Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SPATIAL

Dosen pengampu:

Faiz Urfan S.pd., M.pd

Disusun Oleh:

M.Mahfud : 200405031
Sri Rahayu : 200405015
Semawati : 200405060
Silvia Azzahra : 200405063
Putri Ganggang Siti Raihani : 200405016
T . Anggereny Puspitasari : 200405043

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

TA. 2023-2024

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada ALLAH STW atas berkat Rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan sehingga kami
dapat menyelesaikaan makalah yang berjudul “ SPATIAL ” salawat dan salaam kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Langsa, September 2023

Kelompok 01

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................iii

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
D. Manfaat ............................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Pengertian spatial ............................................................................................4


B. Berpikir spasial ...............................................................................................5

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran.............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Menurut istilah umum geografi, spasial adalah seluruh permukaan bumi yang
merupakan lapisan biosfera tempat hidup tumbuhan, binatang, dan manusia. Sedangkan
menurut istilah geografi regional, spasial merupakan suatu wilayah yang mempunyai
batasan geografi, yaitu batasanmenurut keadaan fisik, sosial, atau pemerintahan yang
terjadi dari sebagian permukaan bumi danlapisan tanah di bawah, serta lapisan udara di
atasnya. Implementasi spasial dalam kehidupansehari-hari digunakan untuk mengetahui
penyebaran penggunaan ruang yang telah ada, dan menyediakan ruang yang akan
digunakan atau dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan yangdirancang. Keruangan
tersebut didaya gunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia. Dampak positif
dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan
manusia pada saat ini dan akan datang
Spatial thinking atau berfikir spasial merupakan salah satu jenis kecerdasan ganda
Kecerdasan ganda atau multiple intelliegences adalah jenis-jenis kecerdasan yang
dimiliki oleh tiap individu (Gardner, 2003). Berpikir spasial adalah cara pikir untuk
menemukan makna dari bentuk, ukuran, orientasi, lokasi dan arah suatu objek, proses
atau fenomena. Berfikir spasial menggunakan ruang sebagai sarana untuk menemukan
jawaban dan mencari solusi. (National Research Council, 2006). Ada tiga unsur utama
dalam berpikir spasial, yaitu: konsep keruangan, alat representasi, dan proses bernalar
(National Research Council, 2006). Konsep keruangan dapat diartikan sebagai lokasi,
misalnya daerah rawan longsor. Alat representasi keruangan merupakan alat yang
menggambarkan fenomena keruangan contohnya peta daerah rawan longsor. Sedangkan
proses bernalar merupakan pemaknaan dan analisis mengenai interaksi antar ruang yang
diperoleh dari alat representasi.
Kemampuan berpikir spasial sangat dibutuhkan dalam bidang atau profesi
tertentu, namun pembahasanya belum banyak dan istilahnya belum familiar. Walaupun
kemampuan tingkat lanjut berpikir spasial hanya untuk beberapa bidang atau profesi
tertentu, berpikir spasial juga membantu memecahkan dan mencari solusi dalam

4
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh saat merakit sesuatu dan membaca buku instruksi,
terjadi proses perubahan informasi dari gambar yang ada dibuku instruksi lalu
memproyeksikan kedalam tiga dimensi. Hal ini pun mempunyai tingkatan yang berbeda
beda,gambar instruksi pemasangan lemari tentu jauh lebih mudah ketimbang gambar
instruksi pemasangan jembatan layang. Maka dari itu walaupun kemampuan berpikir
spasial lebih sering digunakan oleh ahli dalam profesi tertentu namun orang awam juga
perlu untuk menguasai.
Berpikir spasial dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari dan ilmu
pengetahuan, maka dari itu kemampuan berpikir spasial perlu dikembangkan (National
Research Council, 2006). Orang yang mempunyai kecerdasan spasial memiliki ciri
khusus. Ciri khusus dari kecerdasan spasial adalah memahami arah, melakukan proses
berpikir, dan menggunakan tiga dimensi untuk merancang sesuatu (Badan Informasi
Geospasial, 2015). Untuk beberapa bidang pekerjaan seperti ilmuan, arsitek, insinyur atau
ahli matematika, kemampuan berpikir spasial merupakan modal penting. para ahli
mengandalkan sumber ilmu, dan terkadang metode analisis untuk memecahkan masalah.
Namun para ahli lebih cenderung membutuhkan kemampuan berpikir spasial untuk
memecahkan masalah jenis baru. tingkat kemampuan berpikir setiap orang berbeda-beda,
namun sama seperti kemampuan yang lain, kemampuan berpikir spasial dapat dilatih dan
dikembangkan. Banyak sekali pelajaran yang terdapat Latihan kemampuan berpikir
spasial didalamnya.
Oleh karenanya kemampuan berpikir spasial penting untuk dipelajari, salah satu
mata pelajaran yang terdapat materi kemampuan berpikir spasial adalah geografi. Salah
satu materi yang identik dengan berpikir spasial dalam pelajaran geografi adalah
keterampilan dalam membaca peta (Kastens, 2001) Beberapa keterampilan yang terdapat
dalam berpikir spasial antara lain adalah arah, jarak, karakteristik geografis, dan pola
(Gilmartin, 1984). Kemampuan membaca peta berguna dalam mengajukan pertanyaan
geografis yang terdiri dari; mengatur, mengumpulkan, dan menganalisis informasi
geografis; serta mengartikan dan mengomunikasikan proses dan pola geografis yang
krusial bagi pengembangan ilmu pengetahuan abad 21 (Bednarz, 2013) Materi membaca
peta banyak terdapat dalam materi geografi SMA, salah satunya mitigasi bencana alam.
Pada materi mitigasi dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir spasial, diharapkan

5
peserta didik dapat membandingkan persamaan atau perbedaan pada suatu wilayah, dapat
menunjukan kekhasan atau hubungan suatu daerah terhadap daerah disekitarnya, mampu
mengidentifikasi tempat yang mempunyai kesamaan dan mengklasifikasikan sebagai satu
kesatuan. Agar tercapainya tujuan dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial,
diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan efektif.

B. Rumusan masalah
Apa yang dimaksud dengan tindakan spatial?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu sebenarnya Spatial Thinking
b. Mengetahui bagaiaman menggunakan teknologi spasial
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan acuan dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) mengenai upaya meningkatkan spatial thinking peserta didik
dengan menggunakan metode pembelajaran example non example dan picture and
picture.

2. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberi masukan untuk pengembangan metode pembelajaran geografi sebagai


perbandingan untuk meningkatkan spatial thinking peserta didik.
b. Dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi penelitian dibidang serupa di masa
yang akan datang

6
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian Spatial

Berpikir spasial dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari dan ilmu


pengetahuan, maka dari itu kemampuan berpikir spasial perlu dikembangkan (National
Research Council, 2006). Orang yang mempunyai kecerdasan spasial memiliki ciri
khusus. Ciri khusus dari kecerdasan spasial adalah memahami arah, melakukan proses
berpikir, dan menggunakan tiga dimensi untuk merancang sesuatu (Badan Informasi
Geospasial, 2015). Untuk beberapa bidang pekerjaan seperti ilmuan, arsitek, insinyur atau
ahli matematika, kemampuan berpikir spasial merupakan modal penting. para ahli
mengandalkan sumber ilmu, dan terkadang metode analisis untuk memecahkan masalah.
Namun para ahli lebih cenderung membutuhkan kemampuan berpikir spasial untuk
memecahkan masalah jenis baru. tingkat kemampuan berpikir setiap orang berbeda-beda,
namun sama seperti kemampuan yang lain, kemampuan berpikir spasial dapat dilatih dan
dikembangkan. Banyak sekali pelajaran yang terdapat Latihan kemampuan berpikir
spasial didalamnya.
2) Berpikir Spasial
Konsep berpikir spasial (spatial thingking) lebih luas dari kemampuan spasial
walaupun keduanya saling berkaitan. Menurut (Nasional, 2006) berpikir spasial
merupakan salah satu bentuk berpikir di antara bentuk berpikirlainnya, seperti verbal,
logika, statistik, hipotetis dan seterusnya. Berpikir spasial itusendiri merupakan
sekumpulan kemampuan koginitif, terdiri atas tiga elemen yaitu ruang, alat (tools), dan
proses pemikiran atau pertimbangan (proses resonansi). Berpikir spasial dapat dipelajari
dan diajarkan pada berbagai kedalam pendidikan. Pentingnya berpikir spasial
disampaikan dalam pendidikan disampaikan oleh (Nasional, 2006) yaitu:
1. Berpikir spasial merupakan kumpulan ketrampilan kognitif. Iwan Setiawan,
Peran Sistem Informasi Geografis.

