Anda di halaman 1dari 14

PERBANYAKAN TANAMAN

- STEK -
OLEH :
MARINGAN EBEN EZER SIHITE
150301134
AGROEKOTEKNOLOGI 3

MATA KULIAH PERBANYAKAN


TANAMAN
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
PENGERTIAN STEK
O Pembiakan vegetatif yang berasal dari cabang,
akar, atau daun, diperlukan suatu tahapan
pesemaian untuk membentuk atau menumbuhkan
bagian-bagian tanaman yang belum ada. contoh,
stek batang yang belum mempunyai akar perlu
disemaikan dahulu agar tumbuh akar dan daunnya

O Perbanyakan tanaman dengan cara setek


merupakan perbanyakan tanaman dengan cara
menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman.
Bagian tertentu itu bisa berupa pucuk tanaman,
akar, atu cabang.
Menyetek merupakan salah satu cara pembiakan
vegetatif buatan yang memperlakukan beberapa
bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan
tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut
membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman
baru yang sempurna
Stek Daun
Stek daun terdiri dari potongan daun dengan
satu mata atau lebih, setiap mata akan
membentuk batang baru.

Akar dan tunas baru pada stek daun berasal


dari jaringan meristem primer atau meristem
sekunder.

Pembentukan akar adventif pada daun lebih


mudah dibandingkan pembentukan tunas
adventif
Cara Stek Daun
O 1) Pilih daun yang dewasa
O 2) Pencacahan daun
O 3) Meletakkan irisan daun diatas
media
O 4) Stek daun ditanam individu
Stek Batang
O Stek batang adalah pembiakan tanaman yang
menggunakan bagian batang agak tua dengan
memotong bagian pucuknya yang dipisahkan dari
induknya

O Stek batang didefinisikan sebagai pembiakan


tanaman dengan menggunakan bagian batang
sampai pucuk yang dipisahkan dari induknya

O Keuntungan dari perbanyakan ini adalah lebih efisien


jika dibandingkan dengan cara lain karena cepat
tumbuh dan penyediaan bibit dapat dilakukan dalam
jumlah yang besar
Pemotongan bagian pangkal stek sebaiknya 1 cm dibawah
buku (node) karena sifat anatomis dan penimbunan
karbohidrat yang banyak pada buku tersebut adalah lebih
baik untuk perakaran stek
Stek Akar
O Walaupun tidak memiliki mata tunas, akar dapat
memunculkan tunas di dinding atau dibekas
potongannya yang telah muncul kalus.

O Tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini


cukup banyak, misalnya tanaman berbentuk pohon,
semak, tanaman merambat, tanaman tahunan, sampai
tanaman dataran tinggi

O Bahan setek akar harus berupa akar lateral yaitu akar


yang tumbuh ke arah

O samping sejajar dan permukaan tanah.


Cara Stek Akar
O Setek akar disemai dalam media pasir setebal
7-10 cm. Posisinya dapat tegak atau
dibaringkan. Jika disemai tegak, bagian
pangkal dibenamkan ke dalam media sedalam
3-5 cm atau setengah dari panjang setek,
dengan jarak antar setek 4-5 cm. Sementara
itu, jika disemai dengan cara dibaringkan,
setek cukup disusun dalam barisan berjarak 5
cm, lalu ditutup pasir setebal 2-3 cm
O Media semai harus selalu lembab agar setek
menghasilkan tunas dan akar yang banyak.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Stek
O Kelembaban.
Matinya batang stek akibat pengeringan
sebelumpengakaran, merupakan salah satu kegagalan
yang sering terjadi dalam pembuatanstek. Tanpa akar
yang terbentuk, setek mudah kekurangan air dan daun
akan tetapbertranspirasi sehingga kehilangan air.

O Suhu
Lingkunagn tempat stek berada harus diatur
untukmengurangi transpirasi dan respirasi.Suhusiang
21-27C dan suhu malam 16-21C merupakan suhu
optimum untukpengakaran stek tanaman
O Cahaya
Cahaya nampaknya menghambat
pengakaran. Stek batangterna dan batang
lunak secara tidak langsung resposif
terhadap cahaya dalamperanannya dalam
sintesis karbohidrat.

O Media perakaran
Media pengakaran harus dapat memberikan
kelembabandan oksigen cukup dan harus
bebas penyakit, tidak perlu media berisi
nutrisihara, sampai akar telah terbentuk.
O DAFTAR PUSTAKA
O
O Adinugraha. 2007. Teknik Pembibitan Dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Hias. Bogor: World Agroforestry Centre.
O
O Blythe, G.and J.L. Sibley. 2003. Novel methods of applying rooting hormones in cutting propagation Comb. Proceed. Int.
Plant Propagators Soc., 53: 406-410.
O
O Deaman, M. 1986. Mencangkon, Menyetek, dan Mengokulasi Tanaman. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.
O
O Frasiskus, harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. Bogor : World Agroforestry Centre
(ICRAF) & Winrock International.
O
O Hamid, N. Yusran. 2011. Keberhasilan Okulasi Varietas Jeruk Manis Pada Berbagai Perbandingan Pupuk Kandang. Jurnal
Media Litbang Sulteng Vol IV (2) : 97 104.
O
O Hariyanto, bambang. 1992. Jenis, Perbanyakan, dan Perawatan Tanaman. Bogor: PT Penebar
O Swadayana.
O Hartmann, H. T. and D. E. Kester. 1975. plant propagation principle and
O
O Hartmann, H.T, D.E. Kester, F.T. Davies & R.L. Geneve. 1997. Plant Propagation
O
O Nugroho H. 1992. Perbanyakan, dan Perawatan Tanaman. Bogor : PT Gramedia.
O
O Rahardja, P.C. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Surabaya:Agromedia Pustaka.
O
O Saefudin. 2009. Kesiapan Teknologi Sambung Pucuk Dalam Penyediaan Bahan Tanaman Jambu Mete. Jurnal Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Vol. 1(7) : 150 155.
O
O Sari, dewi. 2016. Teknologi Perbanyakan Tanaman. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, universitas Malikul
Saleh.
O Sukendro, Andi. 2010. Study of Vegetative Propagation on Intsia bijuga (Colebr.) O.K. with Grafting. Jurnal Silvikultur Tropika.
Vol. 24(7): 6 10.
O
O Wudianto, Rini. 1988. Membuat Cangkok, Stek, dan Okolasi. Jakarta : Penebar Swadaya.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai