PRINSIP DAN KODE ETIK

DALAM BISNIS
POKOK BAHASAN III
MEMBANTU ISTRI
PAK
BASKORO (42TH), ADALAH MANAJER
SDM PT. AMAN SENTOSA
DALAMKONTRAK KERJA YG TELAH
DITANDATANGANI, TERDAPAT KETENTUAN:
BAHWA MANAJER TIDAK BOLEH DOBEL
PROFESI
PERUSAHAAN MEMBERIKAN GAJI YG TINGGI
BUBASKORO SEORANG EKSPORTIR KECIL-
KECILAN YANG BERKANTOR DI RUMAH
 BILA ADA WAKTU LUANG PAK BASKORO
MEMBANTU ISTRINYA: PEMBUKUAN DAN
KORESPODENSI
P BASKORO SERING MENGGUNAKAN
FASILITAS TELEPON KANTOR UNTUK
KEPERLUAN BISNIS SANG ISTRI, BILA TLPN DI
RUMAH RUSAK
DIA MENGANGGAP DIRINYA BERHAK UNTUK
ITU KARENA DI RUMAH KADANG-KADANG
MEMAKAI TELEPON UNTUK KEPERLUAN
PEKERJAAN KANTOR
MEMBELI GORDIN DAN KARPET
PAK ALI DAN MBAK SUSI ADALAH KARYAWAN
PT. MAJU TERUS
P ALI ADALAH MANAJER PERLENGKAPAN DAN
MBAK SUSI SEKRETARIS DIREKTUR
RUANG KERJA DIREKTUR MEMBUTUHKAN
GORDIN DAN KARPET BARU
P ALI PERGI KE TOKO X, YANG SUDAH
MENJADI LANGGANAN SEJAK DIA DIANGKAT
MENJADI MANAJER PERLENGKAPAN
 DIREKTUR MENYURUH MBAK SUSI UNTUK
MENEMANI P ALI, DENGAN ALASAN MBAK
SUSI MEMPUNYAI SELERA YANG TEPAT UNTUK
MEMILIH WARNA GORDIN DAN KARPET
SETELAH MEMILIH YANG COCOK, PEMILIK
TOKO MEMBUAT KUITANSI YANG
MENUNJUKAN HARGA 20% LEBIH TINGGI
DARI HARGA KESEPAKATAN.
MBAK SUSI HERAN DAN BERBISIK PADA P ALI
P ALI MENJAWAB: NDAK APA-APA MBAK, HAL
INI BIASA, JANGAN KAWATIR MBAK SUSI
NANTI AKAN MENDAPAT BAGIAN
I. BISNIS SEBAGAI
PROFESI
BISNIS: SEBUAH PROFESI ETIS?
APAKAH BISNIS mrpkan SEBUAH
PROFESI?
PROFESI SEPERTI APA?
PROFESI ETIS ATAU PROFESI KOTOR?
BISNIS TIDAK SEPENUHNYA mrpkan
SEBUAH PROFESI KOTOR SEBAGAIMANA
DIANGGAP SEBAGIAN ORANG
BISNIS DAPAT MENJADI SEBUAH PROFESI
YANG ETIS DAN BAIK SECARA MORAL
asalkan DITUNJANG OLEH SISTEM
POLITIK EKONOMI YANG KONDUSIF
 HANYA DALAM SEBUAH EKONOMI YANG MENGENAL
ATURAN YANG JELAS DAN FAIR DISERTAI KEPASTIAN
KEBERLAKUAN ATURAN tsb, BISNIS DAPAT BERKEMBANG
SECARA OPTIMAL MENJADI SEBUAH PROFESI YANG ETIS
UNTUK MENEGAKKAN BISNIS sbg PROFESI ETIS
DIPERLUKAN ADANYA:
1. PRINSIP-PRINSIP ETIS UNTUK BERBISNIS YANG BAIK
2. SEBUAH KERANGKA LEGAL POLITIS: ATURAN HUKUM
YANG MENGATUR KEGIATAN BISNIS SEMUA PIHAK
SECARA FAIR DAN BAIK DISERTAI SEBUAH SISTEM
PEMERINTAH YANG ADIL DAN EFEKTIF DALAM
MENEGAKKAN ATURAN BISNIS YANG FAIR
TANPA DUA HAL TSB BISNIS AKAN MENJADI SEBUAH
PROFESI YANG KOTOR, PENUH INTRIK, PENUH TIPU
DAYA, PENUH JUAL BELI KEKUASAAN EKONOMI DAN
POLITIK DEMI KEPENTINGAN SEBAGIAN KECIL ORANG
DENGAN MENGORBANKAN KEPENTINGAN DAN HAK
 KERANGKA ETIKA
Etika
Umum Etika
Individual Sikap thd
sesama
ETIK Biomedis
Etika Keluarga
A Bisnis
Etika
Gender
Etika Hukum
Etika
Etika Profesi Ilmu
Sosial Etika
Khusus Politik Pengetah
Kritik uan
Ideologi
Pendidika
Etika n
Lingkunga Dsb
n
ETIKA PROFESI
PENGERTIAN PROFESI
Adalah PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SEBAGAI NAFKAH
HIDUP DENGAN MENGANDALKAN KEAHLIAN DAN
KETRAMPILAN YANG TINGGI DAN DENGAN MELIBATKAN
KOMITMEN PRIBADI (MORAL) YANG MENDALAM

ORANG YANG PROFESIONAL adalah:

ORANG YANG MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN KARENA AHLI
DIBIDANGNYA DAN MELUANGKAN SELURUH WAKTU,
TENAGA DAN PERHATIANNYA UNTUK PEKERJAAN TSB
ORANG YANG MEMPUNYAI KOMITMEN PRIBADI YANG
MENDALAM PADA PEKERJAANNYA
ORANG YANG DIANDALKAN DAN DIPERCAYA OLEH
MASYARAKAT KARENA MEREKA AHLI, TERAMPIL, PUNYA
KOMITMEN MORAL, BERTANGGUNG JAWAB, TEKUN, DISIPLIN
DAN SERIUS DALAM MENJALANKAN TUGAS
CIRI-CIRI PROFESI
1. ADANYA KEAHLIAN DAN KETRAMPILAN
KHUSUS
2. ADANYA KOMITMEN MORAL YANG TINGGI
(KODE ETIK)
3. BIASANYA ORANG YANG PROFESIONAL
ADALAH ORANG YANG HIDUP DARI
PROFESINYA
4. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
5. ADA IJIN KHUSUS UNTUK MENJALANKAN
PROFESI (PROFESI LUHUR)
6. KAUM PROFESIONAL BIASANYA MENJADI
ANGGOTA DARI SUATU ORGANISASI PROFESI
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI
1. PRINSIP TANGGUNG JAWAB
2. PRINSIP KEADILAN
3. PRINSIP OTONOMI
4. PRINSIP INTEGRITAS MORAL
BISNIS SEBAGAI PROFESI
AKTIVITASBISNIS MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF
BAGI MASYARAKAT:
- PENCIPTAAN LAPANGAN PEKERJAAN
- SUMBER PENGHASILAN BAGI STAKEHOLDER
DAMPAK NEGATIF YANG MERUGIKAN STAKEHOLDER:
- MELUASNYA PENCEMARAN LINGKUNGAN
- MENINGKATNYA PENYALAHGUNAAN WEWENANG,
KORUPSI
- KEJAHATAN KERAH PUTIH YANG MEMBAWA
KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN
BISNIS
MERUPAKAN PROFESI karena SESUAI
DENGAN PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PROFESI
II. PRINSIP-PRINSIP
ETIKA BISNIS
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
PRINSIP ETIKA BISNIS TERKAIT
DENGAN SISTEM NILAI YANG DIANUT
OLEH MASYARAKAT
PRINSIP ETIKA BISNIS mrpkan
PENERAPAN DARI PRINSIP ETIKA
SECARA UMUM
10 PRINSIP ETIKA BISNIS:
MICHAEL JOSEPHSON (1988)
KEJUJURAN (HONESTY)
INTEGRITAS (INTEGRITY)
MEMELIHARA JANJI (PROMISE KEEPING)
KESETIAAN (FIDELITY)
KEWAJARAN/KEADILAN (FAIRNESS)
SUKA MEMBANTU ORANG LAIN (CARING FOR OTHERS)
HORMAT KEPADA ORANG LAIN (RESPECT FOR OTHERS)
KEWARGANEGARAAN YANG BERTANGGUNG-JAWAB
(RESPONSSIBILITY CITIZENSHIP)
MENGEJAR KEUNGGULAN (PURSUIT OF EXCELLENCE)
DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN (ACCOUNTABILITY)
PRINSIP ETIKA BISNIS: CAUX
ROUND TABLE (1994)
1. TANGGUNG JAWAB BISNIS: DARI SHAREHOLDERS
KE STAKEHOLDERS
2. DAMPAK EKONOMIS DAN SOSIAL DARI BISNIS:
MENUJU INOVASI, KEADILAN DAN KOMUNITAS
DUNIA
3. PERILAKU BISNIS: DARI HUKUM YANG TERSURAT
KE SEMANGAT SALING PERCAYA
4. SIKAP MENGHORMATI ATURAN
5. DUKUNGAN BAGI PERDAGANGAN MULTILATERAL
6. SIKAP HORMAT BAGI LINGKUNGAN ALAM
7. MENGHINDARI OPERASI-OPERASI YANG TIDAK
ETIS
 PRINSIPETIKA BISNIS INTERNASIONAL YANG
DIHASILKAN DALAM PERTEMUAN PARA
EKSEKUTIF PUNCAK DARI AMERIKA, EROPA
DAN JEPANG PADA JULI 1994
DIKENAL DENGAN CAUX ROUND TABLE
KOMBINASI YANG DILANDASI KONSEP ETIKA
JEPANG KYOSEI YANG SIFATNYA
MENEKANKAN KEBERSAMAAN DENGAN
KONSEP ETIKA BISNIS BARAT YANG LEBIH
MENEKANKAN PENGHORMATAN thd
MARTABAT/NILAI-NILAI INDIVIDU
ETIKA BISNIS LAWRENCE, WEBER
DAN POST(2005)
1. KEJUJURAN(HONESTY)
2. PEGANG JANJI (KEEPING PROMISE)
3. MEMBANTU ORANG LAIN (HELPING
OTHERS)
4. MENGHORMATI HAK ORANG LAIN (THE
RIGHT OF OTHERS)
4 PRINSIP ETIKA BISNIS: WEISS
(2006)
1. MARTABAT/HAK (RIGHTS)
2. KEWAJIBAN (DUTY)
3. KEWAJARAN ( FAIRNESS)
4. KEADILAN (JUSTICE)
PRINSIP BISNIS: KANOSUKE
MATSUSHITA (JULI 1933)
SEMANGAT PELAYANAN MELALUI
INDUSTRI
SEMANGAT FAIRNESS
SEMANGAT HARMONI DAN KERJA SAMA
SEMANGAT KERJA KERAS UNTUK MAJU
SEMANGAT HORMAT DAN RENDAH
HATI
SEMANGAT MENGIKUTI HUKUM ALAM
SEMANGAT BERSYUKUR
PRINSIP ETIKA BISNIS: SONNY
KERAF (1998)
PRINSIP OTONOMI
PRINSIP KEJUJURAN
PRINSIP KEADILAN
PRINSIP SALING
MENGUNTUNGKAN
PRINSIP INTEGRITAS MORAL
I.PRINSIP OTONOMI
MENUNJUKKAN SIKAP DAN KEMAMPUAN
MANUSIA UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN
DAN BERTINDAK BERDASARKAN
KESADARANNYA SENDIRI TENTANG APA
YANG DIANGGAPNYA BAIK UNTUK
DILAKUKAN, BEBAS DARI TEKANAN,
HASUTAN ATAU KETERGANTUNGAN DENGAN
PIHAK LAIN.
ORANG YANG OTONOM ADALAH ORANG
YANG TAHU AKAN TINDAKANNYA, BEBAS
BERTINDAK TETAPI SEKALIGUS
BERTANGGUNG-JAWAB ATAS TINDAKANNYA
II. PRINSIP KEJUJURAN
BISNIS TIDAK AKAN BERTAHAN LAMA BILA TIDAK
DIDASARKAN PRINSIP KEJUJURAN
3 LINGKUP KEGIATAN:
1. KEJUJURAN RELEVAN DALAM PEMENUHAN SYARAT-SYARAT
PERJANJIAN DAN KONTRAK
2. KEJUJURAN RELEVAN DALAM PENAWARAN PRODUK
DENGAN MUTU DAN HARGA YANG SEBANDING
3. KEJUJURAN RELEVAN DALAM HUBUNGAN KERJA INTERN
PERUSAHAAN
KEJUJURAN TERKAIT ERAT DENGAN KEPERCAYAAN
KEPERCAYAAN adalah ASET YANG SANGAT
BERHARGA BAGI KEGIATAN BISNIS
III. PRINSIP KEADILAN
SIKAP UNTUK MEMPERLAKUKAN
SEMUA PIHAK SECARA ADIL (FAIR)
SIKAP TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN DARI
BERBAGAI ASPEK: EKONOMI, HUKUM,
AGAMA. RAS, SUKU DAN JENIS
KELAMIN
MISAL: PENARIKAN KARYAWAN,
PROMOSI JABATAN, PENGGAJIAN,
PEMILIHAN MITRA BISNIS DLL
PAHAM TRADISIONAL KEADILAN
(ARISTOTELES)
KEADILAN LEGAL : MENYANGKUT HUBUNGAN ANTARA
INDIVIDU/KELOMPOK MASYARAKAT DENGAN NEGARA
(HUBUNGAN VERTIKAL ANTARA WARGA DENGAN
NEGARA)
KEADILAN KOMUTATIF : MENGATUR HUBUNGAN YANG
ADIL/FAIR ANTARA ORANG YANG SATU DAN YANG
LAIN/ANTAR WARGA NEGARA (HUBUNGAN
HORIZONTAL)
KEADILAN DISTRIBUTIF ( KEADILAN EKONOMI):
DISTRIBUSI EKONOMI YANG MERATA/YANG DIANGGAP
ADIL BAGI SEMUA WARGA NEGARA/PEMBAGIAN
KEKAYAAN EKONOMI ATAU HASIL PEMBANGUNAN
 3 PRINSIP POKOK KEADILAN
KOMUTATIF (ADAM SMITH)
PRINSIP NO HARM:
PRINSIP PALING POKOK DARI KEADILAN
PRINSIP TIDAK MERUGIKAN HAK DAN KEPENTINGAN
ORANG LAIN

PRINSIP NON-INTERVENTION:
PRINSIP TIDAK IKUT CAMPUR TANGAN
JAMINAN PENGHARGAAN HAK DAN KEPENTINGAN ORANG
LAIN

PRINSIP KEADILAN TUKAR:

PRINSIP PERTUKARAN DAGANG YANG FAIR
TERWUJUD DALAM MEKANISMEN HARGA DI PASAR
PENERAPAN NO HARM SECARA KHUSUS DLM
PERDAGANGAN
IV. PRINSIP SALING
MENGUNTUNGKAN
AGAR BISNIS DIJALANKAN SEDEMIKIAN RUPA
sehingga MENGUNTUNGKAN SEMUA PIHAK
MENUNTUT AGAR TIDAK BOLEH ADA PIHAK
YANG DIRUGIKAN HAK DAN KEPENTINGANNYA
MENGAKOMODASI HAKEKAT DAN TUJUAN
BISNIS
PERSAINGAN BISNIS HARUS MELAHIRKAN
SITUASI WIN-WIN SITUATION
MELANDASI LAHIRNYA KONSEP STAKEHOLDER
V. PRINSIP INTEGRITAS MORAL
TUNTUTAN INTERNAL DALAM DIRI
PELAKU BISNIS AGAR
MENJALANKAN BISNIS DENGAN
TETAP MENJAGA NAMA
BAIKNYA/NAMA BAIK PERUSAHAAN
PRINSIP TIDAK MERUGIKAN
ORANG LAIN DALAM SEGALA
KEPUTUSAN DAN TINDAKAN
BISNIS YANG DIAMBIL
SIMPULAN
ADAM SMITH: PRINSIP KEADILAN sbg PRINSIP YANG
PALING POKOK
NOHARM ( TIDAK MERUGIKAN HAK DAN
KEPENTINGAN ORANG LAIN)
TERKANDUNGPRINSIP OTONOMI, KEJUJURAN,
SALING MENGUNTUNGKAN DAN INTEGRITAS MORAL
RUMUSAN LAIN DARI THE GOLDEN RULE (KAIDAH
EMAS):PERLAKUKAN ORANG LAIN SEBAGAIMANA
ANDA INGIN DIPERLAKUKAN , DAN JANGAN
DILAKUKAN PADA ORANG LAIN APA YANG ANDA
SENDIRI TIDAK INGIN DILAKUKAN PADA ANDA
ETOS BISNIS
BAGAIMANA MENERAPKAN PRINSIP ETIKA BISNIS
SEHINGGA BENAR-BENAR OPERASIONAL?
MEMBANGUN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE
CULTURE) ATAU ETOS BISNIS
ETOS BISNIS adalah SUATU KEBIASAAN/BUDAYA MORAL
MENYANGKUT KEGIATAN BISNIS YANG DIANUT SUATU
PERUSAHAAN DARI SATU GENERASI- KE GENERASI YANG
LAIN
INTI ETOS BISNIS ADALAH PEMBUDAYAAN/PEMBIASAAN
PENGHAYATAN AKAN NILAI, NORMA/PRINSIP MORAL
TERTENTU YANG DIANGGAP sbg INTI KEKUATAN SUATU
PERUSAHAAN SEKALIGUS MEMBEDAKAN DENGAN
PERUSAHAAN LAIN
WUJUD: MENGUTAMAKAN MUTU, PELAYANAN,
DISIPLIN,KEJUJURAN, TANGGUNG-JAWAB, PERLAKUAN
YANG FAIR TANPA DSIKRIMINASI DLL
ETOS BISNIS DIBANGUN DARI VISI ATAU FILSAFAT PENDIRI
LALU DIJADIKAN PRINSIP BISNIS kemudian MENJELMA
MENJADI SIKAP DAN PERILAKU BISNIS
DITANAMKAN KEPADA SELURUH KARYAWAN
TERBANGUNLAH SEBUAH BUDAYA, SEBUAH ETOS,
SEBUAH KEBIASAAN
ETOS INILAH YANG MENJADI JIWA YANG MENYATUKAN
SEKALIGUS MENYEMANGATI SELURUH KARYAWAN UNTUK
BERSIKAP DAN BERPERILAKU BERDASARKAN PRINSIP
YANG DIANUT PERUSAHAAN
PENDEKATAN
STAKEHOLDER
PENDEKATAN DALAM ETIKA
BISNIS
MENGINTEGRASIKAN
KEPENTINGAN BISNIS DAN
TUNTUTAN ETIKA DI PIHAK LAIN
Adalah CARA MENGAMATI DAN
MENJELASKAN SECARA ANALITIS
BAGAIMANA BERBAGAI UNSUR
DIPENGARUHI DAN
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
`
TUJUAN: BISNIS HARUS DIJALANKAN
SEDEMIKIAN RUPA AGAR HAK DAN
KEPENTINGAN SEMUA PIHAK TERKAIT
YANG BERKEPENTINGAN
(STAKEHOLDER) DENGAN SUATU
KEGIATAN BISNIS DIJAMIN,
DIPERHATIKAN DAN DIHARGAI
BERMUARA PADA PRINSIP: TIDAK
MERUGIKAN HAK DAN KEPENTINGAN
STAKEHOLDER
2 KELOMPOK
STAKEHOLDER
KELOMPOK PRIMER: BERHASIL
TIDAKNYA BISNIS SANGAT
DITENTUKAN OLEH HUBUNGAN YANG
SALING MENGUNTUNGKAN YANG
DIJALIN DENGAN KELOMPOK PRIMER
KELOMPOK SEKUNDER: SANGAT PERLU
DIPERHITUNGKAN DAN DIJAGA
KEPENTINGAN KELOMPOK SEKUNDER
 Pemerint
ah Asing Pemerint
Media
ah
Massa
Setempat
Pekerj Pemili
a k

Pemega
Penyalur ng
PERUSAHAA Saham
N
Rekan
Bisnis Kredit
or
Konsum Pemaso
en k

Aktivitas Masyarak
Sosial at
Kelompok Setempat
Penduduk
III. KODE ETIK DALAM
BISNIS
KODE ETIK PERUSAHAAN
DI EROPA BARAT HAMPIR SEMUA
PERUSAHAAN MEMPUNYAI KODE ETIK
DI AMERIKA SERIKAT HAMPIR 93%
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DALAM MAJALAH FORTUNE
MEMPUNYAI KODE ETIK
DI INDONESIA BELUM TERDENGAR,
KECUALI PERUSAHAAN
INTERNASIONAL YANG BEROPERASI
DI INDONESIA
ETHICS STATEMENTS: PATRICK
MURPHY
DIBEDAKAN TIGA MACAM:
1. TERDAPAT VALUES STATEMENT/PERNYATAAN NILAI
2. ADA CORPORATE CREDO, MERUMUSKAN TANGGUNG-JAWAB
PERUSAHAAN thd STAKEHOLDER
3. TERDAPAT KODE ETIK DALAM ARTI SEMPIT/ CODE OF CONDUCT/
CODE OF ETHICAL CONDUCT
MENYANGKUT KEBIJAKSANAAN ETIS PERSH TERKAIT
DENGAN KESULITAN YG BISA TIMBUL/DIMASA LAMPAU
PERNAH MUNCUL
KONFLIK KEPENTINGAN, HUB DENGAN PESAING, HUB
DENGAN PEMASOK
KADANG PERUSAHAAN MEMPUNYAI SATU/DUA ATAU
MALAH TIGA-TIGANYA
MANFAAT KODE ETIK
BISNIS
DAPATMENINGKATKAN KREDIBILITAS
PERUSAHAAN karena ETIKA TELAH DIJADIKAN sbg
CORPORATE CULTURE
DAPAT MEMBANTU MENGHILANGKAN GREY
AREA/KAWASAN ABU-ABU DI BIDANG ETIKA
DAPAT MENJELASKAN BAGAIMANA PERUSAHAAN
MENILAI TANGGUNG-JAWAB SOSIALNYA
MENYEDIAKAN BAGI PERUSAHAAN DAN DUNIA
BISNIS PADA UMUMNYA, KEMUNGKINAN UNTUK
MENGATUR DIRINYA SENDIRI shg NEGARA TIDAK
CAMPUR TANGAN
3 BUTIR KRITIK
1. KODE ETIK BISNIS SERING MERUPAKAN FORMALITAS
BELAKA, FUNGSINYA SEBATAS WINDOW DRESSING,
MEMBUAT PIHAK LUAR KAGUM, DIBINGKAI DAN
DIGANTUNGKAN DI DINDING RUANG KERJA DIREKTUR
2. SERINGKALI DIRUMUSKAN TERLALU UMUM, TIDAK
MENUNJUKKAN JALAN KELUAR BAGI MASALAH MORAL
YANG DIHADAPI PERUSAHAAN shg KODE ETIK
KURANG BERMANFAAT
3. JARANG TERSEDIA ENFORCEMENT UNTUK KODE ETIK
PERUSAHAAN, JARANG ADA SAKSI UNTUK
PELANGGARAN shg KODE ETIK KURANG EFEKTIF
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MEMBANTU KEEFEKTIFAN KODE ETIK
PERUSAHAAN
KODE ETIK SEBAIKNYA DIRUMUSKAN
BERDASARKAN MASUKAN DARI SEMUA KARYAWAN
shg MENCERMINKAN KESEPAKATAN/KOMITMEN
HARUS DIPERTIMBANGKAN BIDANG DAN TOPIK
APA YANG TERCAKUP DALAM KODE ETIK
KODE ETIK SEWAKTU-WAKTU HARUS DIREVISI DAN
DISESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN INTERN DAN EKSTERN
KODE ETIK DITEGAKKAN SECARA KONSEKUEN
DENGAN MENERAPKAN SANKSI SECARA FAIR DAN
ADIL
PERAN SDM BAGI NEGARA/BISNIS
KISAH KAISAR HIROHITO: PD II
SAAT TENTARA SEKUTU MENJATUHKAN BOM ATOM
DI KOTA HIROSHIMA DAN NAGASAKI, JEPANG
TERPAKSA MENYERAH TANPA SYARAT KARENA
KEDUA KOTA TERSEBUT HANCUR LEBUR
JEPANG TERPURUK KE JURANG KEHANCURAN
KAISAR HIR0HITO MENGUMPULKAN PARA CERDIK
PANDAI YANG TERSISA DALAM SUATU PERTEMUAN
DALAM PERTEMUAN ITU, KAISAR MEMBUKA
PERTANYAAN YANG SANGAT SEDERHANA BERAPA
JUMLAH GURU YANG MASIH HIDUP
 PERTANYAAN INI MENYIRATKAN, BAHWA KAISAR
MEMPUNYAI VISI JAUH KE DEPAN DAN SANGAT
MENYADARI PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI BANGSA
DAN RAKYATNYA UNTUK MEMBANGUN SDM YANG
BERKUALITAS
KAISAR SANGAT MEMULIAKAN PERAN GURU SEBAGAI
UNSUR KUNCI DALAM PROSES PENDIDIKAN
SEJARAH AHKIRNYA MENCATAT, NEGERI JEPANG CEPAT
SEKALI PULIH DARI KETERPURUKAN SETELAH
KEHANCURAN PD II, BAHKAN KEMBALI MENSEJAJARKAN
NEGERINYA DENGAN BEBERAPA NEGARA MAJU
KEBIJAKAN YANG MEMPRIORITASKAN PENDIDIKAN BAGI
RAKYAT UNTUK MEMBANGUN SDM YANG BERKUALITAS
IV. ISSU ETIKA BISNIS
DI INDONESIA
 ISSUE-ISSUE UTAMA ETIKA
BISNIS: DI INDONESIA
KORUPSI
PEMALSUAN /PEMBAJAKAN HAK
CIPTA
DISKRIMINASI DAN PERBEDAAN
GENDER
KONFLIK SOSIAL DAN MASALAH
LINGKUNGAN
 I. KORUPSI
KORUPSI ADALAH PERILAKU PEJABAT
PUBLIK, BAIK POLITIKUS MAUPUN PNS YANG
SECARA TIDAK WAJAR DAN ILLEGAL
MEMPERKAYA DIRI ATAU MEMPERKAYA
MEREKA YANG DEKAT DENGANNYA,
DENGAN MENYALAHGUNAKAN KEKUASAAN
PUBLIK YANG DIPERCAYAKAN KEPADA
MEREKA
KORUPSI BIASANYA BUKANLAH PERISTIWA
YANG BERDIRI SENDIRI
PERILAKU KORUPSI MENYANGKUT
BERBAGAI HAL YANG KOMPLEKS
 PEMICU KORUPSI (BPKP)
ASPEK INDIVIDU PELAKU
ASPEK ORGANISASI
ASPEK TEMPAT INDIVIDU DAN
ORGANISASI BERADA
 ASPEK INDIVIDU PELAKU

SIFAT TAMAK MANUSIA

MORAL YANG KURANG KUAT
PENGHASILAN YANG KURANG
MENCUKUPI
KEBUTUHAN HIDUP YANG MENDESAK
GAYA HIDUP YANG KONSUMTIF
MALAS/TIDAK MAU KERJA KERAS
AJARAN AGAMA YANG KURANG
DITERAPKAN
 ASPEK ORGANISASI
KURANG ADANYA SIKAP
KETELADANAN PIMPINAN
TIDAK ADANYA KULTUR ORGANISASI
YANG BENAR
SISITIM AKUNTABILITAS DI INSTANSI
PEMERINTAH YANG KURANG MEMADAI
KELEMAHAN SISTIM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
MANAJEMEN CENDERUNG MENUTUPI
KORUPSI DI DALAM ORGANISASI
 ASPEK TEMPAT INDIVIDU DAN
ORGANISASI BERADA
NILAI-NILAIDI KOMUITAS KONDUSIF
UNTUK TERJADI KORUPSI
KOMUNITAS KURANG MENYADARI
SEBAGAI KORBAN UTAMA KORUPSI
KOMUNITAS KURANG MENYADARI BILA
DIRINYA TERLIBAT KORUMSI
KOMUNITAS KURANG MENYADARI
BAHWA KORUPSI AKAN BISA DICEGAH
DAN DIBERANTAS BILA KOMUNITAS IKUT
AKTIF
ASPEK PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
 MODUS KORUPSI: KOMUNITAS
TRANPARANSI INDONESIA
PEMERASAN DAN PENGGELAPAN
PAJAK
MANIPULASI TANAH
JALUR CEPAT: KTP, SIM
MARKUP ANGGARAN
PROSES TENDER
PENYELEWENGAN DALAM
PENYELESAIAN PERKARA
 KASUS KORUPSI DI SEKTOR
SWASTA
584 KASUS KORUPSI
 DAMPAK KORUPSI:
NEGARA
MEMPERSULIT PEMBANGUNAN
EKONOMI, SEMAKIN JAUH DARI
KEMAKMURAN
MENIMBULKAN
DISTORSI/GANGGUAN
KETIDAKEFISIENAN YANG TINGGI
II. PEMALSUAN/PEMBAJAKAN HAK
CIPTA
TH 2004 INDONESIA MENEMPATI
PERINGKAT 5 PEMBAJAKAN
SOTWARE
VIETNAM, UKRAINA, CINA DAN
ZIMBABWE
 III. DISKRIMINASI DAN
PERBEDAAN GENDER
DISKRIMINASIADALAH TINDAKAN
MEMPERLAKUKAN SESEORANG ATAU
SEKELOMPOK ORANG ATAU SUATU
PERUSAHAAN BERBEDA DARI
ORANG/PERUSAHAAN LAIN
DAPAT MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN
SESEORANG
GENDER adalah SIFAT DAN PERILAKU YANG
DILEKATKAN PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
YANG DIBENTUK SECARA SOSIAL BUDAYA
KETIDAKADILAN YANG DITERIMA PEKERJA
WANITA
 BEBERAPA MASALAH YANG
DIHADAPI PEKERJA WANITA
UPAH LEBIH RENDAH
MASIH BANYAK PENGUSAHAN YANG MENGHARGAI
PEKERJA WANITA SEBAGI PEKERJA LAJANG
MASIH BANYAK PENGUSAHA TIDAK
MEMPERBOLEHKAN SUAMI-ISTRI BEKERJA DI SATU
PERUSAHAAN
LARANGAN BAGI SEORANG ISTRI/SUAMI TENAGA
KERJA ASING BEKERJA DI SATU NEGARA
PENENTUAN USIA PENSIUN, WANITA LEBIH DINI
WANITA BERBEDA DENGAN KAUM PRIA
PERLAKUAN TIDAK WAJAR/PELECEHAN SEKSUAL
 IV. KONFLIK SOSIAL DAN
MASALAH LINGKUNGAN
KONFLIK TANAH ANTARA PENDUDUK
SETEMPAT DENGAN PERKEBUNAN BESAR
MASALAH KERUSAKAN DAN
BERKURANGNYA KUALITAS SUMBERDAYA
HUTAN TELAH MENYEBABKAN DAMPAK
SOSIAL
MASALAH PERTAMBANGAN EMAS DI PAPUA
OLEH PT. FREEPORT (TAMBANG EMAS
TERBESAR 5 DI DUNIA) BUT MANFAAT BAGI
KESEJAHTERAAN RAKYAT BELUM NAMPAK
DSBNYA
ISSUE ETIKA: FUNGSI SDM
KARYAWAN mrpkan SALAH SATU
PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA
(MAIN STAKEHOLDER) DALAM
PERUSAHAAN
TANPA KARYAWAN, MUSTAHIL
PERUSAHAAN MAMPU MEREALISIR
TUJUAN
DEPARTEMEN SDM MEMEGANG
PERAN KUNCI DAN SANGAT
STRATEGIS
4 PERAN DEPARTEMEN
SDM
1. PERAN ADMINISTRATIF
2. PERAN KONTRIBUSI
3. PERAN AGEN PERUBAHAN
4. PERAN MITRA STRATEGIS
PERAN ADMINISTRASI
PERAN AWAL/TRADISIONAL
PERAN SEPUTAR PEREKRUTAN
KARYAWAN, MEMELIHARA
CATATAN GAJI, UPAH DAN DATA
KARYAWAN
PERAN KONTRIBUSI
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS,
LOYALITAS DAN LINGKUNGAN
KERJA
MUNCUL PERAN BARU:
MENANGANI ASPEK PELATIHAN,
KESEHATAN, KEAMANAN
LINGKUNGAN KERJA
PERAN PADA PELATIHAN LEBIH
DITEKANKAN PADA ASPEK TEHNIS
BELUM MENYENTUH ASPEK
PERAN AGEN PERUBAHAN
BERFUNGSI sbg AGEN
PERUBAHAN
MEMPERLUAS CAKUPAN MATERI
PELATIHAN: ASPEK TEHNIS DAN
ASPEK NON TEHNIS (PERILAKU
DAN ETIKA)
MEMBANGUN INTEGRITAS,
KEULETAN SERTA KEMAMPUAN
UNTUK MENGHADAPI
PERUBAHAN
PERAN MITRA STRATEGIS
DEPT.SDM DILIBATKAN DALAM
MERUMUSKAN KEBIJAKAN BISNIS
YANG BERSIFAT STRATEGIS
MELAKSANAKAN PROGRAM
PENYELARASAN ANTARA
KEPENTINGAN BISNIS DAN
KEPENTINGAN INDIVIDUAL
KARYAWAN
SIMPULAN
PADA PERAN ADMINISTRATIF DAN
KONTRIBUSI, KARYAWAN/MAN/LABOR
DIBERLAKUKAN SAMA DENGAN SD LAIN (6
M) YG HARUS DIEKSPLOITASI UNTUK
MENCAPAI TUJUAN BISNIS: TANGGUNG-
JAWAB DEPARTEMEN PERSONALIA
SAAT INI KARYAWAN BUKAN DIPANDANG
sbg OBYEK YG HRS DIEKSPLOITASI TETAPI
sbg MITRA BISNIS DAN ASSET PERUSAHAAN
YANG MENJADI TUMPUHAN KEBERHASILAN
EKSISTENSI SETIAP PERUSAHAAN: MENJADI
DEPARTEMEN SDM
SASARAN PENGELOLAAN SDM adalah
AGAR PERUSAHAAN MAMPU MEMILIKI
KARYAWAN YG TEPAT (KUANTITAS DAN
KUALITAS)
KARYAWAN YG BERKUALITAS adalah
KARYAWAN YG PROFESIONAL yaitu
KARYAWAN YG MEMILIKI KUALIFIKASI
SESUAI DENGAN TUNTUTAN PEKERJAAN:
PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
KATRAMPILAN (SKILL)
SIKAP/PERILAKU (ATTITUDE) YANG BAIK
 INDIKASI KURANGNYA PERHATIAN PERUSAHAAN
PADA ASPEK SIKAP/PERILAKU KARYAWAN:
KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME(KKN)
PENGGELAPAN/PENCURIAN ASSET PERUSAHAAN
REKAYASA LAPORAN KEUANGAN
KONFLIK-KONFLIK INTERNAL YG MENIMBULKAN
STRESS DI TEMPAT KERJA
PEMOGOKAN KARYAWAN
PERILAKU TIDAK ETIS KARYAWAN AKAN
MERUGIKAN PERUSAHAAN
HARUS DIKEMBANGKAN KODE ETIK BISNIS
BAGAIMANA AGAR KODE ETIK
DIPATUHI?
WEAVER, TREVINO DAN COCHRAN:
DIPERLUKAN PAKET PROGRAM
IMPLEMENTASI
6 DIMENSI:
1. KODE ETIK FORMAL
2. KOMITE ETIKA
3. SISTEM KOMUNIKASI ETIKA
4. PEJABAT ETIKA
5. PROGRAM PELATIHAN ETIKA
6. PROSES PENETAPAN DISIPLIN
HAK-HAK KARYAWAN (SONY
KERAF)
1. HAK ATAS PEKERJAAN YANG LAYAK
2. HAK ATAS UPAH YANG ADIL
3. HAK ATAS BERSERIKAT DAN BERKUMPUL
4. HAK ATAS PERLINDUNGAN KEAMANAN
DAN KESEHATAN
5. HAK UNTUK DIPROSES HUKUM SECARA
SAH
6. HAK UNTUK DIPERLAKUKAN SECARA SAMA
7. HAK ATAS RAHASIA PRIBADI
8. HAK ATAS KEBEBASAN SUARA HATI