7
2. Berpikir spasial terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Orang, objek-objek
alam, objek buatan manusia menyusun ruang dan interaksi antara orang dan objek
harusdipahami dalam konteks lokasi, jarak, arah, bentuk, dan pola.
3. Berpikir spasial sangat kuat dalam memecahkan masalah dengan pengelolaan,
mentransformasi, dan menganalisis data, khususnya data yang kompleks dan
bervolumebesar dan mengkomunikasikan hasil dari proses tersebut untuk dirinya sendiri
maupun oranglain.
4. Berpikir spasial menjadi keseharian para ahli dan pembangunan, dan menjadi
penyukongbanyak terobosan ilmu pengetahuan dan teknik.5. Berpikir spasial merupakan
keterampilan yang dapat dan seharusnya dipelajari setiaporang.6. Berpikir spasial
berkembang secara unik bagi setiap orang tergantung padapengalaman, pendidikan dan
kecenderungan seseorang.
(Wong, 2001) Pola Spasial Atau Spatial Pattern adalah sesuatu yang menunjukkan
penempatan atau susunan benda-benda di permukaan bumi. Setiap perubahan pola spasial
akan mengilustrasikan proses spasial yang ditunjukkan oleh faktor lingkungan atau
budaya. Pola spasial suatu objek geografis merupakan hasil dari proses fisik atau sosial di
suatu lokasi dipermukaan bumi. Kemudian pola spasial menjadi suatu konsep statistika,
ketika pola tersebut menunjukkan bagaimana objek geografis terdistribusi pada suatu
waktu tertentu. Pola spasial menjelaskan tentang bagaimana fenomena geografis
terdistribusi dan bagaimana perbandingannya dengan fenomena lainnya. Dalam hal ini,
statistika spasial merupakan alat yang banyak digunakan untuk mendiskripsikan dan
menganalisis pola spasial tersebut, yaitu bagaimana objek-objek geografis terjadi dan
berubah di suatu lokasi. Selain itu juga dapat membandingkan pola objek disuatu lokasi
dengan pola objek yang ditemukan di lokasi lain.
Menurut (Pujadi, 2007) model pembelajaran menjadi salah satu faktor yang
secara signifikan mempengaruhi motivasi belajar. (Dewi et al., 2014) mengemukakan
bahwa model pembelajaran yang melibatkan peran serta seluruh siswa adalah model
pembelajaran example non example. Model pembelajaran example non example adalah
model pembelajaran berkelompok dengan bantuan gambar-gambar yang menarik dan
sesuai dengan lingkup materi pembelajaran. Penggunaan gambar-gambar yang sesuai
dan menarik tersebut akan mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran dan

8
secara tidak langsung siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Model ini
juga melibatkan keaktifan dan kerjasama siswa dalam pembelajaran yaitu siswa
melakukan diskusi kelompok dan menyampaikan hasil diskusinya. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan (Rusman, 2014)
menyimpulkan bahwa Model Example Non Example menggunakan gambar
sebagai media yang digunakan dalam pembelajaran, untuk meningkatkan pemahaman
konsep siswa dengan menampilkan gambar menjadikan siswa tertarik pada
pembelajaran. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sihombing, 2015)
mengemukakan bahwa model pembelajaran Example Non Example dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar efektif dan siswa.
Model example non eample merupakan salah satu pendekatan investigasi
kelompok dalam pembelajaraan kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksisiswa dan meningkatkan perolehan hasil akademik. Tipe pembelajaran sebagai
alternative terhadap model pembelajaran kelas tradisional dan menghendaki sisa saling
membantu.
Model Pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran
menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti
ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi
bermakna (Arini, 2009).
Pola spasial menjelaskan tentang bagaimana fenomena geografis terdistribusi dan
bagaimana perbandingannya dengan fenomena lainnya. Dalam hal ini, statistika spasial
merupakan alat yang banyak digunakan untuk mendiskripsikan dan menganalisis pola
spasial tersebut, yaitu bagaimana objek objek geografis terjadi dan berubah di suatu
lokasi. Selain itu juga dapat membandingkan pola objek disuatu lokasi dengan pola objek
yang ditemukan di lokasi lain.
Analisis spasial dapat dilakukan dengan berbagai teknik dengan bantuan statistik
dan sistem informasi grafik lolitatif interaksi atribut dengan data geografis untuk
meningkatkan akurasi interpretasi dan prediksi analisis spasial chapter 2015 analisis
spasial yang dilakukan dalam sheet dapat membangun data geografis dan informasi yang
dihasilkan akan lebih informatif dibandingkan data yang dikumpulkan tidak terorganisir

9
sesuai dengan kebutuhan akhir teknik geospasial yang cerdas dipilih untuk
mengimplementasikan dengan si pemilihan Teknik geospasial ini akan menentukan
klasifikasi dan metode analisis yang akan digunakan. Kata Analisis yang digunakan
sendiri mengacu pada quary data dan manipulasi data sedangkan analisis spasial mengacu
pada start analisis statistik berdasarkan pola dan proses yang mendasarinya ini adalah
semacam analisis geografis yang menjelaskan pola-pola. Ciri-ciri manusia dan
kenampakan ruang ditinjau dari geostik dan geometrik yang disebut dengan lokasi
analisis ini melibatkan teknik statistik dan marapolasi yang dapat dikaitkan dengan data
base geografis tertentu.

