Anda di halaman 1dari 27

Asma Eksaserbasi Akut

Derajat Ringan dalam Asma


Intermitten
Isma Resti Pratiwi, S. Ked
Pembimbing
Letkol (CKM) dr. I Wayan Agus P.,
Sp.P
Identitas Pasien

Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 47 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Status Menikah : Menikah
Masuk RS : 07 Januari 2017
Keluhan utama
Sesak napas
Anamnesis

Keluhan sesak dirasakan sejak sehari SMRS,


memberat dalam 2 jam terakhir.
Sesak terutama setelah aktivitas, saat serangan
pasien hanya dapat berbicara beberapa kata
dalam satu hembusan napas
Awal timbul sesak saat sedang membersihkan
karpet di rumah
Pasien telah terdiagnosis asma sejak 12 tahun
yang lalu, riwayat sering bersin terutama saat
malam dan pagi hari
Keluhan sesak timbul sekitar 3 bulan sekali,
konsumsi obat (-)
Keluhan terbangun saat tidur akibat sesak, kaki
bengkak (-)
Riwayat
Pemeriksaan
Fisik
Kesadaran : Compos Mentis (GCS15)
Tanda Vital:
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Respirasi : 28 x/menit
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,3 C

Status generalis: ditemukan wheezing saat inspirasi


dan ekspirasi +/+ pada kedua lapang paru
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Penunjang

Jantung ukuran membesar,


CTR>52%
Aorta elongasi, Trakea di
tengah, kedua hilus tak
menebal
Paru: corakan vaskular paru
kasar, infiltrasi minimal di
parakardial kanan
Tulang-tulang dinding dada
yang tervisualisasi baik

Kesimpulan:
Kardiomegali
Bronkopneumonia
Diagnosis Kerja
Dyspneu et causa asma eksaserbasi
akut derajat sedang dalam asma
interminten dd penyakit paru
obstruktif kronik, bronkitis kronik,
bronkopnemuonia, gagal jantung
kongestif.
Usulan Pemeriksaan
Pemeriksaan faal paru menggunakan
spirometri
Pengukuran status alergi
Penatalaksanaan
IVFD RL + etaphyline 1 ampul 16 tpm makro.
Ceftizoxime 1 grr / 12 jam IV.
Ranitidine 50 mg / 12 jam IV.
Metil Prednisolon 62,5 mg / 12 jam IV.
Nebulisasi Combivent / 8 jam.
Prognosis

Quo ad vitam
bonam

Quo ad functionam
dubia ad bonam

Quo ad sanactionam
dubia ad malam
Pembahasan dan tinjauan
pustaka
Definisi

Asma adalah penyakit gangguan inflamasi kronis


saluran pernapasan yang dihubungkan dengan
hiperresponsif, keterbatasan aliran udara yang
reversibel dan gejala pernapasan.1,2 Inflamasi kronik
menyebabkan peningkatan respon saluran nafas
yang menimbulkan gejala episodik berulang,
mengi, sesak nafas, rasa berat di dada serta batuk
terutama malam hari dan atau dini hari. Gejala ini
umumnya berhubungan dengan pengurangan arus
udara yang luas tapi bervariasi yang biasanya
reversibel baik secara spontan maupun dengan
pengobatan.
Raviglion MC, OBrien RJ. Tuberculosis. In: Harrisons Principles of internal medicine. 15 th Edition. USA: McGraw-
Hill, 2001.
Patofosiologi

Bahar A, Amin Z. Tuberkulosis paru. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2. Jakarta: Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007. 988-993
Klasifikasi

Asma bronchial tipe non atopi


Asma bronchial tipe atopi
Asma ekstrinsik
Asma tipe campuran

Bahar A, Amin Z. Tuberkulosis paru. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2. Jakarta: Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007. 988-993
Klasifikasi

Bahar A, Amin Z. Tuberkulosis paru. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2. Jakarta: Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007. 988-993
Gambaran Klinis
Keluhan yang timbul: Tanda-tanda fisik :
Nafas berbunyi o Cemas/gelisah/panik/
Sesak nafas berkeringat
Batuk o Tekanan darah
meningkat
Paru : o Nadi meningkat
Didapatkan o Pulsus paradoksus
ekspirium yang o Frekuensi pernafasan
memanjang meningkat
Wheezing o Sianosis
o Otot-otot bantu
pernafasan hipertrofi
Alur Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan
o Riwayat perjalanan laboratorium
penyakit, faktor-faktor, Darah (eosinofil, IgE).
riwayat alergi Sputum (eosinofil,
spiral Cursshman,
kristal Charcot
Pemeriksaan fisik
sesuai gambaran klinis Leyden)

Pada pasien: Riwayat Pemeriksaan Penunjang


(+), faktor risiko o Spirometri
berupa debu, mite, o Uji provokasi bronkus
alergi (+) o Foto thoraks
Klasifikasi Serangan Akut
Tatalaksana
Tatalaksana di
IGD
Tatalaksana di
IGD
Komplikasi

1. Status asmatikus
2. Ateletaksis
3. Hipoksemia
4. Pneumothoraks
5. Emfisema

Yunus F. Diagnosis Tuberkulosis. http://www.kalbe.co.id/files/cdk [Diakses 10 Oktober 2017]


Prognosis

Mortalitas sedikit
Angka kematian pada serangan usia tua >
usia muda
Penderita dengan serangan intermitten: 2%
Serangan terus-menerus: 9%
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai