PENYEBAB OBSTETRIK:
Bloody show.
Plasenta previa
Solusio plasentae.
Vasa previa.
Disseminated intravascular coagulopathy
(DIC).
Ruptura uteri.
Ruptura sinus marginalis.
Antepartum hemorrhage
PLASENTA PRAEVIA
Adalah plasenta yang letaknya tidak normal,
yaitu pada segmen bawah rahim, sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
Plasenta akreta merupakan risiko pada setiap
pasien dengan plasenta praevia (s.d. 10%),
terutama pada pasien yang sebelumnya
mengalami pembedahan uterus dan plasenta
praevia anterior.
Antepartum hemorrhage
ESSENTIALS OF DIAGNOSIS:
Spotting during first and second trimesters.
Sudden, painless, profuse bleeding in third
trimester.
Initial cramping in 10% of cases.
Antepartum hemorrhage
Antepartum hemorrhage
MANAGEMENT:
Lakukan penilaian status maternal dan fetal.
Tentukan segera stabilitas hemodinamik.
Evaluasi terhadap tonus dan aktivitas
(kontraksi) uterus.
Segera lakukan evaluasi DJJ / kesejahteraan
janin.
Antepartum hemorrhage
ABRUPTIO PLASENTAE
Adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya
(sebelum bayi lahir) pada plasenta yang
letaknya normal, dari dinding uterus.
Insidensi abruptio plasentae sekitar 1 - 2% dari
seluruh kehamilan, insidensinya meningkat
pada pasien dengan riwayat abruptio
plasentae.
Antepartum hemorrhage
FAKTOR RISIKO:
Pemakai obat-obatan (drug) dan alkohol.
Kelainan / malformasi uterus.
Tali pusat pendek.
Dekompresi uterus mendadak.
Kebanyakan kasus IDIOPATIK.
Antepartum hemorrhage
DIAGNOSIS (1):
Hindari VT (pelvic exam) sampai terbukti bukan
plasenta previa.
Pemeriksaan spekulum untuk menilai
pembukaan serviks dan lesi penyebab lain. Jika
mungkin USG terlebih dahulu, untuk
menyingkirkan plasenta previa.
Antepartum hemorrhage
DIAGNOSIS (2):
Solusio plasentae dapat tampak dengan USG,
bila tidak tampak BELUM dapat menyingkirkan
adanya solusio plasentae.
Dengarkan denyut jantung janin dengan
seksama untuk memastikan kesejahteraan
janin.
Antepartum hemorrhage
ESSENTIALS OF DIAGNOSIS:
Unremitting abdominal (uterine) or back pain.
Irritable, tender, and often hypertonic uterus.
Visible or concealed hemorrhage.
Evidence of fetal distress may or may not be
present, depending on the severity of the
process.
Antepartum hemorrhage
MANAGEMENT:
Lakukan penilaian status maternal dan fetal.
Tentukan segera stabilitas hemodinamik.
Evaluasi terhadap tonus dan aktivitas /
kontraksi uterus.
Segera lakukan evaluasi DJJ / kesejahteraan
janin.
Antepartum hemorrhage
VASA PREVIA
Merupakan kondisi yang sangat jarang, sekitar
1:5000 kehamilan.
Adalah keadaan dimana pembuluh darah
selaput ketuban melintang /melewati serviks di
depan bagian bawah janain. Menyertai
plasenta previa dan insersio vilamentosa tali
pusat
Diagnosis sulit ditegakkan.
Antepartum hemorrhage
GEJALA KLINIS:
Adanya fetal bradikardia jika pembuluh darah
tertekan bagian bawah janin dan perdarahan
pervaginam tidak nyeri/minimal, terutama
pada saat ketuban pecah.
Kadangkala pembuluh darah teraba pada saat
VT sebelum KK pecah. Kadang salah persepsi
dengan terabanya tali pusat.
Antepartum hemorrhage