 Jenis analisis spasial


analisis spasial terdapat beberapa jenis analisis sosial namun dalam semua jenis analisis
spasial lokasi sangatlah penting secara umum analisis spasial adalah sekelompok metode
yang hasilnya berubah ketika lokasi objek yang dianalisis berubah misalnya
penghitungan jumlah lokasi pada suatu domain tertentu merupakan analisis spasial karena
keluarannya langsung Berdasarkan lokasi.
Basis data gizi menghitung lokasi spesies distribusi dan hubungan pada dasarnya
analisis spasial serangkaian metode yang menghasilkan hasil yang disempurnakan
dengan lokasi spesies spesial hubungan spesial diamati antara data geometri dan tematis
dan atribut atribut dalam komponen data diidentifikasi saat ini semua perangkat lunak Sig
memiliki metode yang dirancang untuk menangani data spasial dan posisi dihubungkan
dengan fitur dan detail lain baik karakter spesial maupun non spesial 2001.
Kisaran metode yang digunakan untuk analisis spasial bervariasi tergantung pada
jenis metode data yang digunakan pengukuran panjang keliling dan luas suatu fitur
merupakan persyaratan yang sangat umum dalam analisis social, namun metode yang
berbeda digunakan untuk melakukan pengukuran berdasarkan jenis data yang digunakan
IC vektor atau raster pengukurannya tidak akan selalu tepat karena fitur digital pada peta
mungkin tidak sepenuhnya mirip dengan fitur di lapangan dan terlebih lagi dalam kasus
raster fitur tersebut dipikirkan menggunakan representasi sel grid (elwebster, 2007)

10
Banyak metode yang dapat dihubungkan dengan perangkat lunak SIG dan metode
yang paling dapat diterapkan akan dibahas dalam dalam bab ini seperti metode
pembobotan jarak invers metode pembuatan jarak invers tentang tetangga alami, spline,
kringing,dan TPU ke raster. Bentuk distribusi data pada pola spasial, diantaranya :
a) Random : beberapa area terletak secara random di beberapa lokasi. Posisi suatu area
tidak dipengaruhi oleh posisi area lainnya.
b) Dispersed : setiap area berada secara merata dan berjauhan dengan area-area lainnya.
c) Clustered : beberapa area membentuk suatu kelompok dan saling berdekatan.

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Salah satu ukuran dampak dari ide baru dalam pendidikan geografi adalah seberapa baik
ide tersebut dimasukkan ke dalam praktik sehari-hari. Kemampuan berpikir spasial sebenarnya
bukanlah ide baru dalam pendidikan geografi; analisis spasial telah lama menjadi salah satu
tradisi intinya tetapi penggunaan istilah ini baru dan baru mulai digunakan secara luas.
Kemampuan berpikir spasial adalah penggunaan konsep spasial seperti jarak, arah, dan wilayah;
alat representasi seperti peta dan grafik; bersama dengan proses berpikir yang tepat, untuk
mengkonseptualisasikan dan memecahkan masalah. Tujuan dari artikel ini adalah untuk
membantu guru memasukkan pemikiran spasial ke dalam instruksi mereka melalui alat
konkret, taksonomi pemikiran spasial, diterapkan pada strategi pertanyaan pedagogis yang
telah dicoba dan benar, baik dalam teks maupun dalam konteks kelas. Premis utama kami adalah
bahwa pemikiran spasial siswa dapat, dan harus, difasilitasi oleh desain, pemilihan, dan
penggunaan pertanyaan yang cermat. Kesimpulan berpikir spasial adalah keterampilan geografis
baru Namun mendasar yang dapat dan harus diimplementasikan di sekolah siswa dapat belajar
bagaimana berpikir secara spasial melalui pertanyaan yang selaras dengan komponen
kunci dari pemikiran Spasial. Salah satu cara guru geografi dapat memfasilitasi praktik berpikir
spesial siswa adalah dengan menggunakan pertanyaan yang dapat merangsang pemikiran siswa.

SARAN

Perlu pengembangan perancang alat evaluasi berpikir spasial sehingga siswa mampu
memecahkan masalah paling esensial dari pelajaran geografi dengan pendekatan konsep

12
DAFTAR PUSTAKA

Scholz, MA, Huynh, NT, Brysch, CP, & Scholz, RW 2014. Evaluation of University World
Geography Textbook Questions for the Spatial Thinking Component. Journal of
Geography, 113(5), 208–219

Jo, I., Bednarz, S., & Metoyer, S. 2010. Selecting and Designing Questions to Facilitate
Spatial Thinking. The Geography Teacher, 7(2), 49–55.

13

Anda mungkin juga menyukai