Anda di halaman 1dari 13

KEMAMPUAN

SPASIAL
MATEMATIK

CUT LATIFAH
NIM. 1503090
LATAR BELAKANG

Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum
matematika, karena banyaknya konsep-konsep yang
termuat di dalamnya. Dari sudut pandang psikologi,
geometri merupakan penyajian abstraksi dari
pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola,
pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari sudut
pandang matematik, geometri menyediakan
pendekatan-Pendekatan untuk pemecahan masalah,
misalnya gambar-gambar, diagram, sistem koordinat,
vektor, dan transformasi.
Geometri juga merupakan lingkungan untuk mempelajari
struktur matematika (Burger & Shaughnessy, 1993:140).
SELANJUTNYA

Geometri merupakan salah satu cabang matematika.
Dengan mempelajari geometri dapat menumbuhkan
kemampuan berfikir logis, mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah dan pemberian alasan serta dapat
mendukung banyak topik lain dalam matematika (Kennedy,
1994: 385).

Usiskin (1987:26-27) mengemukakan bahwa geometri


adalah (1) cabang matematika yang mempelajari pola-pola
visual, (2) cabang matematika yang menghubungkan
matematika dengan dunia fisik atau dunia nyata, (3) suatu
cara penyajian fenomena yang tidak tampak atau tidak
bersifat fisik, dan (4) suatu contoh sistem matematika.
DEFENISI

Piaget dan Inhelder (dalam Tambunan, 2006) menyebutkan bahwa
kemampuan spasial dapat dianggap sebagai konsep abstrak yang
di dalamnya meliputi
Hubungan spasial (kemampuan untuk mengamati hubungan
posisi objek dalam ruang)
Kerangka acuan (tanda yang dipakai sebagai patokan untuk
menentukan posisi objek dalam ruang)
Hubungan proyektif (kemampuan untuk melihat objek dari
berbagai sudut pandang), konservasi jarak (kemampuan untuk
memperkirakan jarak antara dua titik)
Representasi spasial (kemampuan untuk merepresentasikan
hubungan spasial dengan memanipulasi secara kognitif)
Rotasi mental (membayangkan perputaran objek dalam ruang).
DEFENISI

Howard Gardner (1993: 173) mengungkapkan
dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind
bahwa kemampuan spasial adalah suatu
kemampuan untuk menangkap ataupun
membayangkan dunia ruang secara akurat,
serta mampu melakukan perubahan melalui
penglihtan dan menciptakan bayangan dari
benda.
Howard Gardner (1993) mengelompokkan
kemampuan spasial ke dalam tiga
kelompok umum

Kemampuan melihat dan membayangkan
bentuk dari benda,
Kemampuan melihat serta menciptakan
perbedaan, keseimbangan dan komposisi
dalam tayangan visual/ruang, dan
Kemampuan menciptakan gambaran-
gambaran visual ruang dari dunia dan
mentransfer semua gambaran-gambaran itu
secara abstrak.
DEFENISI

Maier (1998) mengemukakan bahwa
kemampuan spasial adalah kecakapan yang
dimiliki oleh manusia yang relevan dengan
tingkat tinggi di kehidupan kita.
Maier menambahkan bahwa kemampuan
spasial terdiri dari lima elemen.


Spatial Perception kemampuan yang
membutuhkan letak benda yang sedang diamati
secara horizontal ataupun vertikal.
Visualization adalah kemampuan untuk
menunjukan aturan perubahan atau perpindahan
penyusun suatu bangun baik tiga dimensi ke dua
dimensi ataupun sebaliknya.
Mental Rotation adalah kemampuan untuk
memutar benda dua dimensi dan tiga dimensi
secara tepat dan akurat.
Spatial Relation yaitu kemampuan memahami
susunan dari suatu obyek dan bagiannya serta
hubungannya satu sama lain.
Berdasarkan beberapa pendapat, maka
dapat disimpulkan bahwa


Kemampuan spasial adalah kemampuan untuk membayangkan
secara tepat dan akurat obyek-obyek dalam suatu ruang, mengetahui
hubungan obyek-obyek tersebut dalam ruang dan mampu
memanipulasi di dalam pikirannya.
Kemampuan Spasial terdiri dari empat indikator yaitu:
Spatial Perception adalah kemampuan spasial yang membutuhkan
letak horizontal serta letak vertikal,
Visualization adalah kemampuan untuk menunjukkan aturan
perubahan atau perpindahan penyusunnya dari suatu susunan,
Spatial Relation adalah kemampuan memahami susunan dari suatu
obyek dan bagiannya serta hubungannya satu sama lain, dan
Spatial Orientation adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
dalam suatu ruang.
CATATAN

Hoerr, Boggeman, dan Wallach (2010: 200)
menyebutkan bahwa kemampuan spasial dapat
dikembangkan dengan cara mengintegrasikan
kemampuan spasial terhadap kurikulum di sekolah
yang berlaku dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Hoerr et al , (2010:200) menambahkan bahwa
kemampuan spasial dapat dikembangkan dengan cara
memberikan anak kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya dan pikirannya dengan memberinya
permasalahan yang dapat diselesaikan dengan caranya
sendiri baik dengan cara yang sudah biasa dilakukan
ataupun dengan cara modern.
MATERI GEOMETRI KELAS VIII
(NCTM)

Mengidentifikasi, menggambarkan, membandingkan,
mengklasifikasikan, dan mempresentasikan gambar geometri
(NCTM Standard 12; MO 1.4, 1.6, 2.1)
Mengeksplorasi transformasi gambar geometri (NCTM Standard 12;
MO 1.6)
Menginvestigasi dan menggunakan sifat-sifat geometri dan
hubungannya (NCTM Standard 12; MO 1.6, 2.4, 3.6)
Menggunakan geometri untuk menggambarkan dunianya (NCTM
Standard 12; MO 1.10, 2.4)
Memperluas pemahamannya melalui proses dan struktur untuk
pengukuran (NCTM Standard 13; MO 1.4, 2.6, 2.7)
Memilih dan mendiskusikan alat dan satuan yang tepat untuk
mengestimasi (menaksir) atau membuat pengukuran, mengingat
derajat ketelitian (NCTM Standard 13; MO 2.6, 3.1, 3.7, 4.1)
SELANJUTNYA

Menggunakan konsep keliling, luas, volume,
ukuran sudut, kapasitas, berat, dan massa
(NCTM Standard 13; MO 2.5, 3.8, 4.1)
Menginvestigasi konsep perubahan nilai
(NCTM Standard 13; MO 1.4, 1.6, 1.8)
Mengembangkan rumus dan cara untuk
menentukan ukuran menyelesaikan masalah
(NCTM Standard 13; MO 1.4, 1.6, 1.8, 3.7)
REFERENSI

Tambunan, S. M. (2006). Hubungan Antara Kemampuan Spasial Dengan
Prestasi Belajar Matematika. Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
Makara, Sosial Humaniora, Vol. 10, No. 1, Juni 2006: 27-32.
Gardner, Howard.(1983). Frames of Mind, The Theory of Multiple
Intelligence.New York: Basic Books.
Hoerr, T.R., Boggeman, S. and Wallach, C. (2010). Celebrating Every
Learner, Activities and Strategiesfor Creating a Multiple Intelligences
Classroom. San Francisco: Jossey-Bass.
Maier, Peter Herbert.(1998)."Spatial Geometry and Spatial Ability - How to
make solid Geometry solid?", dalam Annual Conference of Didactics of
Mathematics 1996.63-75.Osnabrueck: University of Osnabrueck.
Syahputra. Edi.(2011). Peningkatan Kemampuan Spasial dan Disposisi
Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan PMRI Pada Pembelajaran
Geometri Berbantuan Komputer. Disertasi Doktor pada Universitas
Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai