TALA
K
Perceraian ialah lepasnya tali pernikahan suami
istri dalam berumah tangga.
Talak ialah perceraian atas kehendak suami.
Hukum talak : makruh ( SESUATU YANG DIBENCI )
TALAK BAIN : yaitu talak tiga, jika suami tidak dapat rujuk
walaupun masa idah belum habis. Talak tiga sering disebut
dengan talak bain kubra.
LAFADZ / UACAPAN TALAK :
Talak sharih yaitu talak dengan lafaz yang jelas atau terang. Misalnya
suami berkata pada istrinya, Kamu saya cerai! atau Kamu saya
talak! Talak semacam ini diniati atau tidak maka talak sudah jatuh
dan haram bercampur.
Talak kinayah yaitu talak dengan lafaz sindiran. Misalnya suami
berkata pada istrinya,Pergi dari sini! atau Pulang ke rumah
orangtuamu! Talak seperti ini jatuh kalau diniati talak, tetapi jika
tidak diniati maka talak tidak jatuh dan halal bercampur.
Ila Lian Zihar Khulu Fasakh
1. ILA : sumpah suami tidak akan mencampuri istrinya selama 4 bulan
atau lebih (tidak terbatas), jika suami kembali pada istrinya sebelum
4 bulan, ia wajib membayar denda. Tetapi jika sampai 4 bulan suami
belum kembali baik pada istrinya, hakim berhak menyuruh suami
memilih 2 hal: 1. membayar denda lalu kembali baik dengan istrinya,
2. menceraikan istrinya.
2. LIAN : suami menuduh istrinya berbuat serong dengan mengucapkan
4x sumpah sbg pengganti 4 org saksi, kemudian ditambah dgn ucapan
suami, Atasku laknat Allah sekiranya aku dusta dalam tuduhannya.
Akibat lian dari suami adalah sebagai berikut:
Suami tidak dihukum had menuduh
Istri wajib dihukum had zina
Suami istri bercerai selamanya
Jika lahir anak, anak itu tidak diakui oleh suami
ZIHAR : suami menyerupakan istrinya seperti ibunya. Contoh suami
berkata pada istrinya, Engkau tampak olehku seperti punggung
ibuku. Akibat zihar : suami haram campur dgn istrinya. Adapun
supaya halal campur, suami wajib membayar kifarat. ada 3
tingkatan:
Memerdekakan budak
Puasa 2 bulan berturut-turut
Bila tidak mampu, wajib memberi makan 60 orang miskin
KHULU : perceraian atas kehendak istri dengan cara istri memberi
uang tebusan pada suami supaya mau menjatuhkan talak pada
istri. ( khulu = cerai gugat )
Akibat khulu antara lain:
Khulu boleh dijatuhkan pada waktu istri sedang datang
bulan atau suci tapi sudah dicampuri.
Suami tidak dapat rujuk walaupun masa idah belum habis.
FASAKH : Rusaknya ikatan pernikahan karena sebab2 tertentu /
perceraian atas kehendak hakim atau talak yang dijatuhkan
oleh hakim pengadilan agama. Sebab-sebab terjadinya fasakh
antara lain:
Suami istri ternyata masih muhrim
Suami gila
Suami tidak mampu memberi nafkah
Suami pergi atau hilang
Hadanah : merawat, mendidik anak-anak yang belum dapat
mengurus dirinya sendiri.
Jika terjadi perceraian suami istri & sudah punya anak yang belum
mumayiz maka istrilah yang berhak merawat anak tersebut
sampai ia mengerti, sedangkan biaya perawatan/pendidikan
ditanggung oleh bapaknya. Kalau anak sudah mengerti
diserahkan kepada yang terbaik, yang lebih pantas, bapaknya
atau ibunya.
IDAH : Adalah masa menunggu bagi seorang istri /
janda setelah terjadi perceraian.
Tujuan masa idah :
Memberi kesempatan berpikir pada keduanya
untuk melanjutkan perceraian atau rujuk.
Untuk mengetahui keadaan istri/janda hamil atau
tidak. Sebab kalau hamil, masa idahnya
diperpanjang sampai dengan kelahiran anak dan
kering darah wiladahnya (darah sehabis
melahirkan).
Macam-macam masa idah:
Bagi istri yang diceraikan suami dalam
keadaan hamil, masa idahnya sampai
dengan lahirnya anak dan sampai kering
darah wiladahnya.
Bagi istri yang ditinggal mati suaminya jika
tidak hamil, masa idahnya 4 bulan 10 hari.
Bagi istri yang datang bulannya masih
lancar, masa idahnya tiga kali suci.
Bagi istri / janda yang sudah tidak datang
bulan, masa idahnya 3 bulan.
Bagi istri / janda yang belum pernah
dicampuri, mereka tidak punya masa idah.
HAK ISTRI PADA MASA IDAH :