEEMED PAJAK MASUKAN
BERDASARKAN KEGIATAN
DASAR HUKUM
PMK-79/PMK.03/2010
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Deemed Kegiatan
45
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
Ketentuan Umum Deemeed Kegiatan
46
Pajak
Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai
Nilai
TERIMA KASIH
Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya